Anda di halaman 1dari 32

Edisi Januari 2019

APBN KITA
KINERJA DAN FAKTA

2018
Scan untuk Unduh

Kinerja Positif #Uangkita 2018


mendukung APBN 2019 Sehat, Adil, dan Mandiri
1
“Membangun pondasi sumber daya manusia, tidak mungkin terjadi dalam sehari. Untuk
itu pondasi sumber daya manusia fiskal policy-nya adalah mengalokasikan sisi belanja,
20% dari anggaran untuk tahun 2019 untuk pendidikan itu mencapai hampir Rp500
triliun. Hanya untuk pendidikan”

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati


pada Seminar Outlook Perekonomian Indonesia 2019 di Jakarta, Selasa (8/1)
A P B N K I TA ( K i n e r j a d a n F a k t a ) E d i s i D e s e m b e r 2 0 1 8

2 3
Infografis Ringkasan Eksekutif

RINGKASAN
EKSEKUTIF

T
Penerimaan pajak Kepabeanan dan Realisasi PNBP Realisasi Belanja Realisasi Transfer untuk mendukung akselerasi
anpa terasa tahun 2018 telah
sebesar Rp 1.315,91 Cukai tahun 2018 tercatat sebesar Pemerintah ke Daerah dan
terlewati. Di tengah berbagai pertumbuhan ekonomi yang tinggi
triliun (92,41% dari mencapai Rp 205,47 Rp407,06 triliun Pusat mencapai Dana Desa (TKDD)
APBN 2018), atau triliun (105,86% tantangan perekonomian dan berkualitas, yang ditandai dengan
(147,79% dari Rp1.444,44 triliun mencapai Rp757,79
tumbuh 14,32% dari APBN 2018) APBN 2018), atau (99,31% dari APBN triliun (98,91% global disepanjang tahun upaya penurunan tingkat kemiskinan,
dari realisasi tahun atau tumbuh 6,74% tumbuh 30,80% 2018), atau 14,15% dari APBN 2018), 2018, tercatat beberapa pencapaian ketimpangan dan pengangguran.
2017. Pertumbuhan dari realisasinya dari realisasi tahun lebih tinggi dari atau tumbuh 2,13 penting, baik dalam dalam hal makro
penerimaan di tahun 2017. 2017. Pertumbuhan realisasi tahun persen. Kondisi ketidakpastian
ekonomi maupun pelaksanaan APBN,
pajak tersebut Pertumbuhan PNBP tahun 2018 2017. perekonomian global yang memicu
merupakan penerimaan
yang perlu diperhatikan dan dijadikan
ini merupakan perlambatan prospek ekonomi
pertumbuhan kepabeanan dan pertumbuhan modal dasar dalam menyongsong
global akibat perang dagang dan
tahun 2019. Kebijakan fiskal sebagai
A P B N K I TA ( K i n e r j a d a n F a k t a ) E d i s i D e s e m b e r 2 0 1 8

tertinggi sejak cukai lebih tinggi tertinggi sejak


tahun 2012 dibandingkan tahun 2009.
pengetatan likuiditas selama tahun
salah satu perangkat kebijakan
rata-rata 5 tahun 2018, telah mampu dihadapi oleh
ekonomi memiliki peran yang penting
terakhir, yang hanya perekonomian nasional dengan
dan strategis dalam mempengaruhi
tumbuh 5,9%. baik melalui bauran kebijakan
perekonomian, terutama dalam upaya
fiskal, moneter dan struktural.
mencapai target-target pembangunan
Outlook ekonomi nasional tahun 2018
nasional. Kebijakan fiskal yang
diperkirakan tetap tumbuh dalam
terutama dimplementasikan dalam
rentang target yang ditetapkan dan
Anggaran Pendapatan dan Belanja
akan memberikan dorongan yang
Negara (APBN) terus didorong untuk
kuat bagi perekonomian di tahun
mendukung tiga fungsi utamanya
2019. Stabilitas ekonomi nasional
yaitu fungsi alokasi, distribusi, dan
juga terjaga dengan tingkat inflasi
stablisasi. APBN juga terus diarahkan

4 5
yang terkendali disertai dengan menunjukkan bahwa pemerataan melampui target yang ditetapkan basis pajak setelah amnesti pajak,
tren penguatan nilai tukar Rupiah kesejahteraan di masyarakat dalan APBN (102,5 persen). Realisasi meningkatnya kepatuhan wajib
terhadap Dolar Amerika Serikat dan berangsur membaik. Diharapkan, pendapatan negara tahun 2018 pajak serta intensifikasi pajak
peningkatan cadangan devisa. Risiko kesenjangan pendapatan antara mencapai Rp1.942,3 triliun atau yang berjalan efektif. Penerimaan
ketidakpastian situasi ekonomi dan golongan menengah ke bawah dan tumbuh sebesar 16,6 persen, lebih kepabeanan dan cukai mencapai
keuangan global yang diperkirakan golongan menengah ke atas akan tinggi dibandingkan pertumbuhan Rp205,5 triliun, atau 105,9 persen
masih akan berlanjut di tahun 2019 terus semakin kecil pada tahun-tahun pada tahun 2017 yang mencapai 7,1 dari target APBN tahun 2018 sebesar
sehingga tetap perlu diwaspadai berikutnya. persen. 194,1 triliun. Penerimaan kepabeanan
pemerintah dan neraca perdagangan dan cukai yang tumbuh 6,7 persen
perlu terus diperbaiki dengan Sementara itu, tingkat pengangguran Penerimaan perpajakan (pajak, ini didukung oleh membaiknya
dukungan berbagai infrastruktur yang terbuka (TPT) mengalami penurunan kepabeanan dan cukai) yang mencapai aktivitas perdagangan internasional,
telah dibangun. dari 5,70 persen pada Februari Rp1.521,4 triliun, turut menopang keberhasilan penertiban cukai berisiko
2014 menjadi 5,34 persen pada peningkatan rasio perpajakan tinggi, serta keberhasilan reformasi
Dalam empat tahun terakhir, Agustus 2018. Hal ini ditopang oleh terhadap PDB menjadi 11,5 persen, kepabeanan dan cukai.
APBN cukup optimal mendukung keberhasilan Pemerintah dalam lebih tinggi dibandingkan pencapaian
pertumbuhan ekonomi yang menjaga tingkat pertumbuhan tahun 2017 yang sebesar 10,7 persen. Penerimaan Negara Bukan Pajak
berkualitas. Tingkat kemiskinan ekonomi serta berbagai program Sepanjang tahun 2018, penerimaan (PNBP) selama tahun 2018 mencapai
berhasil diturunkan dari 11,25 Pemerintah dalam mendorong pajak mencapai Rp1.315,9 triliun, Rp407,1 triliun (147,8 persen),
persen pada Maret 2014 menjadi terciptanya lapangan kerja, misalnya atau tumbuh 14,3 persen (15,5 atau tumbuh sebesar 30,8 persen.
9,66 persen pada September 2018. melalui penciptaan iklim usaha persen di luar Tax Amnesty). Capaian Pertumbuhan ini jauh lebih tinggi
Tingkat kemiskinan dalam satu digit ini yang sehat, kemudahan dan insentif pertumbuhan di tahun 2018 ini dibandingkan pertumbuhan tahun
merupakan pertama kalinya dicapai bagi para pelaku usaha, serta merupakan yang tertinggi dalam 2017 yang mencapai 18,8 persen. Hal
pemerintah Indonesia. Pencapaian pembangunan infrastruktur. tujuh tahun terakhir. Realisasi ini antara lain didukung oleh kenaikan
pada tahun 2018 ini antara lain penerimaan pajak ini selain didukung harga komoditas (minyak mentah dan
didukung oleh keberhasilan program- Ditengah tantangan perekonomian oleh meningkatnya aktivitas ekonomi batubara), perbaikan kinerja BUMN,
global yang tidak mudah, kinerja
A P B N K I TA ( K i n e r j a d a n F a k t a ) E d i s i D e s e m b e r 2 0 1 8

program perlindungan sosial serta terutama yang bersumber dari serta perbaikan layanan Kementerian/
terkendalinya laju inflasi pada tingkat APBN tahun 2018 juga menunjukkan kegiatan konsumsi dan perdagangan Lembaga dan Badan Layanan Umum
yang rendah. Pada periode yang sama, pencapaian yang sangat internasional, juga didukung oleh (BLU).
rasio gini atau tingkat ketimpangan menggembirakan. Untuk pertama keberhasilan berbagai program yang
pendapatan masyarakat juga turun kalinya sejak tahun 2011, realisasi mendukung optimalisasi pemungutan Sementara realisasi belanja negara

dari 0,406 menjadi 0,389. Hal tersebut pendapatan negara berhasil perpajakan seperti meningkatnya selama tahun 2018 mencapai

6 7
Rp2.202,2 triliun atau 99,2 persen, Dana Desa terealisasi sebesar Rp757,8 terlepas dari membaiknya kinerja diperkirakan masih akan diliputi
yang merupakan penyerapan triliun (98,9 persen) meningkat pendapatan negara sepanjang tahun berbagai tantangan yang terutama
tertinggi selama lima tahun terakhir. dibandingkan realisasi tahun 2018. bersumber dari ketidakpastian
Penyerapan belanja Kementerian/ sebelumnya yang mencapai 96,8 perekonomian global. Berbagai
Lembaga (K/L) mencapai Rp836,2 persen. Penyerapan ini antara lain Dengan terkendalinya tingkat defisit tantangan yang diperkirakan
triliun (98,7 persen) yang merupakan didukung oleh perbaikan mekanisme pada tahun 2018 sejalan dengan tren masih akan berlanjut pada tahun
penyerapan terbesar dalam periode penyaluran yang dilakukan penurunan pertumbuhan pembiayaan 2019 antara lain bersumber dari
2014-2018. Penyerapan yang optimal berdasarkan kinerja penyerapan dan anggaran dari 29,8 persen tahun 2015 normalisasi kebijakan moneter dan
ini didukung oleh peningkatan kualitas capaian output. menjadi negatif 18,1 persen tahun kebijakan fiskal Amerika Serikat yang
perencanaan penganggaran, lebih 2018. Penurunan ini menunjukkan procyclical, perang dagang antara
fokusnya pelaksanaan program Realisasi defisit anggaran tahun kemandirian fiskal yang semakin Amerika Serikat dan Tiongkok,
dan kegiatan sebagai akibat tidak 2018 juga menunjukkan hasil yang meningkat. ketidakpastian skenario Brexit, serta
adanya perubahan APBN, serta menggembirakan. Rasio defisit ketegangan geopolitik di beberapa
terhadap Produk Domestik Bruto Demikian pula dengan realisasi
dukungan tambahan belanja kawasan. Dalam World Economic
(PDB) berhasil ditekan pada level pembiayaan utang, yang lebih
untuk kegiatan penting seperti Outlook (WEO) yang dirilis pada bulan
1,76 persen, jauh lebih rendah rendah dibandingkan target yang
penyelenggaraan Asian Games dan Oktober 2018, Internasional Monetary
dibandingkan target dalam APBN ditetapkan dalam APBN 2018.
Asian Para Games, penanggulangan Fund (IMF) telah menurunkan proyeksi
yang ditetapkan sebesar 2,19 persen. Realisasi pembiayaan utang mencapai
bencana, penambahan alokasi pertumbuhan ekonomi global dari
Realisasi ini merupakan yang Rp366,7 triliun atau hanya 91,8
Program Keluarga Harapan (PKH) sebelumnya 3,9 persen menjadi
terkecil sejak tahun 2012. Sejalan persen target APBN. Hal ini sejalan
serta penguatan refomasi birokrasi. 3,7 persen. Tingkat perdagangan
dengan hal tersebut, keseimbangan dengan penurunan tren pertumbuhan
Keputusan pemerintah untuk tidak dunia juga diturunkan menjadi 4,0
primer dapat ditekan mendekati realisasi SBN neto dari 36,9 persen
mengajukan perubahan UU APBN persen dari sebelumnya 4,5 persen.
nol, yaitu negatif Rp1,8 triliun, tahun 2015 menjadi negatif 18,9
2018, yang merupakan pertama Pemerintah akan terus melakukan
jauh lebih rendah dibandingkan persen tahun 2018. Realisasi ini turut
kalinya dalam 15 tahun terakhir, langkah-langkah antisipasi untuk
tahun 2017 yang mencapai negatif mendukung upaya pemerintah untuk
A P B N K I TA ( K i n e r j a d a n F a k t a ) E d i s i D e s e m b e r 2 0 1 8

terbuki sangat efektif mendorong menghadapi berbagai tantangan


Rp124,4 triliun. Keseimbangan menjaga rasio utang pada level yang
seluruh K/L fokus menjalankan tersebut, antara lain dengan terus
primer negatif Rp1,8 triliun ini aman dan terkendali.
rencana anggaran secara penuh pada mengelola APBN secara profesional,
tahun 2018. merupakan yang terendah sejak hati-hati dan bertanggung jawab.
Pencapaian-pencapaian ini diharapkan
tahun 2012. Perbaikan tingkat defisit
dapat menjadi modal penting dalam
Sementara itu, Transfer ke Daerah dan serta keseimbangan primer ini tidak
menyongsong tahun 2019 yang

