Anda di halaman 1dari 6

TUGAS AKHIR MODUL 3

Nama :Sundari Astuti


No.pesertaa PPG :19290415710032

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam komunikasi intrapersonal, memori memegang peranan penting dalam mempengaruhi baik
persepsi (menyediakan kerangka rujukan) maupun berpikir (yang akan kita uraikan nanti).
Mempelajari memori membawa kita pada psikologi kognitif dalam upaya menemukan cara-cara baru
dalam menganalisa pesan dan pengolahan pesan. Sumbangan paling besar dari psikologi kognitif
adalah menyingkap tabir memori.
Memori merupakan wadah yang sangat penting bagi manusia. Sebab, memori dapat dijadikan
tempat penerimaan, penyimpanan dan memunculkan kembali pengalaman-pengalaman yang pernah
terjadi. Pengalaman-pengalaman yang pernah dialami manusia akan tidak seluruhnya hilang, tetapi
masih disimpan didalam di jiwa. Namun, Tidak seluruh memori dapat dimunculkan kembali, karena
itu memori merupakan sesuatu yang sangat terbatas.
Oleh sebab demikian, makalah ini akan sedikit mengulas tentang memori. Beberapa hal yang
dibahas dalam makalah ini yakni, definisi memori, jenis-jenis memori, sifat-sifat memori, dan
implikasinya dalam ilmu sosial.

