Kimia Larutan
Kimia Larutan
- Larutan urea
- Larutan sukrosa
- Larutan glukosa
- Larutan alkohol dan lain-lain
Proses pelarutan
Suatu zat dapat dilarutkan dengan syarat utama
“ like disolved like”
Proses pelarutan terjadi dimana dua atau lebih substansi
yang terlibat memiliki gaya intermolekular yang sama.
Contoh :
- lemak larut dalam n-heksana (non-polar vs non-polar)
- Gula dalam air (polar vs polar)
- Garam dapur dalam air (polar vs polar)
Sifat Kolegatif Larutan
Adalah sifat larutan encer dan tidak mudah menguap
dan hanya bergantung pada jumlah partikel zat
terlarut dan tidak tergantung pada jenisnya
mengkerut.
Kenaikan Titik Didih (ΔTd)
Adanya zat terlarut di dalam pelarut menyebabkan larutan
yang terbentuk semakin sukar mendidih.
ΔTb = Kb . m
ΔTd ≈ m .
Kb= konstanta kenaikan titik didih molal (oC/m)
Tb + ΔTb = 0 Tb = -ΔTb
Penurunan Tekanan Uap (ΔP)
ΔP = Po- Plar
Xter + Xpel=1
Keterangan:
Plar = tekanan uap larutan
Po = tekanan uap air/pel
ΔP = penurunan tekanan uap larutan
Xter = fraksi mol terlarut
Xpel = fraksi mol pelarut
Mengapa tekanan uap larutan lebih rendah
daripada pelarut murni?
•
Adanya sifat “ketidakteraturan molekul“ mengakibatkan:
- • Semakin besar sifat ketidakteraturan, makin besar
kecenderungan berlangsungnya suatu proses kimia dan
fisika.
•
- Penguapan meningkatkan ketidakteraturan sistem, molekul
fasa uap lebih tidak teratur daripada cairan atau padatan.
•
- Larutan lebih tidak teratur daripada pelarut murni, selisih
ketidakteraturan antara larutan dan uap kecil, sehingga
molekul pelarut lebih sulit meninggalkan larutan daripada
pelarut murni untuk menjadi uap, dan tekanan uap larutan
lebih kecil daripada tekanan uap pelarut murni.
Tekanan Osmotik (Л)
Adanya zat terlarut dalam pelarut menyebabkan larutan yang
terjadi mempunyai tekanan osmosis.
Л = M . R . T. i i = 1 + (n-1) . α
Keterangan:
M = Molaritas larutan
R = 0,082 L.atm/mol.K
T = suhu (Kelvin)18
α = derajat ionisasi
n = jumlah mol tiap molekul