8 9
Infografis

REALISASI APBN 2018


s/d AKHIR DESEMBER 2018

Halaman Ini Sengaja Dikosongkan

APBN 2018 Realisasi % thd


s.d. Desember APBN
2018

PENDAPATAN 1.894,72 1.942,34 102,51%


NEGARA (A)

BELANJA NEGARA (B) 2.220,66 2.202,24 99,17%


A P B N K I TA ( K i n e r j a d a n F a k t a ) E d i s i D e s e m b e r 2 0 1 8

KESEIMBANGAN (87,33) (1,80) 2,06%


PRIMER

SURPLUS/(DEFISIT) (325,94) (259,90) 79,74%


ANGGARAN (A-B)

PEMBIAYAAN 325,94 300,36 92,15%


ANGGARAN

dalam triliun Rupiah

10 11
S
Realisasi APBN ejalan dengan membaiknya 2017. Pertumbuhan penerimaan negara tahun 2017 yang hanya Penurunan defisit anggaran diiringi
sampai dengan perekonomian, realisasi pajak tersebut merupakan sebesar 94,10% yang dapat dirinci dengan penurunan realisasi
akhir Desember APBN sampai dengan akhir pertumbuhan tertinggi sejak sebagai berikut: pembiayaan anggaran tahun 2018
2018 tahun 2018 sangat sehat dan tahun 2012. yang mencapai Rp300,36 triliun
kredibel. Realisasi defisit anggaran 1. Realisasi Belanja Pemerintah atau lebih rendah jika dibandingkan
diperkirakan mencapai 1,76% PDB 2. Kepabeanan dan Cukai tahun Pusat mencapai Rp1.444,44 dengan realisasi pembiayaan tahun
atau lebih rendah dari target APBN 2018 mencapai Rp 205,47 triliun triliun (99,31% dari APBN 2018), 2017 yang sebesar Rp366,62 triliun,
2018 yang sebesar 2,19% PDB. Level (105,86% dari APBN 2018) atau atau 14,15% lebih tinggi dari atau menurun signifikan 18,07
defisit anggaran ini yang terendah tumbuh 6,74% dari realisasinya realisasi tahun 2017. Realisasi persen. Angka realisasi yang telah
sejak tahun 2012. Sejalan dengan di tahun 2017. Pertumbuhan tersebut meliputi Belanja K/L disampaikan dalam edisi ini adalah
defisit anggaran yang semakin sehat penerimaan kepabeanan dan sebesar Rp836,21 triliun (98,68% angka sementara, sedangkan angka
di tahun 2018 ini, maka keseimbangan cukai lebih tinggi dibandingkan dari APBN 2018), lebih tinggi final Realisasi APBN sampai dengan
primer menjadi jauh lebih baik dari rata-rata 5 tahun terakhir, yang dari realisasi tahun 2017 yang akhir tahun 2018 akan disampaikan
rencananya di APBN tahun 2018. hanya tumbuh 5,9%. mencapai 95,81% dan Belanja dalam Laporan Keuangan Pemerintah
Non K/L sebesar Rp608,23 Pusat. Capaian-capaian yang telah
Realisasi pendapatan negara mencapai 3. Realisasi PNBP tercatat sebesar triliun (100,19% dari APBN tahun dihasilkan dalam melaksanakan APBN
Rp1.942,34 triliun (102,51 % dari APBN Rp407,06 triliun (147,79% dari 2018), yang antara lain terdiri 2018 menunjukkan bukti nyata bahwa
tahun 2018), melebihi target APBN. Jika APBN 2018), atau tumbuh dari pembayaran bunga utang Pemerintah telah dapat menjaga APBN
dibandingkan dengan capaian tahun 30,80% dari realisasi tahun 2017. Rp258,09 triliun dan subsidi sehat dan kredibel untuk mendukung
2017, realisasi pendapatan negara Pertumbuhan PNBP tahun 2018 sebesar Rp216,77 triliun. stabilitas ekonomi.
tahun 2018 tersebut meningkat 16,56 ini merupakan pertumbuhan

% yang dapat dirinci sebagai berikut : tertinggi sejak tahun 2009. 2. Realisasi Transfer ke Daerah dan
A P B N K I TA ( K i n e r j a d a n F a k t a ) E d i s i D e s e m b e r 2 0 1 8

Dana Desa (TKDD) mencapai


1. Penerimaan pajak sebesar Rp Sementara itu, realisasi belanja negara Rp757,79 triliun (98,91% dari
1.315,91 triliun (92,41% dari mencapai Rp 2.202,24 triliun (99,17% APBN 2018), atau tumbuh 2,13
APBN 2018), atau tumbuh dari APBN 2018), atau meningkat persen.
14,32% dari realisasi tahun dibandingkan penyerapan belanja

12 13
Ekonomi Makro

PERKEMBANGAN
EKONOMI
MAKRO

Pertumbuhan ekonomi dan stabilitas ekonomi


tetap terjaga di tahun 2018 memberikan pondasi
kuat bagi perekonomian tahun 2019

K
ondisi ketidakpastian beberapa pembangunan infrastruktur oleh defisit sektor migas, sedangkan memastikan kecukupan stok dan
global yang dipicu oleh yang telah diselesaikan diharapkan untuk sektor non migas mencatatkan langkah-langkah dalam stabilisasi
pengetatan likuiditas akan mendorong aktivitas ekonomi surplus. harga. Pada tahun 2019, laju inflasi
global dan adanya perang nasional secara keseluruhan. diperkirakan mencapai sebesar 3,5
dagang antara Amerika Serikat Perkembangan laju inflasi persen yang masih akan dipengaruhi
dengan mitra dagang utama yang Neraca perdagangan bulan menggambarkan stabilitas ekonomi oleh tren peningkatan inflasi inti,
berpengaruh secara langsung November 2018 mencatatkan defisit domestik tetap terjaga yang seiring dengan peningkatan ekspektasi
terhadap perlambatan ekonomi sebesar USD2,05 miliar, dimana selanjutnya mendorong daya beli inflasi dan pergerakan nilai tukar
global, mampu dihadapi dengan pada bulan sebelumnya (Oktober) masyarakat dan pertumbuhan Rupiah.
baik oleh perekonomian Indonesia. defisit mencapai sebesar USD1,82 eknonomi. Pada bulan Desember

Hal ini ditandai dengan stabilitas miliar. Defisit neraca perdagangan 2018, inflasi tercatat sebesar Tekanan nilai tukar Rupiah

ekonomi yang tetap dapat terjaga pada November 2018 terjadi karena 0,62 persen sehingga laju inflasi terhadap Dolar Amerika Serikat

dan outlook pertumbuhan ekonomi penurunan nilai ekspor dari USD15,89 selama tahun 2018 terjaga pada yang berlangsung selama awal

nasional hingga akhir tahun 2018 miliar pada bulan Oktober 2018 level 3,13 persen (yoy) dibawah tahun hingga September 2018
A P B N K I TA ( K i n e r j a d a n F a k t a ) E d i s i D e s e m b e r 2 0 1 8

juga diperkirakan masih berada menjadi USD14,83 miliar pada bulan target yang ditetapkan sebesar mulai agak mereda pada akhir

pada kisaran target yang ditetapkan. November 2018 atau turun sebesar 3,5 persen. Terjaganya laju inflasi tahun 2018, sehingga rata-rata

Outlook konsumsi rumah tangga 6,69 persen. Sementara itu, nilai tahun 2018 didukung oleh upaya nilai tukar Rupiah tercatat sebesar

dan investasi (PMTB) tetap menjadi impor pada periode bulan November pemerintah dalam mengendalikan Rp14.247 per USD. Per 31 Desember

pendorong utama pencapaian outlook 2018 tercatat sebesar USD16,88 harga pangan dan mengelola risiko 2018, nilai tukar Rupiah terhadap

pertumbuhan ekonomi nasional di miliar, lebih rendah dari impor bulan komponen adiministered price, Dolar Amerika Serikat tercatat

tahun 2018, yang secara bertahap Oktober 2018 sebesar USD17,67 terutama harga energi. Komponen pada level Rp14.481 per USD, atau

diikuti oleh perbaikan neraca miliar. Selama Januari-November inti (core infation) juga masih bergerak terdepresiasi sebesar 6,89 persen

perdagangan. Kondisi ini diharapkan 2018 neraca perdagangan nasional pada kisaran 3 persen meskipun (ytd). Perkembangan penguatan nilai

akan memberikan kepercayaan lebih tercatat mengalami defisit sebesar dengan tren sedikit meningkat. tukar Rupiah sangat dipengaruhi

kuat bagi investor untuk meningkatkan USD7,52 miliar. Defisit selama Pemerintah akan terus berupaya oleh risk apetite dan kebijakan yang

investasi di tahun 2019. Di samping itu, Januari-November 2018 lebih didorong meningkatan produktivitas guna ditempuh oleh Bank Indonesia dan

14 15
Pemerintah dalam meningkatkan sebesar 4,95 persen, sedikit dibawah
kinerja ekonomi nasional. Posisi target sebesar 5 persen. Dalam tahun
cadangan devisa Indonesia pada 2019, ketidakpastian kondisi keuangan
akhir Desember 2018 tercatat sebesar global akibat ekspektasi kenaikan Fed
USD120,7 miliar, atau meningkat Fund Rate masih akan memberikan
USD3,5 miliar dibandingkan cadangan tekanan terhadap pasar keuangan
devisa pada akhir November sebesar nasional.
USD117,2 miliar. Posisi cadangan
devisa tersebut setara dengan Guna mengantisipasi risiko

pembiayaan 6,7 bulan impor atau yang ada dan memperkokoh

6,5 bulan impor dan pembayaran fundamental ekonomi di

utang luar negeri pemerintah, serta tahun tahun 2019, penguatan

berada di atas standar kecukupan posisi neraca perdagangan dan

internasional sekitar 3 bulan impor. peningkatan minat investor tetap

Posisi cadangan devisa tersebut akan memperoleh perhatian yang

diyakini akan mampu mendukung besar. Perbaikan struktural di sektor

ketahanan sektor eksternal serta riil juga tetap diperlukan untuk

menjaga stabilitas makroekonomi dan meningkatan daya saing, perbaikan

sistem keuangan nasional di tahun iklim investasi yang pada gilirannya


Halaman Ini Sengaja Dikosongkan
2019. Tren penguatan nilai tukar juga akan memperbaiki kinerja neraca

Rupiah mempengaruhi penurunan perdagangan nasional. Pembangunan

rata-rata tingkat SPN 3 bulan dimana infrastruktur strategis yang telah

pada lelang terakhir (21 November dilakukan diyakini akan menjadi

2018), yield yang dimenangkan penopang keberlanjutan pertumbuhan

sebesar 5,796 persen, sehingga ekonomi di tahun 2019.

rata-rata yield selama 2018 tercatat


A P B N K I TA ( K i n e r j a d a n F a k t a ) E d i s i D e s e m b e r 2 0 1 8

16 17
Pendapatan Negara

PENDAPATAN
PAJAK

Penerimaan Pajak 2018 Mencapai 92,41


Persen, Tumbuh 14,33 Persen (15,53 Persen
Di Luar Tax Amnesty)

(dalam triliun Rupiah)

Realisasi s/d 31 Des 2018


Realisasi
APBN
Penerimaan Uraian ∆%
2018 % thd
Pajak 2018 2017 -
Target
2018
Pajak Penghasilan 855,13 751,49 16,19% 87,88%
- Migas 38,13 64,69 28,57% 169,64%
- Non Migas 817,00 686,80 15,14% 84,06%
PPN & PPnBM 541,80 538,20 11,96% 99,34%
A P B N K I TA ( K i n e r j a d a n F a k t a ) E d i s i D e s e m b e r 2 0 1 8

PBB & Pajak Lainnya 27,06 26,24 11,61% 96,971%


Jumlah 1.424,00 1.315,93 14,33% 92,41%
*angka sementara per 2 Januari 2019

D
ari segi kinerja penerimaan triliun yang ditargetkan dalam APBN
pajak, 2018 merupakan tahun 2018. Capaian di tahun 2018 ini
yang cukup menggembirakan. merupakan yang tertinggi dalam
Sepanjang tahun 2018, lima tahun terakhir.
Direktorat Jenderal Pajak (DJP) mampu
mengumpulkan Rp1.315,93 triliun, Terdapat dua hal yang juga
Foto: menjadikan capaian kali ini lebih
atau 92,41 persen dari Rp1.424,00
Media Keuangan
istimewa. Pertama, capaian ini diraih

18 19
include TA
15,53%
92,41% exclude TA
91,56% 13,75%

14,33%
89,67%
8,05%
6,58%

4,23%

4,07%

-5,63%
81,96%
81,59%
2014 2015 2016 2017 2018 Non TA
2014
2014 2015
2015 2016
2016 2017
2017 2018
2018
*s.d November Inc TA
*s.d Desember

tanpa melalui mekanisme perubahan ini masih lebih besar dibandingkan persen). Apabila kita melihat faktor Nonmigas mencapai 15,1 persen
APBN (APBN-P). Kedua, capaian ini pertumbuhan tahun lalu, yang pertumbuhan ekonomi dan inflasi ditopang oleh pertumbuhan PPh
Realisasi Pertumbuhan
tetap mampu diraih meski terdapat mencapai 4,07 persen yoy. Bahkan sebagai pendorong pertumbuhan Pasal 25/29 Badan dan Orang
Target Penerimaan
pengurangan penerimaan potensial capaian ini merupakan angka alami, maka peningkatan Pribadi, yang mulai merasakan efek
Penerimaan Pajak
dari pemberian fasilitas perpajakan, pertumbuhan tertinggi dalam 7 tahun penerimaan pajak di tahun 2018 pelaksanaan program Tax Amnesty.
Pajak
terutama penurunan tarif Pajak terakhir. Apabila penerimaan Tax merupakan hasil dari peningkatan Sementara itu, penurunan persentase
Penghasilan (PPh) bagi Usaha Mikro, Amnesty (Pengampunan Pajak) pada kesadaran masyarakat melalui penduduk miskin dan tingkat
triwulan I tahun 2017 dikeluarkan dari
A P B N K I TA ( K i n e r j a d a n F a k t a ) E d i s i D e s e m b e r 2 0 1 8

