Disusun Oleh :
b. Persiapan
1. Alat/ instrument : pastikan muscle length grading chart tersedia
2. Pasien :
Jelaskan prosedur test kepada pasien untuk mengurangi kecemasan pasien
serta untuk memastikan pasien kooperatif.
Pastikan pasien nyaman dan otot yang di test berada pada posisi yang tepat.
c. Teknik Pelaksanaan
Upayakan regio yang akan di test, bebas daripakaian yang dapat menghambat
atau menyebabkan hasil pengukuran tidak akurat.
Pastikan peregangan otot maksimal dari origo ke insersio.
Stabilisasi dengan kuat salah satu pelekatan otot ( biasanya origo ).
Lakukan penguluran pada otot secara perlahan.
Ulangi test minimal 3 kali, untuk memperoleh hasil yang akurat.
Evaluasi end feel dan catat hasil pengukuran muscle length pada medical
record pasien.
Otot Teknik Pelaksanaan
Ilipsoas Cara 1
Cara 1 Cara 1
a. Posisi pasien : Pasien dalam posisi
berdiri dengan hip fleksi dan fleksi
knee,dimana tungkai yang di test
menumpu di lantai sedangkan
tungkai yang satunya berada pada
bagian penyanggah kaki pada stool.
b. Posisi fisioterapis: berada di
samping pasien dengan tetap
memperhatikan pasien.
Cara 2
c. Teknik pelaksanaan: Tarik stool
(tungkai tetap berada pada stool)
dan perhatikan posisi tungkai yang
ditest. Jika tungkai yang ditest
mengalami fleksi knee maka positif
terjadi pemendekan otot iliopsoas.
Cara 2
a. Posisi pasien : Posisi pasien
terlentang diatas bed dengan
tungkai menggelantung di tepi bed
(modified Thomas test).
b. Posisi fisioterapis: berada di
didepan kaki pasien.
c. Teknik pelaksanaan: Fleksikan hip
dan knee pasien hingga ke dada dan
minta pasien untuk
mempertahankan dengan cara
memeluknya.Sedangkan tungkai
yang di test tetap menggelantung di
tepi bed. Kemudian fisioterapis
memberikan tekanan pada paha
tungkai yang di test
Otot ilipsoas positif memendek jika
hip pada tungkai yang di tes tidak
rapat pada bed.
d. Hasil Pengukuran :
Regio Otot Hasil Pengukuran
Iliopsoas
Erector Spine
Rectus Femoris
Biceps Brachii
Orang Coba
1. NAMA :
2. USIA :
3. JENIS KELAMIN :
4. PEKERJAAN :
5. ALAMAT :
KELOMPOK IV
NILAI : ..........
2. MMT WAJAH
d. Hasil pengukuran :
HASIL
OTOT WAJAH
MMT
M. Occipitofrontalis
M. Corrugator supercilli
M. Frontalis
M. Orbicularis oculi
M. Zygomaticum major
M. Orbicularis oris
M. Platysma
M. Depressor Labii inferior
M. Mentalis
M. Buccinator
M. Depressor anguli oris
M. Nasalis
M. Levator labii superior
Orang Coba
1. NAMA :
2. USIA :
3. JENIS KELAMIN :
4. PEKERJAAN :
5. ALAMAT :
KELOMPOK IV
NILAI : ........
3. MMT EKSTREMITAS
Grade 5, 4, 3
Grade 5, 4, 3 ( Dengan Resisten dan a. Posisi pasien : duduk diatas bed.
Gravitasi) Posisi lengan bwah supinasi
b. Posisi fisioterapis : berdiri didepan
pasien.
c. Teknik pelaksanaan : instruksikan
pasien untuk melakukan fleksi
elbow. Tangan kiri fisioterapis
menstabilisasi pada anterior superior
shoulder , sedangkan tangan kanan
mempalpasi m.biceps brachii.
Sedangkan pada saat memberikan
resisten , tangan kanan fisioterapis
diletakkan pada wrist untk
memberikan resisten , sementara
psien melakukan fleksi elbow.
Grade 2 (tanpa gravitasi)
a. Posisi pasien : duduk diatas diatas
lantai. Lengan yang dites disanggah
diatas bed/meja. Posisi lengan bwah
supinasi , abduksi shoulder 90o dan
elbow ekstensi.
b. Posisi fisioterapis : berdiri
dibelakang pasien.
Grade 2 (tanpa gravitasi) c. Teknik pelaksanaan : instruksikan
pasien untuk melakukan fleksi
elbow. Tangan kiri fisioterapis
menstabilisasi pada anterior superior
shoulder , sedangkan tangan kanan
mempalpasi m.biceps brachii.
Dalam tes ini, lengan diletakkan
diatas kain yang licin dan ditaburi
bedak untuk mengurangi friksi pada
saat dilakukan gerakan fleksi elbow.
3. Triceps brachii (Ekstensi Elbow) Palpasi m. tricep brachii dan MMT Grade
5,4,3
Grade 5,4,3 ( Gravity Resisted Test) a. Posisi pasien : supine lying. Posisi
shoulder fleksi 90o kemudian fleksi
elbow 90o.
b. Posisi fisioterapis : berdiri
disamping bed.
c. Teknik pelaksanaan : tangan kanan
fisioterapis men- stabilisasi pada
anterior superior shoulder ,
sedangakan tangan kiri mempalpasi
m.tricep brachii pada posterior
lengan atas. Selanjutnya ,
instruksikan kepada pasien untuk
meluruskan meluruskan elbow
(ekstensi elbow) kemudian tangan
fisioterapis tetap pada posisinya
untuk memeriksa dan palpasi
kontraksi dari m.tricep brachii.
Resisted test
a. Posisi pasien : supine lying dengan
shoulder fleksi 90o, elbow ekstensi
b. Posisi fisioterapis : berdiri
disamping bed.
c. Teknik pelaksanaan : tangan kanan
fisioterapis berada pada wrist
kemudian memberikan resisted ke
Resisted arah fleksi elbow , sementara pasien
menggerakkan elbow kearah
ekstensi . minta pasien untuk
mempertahankan posisi tersebut.
Test Eliminasi gravitasi
a. Posisi pasien : duduk . lengan
disanggah diatas bed. Posisi awal,
shoulder abduksi 90o dan elbow
fleksi 90o, lengan bawah supinasi.
b. Posisi fisioterapis : berdiri
dibelakang pasien.
Test Eliminasi Gravitasi ( Grade < 3 ) c. Teknik pelaksanaan : tangan kanan
fisioterapis berada pada superior
shoulder kemudian tangan kiri
mempalpasi m.tricep . kemudian
instruksikan kepada pasien untuk
meluruskan elbow(ekstensi) sampai
ROM maksimal. Stabilisais dn
palpasi tetap dipertahankan.
Dibawah lengan dilapisi kain licin
dan ditaburi bedak untuk
mengurangi friksi saat gerakan.
d. Hasil pengukuran :
Serratus anterior
Biceps brachii
Tricep brachii
Rectus abdominis
Sartorius
Orang Coba
1. NAMA :
2. USIA :
3. JENIS KELAMIN :
4. PEKERJAAN :
5. ALAMAT :
KELOMPOK IV