Anda di halaman 1dari 17

Proses Bisnis Organisasi dalam Business Process Modeling Foundations

Oleh :

Tarmin Abdulghani
Gede Agung Ary Wisudiawan

Abstrak

Dalam perkembangan dunia IT saat ini, sehingga pemakain teknologi terbaru bisa dijadikan
suatu keharusan dalam sebuah perusahaan. Perusahaan yang berkembang dan sedang
mengimplementasikan teknologi baru bagi perusahaan diharuskan membangun atau
mengembangkan proses bisnis baru yang sesuai dengan teknologi tersebut.
Tetapi tidak banyak yang bisa dilakukan untuk membuat agar proses bisnis dalam
perusahaan tersebut dapat berjalan secara efektif dalam proses pengembangannya.
Sehingga harus ada acuan yang bisa digunakan dalam mengembangkan proses bisnis agar
menjadi efektif.

Keywords: proses bisnis, business process modeling foundations, process management life
cycle.
atau pembuatan proses bisnis. Maka pada
makalah ini akan dibahas bagaimana dasar
I. PEMBUKAAN dari permodelan proses bisnis dengan
Dengan adanya globalisasi, manajemen yang menggali pemikiran yang masih bersifat
efektif dari sebuah proses bisnis suatu konsep dan selain itu juga akan
organisasi menjadi bertambah penting. diperkenalkan beberapa jeniss dari
Beberapa faktor seperti permodelan proses bisnis, yakni fungsi -
fungsi permodelan, proses, data, organisasi
 Kenaikan frekuensi dari pemesanan
dan operasi.
barang
 Kebutuhan akan transfer informasi
yang cepat
 Pembuatan keputusan yang cepat
 Kebutuhan untuk beradaptasi
terhadap permintaan
 Banyaknya kompetitor dari luar
negeri
 Kebutuhan untuk daur hidup yang
lebih pendek

Sehingga sangatlah diperlukan perencanaan


sebagai dasar untuk melakukan perubahan

1
The Business Process Management Life Cycle

 Process design : pada tahap ini, Conceptual Model and Terminology


segala dokumen yang bersifat Proses bisnis terdiri dari aktifitas - aktifitas
terbuat kertas yang berguna pada yang dikordinasikan untuk mencapai
proses bisnis akan dibuat secara beberapa tujuan bisnis. aktifitas - aktifitas ini
digital (digitalisasi) dan dimasukkan bisa berupa aktifitas sistem, aktifitas tatap
ke dalam Business Process muka user interface atau aktifitas manual.
Management System (BMPS). aktifitas manual tidak dapat didukung oleh
 System configuration : pada tahapan sistem informasi. sebagai contoh aktifitas
ini, dimana sebuah BPMS manual adalah memberikan sebuah
dikonfigurasi dan ditempatkan sesuai bingkisan untuk rekan bisnis.
edngan struktur system. Pada
tahapan ini akan berat pada bagian Aktifitas user interface (tatap muka
standarisasi dari arsitektur IT yang pengguna )sudah selangkah lebih maju: ada
bermacam – macam. beberapa aktifitas yang dikerjakan oleh para
pegawai dengan keilmuan khusus atau
 Proses Enactment : permodelan
proses bisnis secara elektronik akan sudah menggunakan sistem informasi. Disini
tidak terdapat aktifitas fisik sebagai contoh
dibuat dalam BPMS engine,
dari sebuah aktifitas interaksi manusia
standarisasi eksekusi akan
emndominasi tahapan ini. adalah memasukkan data pada sebuah klaim
asuransi dalam sebuah lingkungan call
 Diagnosis : memberikan analisa yang
centre. Sejak digunakannya sistem informasi
tepat menggunakan beberapa
untuk mengerjakan aktifitas tersebut, maka
bantuan software sehingga dapat
aplikasi dengan berbagai tatap muka harus
meningkatkan dan mengevaluasi
digunakan dengan tepat agar dapat bekerja
keadaan “Bottle Neck”
secara efektif. Aplikasi tersebut haruslah
dihubungkan dengan sistem aplikasi back-
end yang dapat menyimpan data yang

