KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES TANJUNGPINANG

JURUSAN KEBIDANAN

Karya Tulis Ilmiah, Juli 2014

Hubungan Usia Ibu Bersalin Dengan Kejadian BBLR di RSUD Kota

Tanjungpinang Tahun 2011-3013

Aprina Ika Nurrahmi, Nurul Aini Suria, Tiara Safitri

Xii + 33 halaman + 6 tabel + 2 gambar + 7 lampiran

ABSTRAK

Bayi berat lahir rendah ialah bayi baru lahir yang berat badannya saat lahir kurang
dari 2500 gram. Salah satu penyebab kematian neonatal adalah BBLR yang terjadi
akibat usia ibu bersalin <20 dan >35 tahun. Kejadian BBLR di RSUD Kota
Tanjungpinang Tahun 2011-2013 sebanyak 64 kasus. Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui hubungan kejadian BBLR Di RSUD Kota Tanjungpinang
Tahun 2011-2013.
Jenis penelitian adalah survey analitik dengan pendekatan case control. Lokasi
penelitian di RSUD Kota Tanjungpinang tanggal 12-13 juni 2014. Populasi terdiri
dari kelas kasus 197 orang, kelas kontrol 2019 orang. Sampel berjumlah 128 ibu
bersalin, 64 sampel kelas kasus yang diambil dengan teknik simpel systematic
random sampling. Instrumen penelitian berupa checklist, menggunakan data
skunder yang diolah secara manual dengan uji chi-square.
Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa 128 ibu bersalin yang diteliti ada 35 ibu
dengan usia berisiko dimana 60% ibu dengan kejadian BBLR dan 40% ibu
dengan kejadian tidak BBLR, dan dari 128 responden yang diteliti ada 93 ibu
dengan usia tidak berisiko dimana 46% dengan kejadian BBLR dan 54% dengan
kejadian tidak BBLR. Diperoleh x2 hitung ≥ x2 tabel (11,4 > 3,841) artinya ada
hubungan usis ibu bersalin dengan kejadian BBLR, odds ratio 2 artinya ibu
bersalin dengan usia <20 dan >35 tahun memiliki 2 kali lipat untuk mengalami
kejadian BBLR dibandingkan ibu dengan usia 20-35 tahun.
Tenaga medis diharapkan dapat memberikan pengetahuan kesehatan kepada ibu
hamil tentang usia berisiko saat kehamilan untuk mengurangi angka kejadian
BBLR.
Kata Kunci : Hubungan, usia ibu bersalin, kesadian BBLR
Daftar Pustaka : 25 referensi (1998-2014)