B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari Ingatan ?
2. Apa saja sifat-sifat Ingatan?
3. Apa saja Jenis-jenis Ingatan?
4. Apa saja gangguan pada Ingatan?
5. Bagaimana proses terbentuknya ingatan?
6. Bagaimana Implementasi Ingatan dalam pengajaran?
BAB II
PEMBAHASAN
1. Definisi Memori (ingatan)
Menurut definisi dari schlessinger dan Groves (1976: 352), Memori adalah sistem yang
sangat terstruktur, yang meyebabkan organisme sanggup merekam fakta tentang dunia dan
menggunakan pengetahuannya untuk membimbing perilakunya. Setiap saat stimuli mengenai
indra kita, setiap saat pula stimuli itu direkam secara sadar atau tidak sadar. Berapa kemampuan
rata-rata memori manusia untuk menyimpan informasi? John Griftfith, ahli metematika,
menyebutkan angka 1011 (seratus triliun) bit*. John von Neumann, ahli teori informasi,
menghitungnya sampai 2.8 x 1020 (280 kuintiliun) bit. Asimov menerangkan bahwa otak manusia
selama hidupnya sanggup menyimpan sampai satu kuidriliun bit informasi
2. Sifat-sifat Ingatan/ Memory
Dengan adanya kemampuan untuk mengingat pada manusia ini berarti ada suatu indikasi
bahwa manusia mampu untuk menyimpan dan menimbulkan kembali dari sesuatu yang pernah
dialami. Namun tidak berarti bahwa semua yang pernah dialami itu akan tetap tinggal seluruhnya
dalam ingatannya, oleh karena ingatan kemampuan yang terbatas.
Sifat-sifat ingatan
a. Ingatan yang cepat dan mudah: seorang dapat dengan mudah dalam menerima kesan-kesan
b. Ingatan yang luas: sekaligus seseorang dapat menerima banyak kesan-kesan dan dalam
daerah yang luas.
c. Ingatan yang teguh: kesan yang telah diterimanya itu tetap tidak berubah, melainkan tetap
sebagaimana pada waktu menerimanya (tidak mudah lupa).
d. Ingatan yang setia: kesan yang telah diterimanya itu tetap tidak berubah, melainkan tetap
sebagaimana pada waktu menerimanya
e. Ingatan mengabdi atau patuh: kesan yang pernah dicamkan dapat dengan mudah
direproduksi dengan lancar
3. Jenis-jenis Memori
a. Pengingatan (Recall). Pengingatan adalah proses aktif untuk menghasilkan kembali fakta
dan informasi secara verbatim (kata demi kata), tanpa petunjuk yang jelas. Jika anda ditanya,
‘’apakah jenis-jenis ikan laut yang termasuk mamalia? ‘’ Anda menjawabnya dengan
pengingatan. Ketika anda menjawab pertanyaan dalam bentuk esei, anda juga mencoba
mengingat kembali fakta yang tersimpan di memori.
b. Pengenalan (Recognition). Mengingat kembali sesuatu hal setelah menjumpai sebagian dari
hal tersebut. misalnya, Ingat suatu lagu, setelah mendengar sebagian dari nada-nada lagu
tersebut. Agak sukar untuk mengingat kembali sejumlah fakta; lebih mudah mengenalnya
kembali.
4. Proses Terbentuknya Memori
Ada 3 tahap yang terjadi pada proses ingatan, yaitu proses memasukkan informasi
(encoding), proses penyimpanan (storage), dan proses mengingat (retrieval stage).
a. Proses pengkodean (encoding)
Pada tahap ini terjadi proses memasukkan informasi yang ada dengan mengubah sifat
informasi ke dalam bentuk yang sesuai dengan sifat-sifat organisme, seperti simbol-simbol
atau gelombang-gelombang listrik tertentu yang sesuai dengan sifat organisme. Maksudnya, di
mana kita mengubah fenomena fisik menjadi kode-kode yang diterima ingatan (misalnya;
pendengaran, penglihatan, perabaan dan lain-lain), dan kita menyimpannya ke dalam ingatan
kita.
Ada dua cara pengubahan informasi masuk ke dalam ingatan, yaitu:
1) Secara sengaja.
Proses pengubahan informasi dilakukan dengan sengaja atau dengan kesadaran dimasukkan
ke dalam ingatan. Contohnya mengamati sesuatu dengan seksama lalu dengan sengaja
memasukkan atau memahaminya ke dalam ingatan.
2) Secara tidak sengaja
Proses pengubahan informasi terjadi dengan tidak sengaja dimasukkan ke dalam ingatan.
Contohnya, jika dipukul akan terasa sakit. Informasi tersebut akan disimpan sebagai
pengertian-pengertian.