Kecil dan Menengah (UMKM) –dari kepatuhan sukarela (voluntary pengangguran masyarakat mendorong
sebelumnya 1 persen menjadi 0,5 perhitungan (merupakan penerimaan compliance) dan usaha/effort yang pertumbuhan penerimaan PPh Pasal
persen– dan program percepatan yang bersifat one-off / tidak berulang dilakukan oleh DJP seperti kegiatan 21. Pertumbuhan signifikan juga
restitusi (pengembalian kelebihan sebesar Rp12,03 triliun), pertumbuhan Pengawasan Wajib Pajak (WP), dicatatkan oleh pajak-pajak atas impor
pembayaran pajak). penerimaan pajak mencapai 15,53 Pemeriksaan, Penagihan, Penyidikan yakni PPh Pasal 22 Impor dan PPN
persen yoy. dan Ekstensifikasi. Impor, didorong oleh meningkatnya
Positifnya kinerja penerimaan nilai impor Indonesia di tahun 2018.
pajak juga tercermin pada capaian Tingginya pertumbuhan penerimaan Apabila kita lihat lebih dalam,
pertumbuhannya. Apabila pajak cukup menggembirakan, sumber pertumbuhan berasal dari Ditinjau dari sisi sektoral, sepanjang
dibandingkan tahun 2017, penerimaan mengingat angka tersebut jauh lebih kinerja jenis-jenis pajak utama yang tahun 2018 ini sektor-sektor usaha
perpajakan mengalami pertumbuhan tinggi dari pertumbuhan ekonomi memang cukup menggembirakan, utama mampu mempertahankan
double digits, sebesar 14,33 persen (outlook pertumbuhan ekonomi 2018 umumnya mengalami pertumbuhan pertumbuhan penerimaan pajak
year-on-year (yoy). Pertumbuhan sebesar 5,15 persen dan inflasi 3,13 double digits. Pertumbuhan PPh double digits. Sektor Industri

20 21
Industri Rp 363,60 T 11.12% 2018
Pengolahan 30.0 % 18.28%
2017
Rp 234,46 T 23.72%
Perdagangan
19.3 % 25.09%
Jasa Keuangan & Rp 162,15 T 11.91%
Asuransi 13.4 % 8.57%
Konstruksi & Real Rp 83,51 T 6.62%
Estat 6.9 % 7.16%
Rp 80,55 T 51.15%
Pertambangan
6.6 % 40.83%
Rp 20,69 T 21.03%
Pertanian
1.7 % 28.75%

Pengolahan tumbuh 11,12 persen terhadap target APBN, pertumbuhan Halaman Ini Sengaja Dikosongkan

Penerimaan yoy, Perdagangan tumbuh 23,72 penerimaan pajak dan tax ratio,

Pajak Sektoral persen yoy, serta Jasa Keuangan dan pencapaian tahun 2018 menunjukkan
Asuransi tumbuh 11,91 persen yoy. trend perbaikan/rebound setelah
Pertambangan tumbuh 51,15 persen mengalami perlambatan dalam lima
yoy, masih dipengaruhi oleh tren tahun terakhir. Hal ini merupakan
kenaikan harga komoditas tambang. hasil positif reformasi perpajakan, baik
Pertanian tumbuh 21,03 persen yoy, dalam bentuk reformasi kebijakan
sedangkan Konstruksi dan Real Estat perpajakan maupun transformasi
masih mampu tumbuh 6,62 persen. organisasi, yang difokuskan
untuk membangun kesadaran
pajak yang berkesinambungan
A P B N K I TA ( K i n e r j a d a n F a k t a ) E d i s i D e s e m b e r 2 0 1 8

(sustainable compliance), peningkatan


Berkat pertumbuhan penerimaan
basis perpajakan (tax base), dan
pajak yang jauh lebih tinggi
penyempurnaan sistem informasi
dibandingkan pertumbuhan
dan teknologi informasi perpajakan.
ekonomi, angka tax ratio Indonesia
Reformasi perpajakan juga menjadi
pun menunjukkan perbaikan, dari
sangat penting peranannya untuk
sebelumnya pada tahun 2017 di angka
menghadapi tantangan perubahan
10,7 persen terhadap PDB, di tahun
struktural-institusional perekonomian
2018 ini tax ratio meningkat menjadi
Indonesia, di tengah gencarnya
11,5 persen.
disrupsi teknologi.
Secara umum apabila kita lihat
capaian realisasi penerimaan pajak

22 23
Menoreh Jejak Milestone Baru Layanan Pajak di Luar Kantor sendiri adalah pelayanan pengesahan

Reformasi Perpajakan bertugas memberikan penyuluhan,


pelayanan, dan konsultasi perpajakan
akta perseroan secara daring yang
dioperasikan oleh Ditjen Administrasi

Selama 2018 bagi masyarakat atau wajib pajak


untuk memenuhi hak dan kewajiban
Hukum Umum (AHU) Kementerian
Hukum dan Hak Asasi Manusia RI.
perpajakannya.
Dengan adanya Layanan tersebut
Ada dua jenis LDK, yaitu Layanan maka pelaku usaha badan dapat
Pajak dengan lokasi permanen langsung mendaftarkan diri sebagai
dan Layanan Pajak dengan lokasi Wajib Pajak Badan dan memperoleh
nonpermanen. Layanan Pajak dengan NPWP saat mengurus Akte Pendirian
lokasi permanen antara lain meliputi Perusahaan melalui SABH tanpa perlu
Pos Pajak, Pos Pengamatan Pajak, ke KPP. Sedangkan pelaku usaha
Pos Pelayanan, Loket Pajak, dan investor perorangan dapat langsung
Gerai Pajak. Sedangkan Layanan mendaftarkan diri sebagai Wajib
Pajak dengan lokasi nonpermanen Pajak Orang Pribadi dan memperoleh

T
ahun 2018 telah berakhir, antara lain meliputi drop box, mobil NPWP saat mengurus Surat Izin Usaha
Banjarmasin Selatan, KPP Pratama
sejumlah milestone telah pajak keliling, pojok pajak, dan alat melalui OSS tanpa perlu ke KPP.
Balikpapan Barat, dan KPP Pratama
ditoreh Direktorat Jenderal transportasi lainnya.
Samarinda Ulu.
Masih di bidang peningkatan
Pajak (DJP) selama setahun
Khusus untuk tahun 2018, ada pelayanan, Ditjen Pajak telah
terakhir. Utamanya membuat Kesebelas KPP baru tersebut
penambahan Layanan Pajak di Luar memperluas penggunaan aplikasi
organisasi besar ini mampu lebih merupakan hasil pemecahan dari 10
Kantor berupa 8 unit Mobil Pajak e-Bupot (Bukti Potong) dari 15
memberikan yang terbaik untuk KPP yaitu KPP Pratama Banda Aceh,
di empat Kanwil dan empat KPP. Wajib Pajak terpilih menjadi 168
masyarakat. KPP Pratama Jambi, KPP Pratama
Keempat Kanwil tersebut adalah Wajib Pajak terpilih mulai Juli 2018.
Jakarta Pasar Minggu, KPP Pratama
Di bidang organisasi, DJP telah Sumatera Utara II, Jawa Barat I, Dengan adanya aplikasi e-Bupot
Serang, KPP Pratama Cirebon, KPP
mengoperasikan satu Kantor Wilayah Bali, dan Kalimantan Selatan dan tersebut maka Wajib Pajak dapat
Pratama Mojokerto, KPP Pratama
(Kanwil) baru dan sebelas Kantor Tengah. Sedangkan keempat KPP langsung membuat Bukti Potong
Pontianak, KPP Pratama Banjarmasin,
Pelayanan Pajak (KPP) baru per 1 yang mendapat Mobil Pajak adalah dan melaporkan SPT-nya langsung
KPP Pratama Balikpapan, dan KPP
Oktober 2018. Kanwil baru tersebut KPP Pratama Bireun, KPP Pratama melalui aplikasi tersebut. Ditjen Pajak
Pratama Samarinda, sehingga dari
adalah Kanwil DJP Kepulauan Riau. Kuningan, KPP Pratama Situbondo, juga mulai mengoperasikan Taxpayer
semula 341 KPP kini menjadi 352 KPP
A P B N K I TA ( K i n e r j a d a n F a k t a ) E d i s i D e s e m b e r 2 0 1 8

dan KPP Pratama Baturaja. Account Management (TAM) secara


yang melayani wajib pajak.
Sedangkan sebelas KPP yang baru piloting di 33 KPP pada 2018.
meliputi KPP Madya Bogor, KPP Selain itu mulai 24 Mei 2018,
Di bidang pelayanan, DJP terus
Pratama Aceh Besar, KPP Pratama Ditjen Pajak juga menyediakan Di bidang Basis Data, Ditjen Pajak
mengembangkan Layanan Pajak di
Jambi Pelayangan, KPP Pratama Layanan Registrasi NPWP via Sistem telah melakukan pemutakhiran dan
Luar Kantor (LDK) sejak 2014. Hingga
Jakarta Jagakarsa, KPP Pratama Serang Administrasi Badan Hukum (SABH) migrasi basis data atas lebih dari 1
akhir 2018 sudah ada penggunaan
Timur, KPP Pratama Cirebon Dua, dan Sistem Perizinan Berusaha juta Master File Wajib Pajak (MFWP),
Layanan Pajak di Luar Kantor atau
KPP Pratama Jombang, KPP Pratama Terintegrasi secara elektronik atau meliputi 225 ribu WP Badan, 543 ribu
juga disebut Mobile Tax Unit (MTU) di
Pontianak Timur, KPP Pratama OSS (Online Single Submission). SABH WP OP, dan 247 ribu WP Bendahara.
19 Kanwil dan 306 kantor vertikal.

24 25
Ditjen Pajak selama 2018 juga yang sama tahun sebelumnya.
melaksanakan cleansing data terhadap Namun dengan implementasi PP
471 ribu Tanda Terima SPT dan 511 23/2018, dampaknya tercermin pada
ribu SPT. penurunan setoran jenis pajak ini
pada Semester II tahun 2018 sebesar
Sementara itu di bidang peraturan, Rp2,29 triliun atau tumbuh negatif
Ditjen Pajak menerbitkan Peraturan 31,79 persen dibandingkan setoran
Pemerintah (PP) Nomor 23 Tahun pajak pada Semester I tahun 2018.
2018 untuk mendorong peran serta
masyarakat, khususnya UMKM, dalam Meski demikian dari sisi kepatuhan
kegiatan ekonomi formal dan lebih terjadi peningkatan kepatuhan wajib
berkeadilan. PP Nomor 23 Tahun 2018 pajak setelah berlakunya PP 23/2018
telah memberikan relaksasi berupa yang tercermin dalam peningkatan
penurunan tarif PPh dari sebelumnya jumlah wajib pajak yang melakukan
1 persen dari omzet menjadi 0,5 pembayaran maupun jumlah Surat
persen dari omzet mulai 1 Juli 2018. Setoran Pajak (SSP) yang dibukukan.
Setelah berlakunya PP 23/2018,
Penurunan tarif tersebut dalam terdapat 662 ribu wajib pajak yang
jangka panjang diharapkan dapat sebelumnya pada Semester I tahun
meningkatkan kepatuhan dan Halaman Ini Sengaja Dikosongkan
2018 tidak melakukan pembayaran
partisipasi aktif Wajib Pajak UMKM (baik PPh Pasal 25 maupun PPh
dalam membayar pajak. Dengan Final 1 persen PP 46/2013), namun
skema kemudahan dan penurunan pada Semester II tahun 2018 662
tarif ini pemerintah juga berharap ribu wajib pajak tersebut melakukan
akan dapat menambah basis pembayaran PPh Final 0,5 persen PP
pembayar pajak baru di tahun-tahun 23/2018. Peningkatan kepatuhan ini
mendatang. secara jangka panjang diharapkan
akan menutupi penurunan nominal
Jika dilihat dari sisi penerimaan, secara
penerimaan yang diakibatkan oleh
umum tercatat setoran PPh Final atas
penurunan tarif pajak.
Penghasilan Dari Usaha yang Diterima
A P B N K I TA ( K i n e r j a d a n F a k t a ) E d i s i D e s e m b e r 2 0 1 8

atau Diperoleh Wajib Pajak yang Selama 2018, DJP terus melakukan
Memiliki Peredaran Bruto Tertentu reformasi perpajakan di bidang
tahun 2017 sebesar Rp5,84 triliun Organisasi dan SDM, IT, Basis Data
tumbuh 148 persen dalam kurun dan Proses Bisnis, serta peraturan
waktu 4 tahun terakhir (2014 - 2017). perundang-undangan. Hal tersebut
menjadi pondasi milestone baru di
Selama Semester I tahun 2018,
2019. DJP terus hadir dengan milestone
setoran pajak berdasarkan PP 46/2013
baru untuk Indonesia yang lebih baik.
masih mencatat angka pertumbuhan
11,35 persen dibanding periode

26 27
Pendapatan Negara

KEPABEANAN DAN
CUK AI

Peningkatan perdagangan internasional dan


kebijakan kepabeanan dan cukai mendorong
performa penerimaan DJBC.

