Oleh :
2018/2019
ABSTRAK
Oleh karena itu, kajian ini bertujuan untuk melakukan kajian terhadap Metode
Konstruksi yang diusulkan pada pelaksanaan Jembatan Suramadu.
PENDAHULUAN
Jembatan Suramadu terdiri dari tiga bagian yaitu jalan layang (causeway),
jembatan penghubung (approach bridge), dan jembatan utama (main
bridge). Jembatan ini dibangun dari dua arah, yaitu dari arah Surabaya dan dari arah
Madura dan akhirnya bertemu di tengah. Makin menuju ke tengah, potongan
memanjang jembatan makin naik. Konstruksi utama jembatan ini adalah : PCI
(Pre-Stressed Conrete I) girder pada causeway bridge dan approach bridge, segmental
girder pada approach bridge, dan cable stayed pada main span.
Lebar bentang pada cable stayed (jarak antar pylon) memiliki ruang bebas
horizontal sebesar 400 meter dan ruang bebas vertikal sebesar 35 meter. Suatu metode
pelaksanaan yang diusulkan oleh kontraktor pelaksana ialah erection girder. Usulan
metode pelaksanaan yang diajukan kontraktor pelaksana didasarkan pada kestabilan
dalam pelaksanaan proyek dan perhitungan ekonomi teknis mengenai mutu, biaya,
waktu.
TUJUAN
Tujuan dari tulisan ini adalah untuk menjelaskan metode konstruksi yang
diusulkan dan digunakan pada proyek Jembatan Beton Suramadu.Tulisan ini juga
untuk memenuhi tugas akhir UTS mata kuliah Metoda Konstruksi pada tanggal 11
Oktober 2018.
METODE PENELITIAN
Kajian ini dilakukan dengan mengumpulkan data dari berbagai makalah dan
jurnal yang berkaitan dengan pembangunan Proyek Jembatan Suramadu.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Jembatan ini memiliki PCI girder sebanyak 16 unit per span causeway; dengan
jumlah span sebanyak 36 dari arah Surabaya dan 45 dari arah Madura. Berat
masing-masing PCI girder itu adalah sekitar 100 ton dengan panjang 40 m. Elevasi
memanjang jembatan makin lama makin naik (± 3%) mencapai hampir 40 meter
diatas pemukaan laut. Dari penjelasan tersebut dapat dapat disimpulkan bahwa tidak
mungkin apabila menggunakan cara konvensional (dengan crane) dalam pemasangan
girdernya, sehingga diperlukan suatu alat khusus yaitu launcher girder. Dengan
launcher girder pekerjaan dilakukan di atas pier bukan di atas laut sehingga lebih
stabil karena tidak akan ada masalah dengan gelombang maupun surutnya air laut.
Metode ini menggunakan alat launching gantry, salah satu dari berbagai jenis
girder launchers. Pelaksanaan erection girder dilaksanakan diatas jembatan. Girder
diluncurkan dari span satu menuju span yang dituju menggunakan trolley yang
bergerak diatas rel longitudinal, setelah girder sampai pada posisi launching gantry,
lalu launching gantry yang membawa balok girder tersebut bergerak secara
transversal menuju bearing pad dimana balok tersebut akan diletakkan, setelah
pekerjaan erection girder pada satu span tersebut selesai lalu gantry bergerak maju.
FLOW CHART METODE GIRDER LAUNCHERS
Berikut adalah mekanisme pelaksanaan proyek dilapangan dengan Metode Launcher
Girder :
2.) METODE KONSTRUKSI CABLE STAYED
Cable stayed merupakan jembatan yang menggunakan kabel-kabel yang
berkekuatan tinggi sebagai penggantung yang menghubungkan gelagar dengan
menara. Struktur cable stayed yang terdiri dari Gelagar, Pilon dan Kabel. Gelagar dan
pilon jembatan diidealisasikan seperti elemen balok dan kolom tiga dimensi.
Material Properti :
Dimensi Pilon :
Tahap Konstruksi :
Konstruksi dasar pylon dan lengan bawah dari pylon.
Instalasi elevator pada pylon.
Konstruksi balok pengikat pylon bagian bawah.
Konstruksi lengah pylon di tengah.
Konstruksi balok pengikat tengah.
Konstruksi lengan atas pylon.
Konstruksi balok pengikat atas.