b. Proses penyimpanan (storage)
Adalah proses penyimpanan dari informasi yang telah diubah pada tahap encoding.
Tahap kedua ini disebut juga retensi. Pada tahap ini terjadi pengendapan informasi yang telah
terkode dalam suatu tempat tertentu. Tempat penyimpanan memori ini akan menjadi
pembahasan selanjutnya. Ketika kita telah mempelajari sesuatu biasanya akan tersimpan
dalam bentuk jejak-jejak (traces) dan bisa ditimbulkan kembali. Jejak-jejak tersebut biasa juga
disebut dengan memory traces. Walaupun disimpan namun jika tidak sering digunakan maka
memory traces tersebut bisa sulit untuk ditimbulkan kembali bahkan juga hilang, ketika jejak
tersebut hilang maka terjadi suatu fenomena yang kita sebut lupa.
c. Proses mengingat (retrieval stage)
Adalah proses mengingat kembali dari apa yang telah disimpan pada tahap kedua tadi.
Mengingat kembali merupakan suatu proses mencari dan menemukan informasi yang
disimpan dalam memori untuk suatu keperluan atau kebutuhan.
Menurut seorang tokoh psikologi, Hilgard (1975) menyebutkan tiga jenis proses mengingat
ini, yaitu:
Pertama, Recall. Yaitu proses mengingat kembal informasi yang dipelajari di masa lalu tanpa
petunjuk yang dihadapkan pada organisme. Contohnya mengingat merek sebuah mobil tanpa
adanya mobil yang sedang diingatnya tersebut.
Kedua, Recognition. Yaitu proses mengenal kembali informasi yang sudah dipelajari melalui
suatu petunjuk yang dihadapkan pada organisme. Contohnya Mengingat merek mobil ketika
melihat bendanya atau bentuk mobilnya.
Ketiga, Reintegrative. Yaitu proses mengingat dengan menghubungkan berbagai informasi
menjadi suatu konsep atau cerita yang cukup komplekas. Contoh dari proses mengingat jenis
ini adalah ketika anda ditanya sebuah nama, misalnya si Pitung, maka akan teringat banyak hal
dari nama tersebut karena anda telah menonton filmnya.
Berikut adalah contoh dari tiga proses ingatan yang telah dijelaskan di atas: Suatu saat
ketika anda sedang dalam perjalanan melihat sebuah kecelakaan, tabrakan antara motor dan
bus. Saat itu anda melihat dengan jelas karena terjadi di depan mata (terjadi proses masuknya
informasi lewat mata, telinga, persepsi, lalu diubah menjadi kode, maka telah terjadi proses
pertama encoding). Kemudian anda menyimpan informasi yang telah terkode ke dalam otak
(misalnya jenis motor, jenis bus, besar bus, jumlah pengendara motor, dan lain-lain, maka
pada tahap ini terjadi proses storage). Lalu anda menjadi saksi mata kejadian itu dan dimintai
keterangan oleh polisi. Di kantor polisi anda menceritakan kronologi kejadian seperti yang
telah anda ingat (maka pada saat menceritakan kronologi kejadian tabrakan anda sedang
berada dalam proses mengingat kembali, proses retrieval stage).
5. Gangguan-Gangguan Ingatan
Gangguan-gangguan ingatan ini banyak sekali. Berikut gangguan ingatan sbb:
 Lupa, ialah peristiwa tidak dapat memproduksikan tanggapan-tanggapan kita, sedang ingatan
kita sehat.
 Amnesi, ialah peristiwa tidak dapat memproduksikan tanggapan-tanggapan kita, karena
ingatan kita tidak sehat. Misalnya karena gegar otak.
 Deya vu, ialah peristiwa seakan-akan sudah pernah kenal kepada sesuatu yang sebenarnya
belum. (pengenalan tipuan).
 Jamais vu, ialah peristiwa seakan-akan belum pernah kenal kepada sesuatu yang sebenarnya
sudah. (lupa tipuan).
 Depersonalis, ialah suatu peristiwa, seseorang tidak mengenal dirinya sendiri. Misalnya:
seseorang berbuat sesuatu. Waktu ia ditegur, ia tidak mengakui bahwa itu perbuatanya. Dan
dkatakannya itu perbuatan orang lain. kalau yang dikatakan ini orang besar, berarti peristiwa
ini disebut:
 Derealis, ialah sesuatu peristiwa seseorang merasa asing di dalam alamnya yang nyata, yang
sebenarnya. Misal, orang yang sedang naik kapal sungguh, ia merasa itu hanya permainan
saja. Lalu ia terjun-terjun ke laut dan sebagainya.