Peran Bea Cukai

R
evenue Collector merupakan APBN/P tahun 2017 yang sebesar kegiatan importasi yang komoditasnya tekanan yang tiba-tiba, terutama bagi
salah satu fungsi strategis Rp189,1 triliun dengan capaian bertarif nol persen, ditambah semakin negara-negara berkembang.
yang diemban Direktorat Rp192,3 triliun atau 101,7 persen. banyaknya utilisasi skema Free Trade
Jenderal Bea Cukai (DJBC) DJBC bahkan mencatatkan surplus Agreement (FTA) dari tahun ke tahun. Penerimaan BK terkendala rendahnya

untuk berperan aktif dalam program di semua komponen penerimaannya Tren tersebut diperkirakan akan terus harga komoditas primadona ekspor

pembangunan nasional. Peran yaitu bea masuk (BM), bea keluar berlanjut seiring dengan keterbukaan Indonesia, yaitu Crude Palm Oil (CPO),

tersebut menjadikan DJBC ikut (BK), dan Cukai. Prestasi yang sama Indonesia dalam menjalin kerjasama di pasar dunia yang sepanjang tahun

bertanggung jawab dalam menjamin tentu diharapkan pada tahun 2018 perdagangan internasional. Kerjasama ini berada di bawah harga patokan

ketersediaan anggaran negara. Selain ini, meskipun ada beberapa hal atau perdagangan dalam bentuk FTA ekspor. Situasi regional dan kondisi

bertanggung jawab atas penerimaan kondisi yang berbeda dengan tahun dimaksudkan untuk mendorong cuaca di situs pertambangan dan

kepabeanan dan cukai, DJBC juga lalu. perdagangan nasional dengan negara pengapalan turut memberikan

mengelola penerimaan pajak dalam mitra, meskipun di sisi lain menjadi ketidakpastian atas terjadinya kendala

rangka impor (PDRI) lainnya seperti Pertama adalah jumlah target yang downside risk terhadap penerimaan pasokan/produksi (supply disruption).

PPN Impor, PPnBM Impor, dan tentu lebih besar dibandingkan BM.
target tahun lalu, yaitu sebesar Penerimaan cukai masih menghadapi
PPh Impor. Total penerimaan yang
Rp194,1 triliun. Target penerimaan Situasi perdagangan dunia, seperti kendala keterbatasan barang kena
dikelola DJBC tersebut memberikan
A P B N K I TA ( K i n e r j a d a n F a k t a ) E d i s i D e s e m b e r 2 0 1 8

kepabeanan dan cukai memang selalu perang dagang Amerika Serikat cukai (BKC). Hingga saat ini BKC hanya
sumbangsih sekitar 25 persen dari
naik dari tahun ke tahun. Target vs Tiongkok, juga menyebabkan terdiri dari cukai hasil tembakau
total pendapatan negara pada APBN
penerimaan kepabeanan dan cukai kontraksi pada perdagangan global. (CHT), minuman mengandung etil
tahun 2018 yang sebesar Rp1.894,72
pada APBN 2018 sendiri meningkat Dana Moneter Internasional (IMF) alkohol (MMEA) dan etil alkohol (EA).
triliun. Bahkan bila dilihat dari
sebesar 7,6 persen dibandingkan menyatakan bahwa situasi perang Cukai atas kemasan plastik menjadi
target penerimaan perpajakan yang
target pada APBN/P 2017 lalu, dagang yang terus meningkat akan permasalahan tersendiri karena
Rp1.618,09 triliun, DJBC berkontribusi
padahal peningkatan target APBN menghambat pertumbuhan ekonomi telah dibebankan pada APBN tahun
mencapai 27,5 persen.
tersebut tidak selalu diikuti oleh faktor global tahun ini dan tahun depan. 2018 sebesar Rp500 miliar, meskipun

Tantangan Penerimaan pendorong penerimaannya. Bahkan dalam pertemuan di Bali lalu, peraturan yang menjadi dasar dan

IMF memperkirakan perang dagang tata laksana pemungutannya belum


Pada tahun 2017 lalu, DJBC berhasil Penerimaan BM menghadapi juga selesai.
akan mengakibatkan kerentanan atas
melampaui target yang diamanatkan tantangan dengan semakin banyaknya

28 29
Kedua adalah faktor kebijakan, pengawasan. Kontribusi positif juga Kebijakan impor dalam rangka melebihi kenaikan tarif normatif
dimana pada tahun 2018 merupakan dihasilkan melalui perbaikan kebijakan pengamanan pasokan kebutuhan mampu menopang pertumbuhan
dimulainya implementasi PMK nomor kepabeanan dan cukai, seperti dalam negeri dan pengendalian harga penerimaan CHT. Efektifitas program
57/PMK.04/2017 yang merelaksasi penertiban impor, cukai dan ekspor komoditas tertentu, turut memberikan penertiban cukai berisiko tinggi (PCBT)
PMK nomor 20/PMK.04/2015 dalam berisiko tinggi / PICE-BT. Ditambah andil yang positif. Implementasi juga berperan mendorong kinerja
hal pelunasan CHT. Akibat yang lagi dengan kebijakan tarif yang kebijakan program penertiban penerimaan cukai HT, terutama dalam
ditimbulkan adalah konsekuensi efektif, aktifitas ekspor-impor yang impor berisiko tinggi (PIBT) menjadi menekan peredaran rokok ilegal
terjadi pergeseran penerimaan masih tumbuh, serta peningkatan penggerak utama penerimaan extra yang semula 12,14 persen menjadi
CHT dari tahun berjalan ke tahun permintaan komoditas mineral effort BM melalui peningkatan taxbase hanya 7,04 persen. Hal ini menjadikan
berikutnya. Hal tersebut menjadi tambang , turut berperan positif para importir berisiko tinggi (IBT) yang persaingan di industri hasil tembakau
perhatian khusus, mengingat nilai dalam pertumbuhan penerimaan. mencapai 57,59 persen. menjadi lebih sehat.
rupiah yang diperkirakan bergeser
menjadi penerimaan tahun 2019 Hasilnya, kinerja positif terjadi di Kinerja penerimaan BK didorong oleh Surplus Penerimaan tahun 2018

jumlahnya cukup signifikan. Apalagi semua komponen penerimaan harga komoditas di pasar dunia yang
kepabeanan dan cukai, yaitu BM, BK, mulai membaik dan relatif stabil. Serangkaian kinerja positif yang
kontribusi penerimaan CHT terhadap
dan cukai. Bahkan penerimaan PDRI Tingginya permintaan dari negara konsisten sejak awal tahun tersebut,
penerimaan secara keseluruhan
lainnya, yaitu PPN impor, PPnBM mitra dagang juga turut berkontribusi menjadikan capaian penerimaan
sangat besar, yaitu mencapai 75
impor, dan PPh pasal 22 impor juga atas pertumbuhan penerimaan BK. kepabeanan dan cukai kembali
persen.
menunjukkan pertumbuhan yang Kontributor terbesar penerimaan BK melampaui target yang diamanatkan

Kinerja Penerimaan Tahun 2018 lebih baik dibandingkan periode yang sendiri adalah komoditas mineral APBN tahun 2018. Total capaian

sama tahun lalu. tambang, yang mampu tumbuh lebih penerimaan sebesar Rp205,49 triliun,
Upaya pemerintah mengatasi dari 100 persen dibanding tahun lalu. dengan capaian total penerimaan
dampak perang dagang, mampu Penerimaan BM dikontribusikan lebih dari 105,9 persen. Surplus
dimaksimalkan untuk mendorong oleh pertumbuhan devisa impor Penerimaan cukai didominasi oleh juga terjadi kembali pada seluruh
penerimaan, melalui percepatan yang tinggi sejak awal tahun, dimana CHT yang berkontribusi hingga 95 komponen penerimaan yaitu BM
layanan dan penguatan efektifitas mampu tumbuh di kisaran 15 persen. persen. Fungsi pengendalian pada sebesar Rp39,0 triliun atau 109,3
cukai, berupa kebijakan pengenaan persen, cukai sebesar Rp159,7 triliun
tarif BKC terutama tarif CHT, efektif atau 102,8 persen, dan BK sebesar
menurunkan produksi batang rokok. Rp6,8 triliun atau 225,4 persen.
Pertumbuhan
Namun demikian di sisi penerimaan,
A P B N K I TA ( K i n e r j a d a n F a k t a ) E d i s i D e s e m b e r 2 0 1 8

Penerimaan
faktor kenaikan tarif efektif yang
Kepabenanan
dan Cukai
2018
(dalam triliun rupiah)
PENERIMAAN KEPABEANAN TARGET APBN 2018 REALISASI % thd APBN
Akumulatif DAN CUKAI
terhadap 2017 BEA MASUK 35,70 39,02 109,3
BEA KELUAR 3,00 6,76 225,4

CUKAI 155,40 159,69 102,8


TOTAL 194,10 205,47 105,9

30 31
Bea Cukai Implementasikan
Pertukaran Data Elektronik
Melalui Internet Mulai
1 Januari 2019

perusahaan terjangkit virus agar juga telah diimplementasikan di 83


potensi perlambatan proses dapat Kantor Pengawasan dan Pelayanan
diminimalisir,” ungkapnya. untuk memproses dokumen manifest
baik inward maupun outward.
Otomasi sistem pelayanan merupakan
hal yang tidak bisa lagi ditunda, DJBC berencana akan melanjutkan
apalagi di tengah perkembangan penerapan PDE Internet secara penuh
teknologi informasi yang bergerak terhadap 13 kantor pelayanan pada
dengan cepat dan revolusi industri 4.0 tahun 2019. Dalam rangka penerapan
yang mengedepankan otomasi sistem tersebut, maka secara bertahap sejak
dalam berbagai bidang kegiatan. bulan Agustus 2018 telah dilaksanakan
“Hal tersebut mendorong DJBC untuk beberapa kegiatan antara lain
melakukan peningkatan efisiensi dan sosialisasi dan pelatihan instalasi
efektifitas dalam memberikan layanan kepada para pegawai, pengguna jasa
kepabeanan dan cukai kepada termasuk perusahaan dan asosiasi,

B
ea Cukai mulai mengingat waktu penigmplementasian pengguna jasa,” lanjutnya. importir, eksportir dan perusahaan
mengimplementasikan yang semakin dekat, maka para pengurusan jasa kepabeanan, serta
Pengembangan sistem PDE Internet sosialisasi dan evaluasi implementasi
program Pertukaran Data pengguna jasa diharapkan dapat
A P B N K I TA ( K i n e r j a d a n F a k t a ) E d i s i D e s e m b e r 2 0 1 8

oleh DJBC telah dilaksanakan sejak PDE internet PIB dan PEB di 13 kantor
Elektronik via Internet (PDE mendukung pelaksanaan implementasi
tahun 2016. Pada tahap awal, pelayanan dan 5 kantor pelayanan
Internet) secara penuh di seluruh PDE internet ini secara keseluruhan.
sistem yang mampu memfasilitasi pendukung.
Kantor Pelayanan dan Pengawasan “Mulai 1 Januari 2019, penyampaian
pertukaran data antara pengguna
Bea dan Cukai pada 1 Januari 2019. dokumen kepabeanan via provider
jasa kepabeanan dengan DJBC di Hingga akhir tahun 2018 lalu
Hal ini merupakan salah satu langkah tidak dapat lagi dilakukan. Untuk
seluruh wilayah Indonesia, telah proses implementasi PDE Internet
Kementerian Keuangan untuk dapat itu para pengguna jasa diminta
diimplementasikan secara bertahap di di Kantor-Kantor Pengawasan dan
meningkatan kemudahan berusaha agar memperhatikan beberapa
60 Kantor Pengawasan dan Pelayanan Pelayanan Bea Cukai sebagian besar
Indonesia sebagaimana arahan hal di antaranya menyediakan
untuk memproses dokumen telah mencapai 100%, hanya di
Presiden. layanan internet dengan bandwidth
Pemberitahuan Impor Barang (PIB) beberapa kantor saja yang masih
yang memadai untuk mendukung
Direktur Jenderal Bea Cukai, Heru dan Pemberitahuan Ekspor Barang terdapat pengguna jasa yang belum
kelancaran pertukaran data, serta
Pambudi menyatakan bahwa (PEB). Sementara itu, PDE Internet menggunakan PDE Internet. Beberapa
mencegah komputer yang digunakan

32 33
Kantor tersebut di antaranya 98,9% telah menggunakan PDE
Bea Cukai Bandung yang telah Internet.
mengimplementasikan 100% PDE
Internet. Hal tersebut serupa dengan Penerapan secara penuh PDE Internet

