Visi
Menjadi institusi yg dapat mewarnai peradaban suatu kawasan termasuk Penataan Ruang Kota
dan segala unsur yg berkaitan dengan Arsitektur.
Misi
Menggalang kekuatan anggota sebagai potensi dan bergandengan-tangan dengan semua pihak
khususnya Pemerintah secara professional.
Goals
Keanggotaan IAI
Keanggotaan IAI adalah para arsitek yang aktif menjadi anggota atas kehendak sendiri,
ataupun dianugerahi keanggotaan IAI karena dinilai sangat berjasa bagi dunia arsitektur.
a. Cakupan Kaidah
Kaidah dalam kode etik arsitek dan kaidah tata laku profesi arsitek IAI
mencakup kaidah dasar, standar etika, kaidah tata laku profesi, dan uraian, sehingga kode
etik dan kaidah tata laku ini tersusun dalam tiga tingkat:
Kaidah Dasar, merupakan kaidah pengarahan secara luas sikap ber-etika seorang Arsitek.
Standar Etika, merupakan tujuan yang lebih spesifik dan baku yang harus ditaati dan
diterapkan oleh anggota dalam bertindak dan berprofesi.
Kaidah Tata Laku, bersifat wajib untuk ditaati, pelanggaran terhadap kaidah tata laku
akan dikenakan tindakan, sanksi keorganisasian IAI. Adapun kaida·h tata Jaku ini, dalam
beberapa kondisi/situasi merupakan penerapan akan satu atau lebih kaidah maupun standar
etika.
Uraian
Pada beberapa kaidah tata laku, dimaksudkan untuk mengklarifikasj atau menje!askan
intisari suatu kaidah yang dimaksud. Adapun uraian/catatan ini bukan merupakan bagian
dari kode etik, melainkan untuk membantu mereka yang ingin mencocokkan tata lakunya
dengan kode etik dan mereka yang menghadapi sanksi keorganisasian.
Anggota IAI wajib melaporkan pelanggaran terhadap Kaidah kode etik arsitek dan
kaidah tata laku profesi arsitek IAI kepada Dewan Kehormatan IAI (Daerah dan Nasional)
untuk diselesaikan sebagaimana mestinya.
1. Pengabdian Diri
2. Pengetahuan dan Keahlian
3. Standar Keunggulan
4. Warisan Alam , Budaya, dan Lingkungan
5. Nilai Hak Asasi Manusia
6. Arsitektur, Seni, dan lndustri Konstruksi
1. Tata Laku
2. Pelayanan Untuk Kepentingan Masyarakat Umum
KAIDAH DASAR TIGA: Kewajiban Kepada Pengguna Jasa 11
1. Kompetensi
2. Kerahasiaan
3. Kejujuran dan Kebenaran
4. Perbedaan Kepentingan
1. Semangat Kesejawatan
2. Pengakuan Kesejawatan
3. lmbalan Jasa Sepadan
4. Partisipasi Dalam Sayembara
5. Penilaian Atas Arsitek Lain
c. Kode Etik
1. Bertindak jujur dan adil ber1andaskan pada moral dan profesionalisme untuk
menghasilkan keputusan yang dapat dipertanggungjawabkan.
2. Dalam melaksanakan pemeriksaan, Anggota IAI tidak boleh meminta atau menerima
secara langsung maupun tidak langsung pemberian dalam bentuk apapun juga dari
pihak yang diperiksa yang dapat mempengaruhi keputusan mereka.
3. Anggota IAI tidak boleh membeberkan temuan atau informasi yang diperoleh dalam
melaksanakan pemeriksaan kecuali diizinkan secara tertulis oleh pihak-pihak yang
diperiksa.
4. Tidak bertindak dengan cara apapun yang merugikan reputasi atau kepentingan IAI.
C. Sekretariat IAI
a. Sekretariat Nasional
Ikatan Arsitek Indonesia (Indonesian Institute of Architects)
Jakarta Design Center Lt. 7
Jl. Gatot Subroto Kav. 53,
Slipi, Jakarta 10260, Indonesia
b. Sekretariat Daerah dan Luar Negeri
http://www.iai.or.id/tentang-iai/sekretariat-iai/
(dapat dilihat pada link yang tertera)
D. Uraian Tugas IAI Nasional dan Daerah
1. Arsitektur adalah wujud hasil penerapan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni secara
utuh dalam menggubah ruang dan lingkungan binaan sebagai bagran dari kebudayaan dan
peradaban manusia yang memenuhi kaidah fungsi, kaidah konstruksi, dan kaidah estetika serta
mencakup faktor keselamatan, keamanan, kesehatan, kenyamanan, dan kemudahan.Praktik
F. Dasar Keanggotaan
Keanggotaan IAI bersifat:
2. Perorangan, bukan badan, lembaga, atau kelompok orang.
3. Aktif, terpanggil menjadi anggota atas kehendak sendiri serta aktif berperan dalam
mencapai tujuan organisasi.
4. Khusus untuk:
Arsitek atau mereka yang berlatar belakang pendidikan tinggi arsitektur dan atau
yang setara, yang berwawasan pengetahuan ilmu, teknologi, dan seni arsitektur serta
menerapkan ilmu dan atau keahliannya, mempunyai minat yang terkait dan sejalan
serta tidak bertentangan kepentingan terhadap profesi arsitek dan tujuan organisasi,
melalui proses penerimaan anggota.
Seorang yang berjasa pada pengembangan organisasi dan profesi arsitek di
Indonesia, dalam mewujudkan tujuan organisasi melalui proses pengangkatan
anggota.
Kualifikasi Keanggotaan
1. Anggota Kehormatan (Honorary Members) adalah seorang yang berwawasan ilmu dan
seni arsitektur atau ilmu-ilmu lainnya dan atau memiliki kepedulian yang ditujukan demi
terwujudnya peningkatan dan kemajuan dunia arsitektur serta lingkungan binaan, dan
dinilai organisasi sangat berjasa bagi kehidupan berprofesi serta berkembangnya organisasi
arsitek di Indonesia.
2. Anggota Profesional (Corporate Members ) adalah:
a. Arsitek yang sekurang-kurangnya memenuhi ketentuan:
a) Lulusan D-3 teknik arsitektur atau sarjana teknik arsitektur (S-1) dari
lembaga pendidikan tinggi arsitektur yang diakui organisasi dan memenuhi
persyaratan sesuai ketentuan organisasi untuk kualifikasi Arsitek Pratama;
b) Sarjana teknik arsitektur (S-1) dari lembaga pendidikan tinggi arsitektur
yang diakui organisasi dan memenuhi persyaratan sesuai ketentuan
organisasi untuk kualifikasi Arsitek Madya;
c) Sarjana teknik arsitektur (S-1) dari lembaga pendidikan tinggi arsitektur
yang diakui organisasi atau sarjana teknik arsitektur (S-1) yang telah
menyelesaikan pendidikan tinggi strata lanjut profesi arsitek yang
diselenggarakan oleh perguruan tinggi arsitektur yang diakreditasi dan
diakui organisasi dan memenuhi persyaratan sesuai ketentuan organisasi
untuk kualifikasi Arsitek Utama; atau
d) Ahli yang setara dengan ketentuan dalam ayat ini serta keahliannya diakui
organisasi.
b. Arsitek yang telah dan tetap mengikuti program pembinaan dan pengembangan
keprofesionalan anggota secara berkelanjutan dan berkesinambungan, antara lain
meliputi:
a) Penataran kode etik arsitek yang diselenggarakan Dewan Kehormatan IAI.
b) Program pengembangan keprofesionalan arsitek yang diakui organisasi.
3. Anggota Biasa adalah sarjana atau lulusan D-3 arsitektur dari lembaga pendidikan tinggi
arsitektur dan atau yang setara, diakui dan sesuai ketentuan organisasi, yang
mempraktikkan atau menerapkan ilmu dan seni arsitektur demi pengembangan dunia
arsitektur serta tidak bertentangan kepentingan dengan tujuan organisasi, dan sejalan
dengan Kode Etik Arsitek serta Kaidah Tata laku Profesi Arsitek.
4. Anggota Mahasiswa (Student Members) adalah mahasiswa lembaga pendidikan tinggi
arsitektur atau yang setara, telah diakreditasi oleh lembaga yang berwenang atau Dewan
Pendidikan Arsitek, serta diakui organisasi dan sekurang-kurangnya telah menyelesaikan
pendidikan tinggi arsitektur tingkat 3 (tiga) atau telah lulus 100 SKS, sesuai ketentuan
organisasi.
Bersifat wajib untuk ditaati, pelanggaran terhadap kaidah tata laku akan dikenakan
tindakan, sanksi organisasi. Adapun tata laku ini, dalam beberapa kondisi/situasi merupakan
penerapan akan satu atau lebih kaidah maupun standar etika.
Masalah good governance dipandang sebagai suatu norma/etos penyelenggaraan kegiatan
profesi yang baik, karena itu dimasukkan sebagai lampiran. Kaidah Tata Laku diturunkan dari
Standar Etika. Pada dasarnya merupakan uraian lebih rinci tentang apa-apa saja yang perlu dan
tidak perlu dilakukan.
Kode Etik dan Kaidah Tata Laku diawasi, dan diberi sanksi bagi pelanggarnya, oleh Dewan
Kehormatan, yang ada di tingkat nasional maupun di berbagai daerah. Sanksi pelanggaran secara
umum dapat dijatuhkan secara bertingkat -Peringatan, Pembatasan, Pembekuan, Pencabutan-
keanggotaan, sesuai dengan bentuk pelanggaran yang dilakukan.