2
dimasukkan dan membuatnya dapat
digunakan untuk kebutuhan di masa
mendatang. Beberapa aktifitas yang II. ABSTRACTION CONCEPTS
diselenggarakan selama pembuatan dari Untuk menggambarkan kompleksitas dalam
sebuah proses bisnis pada dasarnya besifat manajemen proses bisnis, beberapa konsep
manual, tetapi seiring keadaan yang abstrak akan diperkenalkan. Sebuah konsep
berubah maka dimasukkanlah proses bisnis abstrak dalam ilmu komputer adalah
yang bersifat manual tersebut kedalam mebedakan masing – masing level dari
sebuah sistem manajemen sebuah proses permodelan, dari level bagian terbawah
bisnis yang dikerjakan oleh alat - alat dari instance ke level model, kemudian ke level
aktifitas tatap muka pengguna. metamodel, dan dinotasikan dengan
abstraksi yang horisontal. Agregasi dapat
Aktifitas dari sistem tidak melibatkan juga digunakan untuk mengatasi
manusia, semua itu dikerjakan dengan kompleksitas dan memotivasi tipe dari
menggunakan sistem informasi. Sebagai abstraksi yang lainnya. Pada abstraksi
contoh adalah sebagai berikut ada sebuah dengan level yang lebih tinggi, elemen yang
aktifitas sistem yang menerima informasi jamak dari sebuah abstraksi pada level yang
stok dari sebuah aplikasi broker atau lebih rendah dapat dikelompokkan dan
mengecek neraca dalam sebuah proses digambarkan dengan sebuah artefak
perbankan. Hal ini dapat diasumsikan bahwa tunggal. Contohnya , sebuah kumpulan dari
parameter yang aktual sangat dibutuhkan aktivitas fungsional dapat dikontribusaikan
pada saat permohonan itu dibuat. Jika ke sebuah fungsi bisnis pada level yang lebih
seseorang menyediakan informasi ini, hal ini tinggi
disebut sebuah aktifitas antar pengguna.
Kedua tipe dari aktivitas membutuhkan Horizontal Abstraction
akses kepada reaksi dari sistem perangkat Sepanjang garis dari setiap level abstraksi
lunak. Bagian-bagian yang berbeda dari digambarkan oleh Object Management
sebuah proses bisnis dapat digambarkan Group, metamodel level, model level dan
dalam sebuah alur kerja workflow. Sebuah instance level. Instance level
manajemen system workflow dapat menggambarkan entitas dasar yang ada
memastikan bahwa aktivitas dari sebuah dalam proses bisnis. Untuk mengatur
proses bisnis sudah dilakukan dalam urutan kompleksitas dari skenario proses bisnis,
yang benar, dan bahwa sistem informasi maka digambarkanlah kumpulan dari masing
tersebut ikut didalamnya untuk - masing instance yang memiliki entitas yang
merealisasikan fungsionalitas dari bisnis. serupa dan diklasifikasikan dalam model
Hubungan antara proses bisnis dan level.
workflow ditunjukkan dengan sebuah
Dalam memodelkan objek sekumpulan
hubungan antar masing-masing kelas.
entitas yang serupa akan dikelompokkan
Workflow tidaklah sebuah subclass dari
oleh sebuah class.
proses bisnis tetapi merupakan hubungan
antara proses bisnis tersebut.
3
Dalam memodelkan data menggunakan Data modelling sangatlah penting
pendekatan entity relationship, sekumpulan keberadaanya karena keputusan yang
entitas yang serupa akan dikelompokkan dibuat selama sebuah proses bisnis
menjadi sebuah kumpulan entitas. dijalankan tergantung beberapa nilai dari
Hubungan yang serupa yang terjadi antara data yang ada. Sehingga kebergantungan
kumpulan entitas tersebut akan di data antara kebutuhan dalam aktifitas
gambarkan dengan sebuah kumpulan proses bisnis akan dimasukkan kedalam
hubungan (relationship). Model yang sebuah desain proses yang memastikn
digambarkan dalam metamodel akan fungsi selalu mendapatkan data yang
diasosiasikan dengan notasi -notasi, dengan diperlukan untuk menjalankan fungsi
menggunakan simbol notasi dasar. Seperti tersebut.
contoh dalam petrinet. Dalam memodelkan
Sedangkan organization modelling
data, Entity Relationship metamodel
menggambarkan struktur organisasi dari
mendefinisikan tipe - tipe entitas,
sebuah perusahaan. Dimana aktivitas dalam
relationship, dan hubungan diantaranya.
proses bisnis dapat diasosiasikan dengan
Notasi dari Entity Relationship metamodel
menggunakan aturan yang spesifik atau
adalah bujur sangkar untuk menggambarkan
dapat digambarkan sebagai departemen
tipe entitas, wajik untuk menggambarkan
dalam organisasi.
tipe relasinya dan masing – masing entitas
akan dihubungkan menggunakan garis. Sedangkan modelling teknologi IT berguna
karena beberapa aktivitas dalam sebuah
Vertical Abstraction
proses bisnis akan dikerjakan dengan
Dalam vertical abstraction yang menjadi
bantuan atau menggunakan sistem
pusatnya adalah process modelling, dimana
informasi. Bagaimana sistem informasinya,
akan memiliki beberapa subdomain. Ada
hubungan, dan pendekatan dengan bahasa
beberpaa subdomain yang biasanya
pemrogramanya yang dibutuhkn untuk
digunakan dalam vertical abstraction seperti
menggambarkan fungsionalitas sistem
function modelling, data modelling,
informasi dalam suatu perusahaan. Sehingga
organization modelling dan modelling dari
perusahaan tersebut dapat berjalan dengan
teknologi IT. selain beberapa subdomain
baik dalam mencapai tujuannya.
tersebut bisa juga ditambahkan subdomain
lain yang dianggap penting dan relevan III. BUSINESS FUNCTIONS TO BUSINESS
dengan proses bisnis. PROCESS
Bagian dari aktivitas perusahaan yang
Function Modelling memberi informasi unit
memiliki fungsi bisnis salah satunya adalah
kerja apa saja yang digunakan dalam
value chain. Dimana value chain ini terdapat
konteks proses bisnis, spesifikasi dari setiap
dari level tinggi dalam organisasi yang jika
level yang harus diselesaikan. Biasanya
dipecah lagi ke bawah maka akan dapat
dikerjakan oleh karyawan dengan keahlian
diperkecil sampai ke dalam fungsi - fungsi
khusus dan dibantu oleh sistem informasi.
kecil yang sudah detail dari sebuah proses

4
bisnis. Dekomposisi funsional tersebut tertinggi dari agregasi. Dimana setiap sistem
adalah salah satu teknik dari pemilihan. berisikan beberapa value chains, yang
Sebagian dekomposisi fungsional dapat karakteristiknya digambarkan dengan class
dilihat dalam gambar berikut, dimana diagram yang ada di sisi kirinya.
sebuah sistem menggambarkan level

Ada beberapa syarat dalam penggambaran dekomposisi fungsional yaitu

 Fungsi bisnis akan digambarkan menggunakan persegi panjang


 Selama fungsi dari bagian terkecil tersebut digambarkan dengan bujur sangkar yang
memiliki pojok yang tumpul.

Dekompsosisi fungsional digunakan sebagai urutannya yang dapat dikerjakan dengan


langkah awal dalam penggambaran usaha mudah. Dalam keadaan dimana ada operasi
dasar pada bisnis proses. Operasional pada dalam fungsi bisnis yang memesan material
proses bisnis adalah dimana aktivitas – tambahan, kemudian ada aktivitas yang
aktivitas satu dengan yang lainnya saling melakukan pemesanan secara riil. Dengan
berelasi. Pada prinsipnya, merelasikan fungsi operasi tersebut sebuah pesanan internal
ke proses bisnis dapat diaplikasikan untuk dibuat dan dikirim ke bagian kedatangan
bagian – bagian yang terkecil dari fungsi logistic. Kemudian apabila pesanan sudah
bisnis. tiba, bahan mentah disediakan untuk
melakukan operasi. Ada kasus dimana
Contohnya adalah sebagai berikut dimana
bahan mentah dalam bagian pabrik maka
terdapat fungsi bisnis untuk mendatangkan
sebuah pesanan eksternal akan dibuat dan
logistic dan operasi. Pada fungsi bisnis ini
dikirimkan kepada pemasok bahan mentah
sangat terlihat fungsionalitasnya dari setiap
tersebut.
level, tidak ada fungsi bisnis dalam setiap
5
proses bisnis dan menggambarkan unit kerja
Activity Model and Activity Instance
yang actual juga. Dan perlu diingat setiap
Fungsi bisnis memberikan sebuah high-level,
instance dari aktivitas selama masa aktifnya
coarse-grained representasi dari pekerjaan
dapat memiliki status yang berbeda dan
yang ada dalam perusahaan. Dalam
dapat digmbarkan oleh sebuah diagram
penjelasan berikut akan dijelaskan
state transition. Status sebuah instance dari
bagaimana aktivitas dapat digambarkan.
aktivitas diadopsi selama masa hidup dapat
Sebelumnya harus diketahui beberapa hal
digambarkan sebagai berikut :
seperti activity model yaitu gambaran dari
sekelompok aktivitas yang kecil, dan
dianalogikan ke sebuah model proses yang
menggambarkan sebuah kumpulan proses
kecil dengan struktur yang sama. Selama
model proses secara tipikal diekpresikan
dalam notasi graph-like, model aktivitas
dapat diekpresikan dalam bentuk yang
berbeda.

Instance dari aktivitas menggambarkan


pekerjaan actual yang dilakukan selama

6
 Ketika instance tersebut dibuat dan berkoordinasi untuk mengeksekusi dan
akan memasuki status init, berkontribusi untuk merealiasasikan sebuah
 Dengan meng enabled kan state fungsi bisnis dalam sebuah lingkungan
transistion maka aktivitas instance teknikal dan organisasional. Proses bisnis
tersebut masuk ke dalam status diwakilkan kembali oleh model proses
ready. bisnis. Sejak bagian ini berkonsentrasi pada
 Jika ada sebuah instance dari mengatur bagaimana mengeksekusi
aktivitas yang khusus tidak aktivitas, tidak memperdulikan lingkungan
diperlukan, kemudian instance dari teknikal dan organisasional dari proses
aktivitas tersebut dapat dilewati, bisnis, aturan dari model proseslah yang
digambarkan dengan sebuah status digunakan.
skip yang mulanya dari status not
Dalam aturannya untuk mengekpresikan
started menjadi status skipped.
model dari proses, maka dibutuhkan sebuah
 Dari status ready aktivitas instance
notasi di dalam tempat tersebut yang
tersebut dapat digunakan untuk
menyediakan notasional elemen – elemen
memulai transisi status untuk
untuk konseptual elemen metamodel dari
ememasuki status running.
proses. Jika metamodel tersebut memiliki
 Ketika instance dari aktivitas sudah
sebuah konsep yang disebut model aktivitas,
selesai mengerjakan apa yang
maka dibutuhkan sebuah notasional elemen
dikerjakannya maka status akan
untuk mengekpresikan model –model
berubah menjadi terminated.
aktivitas. Sebuah notasi proses
 Dan akhirnya apabila status berisikan
diasosiasiakan dengan level pada
salah satu diantara terminated atau
metamodel proses dan dengan level model
skipped maka selanjutnya statusnya
proses. Setiap model proses di dalam
akan closed.
sebuah notasi proses diasosiasikan dengan
Process Model and Process Instance metamodel proses yang menerangkan
model proses.
Proses bisnis terdiri dari sebuah kumpulan
aktivitas yang berelasi yang mana saling

7
Process models dapat muncul sekali saja
Daripada menjadi konstruksi model yang dalam sebuah model proses.
komplit, focus dari bagian ini adalah o Events models : adalah model
bagaimana menyediakan sebuah even yang menangkap
metamodel proses yang digambarkan peristiwa dari status yang
dengan baik sehingga dapat digunakan erlefan pada sebuah proses
untuk menjelaskan komponen inti dari bisnis. Instances proses
beberapa metamodel proses. Beberapa hasil diawali dan diakhiri dengan
dari permodelan dimulai dengan even, jadi model proses
mengidentifikasikan konsep utama yang beraswal dan berakhir
dibutuhkan untuk menjelaskan kembali. dengan model even.
Dalam metamodeling, konsep untuk o Gateway models : gerbang
menjelaskan kembali tersebut adalah model gateway digunakn untuk
– model. Beberapa model yang mengekspresikan konstruksi
diidentifikasikan sebagai konsep dalam dari alur control, termasuk
metamodel adalah sebagai berikut : sekuen seperti simbol split
dan join.
 Process Model : sebuah proses
model menggambarkan sebuah blue
print dari sebuah kumpulan instance
Setiap model proses berisikan elemen –
proses dengan struktur yang sama.
elemen pada level model, sebagai contoh
Model proses ini memiliki hirarki dua
model aktifitas. Instances dari proses terdiri
level, jadi setiap model proses terdiri
dari instances aktivitas. Level model dan
atas sebuah kumpulan dari model
instance level tidak hanya berisikan aktivitas
aktivitas.
saja, tetapi juga event dan gateways.
 Edge : adalah pinggiran langsung
Sebagai contoh, even untuk mengawali di
yang digunakan untuk
dalam sebuah aturan model proses dimana
mengekpresikan hubungan antara
setiap instances proses memulai dengan
nodes dalam sebuah model proses.
sebuah instances even start. Sejak event
 Node : digambarkan berupa titik,
adalah didefinisikan sebagai entitas singular
dimana dalam sebuah proses model
(bentuk tunggal), instance event juga
dapat digunakan untuk menjelaskan
dipanggil event.
sebuah model aktivitas, sebuah
model even, atau sebuah model Aliran control didalam model proses
gateway. digambarkan dengan model gateways. Sama
o Activity models : adalah seperti aktivitas dan events, gateways
model aktivitas yang digambarkan dalam model proses dengan
menjelaskan unit kerja yang model gateways. Hal ini sangat berguna
berguna dalam sebuah proses karena setiap mdoel gateway dapati
bisnis. Seitap model aktivitas dugunakan pada waktu yang berbeda dalam

8
instance proses yang sifatnya memberi, aktivitas model, event dan gateway memiliki
contohnya jika ada yang merupakan bagian hanya sebuah edge yang masuk dan keluar.
dari perulangan. Peristiwa yang berbeda Dan setiap proses dimulai dengan tanda
dari sebuah gateway yang bersifat member starts hanya oleh satu event. Oleh karena
dapat memiliki property yang berbeda juga. itu, event yang berbeda data dapat tidak
Setiap node diasosiasikan dengan lebih dari memiliki edge yang masuk (initial event)
satu edge. Type dari nodesyang berbeda atau edges yang keluar (final events). Model
digambarkan dengan relasi generalisasi. Gateway menggambarkan alur control
Model aktivitas merefleksikan unit kerja dmana dapat bertindak sebagai node atau
yang akan bekerja, model event join split tetapi tidak bisa keduanya. Oleh
menggambarkan kejadian dari status yang karena itu setiap model gateway dapat
relevan untuk proses bisnis dan model memiliki beberapa edge yang keluar (split
gateway menggambarkan kendala dalam gateway) ataupun yang masuk (join
mengeksekusi suatu aktivitas seperti node gateway).
split dan join. Setiap aktivitas seperti

Dari gambar di atas dapat diartikan sebagai Process instance


beriikut : Instance proses berisikan beberapa instance
dari aktivitas seperti instance activity, event
 Node pada model event
dan gateway. Antara satu instance aktivitas
digambarkan dengan lingkaran,
dengan instance aktivitas yang lainnya dapat
sedangkan final atau akhir dari suatu
terhubung dengan menggunakan
event digambarkan dengan lingkaran
relationship dalam model proses. Ada
dengan garis yang tebal.
beberapa tambahan class di dalam instance
 Model aktivitas digambarkan dengan proses seperti sebuah generalisasi dari
persegi panjang dengan pojokan instance aktivitas, event dan gateway.
yang melingkar. Beberapa aturan dalam menetapkan model
 Model gateway digambarkan dengan yang berisikan process instance dan process
wajik. model

 Setiap instance proses diasosiaikan


dengan tepat satu model proses,

9
setiap proses model diasosiasikan  Setiap gateway instances
dengan beberapa instance proses. diasosiasikan tepat dengan satu
 Setiap instance proses disusun oleh gateway model
beberapa instance aktivitas, event  Sebuah model aktivitas yang
dan gateway instances. bergantung pada sebuah cabang
 Setiap instance aktivitas yang tidak digunakan selama sebuah
diasosiasikan tepat dengan satu instance proses khusus tidak
model aktivitas, dalam kasus diasosiasikan dengan instance
perulangan sebuah aktivitas model aktivitas yang lain dan akan
dapat diasosiasikan dengan ditunjukkan menggunakan tanda
beberapa instances aktivitas. asosiasi * yang memperbolehkan
 Setiap event diasosiasikan tepat asosiasi kosong.
dengan satu model event.