Bea Cukai Bandar Lampung, Kuala di seluruh Kantor Pengawasan

Namu, Merak dan Ngurah Rai. dan Pelayanan DJBC merupakan


komitmen nyata dalam pelaksanaan
Sementara itu, beberapa reformasi dan menjawab tuntutan
kantor yang belum sepenuhnya zaman. Perubahan ini tentu ditujukan
mengimplementasikan PDE Internet dapat menciptakan tata niaga yang
terus menunjukkan peningkatan yang lebih lebih efektif, mudah, cepat,
cukup signifikan. Contohnya pada murah, dan transparan. DJBC juga
Kantor Bea Cukai Belawan, dari 726 mengharapkan kerja sama baik dari
dokumen kepabeanan yang diproses, Kementerian atau Lembaga terkait,
sebanyak 724 dokumen atau sekitar serta para pengguna jasa untuk
99,7% telah menggunakan PDE dapat segera mengimplementasikan Halaman Ini Sengaja Dikosongkan
Internet. Kantor Bea Cukai Juanda program ini untuk guna mewujudkan
pun demikian, dari 189 dokumen kemudahan berusaha di Indonesia
sebanyak 187 dokumen atau sekitar yang makin baik.
A P B N K I TA ( K i n e r j a d a n F a k t a ) E d i s i D e s e m b e r 2 0 1 8

34 35
Pendapatan Negara

PENDAPATAN
NEGAR A BUK AN PAJAK

Hingga Akhir tahun 2018 Penerimaan Negara Bukan


Pajak mencapai 147,8 persen

tingginya realisasi ICP periode bulan Realisasi penerimaan PNBP Lainnya


Januari s.d. Desember 2018 sebesar mencapai Rp127,21 triliun atau
2018 Realisasi USD 67,47 per barel, dibandingkan 151,89 persen dari target APBN
Realisasi PNBP APBN s.d 31 Des % thd APBN Growth realisasi ICP bulan bulan Januari s.d. tahun 2018. Realisasi tersebut
s/d 31 Des2018 2018
Desember 2017 sebesar USD 51 per meningkat sebesar 16,89 persen
(dalam miliar I. Penerimaan Negara Bukan 275.427,92 407.055,61 147,79 30,80
Pajak barel. jika dibandingkan dengan periode
Rupiah)
A. Penerimaan SDA 103.674,80 181.064,41 174,65 62,93 yang sama tahun 2017 sebesar
Realisasi penerimaan SDA Non Migas Rp108,83 triliun. Peningkatan realisasi
1 Migas 80.349,00 143.266,40 178,31 75,05
mencapai 37,80 triliun atau 162,04 penerimaan PNBP Lainnya ini antara
a Minyak Bumi 59.582,70 104.615,12 175,58 79,74
persen dari target APBN tahun 2018. lain disebabkan kenaikan realisasi
b Gas Alam 20.766,30 38.651,28 186,12 -
Realisasi tersebut lebih tinggi 29,05 Penjualan Hasil Tambang yang
2 Non Migas 23.325,80 37.798,01 162,04 29,05
persen jika dibandingkan dengan mencapai Rp19,31 triliun, lebih tinggi
a Pertambangan Minerba 17.858,52 30.308,92 169,72 27,55
periode yang sama tahun 2017 yang dibandingkan realisasi periode yang
b Kehutanan 4.166,71 4.760,12 114,24 16,05
mencapai 29,30 triliun. Peningkatan ini sama tahun 2017 sebesar Rp16,86
c Perikanan 600,00 448,38 74,73 (8,69)
diantaranya disebabkan oleh kenaikan triliun, sejalan dengan peningkatan
d Pend. Per. Panas Bumi 700,59 2.280,59 325,52 144,44 rata-rata harga batubara acuan (HBA) HBA dan terdapat penerimaan dari
B Pendapatan dari KND 44.695,40 45.116,20 100,94 2,76 pada periode Januari s.d. Desember akumulasi iuran pensiun sebesar
C. PNBP Lainnya 83.753,12 127.215,00 151,89 16,89 2018 yang mencapai USD 98,96 per Rp7,70 triliun serta signature bonus
D. Pendapatan BLU 43.304,60 53.660,00 123,91 13,34 ton, lebih tinggi dibandingkan HBA sebesar Rp12,40 triliun
A P B N K I TA ( K i n e r j a d a n F a k t a ) E d i s i D e s e m b e r 2 0 1 8

periode Januari s.d. Desember 2017


sebesar USD 85,92 per ton. Untuk pendapatan BLU, hingga 31
Sampai dengan tanggal 31 Desember pada tahun 2018.
Desember 2018 terealisasi sebesar
2018, realisasi PNBP mencapai
Realisasi pendapatan dari kekayaan Rp50,41 triliun dan sampai dengan
Rp407,06 triliun atau 147,79 persen Realisasi penerimaan SDA Migas
negara dipisahkan mencapai Rp45,12 pengesahan diperkirakan akan
dari APBN tahun 2018. Realisasi mencapai Rp143,27 triliun atau
triliun atau 100,94 persen dari terealisir sebesar Rp53,66, atau
tersebut mengalami pertumbuhan 178,31 persen dari targetnya dalam
target APBN tahun 2018. Realisasi mencapai 123,91 persen dari target
sebesar 30,80 persen jika APBN tahun 2018. Realisasi tersebut
tersebut lebih tinggi 2,76 persen jika APBN tahun 2018, meningkat 13,34
dibandingkan dengan realisasi periode mengalami pertumbuhan sebesar
dibandingkan dengan periode yang persen dari realisasi periode yang
yang sama tahun 2017. Kenaikan ini 75,05 persen dibandingkan periode
sama tahun 2017 yang mencapai sama tahun 2017 sebesar Rp47,34
antara lain disebabkan meningkatnya yang sama tahun 2017. Kenaikan
Rp43,90 triliun. Peningkatan ini triliun.
rata-rata harga komoditas, khususnya penerimaan SDA Migas tersebut
diantaranya disebabkan perbaikan
harga minyak bumi dan batu bara antara lain disebabkan karena lebih
kinerja BUMN.

36 37
Belanja Negara

BELANJA PEMERINTAH
PUSAT

Realisasi Sementara Belanja Pemerintah Pusat


(BPP) tahun 2018 lebih tinggi dibandingkan tahun
sebelumnya, diikuti dengan pencapaian berbagai
sasaran output strategis

R
ealisasi Belanja Pemerintah pada beberapa K/L dalam rangka
Pusat mencapai Rp1.444,4 peningkatan reformasi birokrasi
triliun (99,3 persen dari APBN serta pemberian THR bagi pensiunan.
2018), atau 14,2 persen lebih Belanja barang terserap 99,07
tinggi dari realisasi tahun 2017. persen antara lain dipengaruhi oleh
Realisasi tersebut meliputi Belanja K/L percepatan pelaksanaan kegiatan
sebesar Rp836,2 triliun (98,7 persen dan berbagai agenda strategis di
dari APBN 2018), lebih tinggi dari K/L. Belanja bantuan sosial terserap
realisasi tahun 2017 yang mencapai 103,25 persen, hal ini dipengaruhi
95,8 persen. Kinerja BPP yang positif oleh kebijakan penyaluran ke-3 bagi
A P B N K I TA ( K i n e r j a d a n F a k t a ) E d i s i D e s e m b e r 2 0 1 8

ini sangat dipengaruhi oleh tidak peserta baru program keluarga


adanya perubahan atas APBN di tahun harapan (PKH) dan realisasi dana
2018, sehingga pemerintah lebih fokus cadangan penanggulangan bencana
dalam melaksanakan anggaran yang alam yang mencapai Rp5,93 triliun dari
sudah ditetapkan. pagunya yang sebesar Rp4,0 triliun.
Pembayaran bunga utang terserap
Secara umum kinerja BPP dipengaruhi 108,17 persen hal ini dipengaruhi
oleh tingginya penyerapan sebagaian oleh depresiasi nilai tukar Rupiah
besar komponen Belanja Pemerintah terhadap Dolar AS. Subsidi terserap
Pusat. Belanja pegawai terserap 94,81 138,76 persen hal ini dipengaruhi oleh
Foto: persen antara lain dipengaruhi oleh perubahan asumsi nilai tukar rupiah
Media Keuangan adanya kenaikan tunjangan kinerja dan ICP.

38 39
reformasi birokrasi di K/L; dan (4) bantuan pangan non tunai untuk 15,2
dukungan untuk kebutuhan mendesak juta keluarga.
Realisasi Belanja lainnya.
Pemerintah Meskipun analisis kinerja
Pusat Selanjutnya, kinerja penyerapan menunjukkan optimisme dalam
anggaran juga diikuti dengan kinerja capaian target output maupun
pencapaian output, yang nyata target penyerapan anggaran, dalam
dirasakan oleh masyarakat. Di pelaksanaannya masih ada potensi
bidang infrastruktur (Kemen PUPR kendala yang perlu diantisipasi, misal
dan Kemenhub), telah tercapai pada kementerian yang pekerjaannya
pembangunan jalan 630 km, jembatan berupa pembangunan fisik, antara
sepanjang 7.673,2 m, penyelesaian lain: (1) pada penyediaan maupun
pembangunan 4 bandara dan lanjutan pembebasan lahan terkait dengan
4 bandara baru, serta pembangunan permintaan ganti rugi lahan; (2)
Disisi lain, kinerja belanja modal pada mencapai Rp836,2 triliun atau 98, 452,9 km’sp rel kereta api. Pada perpindahan lokasi proyek yang perlu
tahun 2018 sebesar 90,67 persen 68 persen dari pagu APBN 2018. bidang Pendidikan (Kemendikbud, kajian ulang; (3) dokumen teknis yang
lebih rendah bila dibanding dengan Realisasi belanja K/L tersebut Kemenag, dan Kemenristekdikti) masih dalam proses reviu teknis;
kinerja tahun 2017. Perlu diketahui lebih tinggi dibandingkan dengan telah dilaksanakan penyaluran Kartu (4) masih perlu reviu UMP terhadap
bahwa anggaran pembangunan realisasi belanja K/L pada periode Indonesia Pintar untuk 19,8 juta siswa, kegiatan yang akan dilelangkan; (5)
infrastruktur tidak seluruhnya yang sama tahun 2017. Faktor- penyaluran bantuan operasional keterlambatan proses pengadaan,
bersumber dari belanja modal. Hal ini faktor yang memengaruhi tingkat sekolah bagi 8,7 juta siswa, dan keterlambatan memulai pekerjaan,
dapat dilihat dari pendekatan seluruh penyerapan belanja K/L antara lain penyaluran bidik misi kepada 392,0 beberapa paket masih proses lelang;
komponen APBN yang menghasilkan kelanjutan kebijakan percepatan ribu mahasiswa. Di bidang Kesehatan dan (6) dokumen kontrak tahun jamak
aset, yaitu terdiri atas belanja barang pelaksanaan kegiatan melalui lelang dan Perlindungan Sosial (Kemenkes (multiyears contract) yang belum
yang diserahkan kepada Pemda/ dini, percepatan penyaluran bantuan dan Kemensos), telah dilakukan lengkap.
masyarakat (Akun 52611), belanja sosial seperti PKH, bidik misi, dan PBI penyaluran Kartu Indonesia Sehat
kepada 92,3 juta jiwa penerima B. REALISASI BELANJA NON K/L
modal (Akun 53), Dana Alokasi (untuk mendukung keberlangsungan
bantuan iuran, dan penyaluran TAHUN 2018
Khusus (DAK) Fisik, Dana Desa, dan program JKN), dan pelaksanaan
Pembiayaan Investasi, menghasilkan beberapa agenda strategis seperti program keluarga harapan bagi 9,9
Realisasi sementara belanja non-
nilai yang lebih besar dibandingkan Pilkada Serentak,pelaksanaan Asian juta keluarga penerima manfaat, serta
A P B N K I TA ( K i n e r j a d a n F a k t a ) E d i s i D e s e m b e r 2 0 1 8

K/L tahun 2018 mencapai Rp608,23


dengan belanja barang non-aset. Games di Jakarta dan Palembang
tahun 2018, dan Asian Para Games
Belanja Pemerintah Pusat juga dapat di Jakarta tahun 2018. Selain itu,
di klasifikasikan ke dalam belanja Grafik
kinerja penyerapan belanja K/L juga
K/L dan belanja non-K/L yang kinerja Perkembangan
dipengaruhi oleh dukungan tambahan
penyerapan tahun 2018 dielaborasi Penyerapan
belanja untuk kegiatan-kegiatan
lebih lanjut. Belanja K/L
strategis tambahan lainnya, seperti: (1)
kegiatan terkait penanganan bencana
A. REALISASI BELANJA K/L TAHUN
yang terjadi pada tahun 2018; (2)
2018
penambahan alokasi PKH berupa
Realisasi sementara Belanja K/L penyaluran ketiga bagi penerima
sampai dengan 31 Desember 2018 manfaat baru; (3) Penguatan

40 41
triliun atau mencapai 100,19 persen sebelumnya, kebijakan penyesuaian
dari pagu APBN tahun 2018. Faktor- subsidi solar dari Rp500/liter menjadi
faktor yang memengaruhi tingkat Rp2.000/liter sebagai upaya menyerap
penyerapan belanja non-K/L, antara risiko kenaikan harga yang dapat
lain: (1) pembayaran bunga utang menurunkan daya beli masyarakat
Rp258,09 triliun dan subsidi Rp216,77 dan mengendalikan tingkat inflasi.
triliun, dimana realisasi pembayaran
bunga utang antara lain dipengaruhi Penyerapan dan realisasi belanja non-

oleh depresiasi nilai tukar Rupiah K/L juga dipengaruhi oleh kebijakan

terhadap Dolar AS; dan (2) realisasi pembayaran THR bagi pensiunan

subsidi mencapai Rp216,77 triliun atau dan pencairan dana cadangan

138,76 persen dari pagu APBN yang program JKN untuk menutupi defisit

dipengaruhi oleh perubahan asumsi DJS Kesehatan. Tingkat penyerapan

ICP dan nilai tukar Rupiah terhadap belanja non-K/L tersebut lebih

Dolar AS, penyelesaian pembayaran tinggi dibandingkan dengan tingkat

kurang bayar subsidi energi tahun penyerapan tahun 2017.