6. Implementasi Ingatan dalam Kegiatan Belajar Mengajar Guru di Kelas


Berhubungan dengan adanya ingatan yang berlainan, maka guru harus mengingat juga,
dalam hal memberikan bahan pelajaran kepada anak didiknya, dengan memperhatikan bahwa
ingatan itu bersifat individual, artinya tiap anak mempunyai type-type ingatan sendiri. Maka
seorang guru harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1. Metode G (Ganslem) atau metode K (Keseluruhan); yaitu metode belajar secara keseluruhan.
Metode ini untuk menghafal sesuatu yang hanya sedikit. Misalnya sajak yang tidak terlalu
panjang, bisa dihafalkan secara keseluruhan.
2. Metode T (Teillem) atau metode B (Bagian-bagian), yaitu metode balajar bagian demi
bagian. Metode ini digunakan untuk menghafal sesuatu yang banyak. Caranya bahan
pelajaran yang panjang, dipelajari dan dihafalkan sedikit demi sedikit baru digabungkan.
3. Metode V (Vermittelende) atau Metode C (Campuran); metode pengantara yaitu ada yang
dihafalkan bagian demi bagian dan ada yang secara keseluruhan. Jadi metode V merupakan
kombinasi dari metode T dan metode G. Dengan demikian yang paling baik adalah metode C
sebab dengan metode ini anak mengamati terlebih dahulu secara keseluruhan dan
memperhatikan kesukaran-kesukaran lebih dahulu, baru nanti dihafalkan secara keseluruhan.
4. Untuk mempertinggi prestasi belajar murid-murid dan para mahasiswa perlu dibangunkan
emosi dan kemauannya, agar aktifitas belajar/study jadi lebih menyenangkan dan lebih
menggairahkan. Maka ulangan sangat diperlukan untuk memperbesar prestasi ingatan itu.
Untuk mempertinggi prestasi belajar murid-murid dan para mahasiswa perlu dibangunkan
emosi dan kemauannya, agar aktifitas belajar/study jadi lebih menyenangkan dan lebih
menggairahkan. Maka ulangan sangat diperlukan untuk memperbesar prestasi ingatan itu.
Cara penyelidikan ingatan:
1. Metode mempelajari (the learning method)
Metode ini merupakan metode untuk menyelidiki kemampuan ingatan dengan cara melihat
sampai sejauh mana waktu yang diperlukan atau usaha yang dijalankan oleh subjek (S),
untuk dapat menguasai materi yang dipelajarai dengan baik.
2. Metode mempelajari kembali (the relearning method)
Metode ini merupakan metode yang berbentuk dimana subjek disuruh mempelajari materi
kembali yang pernah dipelajari sampai pada suatu criteria tertentu seperti pada mempelajari
materi tersebut pada pertama kali. Makin sering dipelajari materi tersebut, waktu yang
dibutuhkan semakin pendek. Ini berarti bahwa pada “relearning” ada waktu yang dihemat
atau disimpan. Kerena itu metode ini juga sering disebut “saving method”.
3. Metode rekonstruksi
Metode ini merupakan metode yang berbentuk dimana subjek disuruh mengkonstruksi
kembali suatu materi yang diberikan kepadanya. Dalam mengkonstruksi itu dapat diketahui
waktu yang digunakan, kesalahan-kesalahan yang diperbuat sampai pada criteria tertentu.
4. Metode mengenal kembali
Metode ini digunakan dengan mengambil bentuk dengan cara pengenalan kembali. Subjek
disuruh mempelajari suatu materi, kemudian diberikan materi untuk mengetahui sampai
sejauh mana yang dapat diingan dengan bentuk pilihan benar salah, atau dengan pilihan
ganda (multiple choise).
5. Metode mengingat kembali
Metode ini ialah mengambil bentuk subjek disuruh mengingat kembali apa yang telah
dipelajarinya.
6. Metode assosiasi berpasangan
Metode ini mengambil bentuk subjek disuruh mempelajari materi secara berpasang-
pasangan. Untuk mengetahui sejauh mana kemampuan dalam mengingat, dalam evaluasi
salah satu pasangan digunakan sebagai stimulus dan subjek disuruh menyebutkan atau
menimbulkan kembali pasangannya.
BAB III
KESIMPULAN

A. Kesimpulan
Pemrosesan informasi didalam pikiran berlangsung terus-menerus selama adanya informasi baru
yang masuk dalam pikiran.Psikologi pemrosesan informasi memfokuskan pada struktur pengetahuan dan
pada mekanisme dimana pengetahuan dimanipulasi, ditransformasi dan dihasilkan dari proses beberapa
pemecahan masalah. Stimulus yang masuk melalui pancaindra diterima oleh sensory memory.Sensory
memory menyimpan semua informasi sensorik (visual, pendengaran, penciuman, dan haptic) untuk
periode yang sangat singkat dalam bentuk sensoriknya yang mentah.
Melalui perhatian yang selektif (selective attention) informasi dipindahkan ke dalam kesadaran
dan memori jangka pendek (short term memory), sedangkan informasi yang tidak lolos attention
dilupakan. Hubungan antara memori jangka pendek dan memori kerja (working memory) masih belum
jelas namun diibaratkan jika memori jangka pendek adalah memori sadar maka maka memori kerja
adalah setara dengan catatan post-it. Selanjutnya dengan rehearsal dan encoding informasi yang telah
dipelajari disimpan di memori jangka panjag (long term memory).
Model pembelajaran pemrosesan informasi adalah model pembelajaran yang menitikberatkan
pada aktivitas yang terkait dengan kegiatan proses atau pengolahan informasi untuk meningkatkan
kapabilitas siswa melalui proses pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai