Anda di halaman 1dari 19

KIMIA LARUTAN

DEWI KURNIA M.Si


Cakupan materi
 Definisi Larutan
 Jenis-jenis Larutan
 Proses pelarutan
 Sifat Kolegatif Larutan
LARUTAN adalah campuran homogen dua zat atau lebih yang
saling melarutkan dan masing-masing zat penyusunnya tidak dapat
dibedakan lagi secara fisik.

Larutan terdiri atas zat terlarut (solute) dan pelarut (solvent).


Pelarut adalah zat yang digunakan sebagai media untuk melarutkan
zat lain.
Zat terlarut adalah komponen dari larutan yang memiliki jumlah
atau kadar yamg lebih sedikit dalam sistem larutan.
Manakah yang termasuk larutan??

Udara bersih Air teh

Panci stainless stell


Berbagai wujud pelarut dan zat terlarut yang
membentuk larutan
Wujud terlarut Wujud pelarut Wujud larutan Contoh

Gas Gas Gas Udara, gas alam


Cair Cair Cair Formalin
Padat Padat Padat Baja karbon
Gas Cair Cair Minuman
berkarbonasi
Padat Cair Cair Air laut, air teh
Gas Padat Padat Hidrogen dalam
platina, kapur
barus
Istilah dalam larutan
 Larutan encer dan larutan pekat :
berkaitan dengan zat terlarut yang mudah
dilarutkan
 Larutan jenuh dan tak jenuh : berkaitan
dengan zat terlarut yang sulit dilarutkan
 Larutan lewat jenuh : adalah larutan yang
lebih pekat dari larutan jenuh
Berdasarkan daya hantar listriknya (daya ionisasinya),
larutan dibedakan dalam dua macam, yaitu larutan elektrolit
dan larutan non elektrolit.

Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat


menghantarkan arus listrik.

Larutan ini dibedakan menjadi larutan elektrolit kuat,


elektrolit lemah dan non elektrolit
1. ELEKTROLIT KUAT
Larutan elektrolit kuat adalah larutan yang mempunyai daya
hantar listrik yang kuat, karena zat terlarutnya didalam pelarut
(umumnya air), seluruhnya berubah menjadi ion-ion (α = 1).

Yang tergolong elektrolit kuat adalah:

a. Asam-asam kuat, seperti : HCl, HClO3, H2SO4, HNO3 dan


lain-lain.
b. Basa-basa kuat, yaitu basa-basa golongan alkali dan alkali
tanah, seperti: NaOH, KOH, Ca(OH)2, Ba(OH)2 dan lain-lain.
c. Garam-garam yang mudah larut, seperti: NaCl, KI, Al2(SO4)3
dan lain-lain
2. ELEKTROLIT LEMAH

Larutan elektrolit lemah adalah larutan yang daya


hantar listriknya lemah dengan harga derajat ionisasi
sebesar: O <α< 1.
Yang tergolong elektrolit lemah:
a. Asam-asam lemah, seperti : CH3COOH, HCN,H2CO3,
H2S dan lain-lain
b. Basa-basa lemah seperti : NH4OH, Ni(OH)2 dan lain-
lain
c. Garam-garam yang sukar larut, seperti : AgCl2,
CaCrO4, PbI2 dan lain-lain
Larutan non elektrolit adalah larutan yang tidak dapat
menghantarkan arus listrik, karena zat terlarutnya di dalam pelarut
tidak dapat menghasilkan ion-ion (tidak mengion).

Tergolong ke dalam jenis ini misalnya:

- Larutan urea
- Larutan sukrosa
- Larutan glukosa
- Larutan alkohol dan lain-lain
Proses pelarutan
Suatu zat dapat dilarutkan dengan syarat utama
“ like disolved like”
Proses pelarutan terjadi dimana dua atau lebih substansi
yang terlibat memiliki gaya intermolekular yang sama.

Contoh :
- lemak larut dalam n-heksana (non-polar vs non-polar)
- Gula dalam air (polar vs polar)
- Garam dapur dalam air (polar vs polar)
Sifat Kolegatif Larutan
Adalah sifat larutan encer dan tidak mudah menguap
dan hanya bergantung pada jumlah partikel zat
terlarut dan tidak tergantung pada jenisnya

Terdapat 4 jenis sifat koligatif larutan yang


dipelajatri adalah :
1. Kenaikan titik didih (∆Td)
2. Penurunan titik beku (∆Tb)
3. Penurunan tekanan uap (∆P)
4. Tekanan osmotik (
Agar dapat memahami gejala-gejala yang terjadi
dalam kehidupan sehari-hari.
• Air bakso yang sedang mendidih lebih tinggi
suhunya dibandingkan dengan air biasa.
Sifat kolegatif larutan • Garam dapur digunakan untuk membuat es krim,
dapat menjelaskan
fenomena larutan yang garam dapur akan menurunkan suhu (bahan es
dekat dengan krim) sehingga bahan es krim tersebut cepat
keseharian kiya membeku.
• Proses pembuatan es campur dalam lemari es

memerlukan waktu lebih lama atau memerlukan


suhu yang lebih rendah dibandingkan dengan
sekedar membuat es dari air saja.
• Ketimun yang direndam dalam air garam menjadi

mengkerut.
Kenaikan Titik Didih (ΔTd)
Adanya zat terlarut di dalam pelarut menyebabkan larutan
yang terbentuk semakin sukar mendidih.

ΔTdlar = Tdlar - Tdo Tdlar ↑ , maka ΔT ↑


Tdlar ↓ , maka ΔT ↓

ΔTdlar larutan berbanding lurus dengan tekanan uap


Maka berbanding lurus juga dengan konsentrasi larutan (molalitas)

ΔTb = Kb . m
ΔTd ≈ m .
Kb= konstanta kenaikan titik didih molal (oC/m)

gram terlarut 1000


m x Tb = 100 + ΔTb
Mr gram pelarut
Penurunan Titik Beku (ΔTb)
Adanya zat terlarut di dalam pelarut menyebabkan larutan
yang terbentuk semakin sukar membeku.

ΔTblar = Tbor - Tb Tblar ↑ , maka ΔTb ↑


Tblar ↓ , maka ΔTb↓

ΔTblar larutan berbanding lurus dengan tekanan uap


Maka berbanding lurus juga dengan konsentrasi
larutan (molalitas)
ΔTb = Kb . m
ΔTb ≈ m .

Kf = konstanta kenaikan titi beku molal (oC/m)

Tb + ΔTb = 0 Tb = -ΔTb
Penurunan Tekanan Uap (ΔP)

Adanya zat terlarut di dalam


pelarut menyebabkan larutan
yang terbentuk semakin
sukar menguap.

Tekanan uap jenuh : tekanan uap maksimum pada suhu tertentu


dimana laju penguapan = laju kondensasi.
Hal ini bergantung pada :
- Suhu
- Mudah/sukarnya zat cair menguap
Plar = Po – ΔP

ΔP = Po- Plar

Plar = Xpel .Po


ΔP = Xter . Po

Xter + Xpel=1

Keterangan:
Plar = tekanan uap larutan
Po = tekanan uap air/pel
ΔP = penurunan tekanan uap larutan
Xter = fraksi mol terlarut
Xpel = fraksi mol pelarut
Mengapa tekanan uap larutan lebih rendah
daripada pelarut murni?


Adanya sifat “ketidakteraturan molekul“ mengakibatkan:
- • Semakin besar sifat ketidakteraturan, makin besar
kecenderungan berlangsungnya suatu proses kimia dan
fisika.

- Penguapan meningkatkan ketidakteraturan sistem, molekul
fasa uap lebih tidak teratur daripada cairan atau padatan.

- Larutan lebih tidak teratur daripada pelarut murni, selisih
ketidakteraturan antara larutan dan uap kecil, sehingga
molekul pelarut lebih sulit meninggalkan larutan daripada
pelarut murni untuk menjadi uap, dan tekanan uap larutan
lebih kecil daripada tekanan uap pelarut murni.
Tekanan Osmotik (Л)
Adanya zat terlarut dalam pelarut menyebabkan larutan yang
terjadi mempunyai tekanan osmosis.

Л = M . R . T. i i = 1 + (n-1) . α

Keterangan:
M = Molaritas larutan
R = 0,082 L.atm/mol.K
T = suhu (Kelvin)18
α = derajat ionisasi
n = jumlah mol tiap molekul

Ingat! Kondisi isotonis artinya Л1 = Л2

Anda mungkin juga menyukai