Mutasi adalah perubahan yang terjadi pada bahan genetik (DNA maupun
RNA), baik pada taraf urutan gen (disebut mutasi titik) maupun pada taraf kromosom.
Mutasi pada tingkat kromosomal biasanya disebut aberasi. Mutasi pada gen dapat
mengarah pada munculnya alel baru dan menjadi dasar bagi kalangan pendukung
evolusi mengenai munculnya variasi-variasi baru pada spesies.
FENOTIPE
86
protein dalam beras. Pada taraf molekular, fenotipe dapat berupa jumlah RNA yang
diproduksi atau terdeteksinya pita DNA atau RNA pada elektroforesis.
Fenotipe ditentukan sebagian oleh genotipe individu, sebagian oleh
lingkungan tempat individu itu hidup, waktu, dan, pada sejumlah sifat, interaksi
antara genotipe dan lingkungan. Waktu biasanya digolongkan sebagai aspek
lingkungan (hidup) pula. Ide ini biasa ditulis sebagai:
P = G + E + GE,
Dengan P berarti fenotipe, G berarti genotipe, E berarti lingkungan, dan GE
berarti interaksi antara genotipe dan lingkungan bersama-sama (yang berbeda dari
pengaruh G dan E sendiri-sendiri.
Pengamatan fenotipe dapat sederhana (masalnya warna bunga) atau sangat
rumit hingga memerlukan alat dan metode khusus. Namun demikian, karena ekspresi
genetik suatu genotipe bertahap dari tingkat molekular hingga tingkat individu,
seringkali ditemukan keterkaitan antara sejumlah fenotipe dalam berbagai tingkatan
yang berbeda-beda.
Fenotipe, khhususnya yang bersifat kuantitatif, seringkali diatur oleh banyak
gen. Cabang genetika yang membahas sifat-sifat dengan tabiat seperti ini dikenal
sebagai genetika kuantitatif.
87
Pada umumnya, mutasi itu merugikan, mutannya bersifat letal dan
homozigot resesif. namun mutasi juga menguntungkan, diantaranya, melalui mutasi,
dapat dibuat tumbuhan poliploid yang sifatnya unggul. Contohnya, semangka tanpa
biji, jeruk tanpa biji, buah stroberi yang be sar,dll.
Mutasi somatik adalah mutasi yang terjadi pada sel somatik. mutasi ini tidak
akan diwariskan pada keturunannya.
Mutasi Gametik adalah mutasi yang terjadi pada sel gamet. Karena terjadinya di
sel gamet, maka akan diwariskan oleh keturunannya.
88
3. Macam-macam mutasi berdasarkan bagian yang bermutasi
Mutasi titik merupakan perubahan pada basa N dari DNA atau RNA.
Mutasi titik relatif sering terjadi namun efeknya dapat dikurangi oleh
mekanisme pemulihan gen. Mutasi titik dapat berakibat berubahnya urutan
asam amino pada protein, dan dapat mengakibatkan berkurangnya,
berubahnya atau hilangnya fungsi enzim. Teknologi saat ini menggunakan
mutasi titik sebagai marker (disebut SNP) untuk mengkaji perubahan yang
terjadi pada gen dan dikaitkan dengan perubahan fenotipe yang terjadi.
Contoh mutasi gen adalah reaksi asam nitrit dengan adenin menjadi
zat hipoxanthine. Zat ini akan menempati tempat adenin asli dan berpasangan
dengan sitosin, bukan lagi dengan timin.
89
Dengan patahnya kromosom, yang mengakibatkan hilangnya bagian
yang patah itu, atau dengan bersambungnya potongan kromosom, maka
struktur kromosom berubah, berarti bahwa susunan bahan genetiknyapun
mengalami perubahan.
2. Duplikasi
3. Inversi
4. Translokasi
a. Aneuploidi
90
Aneuploidi biasanya diperoleh karena adanya nondisjungtion dari satu
pasang kromosom homolog. Akibatnya pembagian kromosom ke gamet-
gamet tidak sama. Keadaan aneuploidi pada hewan dan tumbuhan banyak
ditemui pada hewan invertebrata dan tanaman perdu, tomat, jeruk, apel
dan bit gula. Menurut kejadiannya aneuploidi dapat dibedakan menjadi
dua:
b. Aneusomi
Contoh:
Nulisomik 2n-2
Monosomik 2n-1
Trisomik 2n+1
Tetrasomik 2n+2
91
ke sentromer pada proses anafase meiosis I.
Makhluk aneusomi dapat hidup sehat sampai dewasa, jika kromosom yang
kurang atau lebih tidak begitu besar peranannya dan tidak mengandung
gen yang berperan vital, atau fungsi gen tersebut dapat digantikan oleh
gen yang lain pada kromosom lain.
92
Autosom mengalami kelainan pada kromosom nomor 16,17, atau 18.
Penderita sindrom ini mempunyai tengkorak lonjong, bahu lebar pendek,
telinga agak ke bawah dan tidak wajar.
93