Pemasangan jacking ponton pada saat tiba di lokasi pengeboran agar tidak terjai
pergerakan pada saat dilakukan pengeboran dan pemancangan.
Pemasangan vibratory hammer di atas pipa, dilakukan pada saat casing berada
pada posisinya.
Persiapan untuk proses pengecoran dimulai dari pengangkutan material dari stock
yard menuju ke dermaga dengan menggunakan dump truck. Raw material dan semen
SBC akan diangkut dengan menggunakan feeder ponton menuju lokasi pengeboran.
Pemasangan rebar dilakukan setelah lubang bor dibersihkan. Penyambungan antar
segmrn dilakukan dengan menggunakan mekanikal kopler.
Untuk pembentukan suatu gaya tulangan yang utuh jumlah sambungan pada suatu
potongan yang sama tidak boleh lebih dari ½ jumlah rebar yang terpasang, metode
pengecoran yang digunakan untuk pengecoran di bawah air adalah dengan
menggunakan tremix pipe. Beton harus mempunyai kekuatan yang cukup dan nilai
slump dijaga pada 18-22 cm. Beton yang digunakan pada pekerjaan bore pile ini
adalah beton K-350.
Seluruh persiapan untuk pekerjaan form work dilakukan di stock yard, balok IWF
steel plat dan balok kayu dipindahkan dari stick yard ke ponton material pembuatan
formwork untk pile cap diangkut dari Dermaga Gresik menuju lokasi pile cap dengan
menggunakan ponton form work ponton. Seluruh bahan penyusun ponton dibawa
menuju ponton baching plan.
Pemasangan steel plat yang diklem digunakan untuk bebagai dudukan steel
support.
Pemasangan balok penyangga searah longitudinal balok jembatan dan balok
penyangga arah transversal jembatan sebagai penerus badan dari balok
penyangga dengan baja IWF.
Pier Table
Tahap-tahap pekerjaan pier table adalah pemasanga concrete box bagian bawah
rencana pier table pemasangan horisontal IWF support pemasangan side work, inner
formwork, dan bottom form work. Side formwork akan didukung stell trust
sedangkan inerformwork akan didukung oleh portal bracing. Formwork frame
dibentuk dari berbagai kombinasi bentuk baja dan plat. Permukaannya adalah plat
baja dengan ketebalan 4 m.
Pekerjaan V-Pier
Pada review desain Pier 42 dan Pier 45 membentuk V, V-Pier merupakan rigrid
frame dan mempunyai panjang deck longitudinal sepanjang 32 m. V-Pier digunakan
sebagai tumpuan balance cantilever approach bridge dan cable stay main span, karena
itu pekerjaan V-Pier menjadi pekerjaan yang krusial.
Pengecoran segmental box girder yang akan digunakan adalah pengecoran in situ.
Pengecoran rebar dilakukan setelah rebar dan duct terpasanga dengan baik.
Pengecoran dilakukan dengan menggunakan concrete dengan bantuan pipa.
Pekerjaan stressing adalah pekerajaan yang sangat penting untuk pekerjaan bentang
panjang yang kontinue.
KESIMPULAN
Dari hasil kajian diatas dapat disimpulkan bahwa pemilihan metode konstruksi
pada sebuah proyek jembatan tergantung pada kondisi medan, pertimbangan waktu
pelaksanaan, dan juga pertimbangan tipe material dan struktur jembatan yang
digunakan. Untuk jembatan Suramadu sendiri merupakan jembatan yang terbilang
panjang yang melintasi lautan dan memiliki berbagai macam risiko tinggi dalam tahap
pelaksanaan pembuatan proyek. Untuk itu diperlukan metode pelaksanaan proyek
yang efektif dan efisien baik dari segi biaya maupun waktu serta memiliki kemudahan
dalam operasional.
DAFTAR PUSTAKA
file:///C:/Users/USER/Downloads/73813162-metode-ercrion.pdf
file:///C:/Users/USER/Downloads/67707809-metode-pelaksanaan-Suram
adu.pdf
https://www.slideshare.net/YogieVianto/metode-pelaksanaankonstruksije
mbatan
https://id.scribd.com/document/127105510/jembatan-suramadu
http://argajogja.blogspot.com/2011/06/desain-metode-konstruksi-jembata
n.html
https://www.academia.edu/11243971/SISTEM_KONSTRUKSI_JEMBAT
AN_SURAMADU