Capaian Output
Strategis K/L

Halaman Ini Sengaja Dikosongkan


A P B N K I TA ( K i n e r j a d a n F a k t a ) E d i s i D e s e m b e r 2 0 1 8

42 43
Belanja Negara

TR ANSFER KE DAER AH
DAN DANA DESA

Kenaikan Capaian Realisasi Dana Perimbangan,


wujud komitmen Pemerintah mengatasi
Ketimpangan antar Daerah

Transfer Ke Daerah Dan Dana Desa Khusus (DTK) sebesar Rp185,89 triliun. sebelumnya yang hanya mencapai Keuangan Daerah. Sampai dengan

A
Realisasi Dana Perimbangan tahun Rp486,81 triliun atau 98,55 persen dari 31 Desember 2018 masih terdapat
lokasi Transfer ke Daerah 2018 mencapai Rp668,64 triliun atau pagu alokasi. pemerintah daerah yang belum
dan Dana Desa (TKDD) pada 98,82 persen dari pagu APBN 2018. menyampaikan laporan berupa: a)
APBN Tahun 2018 yang Realisasi tersebut lebih tinggi sebesar a. Dana Alokasi Umum (DAU) Laporan Informasi Keuangan Daerah
ditetapkan sebesar Rp766,16 Rp14,16 triliun dibandingkan dengan sebanyak 13 daerah (Rp82,25 M);
triliun, terealisasi sebesar Rp757,79 Di tahun 2018, penyaluran DAU
realisasi tahun sebelumnya yang dan b) LPP APBD 2017 sebanyak
triliun (98,91 persen dari pagu kembali berhasil mencapai Rp401,49
mencapai Rp654,48 triliun, atau 96,45 1 daerah (Rp65,98 M). Namun
alokasi TKDD). Realisasi penyaluran Triliun atau 100 persen dari yang
persen dari pagu APBNP 2017. demikian, berdasarkan pasal 12 ayat
ini lebih tinggi Rp15,80 triliun jika dialokasikan. Realisasi penyaluran DAU
(3) Peraturan Menteri Keuangan
dibandingkan dengan penyaluran 1. DANA TRANSFER UMUM (DTU) tahun 2018 telah memperhitungkan
Nomor 04/PMK.07/2011, dalam hal
TKDD tahun 2017 sebesar Rp741,99 penyelesaian atas beberapa kewajiban
Pemerintah Daerah masih dikenakan
triliun (96,82 persen dari pagu alokasi). DTU terdiri dari Dana Bagi Hasil pemerintah daerah. Pertama,
sanksi penundaan DAU sampai dengan
Hampir seluruh komponen TKDD (DBH) dan Dana Alokasi Umum penyelesaian kewajiban pembayaran
berakhirnya tahun anggaran, Dana
2018 menunjukkan adanya kenaikan (DAU). Dinamakan sebagai transfer pinjaman daerah pada satu daerah
Perimbangan yang ditunda disalurkan
realisasi dibandingkan tahun lalu atau umum karena sifatnya yang relatif sebesar Rp5,65 Miliar. Kedua,
kembali sebelum tahun anggaran
bahkan terealisasi 100 persen dari bebas digunakan oleh daerah sesuai penyelesaian pembayaran tunggakan
berakhir. Menjalankan mandat
A P B N K I TA ( K i n e r j a d a n F a k t a ) E d i s i D e s e m b e r 2 0 1 8

pagu alokasinya. kebutuhan dan prioritas daerah. DTU iuran jaminan kesehatan kepada BPJS
dari PMK tersebut, di tahun 2018
mempunyai peranan yang sangat terhadap 42 daerah sebesar Rp264,0
penyaluran DAU kembali mencapai
A. DANA PERIMBANGAN penting bagi APBD karena merupakan Miliar. Ketiga, Penyelesaian kewajiban
realisasi penuh atau 100 persen dari
penopang utama penyelenggaraan hibah atas daerah induk kepada DOB
Komponen terbesar dari TKDD alokasi TA 2018.
pemerintahan daerah dan layanan pada 6 daerah sebesar Rp26,75 Miliar.
adalah Dana Perimbangan, yang umum daerah. Untuk tahun 2018, Keempat, penyelesaian lebih salur DAK Namun demikian, terhadap daerah
pada APBN Tahun 2018 dianggarkan realisasi DTU mencapai Rp495,19 TA 2016 terhadap 64 daerah sebesar yang belum menyampaikan laporan
sebesar Rp676,60 triliun atau 88,31 triliun, atau 100,91 persen dari pagu Rp48,93 Miliar. IKD tersebut kembali dilakukan
persen dari keseluruhan alokasi anggaran DTU yang ditetapkan penundaan DAU pada penyaluran
TKDD. Dana Perimbangan terdiri atas dalam APBN 2018 sebesar Rp490,71 Penyaluran DAU TA 2018 senantiasa
tahun 2019 sampai dengan
Dana Transfer Umum (DTU) sebesar triliun. Capaian tahun ini meningkat memperhatikan kepatuhan daerah
pemerintah daerah menyampaikan
Rp490,71 triliun, dan Dana Transfer Rp8,38 triliun jika dibandingkan tahun dalam penyampaian Informasi
laporan dimaksud sesuai dengan

44 45
amanat pasal 12 ayat (4) Peraturan Penggunaan, Pemantauan, dan a. Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik terendah yaitu: (1) Bidang Energi
Menteri Keuangan Nomor 04/ Evaluasi DBH DR, dimana prioritas Skala Kecil mencapai 61,45 persen;
PMK.07/2011. penggunaan minimal 50 persen untuk DAK Fisik tahun 2018 disalurkan (2) Bidang Lingkungan Hidup dan
mendanai kegiatan pencegahan dan melalui tiga tahap, dengan besaran Kehutanan mencapai 78,74 persen;
b. Realisasi penyaluran DBH tahun penanggulangan kebakaran hutan penyaluran 25 persen tahap I, 45 dan (3) Bidang Transportasi mencapai
dan lahan. Penetapan peraturan persen tahap II, dan tahap III sebesar 88,55 persen.
2018 mencapai angka Rp93,70 triliun selisih antara kebutuhan pendanaan
teknis penggunaan DBH DR dimaksud
atau 105,02 persen dari pagu alokasi. kegiatan DAK Fiisik dengan dana yang Bencana alam merupakan salah satu
telah memberikan kepastian bagi
Meningkat jika dibandingkan dengan telah disalurkan. Hal tersebut berbeda penyebab tidak dapat dipenuhinya
pemerintah provinsi, kabupaten, dan
realisasi tahun sebelumnya yang dengan tahun 2017, dimana tahun syarat penyaluran DAK Fisik, yang
kota untuk dapat menganggarkan
hanya mencapai Rp88,23 triliun atau sebelumnya, DAK Fisik disalurkan didasarkan pada kinerja kemajuan
dan menggunakan DBH DR dalam
92,51 persen. dalam empat periode triwulanan. pelaksanaan kegiatan. Terkait
APBD. Berdasarkan evaluasi secara
umum pemerintah daerah telah Untuk tahun 2018, penyaluran DAK hal tersebut, daerah terdampak
Penerimaan DBH CHT di daerah
menganggarkan 72,4 persen Fisik yang didasarkan pada besaran bencana diberikan dispensasi syarat
digunakan untuk mendanai program
DBH DR di APBD TA 2018 untuk kontrak kegiatan, capaian kinerja penyaluran melalui PMK No. 145/
sesuai Undang-undang nomor 39
mendukung kegiatan pencegahan dan penyerapan dana, dan capaian PMK.07/2018 tentang Penyaluran dan
tahun 2007 tentang Cukai dengan
penanggulangan kebakaran hutan dan pelaksanaan kegiatan DAK Fisik Penggunaan TKDD TA 2018 dan TA
prioritas pada bidang kesehatan
lahan. terealisasi sebesar Rp58,15 triliun 2019 untuk Mendukung Percepatan
yang mendukung program Jaminan
atau 93,13 persen dari pagu alokasi Rehabilitasi dan Rekonstruksi
Kesehatan Nasional (JKN), dimana
2. DANA TRANSFER KHUSUS (DTK) tahun 2018 yang sebesar Rp62,44 Pascabencana Gempa Bumi. Kebijakan
pengaturan teknisnya diatur lebih
triliun. Realisasi DAK Fisik tersebut relaksasi penyaluran dilakukan
lanjut melalui PMK Nomor 222/ DTK mempunyai peran yang sangat lebih tinggi secara persentase dengan meniadakan syarat minimal
PMK.07/2017 tentang Penggunaan, strategis, karena dalam komponen jika dibandingkan realisasi tahun penyerapan dana yang telah salur ke
Pemantauan, dan Evaluasi DBH CHT. transfer khusus inilah Pemerintah sebelumnya yang hanya sebesar 89,32 RKUD, dan minimal capaian output
Berdasarkan evaluasi secara umum, Pusat akan mempunyai peranan untuk persen, sehingga menunjukkan bahwa pada penyaluran tahap kedua dan
penggunaan DBH CHT telah mencapai mempengaruhi pola belanja daerah kinerja penyaluran DAK Fisik tahun ketiga. Dengan demikian, penyaluran
50 persen untuk bidang kesehatan dalam upaya mengurangi kesenjangan 2018 lebih baik dibanding dengan DAK Fisik ke daerah terdampak
yang mendukung program JKN melalui layanan antar-daerah. Hal ini dilakukan tahun sebelumnya. Realisasi DAK Fisik bencana tetap dapat dilakukan dan
peningkatan sarana dan prasarana melalui earmarking (pengarahan/ tahun 2018 tersebut terdiri dari : (i) dapat digunakan pemerintah daerah
fasilitas pelayanan kesehatan di penentuan) penggunaan dari DTK.
A P B N K I TA ( K i n e r j a d a n F a k t a ) E d i s i D e s e m b e r 2 0 1 8

DAK Reguler sebesar Rp29,41 triliun, dalam membantu pembangunan


daerah. Dalam APBN 2018, DTK dianggarkan (ii) DAK Penugasan sebesar Rp22,49 kembali pasca gempa.
sebesar Rp185,89 triliun, terdiri atas triliun, dan (iii) DAK Afirmasi sebesar
Sementara itu, perluasan penggunaan
DAK Fisik sebesar Rp62,44 triliun Rp6,25 triliun. b. Dana Alokasi Khusus (DAK)
DBH DR baik untuk DBH DR tahun
dan DAK Nonfisik sebesar Rp123,45 Nonfisik
2018 yang dialokasikan kepada
triliun. Selama tahun 2018, realisasi Dari total 15 bidang DAK Fisik tahun
pemerintah provinsi maupun Dengan alokasi anggaran DAK
penyaluran DTK mencapai Rp173,45 2018, 3 bidang dengan persentase
penggunaan atas sisa DBH DR Nonfisik sebesar Rp123,45 triliun
triliun, atau 93,31 persen dari pagu penyaluran tertinggi antara lain: (1)
yang masih ada di Rekening Kas pada APBN 2018, diharapkan dapat
APBN 2018. Realisasi tersebut lebih Bidang Pendidikan mencapai 96,18
Umum Daerah (RKUD) pemerintah meringankan beban masyarakat dan
tinggi Rp5,78 triliun bila dibandingkan persen; (2) Bidang Sanitasi mencapai
kabupaten/kota sampai dengan mempermudah akses masyarakat
dengan realisasi tahun sebelumnya 95,43 persen; dan (3) Bidang Jalan
tahun 2017, diatur melalui PMK terhadap layanan publik. Realisasi
sebesar Rp167,67 triliun, atau 90,81 mencapai 95,36 persen. Sebaliknya, 3
Nomor 230/PMK.07/2017 tentang penyaluran DAK Nonfisik di tahun
persen dari pagu APBNP 2017. bidang dengan persentase penyaluran

46 47
2018 mencapai Rp115,30 triliun, atau Pada APBN 2018, pagu DID ditetapkan Provinsi Aceh, serta Dana Otsus dan D. DANA DESA
93,40 persen dari pagu alokasi dalam sebesar Rp8,50 triliun. Realisasi Dana Tambahan Infrastruktur pada
APBN 2018. Realisasi tersebut lebih penyaluran DID tahun 2018 mencapai Provinsi Papua dan Papua Barat Di tahun 2018, realisasi penyaluran Dana Desa dari RKUN

tinggi Rp9,74 triliun bila dibandingkan Rp8,23 triliun atau 96,83 persen dari ditetapkan sebesar Rp20,06 triliun. ke RKUD mencapai Rp59,86 triliun, atau 99,77 persen dari

dengan realisasi tahun 2017 yang pagu alokasi. Realisasi tersebut sedikit Sama seperti tahun sebelumnya, pagu alokasi sebesar Rp60,00 triliun. Realisasi tersebut

hanya sebesar Rp102,79 triliun atau lebih rendah secara persentase jika realisasi penyaluran Dana Otsus dan lebih tinggi dibandingkan dengan realisasinya pada tahun

91,71 persen dari pagu alokasi. dibandingkan dengan realisasinya Dana Tambahan Infrastruktur (DTI) 2017 sebesar Rp59,77 triliun atau 99,61 persen dari pagu

tahun lalu sebesar Rp7,50 triliun tahun 2018 kembali mencatat capaian alokasi. Perbaikan realisasi penyaluran disebabkan adanya
Penyaluran seluruh jenis Dana Alokasi atau 100 persen. Lebih rendahnya 100 persen. kebijakan penyaluran Dana Desa sejak bulan Januari serta
Khusus (DAK) Nonfisik pada tahun persentase realisasi penyaluran koordinasi yang baik dengan Kementerian/Lembaga lain
2018 mensyaratkan pelaporan (kinerja) DID tersebut terutama disebabkan Hal serupa juga terjadi di sisi guna mendorong daerah untuk segera melaksanakan
sebagai syarat penyaluran. Seiring karena adanya perubahan pola penyaluran Dana Keistimewaan pada Dana Desa dan segera menyampaikan laporan realisasi
dengan membaiknya pemahaman penyaluran DID yang mensyaratkan Provinsi DI Yogyakarta (DIY) yang penyaluran Dana Desa.
dan kedisiplinan pelaporan daerah, adanya kinerja penyerapan dalam berhasil terealisasi penuh sebesar
realisasi Dana BOK, BOKB, TPG dan penyaluran tahap II, yang pada tahun Rp1,00 triliun di tahun 2018.
PK2UKM relatif lebih baik dibanding sebelumnya tidak dipersyaratkan.
tahun sebelumnya. Realisasi Sebagaimana diketahui, penyaluran Realisasi TKDD Tahun Anggaran 2017 dan 2018 (YoY)
penyaluran BOK dan BOKB mengalami DID tahun 2018 dilakukan dalam Tanggal : 1 Januari s.d. 31 Desember 2018
peningkatan tertinggi diantara seluruh 2 (dua) tahap. Penyaluran tahap I
jenis Dana DAK Nonfisik dari sebesar dilaksanakan paling cepat pada bulan (dalam miliar Rupiah)
81,8 persen pada tahun 2017 menjadi Februari sebesar 50 persen dari
sebesar 88,9 persen pada tahun pagu. Sedangkan penyaluran tahap 2017 2018
Uraian
2018. Realisasi Dana BOS, BOP PAUD, II paling cepat bulan Juli sebesar 50 Alokasi Realisasi % Alokasi Realisasi %
Tamsil, TKG dan Adminduk sedikit persen dengan persyaratan Pemda Transfer ke Daerah dan Dana
lebih rendah dibandingkan tahun 2017 Desa 766.339,33 741.992,38 96,82 766.162,58 757.792,94 98,91
telah menyampaikan laporan realisasi
dikarenakan adanya optimalisasi sisa penyerapan dana tahap I yang Transfer ke Daerah 706.339,33 682.225,80 96,59 706.162,58 697.933,53 98,83
dana di Kas Daerah. menunjukkan penyerapan minimal A. Dana Perimbangan 678.596,04 654.482,51 96,45 676.602,99 668.643,20 98,82

70 persen. Pemda menyampaikan 1. Dana Transfer Umum 493.959,54 486.814,51 98,55 490.714,92 495.193,62 100,91
Dalam upaya meningkatkan realisasi
laporan realisasi penyerapan dana a. Dana Bagi Hasil 95.377,22 88.232,20 92,51 89.225,34 93.704,04 105,02
penyaluran DAK Nonfisik, Kementerian
tahap I tersebut paling lambat bulan
Keuangan telah melakukan upaya b. Dana Alokasi Umum 398.582,31 398.582,31 100,00 401.489,58 401.489,58 100,00
Agustus. Dari 313 Pemerintah Daerah
melalui koordinasi dengan K/L 2. Dana Transfer Khusus 184.636,50 167.668,00 90,81 185.888,07 173.449,58 93,31
yang mendapat alokasi DID, terdapat
A P B N K I TA ( K i n e r j a d a n F a k t a ) E d i s i D e s e m b e r 2 0 1 8

pengampu untuk mendorong daerah a. Dana Alokasi Khusus Fisik 69.531,50 62.104,23 89,32 62.436,26 58.149,30 93,13
28 (dua puluh delapan) daerah dengan
dalam percepatan penyampaian
nilai sebesar Rp269,25 miliar yang b. Dana Alokasi Khusus Non Fisik 115.105,00 105.563,77 91,71 123.451,81 115.300,28 93,95
laporan DAK Nonfisik dan mendorong
tidak memenuhi persyaratan tersebut B. Dana Insentif Daerah 7.500,00 7.500,00 100,00 8.500,00 8.230,75 96,83
daerah dalam mengoptimalisasikan
sehingga penyaluran tahap II-nya tidak C. Dana Otsus dan Dana
penyerapan dana di daerah yang Keistimewaan DIY 20.243,29 20.243,29 100,00 21.059,58 21.059,58 100,00
dapat dilaksanakan.
dilakukan melalui kegiatan sosialisasi,
1. Dana Otsus 19.443,29 19.443,29 100,00 20.059,58 20.059,58 100,00
rekonsiliasi data, pemberitahuan C. DANA OTONOMI KHUSUS a. Prov. Papua dan Papua Barat 7.971,65 7.971,65 100,00 8.029,79 8.029,79 100,00
melalui surat kepada daerah, DAN DANA KEISTIMEWAAN D.I.
bimbingan teknis aplikasi pelaporan YOGYAKARTA
b. Provinsi Aceh 7.971,65 7.971,65 100,00 8.029,79 8.029,79 100,00
DAK Nonfisik, serta kegiatan lainnya. c. Dana Tambahan Infrastruktur 3.500,00 3.500,00 100,00 4.000,00 4.000,00 100,00
Dalam APBN 2018, pagu anggaran 2. Dana Keistimewaan D.I.Y 800,00 800,00 100,00 1.000,00 1.000,00 100,00
B. DANA INSENTIF DAERAH (DID) Dana Otonomi Khusus (Otsus) pada
Dana Desa 60.000,00 59.766,58 99,61 60.000,00 59.859,41 99,77

48 49
Pembiayaan Anggaran

PEMBIAYA AN
UTANG

Pengelolaan Utang yang pruden dan akuntabel


ditengah kondisi pasar 2018 yang volatile,rasio
utang Pemerintah terkendali, sebesar 29,98 persen
terhadap PDB.

S
epanjang tahun 2018, Shelf Registration dalam mekanisme
Pengelolaan Pembiayaan penerbitan SBN yang memungkinkan
Utang semakin membaik. Hal Pemerintah menerbitkan
tersebut ditunjukkan dengan menerbitkan SBN dalam valuta asing
realisasi utang yang hingga akhir setiap saat untuk memanfaatkan
tahun 2018 semakin menurun baik momentum positif di pasar.
untuk Surat Berharga Negara (Neto)
maupun untuk Pinjaman (Neto) serta Momentum pendalaman pasar guna

diluncurkannya program dan format menggarap pasar Indonesia yang

baru pembiayaan. masih sangat luas namun belum


terkelola dengan baik terjadi pada
Salah satu program pembiayaan yang tahun 2018 juga. Pemanfaatan
diluncurkan Pemerintah pada tahun kemajuan teknologi finansial
2018 adalah penerbitan Green Global (Fintech) dilakukan pemerintah
Sukuk di bulan Februari 2018. Green melalui penerbitan SBR (Savings
Global Sukuk merupakan program Bond Retail) 003 dan SBR 004 serta
pembiayaan untuk mendukung ST (Sukuk Tabungan) 002. Hasil yang
pelestarian lingkungan hidup. Green diperoleh sangat menggembirakan
A P B N K I TA ( K i n e r j a d a n F a k t a ) E d i s i D e s e m b e r 2 0 1 8

Global Sukuk dimanfaatkan untuk dimana masing-masing SBR dan


proyek-proyek yang berwawasan ST mengalami oversubscribe.
lingkungan di 4 (empat) Kementerian/ Sementara itu, profil pembeli ST-002
Lembaga yaitu Kementerian sebagian besar adalah millennial dan
Pekerjaan Umum dan Perumahan hal tersebut merupakan hal yang
Rakyat, Kementerian Perhubungan, menggembirakan karena berarti
Kementerian Pertanian dan millennial sudah mulai paham
Kementerian Energi dan Sumber Daya terhadap produk keuangan dan
Mineral. investasi, serta adanya kesadaran
kaum millennial untuk berpartisipasi
Selanjutnya pada bulan April 2018, dalam pembangunan negara.
Foto:
Media Keuangan Pemerintah menggunakan US SEC

50 51
2018 Realisasi tahun 2018 mengalami pertumbuhan disebabkan fokus Pemerintah pada
Pembiayaan tertinggi untuk Pembiayaan baik pembangunan infrastruktur sebagai
APBN s.d. 31 Desember % APBN % Growth (yoy)
Utang 2018 SBSN bermata uang Rupiah yang prioritas pembangunan nasional
Pembiayaan Utang 399,2 366,7 91,8 (14,5) kenaikannya sebesar 13,45 persen dalam rangka meningkatkan daya
1. Surat Berharga 414,5 358,4 86,5 (18,9) dibandingkan tahun 2017 maupun saing bangsa. Selain itu, SBSN
Negara (Neto)
SBSN bermata uang asing yang merupakan salah satu instrumen
2. Pinjaman (Neto) (15,3) 8,3 (54,0) (165,4)
kenaikannya sebesar 24,84 persen inovasi pembiayaan (creative
dibandingkan tahun 2017. financing) yang menjadi “hot issue”
pembangunan infrastruktur tahun
Kenaikan porsi SBSN terutama dari 2018.
SBSN untuk pembiayaan proyek
Tahun 2018 merupakan tahun direncanakan semakin menurun,
yang penuh dengan inovasi bagi ketergantungan terhadap utang valuta
pembiayaan karena pada tahun asing terutama untuk Surat Berharga
2018 pula diluncurkan platform Negara (SBN) juga diproyeksikan Posis Utang Hingaa Akhir Desember 2018
SDGs (Sustainable Development menurun. Rasional penurunan
Goals) Indonesia One. Platform ketergantungan terhadap utang valuta (dalam Triliun Rupiah)
ini merupakan platform kerja asing didasarkan atas beberapa hal Desember-17 Desember -18*
       
sama pendanaan yang terintegrasi yaitu
Nominal Komposisi Nominal Komposisi
untuk mendukung pembangunan
infrastruktur yang beriorientasi 1. Menghindari fluktuasi mata uang Total Utang Pemerintah Pusat 3.995,25 100,00% 4.418,30 100,00%

terhadap pencapaian Tujuan asing dan kemungkinan kenaikan 746,32 18,68% 805,62 18,23%
a. Pinjaman
Pembangunan Berkelanjutan yield SBN akibat adanya kebijakan
    1. Pinjaman Luar Negeri 740,54 18,54% 799,04 18,08%
(Sustainable Development Goals atau tight money policy dari the Fed
di tahun 2019 ini, perang dagang Bilateral 314,46 7,87% 330,95 7,49%
SDGs) di lndonesia.
yang diperkirakan masih terus Multilateral 381,79 9,56% 425,49 9,63%
SDGs Indonesia One menyediakan akan berlanjut serta adanya
Komersial 43,12 1,08% 42,60 0,96%
sejumlah fasilitas, meliputi fasilitas kemungkinan Brexit jilid 2 dari
Suppliers 1,17 0,03% - 0,00%
pengembangan proyek (development negara-negara Eropa;
facility), fasilitas mitigasi risiko (de-     2. Pinjaman Dalam Negeri 5,78 0,14% 6,57 0,15%
risking facility), fasilitas pembiayaan 2. Adanya rencana penerbitan
b. Surat Berharga Negara 3.248,93 81,32% 3.612,69 81,77%
(financing facility) dan fasilitas investasi SBN retail secara online
setiap bulan dalam rangka 1. Denominasi Rupiah 2.341,10 58,60% 2.601,63 58,88%
A P B N K I TA ( K i n e r j a d a n F a k t a ) E d i s i D e s e m b e r 2 0 1 8

(equity fund). Fasilitas-fasilitas tersebut


memungkinkan terciptanya manfaat pendalaman pasar dalam negeri Surat Utang Negara 1.958,89 49,03% 2.168,01 49,07%

yang lebih luas bagi Indonesia, seperti sehingga masyarakat dapat Surat Berharga Syari’ah
382,21 9,57% 433,63 9,81%
terus berpartisipasi dalam Negara
mobilisasi dan koordinasi peran mitra
Pemerintah; peningkatan akses ke pembangunan Indonesia;     2. Denominasi Valas 907,83 22,72% 1.011,05 22,88%

sumber pendanaan; dan mengurangi Surat Utang Negara 738,48 18,48% 799,63 18,10%
beban fiskal Pemerintah dalam Surat Berharga Syari’ah
169,35 4,24% 211,42 4,79%
membiayai berbagai proyek yang Negara
Hingga akhir 2018, Produk Domestik
berorientasi terhadap pencapaian Bruto Indonesia masih sanggup
Rasio Utang thd PDB 29,98%
SDGs. menutup lebih dari 3 kali kali total
Pendapatan Domestik Bruto** 14.735,85
utang yang outstanding. Surat
Untuk tahun 2019, proyeksi * Tidak termasuk penerbitan SUN Valas 2019 pre-funding senilai Rp43,44 trilliun
Berharga Syariah Negara (SBSN) pada ** Angka Sementara PDB tahun 2018
pembiayaan anggaran pemerintah

52 53
Secara keseluruhan pembiayaan sementara pinjaman bilateral seperti
infrastruktur melalui SBSN tahun JICA merupakan urutan kedua
2018 naik menjadi Rp 22,53 triliun dalam pinjaman luar negeri dalam
dibandingkan tahun 2017 sebesar pembangunan infrastruktur dan
Rp 16,76 triliun. Pembiayaan sebesar Sumber Daya Manusia.
Rp 22,53 triliun akan digunakan
untuk membiayai 587 proyek Walau semakin menurun, pinjaman

pada 7 Kementerian/Lembaga luar negeri tetap dilakukan oleh

(Kemenag, Kemenhub, Kemenpupera, Pemerintah Indonesia mengingat

Kemenristekdikti, LIPI, Kemen LHK, melalui pinjaman luar negeri ini akan

dan Badan Standardisasi Nasional) ada “transfer of knowledge” dari

yang tersebar di 34 provinsi. donor serta dukungan teknis dari


ahli-ahli masing-masing lembaga
Pada 2018, Pinjaman Luar Negeri donor terutama dalam mendukung
masih didominasi oleh pinjaman dari pembangunan infrastruktur dan
lembaga multilateral diantaranya pengembangan Sumber Daya Manusia
the World Bank, ADB dan IDB Indonesia.

Halaman Ini Sengaja Dikosongkan


A P B N K I TA ( K i n e r j a d a n F a k t a ) E d i s i D e s e m b e r 2 0 1 8

54 55
MENAK AR KUALITAS BELANJA DENGAN Pengembalian/Kesalahan Surat
Perintah Membayar (SPM) yang
penyampaian Renkas sesuai kategori
nilai rencana penarikan dana;

INDIK ATOR KINERJA PELAKSANA AN menunjukkan rasio pengembalian


tagihan (dalam hal ini SPM) Satker Pagu Minus yang menunjukkan
persentase pagu minus (realisasi yang
ANGGAR AN (IKPA) yang ditolak oleh sistem karena belum
memenuhi persyaratan tagihan; melebihi pagunya) terhadap pagu
anggarannya; dan
Pengelolaan Uang Persediaan (UP)
yang menunjukkan rasio ketepatan Retur Surat Perintah Pencairan
Dana (SP2D) yang menunjukkan

A
waktu pengisian kembali Uang
nggaran Pendapatan dan besar K/L tersebut menyerap/merealisasikan anggarannya, rasio antara SP2D yang dikembalikan
Persediaan (Ganti Uang Persediaan/
Belanja Negara (APBN) maka K/L tersebut dianggap telah berhasil dalam mengelola dengan jumlah SP2D yang telah
GUP);
merupakan instrumen anggaran pada unitnya. Namun demikian, sejak tahun diterbitkan.
fiskal yang digunakan 2015, dengan berlandaskan Peraturan Pemerintah (PP) Data Kontrak yang menunjukkan
oleh pemerintah untuk mencapai Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan rasio ketepatan waktu penyampaian Penggunaan IKPA merupakan sebuah

tujuan bernegara, mewujudkan APBN sebagaimana telah diubah dengan PP Nomor 50 dokumen ringkasan kontrak Satker bentuk perubahan mindset bahwa

pembangunan, pemerataan, Tahun 2018, Kementerian Keuangan telah menginisiasi K/L; kinerja pelaksanaan anggaran tidak

serta kesejahteraan rakyat yang pengembangan ukuran kinerja pelaksanaan anggaran K/L hanya dinilai dari sisi penyerapan

berkeadilan. Pemerintah dalam melalui Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA). Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) anggarannya saja mengingat cukup

melaksanakan APBN sebagai amanat Bendahara yang menunjukkan rasio banyak aspek kinerja pelaksanaan

rakyat, tentunya harus dikelola IKPA sendiri saat ini memiliki 4 aspek dalam pelaksanaan ketepatan waktu LPJ Bendahara yang anggaran yang tersedia dalam

dengan tata kelola yang baik (good anggaran, yakni: kesesuaian dengan perencanaan, disampaikan Satker K/L; database pelaksanaan anggaran

governance) agar keluaran/output yang kepatuhan terhadap regulasi, efektifitas pelaksanaan, yang relevan untuk dijadikan bahan
dan efisiensi pelaksanaan, serta 12 indikator yang Dispensasi Penyampaian SPM evaluasi. Perubahan paradigma
dihasilkan atas program-program
memanfaatkan data transaksi keuangan yang dihasilkan yang menunjukkan rasio SPM yang tersebut sejalan dengan munculnya
yang dituangkan dalam APBN
oleh satuan kerja (Satker) selaku Kuasa Pengguna Anggaran diterbitkan dengan dispensasi atas era reformasi penganggaran
tersebut dapat secara nyata dan
yang bertanggungjawab atas pelaksanaan anggaran di Diagram keterlambatan penyampaian SPM melalui pemanfaatan big data yang
optimal dirasakan manfaatnya oleh
seluruh pelosok tanah air. Kedua belas indikator tersebut, Kerangka pada akhir tahun anggaran; bertujuan untuk meningkatkan kinerja
masyarakat.
terdiri atas: Pengukuran penganggaran sebagai implikasi dari
Perencanaan Kas (Renkas) yang
Ketercapaian output tersebut, IKPA perkembangan teknologi informasi.
Penyerapan Anggaran yang menunjukkan persentase atau menunjukkan rasio ketepatan waktu
tentunya harus didukung oleh
regulasi, proses bisnis, dan sistem tingkat serapan anggaran K/L dibandingkan dengan pagu
atau alokasi anggarannya;
A P B N K I TA ( K i n e r j a d a n F a k t a ) E d i s i D e s e m b e r 2 0 1 8

pelaksanaan anggaran yang dilakukan


oleh Kementerian Negara/Lembaga
Deviasi Halaman III Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran
(K/L) secara terkendali, terarah,
(DIPA) yang menunjukkan rata-rata penyimpangan atau
dan terukur. Oleh sebab itu, untuk
deviasi antara perencanaan penarikan dana dengan
menakar belanja yang berkualitas
realisasi anggaran bulanan K/L;
diperlukan suatu ukuran-ukuran
kinerja yang menggambarkan Penyelesaian Tagihan yang menunjukkan rasio ketepatan
bagaimana K/L mengelola waktu penyelesaian tagihan yang bersifat kontraktual oleh
anggarannya. K/L;

Selama ini, ukuran kinerja pengelolaan Revisi DIPA menunjukkan rasio atas jumlah revisi anggaran
anggaran dicerminkan oleh tingkat yang diajukan oleh K/L;
realisasi anggaran, artinya semakin

56 57
Hal ini penting juga guna mendukung dan mengevaluasi kinerja pelaksanaan
perumusan kebijakan atas perbaikan anggaran sampai dengan level
sistem dan proses bisnis pelaksanaan Satker K/L secara real time, sehingga
anggaran secara berkesinambungan. K/L dapat dengan cepat dan tepat
Dengan IKPA sebagai alat ukur melakukan perbaikan atas kinerja
kinerja atas K/L dalam mengelola pelaksanaan anggarannya.
anggarannya, maka diharapkan
output delivery/tersedianya barang Dengan menggunakan indeksasi

dan jasa pemerintah akan semakin dan skala kualitas dari 0-100, maka

terjamin dan berkualitas, sehingga dapat dilihat perkembangan IKPA

dampaknya terhadap pembangunan agregat dari selauruh K/L yang dinilai

dan kesejahteraan dapat dirasakan selama 3 tahun terakhir (2016-2018),

oleh masyarakat secara optimal. terdapat peningkatan yang sangat


signifikan dari 67,17 (2016) menjadi
Pada praktiknya, mulai tahun 2018 93,11 (2018). Hal ini tidak terlepas
data IKPA telah terintegrasi dan dari upaya Kementerian Keuangan
disediakan dalam Online Monitoring dalam melaksanakan fungsi monev
Sistem Perbendaharaan dan Anggaran pelaksanaan anggaran secara
Negara (OM SPAN). Aplikasi tersebut berkesinambungan, serta sinergi
mengolah dan menampilkan data dan upaya dari seluruh K/L dalam Halaman Ini Sengaja Dikosongkan
kinerja pelaksanaan anggaran seluruh meningkatkan tata kelola pelaksanaan
Satker K/L di Indonesia. Melalui anggarannya guna mewujudkan
aplikasi tersebut, seluruh K/L dapat belanja yang semakin berkualitas.
melakukan pemantauan/monitoring
120,00

Grafik 100,00 95,71 97,53


92,10 93,11
88,55
Nilai Kinerja

Perkembangan 80,00 72,50 69,45 70,00 67,17


Capaian IKPA
60,00 55,89
Agregat K/L
Tahun 2016-2018 40,00
A P B N K I TA ( K i n e r j a d a n F a k t a ) E d i s i D e s e m b e r 2 0 1 8

20,00

0,00
Efektivitas
Kesesuaian dengan Kepatuhan terhadap Efisiensi Pelaksanaan
Pelaksanaan NILAI KINERJA
Perencanaan Regulasi Kegiatan
Kegiatan
Semester I 2016 72,50 55,89 69,45 70,00 67,17
Semester II 2016 80,77 59,33 69,53 70,00 69,82
Semester I 2017 67,19 76,68 79,11 62,98 77,09
Semester II 2017 73,42 74,16 82,32 76,99 82,19
Semester I 2018 82,63 87,50 92,72 85,51 85,81
Semester II 2018 95,71 88,55 97,53 92,10 93,11

58 59
Realisasi APBN s.d. 31 Desember tahun 2017 dan 2018
(dalam miliar rupiah)

URAIAN 2017 2018


Realisasi s.d. % thd Realisasi s.d. % thd
APBNP APBN
31 Desember APBNP 31 Desember APBN
A. PENDAPATAN NEGARA 1,736,060.1 1.666.375,9 95,99% 1,894,720.4 1.942.342,0 102,51%

I. PENDAPATAN DALAM NEGERI 1,732,952.0 1.654.746,1 95,49% 1,893,523.5 1.928.442,0 101,84%


1. PENERIMAAN PERPAJAKAN 1,472,709.9 1.343.529,8 91,23% 1,618,095.5 1.521.381,1 94,02%
2. PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK 260,242.1 311.216,3 119,59% 275,428.0 407.060,9 147,79%
II. HIBAH 3,108.1 11.629,8 374,17% 1,196.9 13.900,0 1161,37%
B. BELANJA NEGARA 2,133,295.9 2.007.351,8 94,10% 2,220,657.0 2.202.238,9 99,17%
I. BELANJA PEMERINTAH PUSAT 1,366,956.6 1.265.359,4 92,57% 1,454,494.4 1.444.445,9 99,31%
1. Belanja K/L 798,585.3 765.134,0 95,81% 847,435.2 836.215,3 98,68%
2. Belanja Non /L 568,371.3 500.225,4 88,01% 607,059.2 608.230,6 100,19%
II. TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA 766,339.3 741.992,4 96,82% 766,162.6 757.792,9 98,91%
1. Transfer ke Daerah 706,339.3 682.225,8 96,59% 706,162.6 697.933,5 98,83%
2. Dana Desa 60,000.0 59.766,6 99,61% 60,000.0 59.859,4 99,77%
C. KESEIMBANGAN PRIMER (178,039.4) (124.407,9) 69,88% (87,329.5) (1.801,6) 2,06%
D. SURPLUS/(DEFISIT) ANGGARAN (A-B) (397,235.8) (340.975,9) (325,936.6) (259.895,9)
% Surplus / (Defisit) Anggaran thd PDB (2,92) (2,51) (2,19) (1,76)
E. PEMBIAYAAN ANGGARAN (I+II+III+IV+V) 397,235.8 366.623,8 92,29% 325,936.6 300.360,9 92,15%
I. PEMBIAYAAN UTANG 461,343.6 429.076,6 93,01% 399,219.4 366.663,0 91,84%
II. PEMBIAYAAN INVESTASI (59,733.8) (59.754,1) 100,03% (65,654.3) (61.113,8) 93,08%
A P B N K I TA ( K i n e r j a d a n F a k t a ) E d i s i D e s e m b e r 2 0 1 8

III. PEMBERIAN PINJAMAN (3,668.7) (2.052,4) 55,94% (6,690.1) (4.250,0) 63,53%


IV. KEWAJIBAN PENJAMINAN (1,005.4) (1.005,4) 100,00% (1,121.3) (1.121,3) 100,00%
V. PEMBIAYAAN LAINNYA 300.0 359,1 119,70% 183.0 183,0 100,00%
KELEBIHAN / (KEKURANGAN) PEMBIAYAAN ANGGARAN - 25.647,9 - 40.465,0

60 61
A P B N K I TA ( K i n e r j a d a n F a k t a ) E d i s i D e s e m b e r 2 0 1 8

62
www.kemenkeu.go.id/apbnkita

Anda mungkin juga menyukai