Process Interactions antara satu bagian dengan bagian yang


Proses bisnis merupakan salah satu bagian lainnya. Hubungan interaksi antar bagian
dari sebuah organisasi, dimana dalam proses tersebut sangatlah penting untuk
bisnis itu terdapat interaksi yang penting

10
digambarkan agar mudah dalam mengerti diperhatikan seperti permodelan data dan
suatu proses bisnis. pola aliran data.

Dalam menggambarkan suatu interaksi Modeling Data


antar bagian dalam suatu organisasi untuk Permodelan data adalah pada inti dari
menjalankan sebuah proses bisnis dapat desain database. Beberapa yang perlu
menggunakan event diagram. Event diagram diingat lagi adalah pendekatan Entity
ini berisikan masing – masing bagian yang Relationship yang digunakan untuk
saling berinteraksi. Masing – masing bagian mengklasifikasikan dan mmengorganisir
tersebut memiliki aturan aturan yang harus data. Dalam usaha untuk membuat model
dilewati untuk melakukan sebuah proses maka yang dibutuhkan adalah entitas yang
bisnis. Dalam melakukan aturan tersebut terdapat di dunia nyata dan bersifat penting
tidak jarang suatu bagian membutuhkan kemudian diidentifikasi dan diklasifikasi.
sebuah interaksi dengan bagian lain, untuk Entitas diklasifikasikan ke dalam sebuah tipe
berkomunikasi dengan bagian lain maka entitas yang memiliki kesamaan structural
digunakanlah sebuah metode pengiriman pada dunia nyata. Setelah diklasifikasikan
dan penerimaan pesan. Pesan tersebut maka entitas tersebut diberikan atribut yang
dibuat sesuai dengan kebutuhannya. sesuai dengan kegunaannya seperti entitas
Kemudian dikirimkan ke salah satu aturan cutomer memiliki atribut nama, no id, dan
dari bagian lain yang sesuai untuk menerima kota begitu seterusnya. Kemudian entitas
pesan tersebut. Dilanjutkan dengan tersebut di dalam metamodel dari Entitry
mengolah pesan yang diterimanya tersebut Relationship akan dihubungkan sesuai
dari bagian pengirim. dengan relationship nya.

Modelling Process data Untuk menggambarkan hubungan antar


Proses bisnis beroperasi pada data, entitas tersebut dapat digunakan Entity
menggunakan data yang benar baik dari Relationship Diagram. Setiap entitas
penggambaran data awal, kemudian type tersebut digambarkan dengan bujur sangkar
dari data dan ketergantungan data antara dan memiliki atribut yang digambarkan
aktivitas dari sebuah proses bisnis yang dengal lingkaran yang dihubungkan dengan
diproses oleh sebuah system manajemen garis dari entitas ke atribut. Kemudian
proses di dalam sebuah posisi untuk masing – masing entitas tersebut
mengontrol transfer dari data yang dihubungkan dengan entitas lain
dibutuhkan. Dalam melakukan permodelan menggunakan relationship yang
data yang diproses ada beberapa yang perlu digambrakan dengan wajik.

11
Setelah selesai membuat ERD tersebut maka dengan aturan yang
dapat dilanjutkan dengan membuat ditetapkan pada proses
Structured Query Language. Untuk dapat bisnis.
dibuat table dalam database. o Environtment data : data
objek yang termasuk ke
Workflow Data Pattern
dalam lingkungan eksekusi
Work flow data pattern ini beguna untuk
sebuah proses bisnis. Dapat
mejawab isu – isu yang berkembang dalam
diakses oleh ektivitas sebuah
manajemen proses bisnis khususnya untuk
proses selama pembuatan
mengorganisasikan keterhubungan antar
proses.
data. Didalamnya berisikan bagaimana cara
 Data Interaction adalah yang
untuk menangani data dalam proses bisnis.
mengatur bagaimana data tersebut
Dimana data yang ada akan diorganisir
berinteraksi antara aktivitas dan
dengan beberapa dimensi seperti
proses yang ada,
 Data visibility adalah bagaimana  Data transfer adalah bagaimana cara
cara untuk agar data tersebut dapat mentransfer data yang dibutuhkan
dilihat oleh pihak yang tepat ada ke objek yang ditentukan dapat
beberpaa yang harus diperhatikan menggunakan prosedur maupun
dalam data visibility ini seperti : fungsi dalam bahasa pemrograman,
o task data : data objek yang  data-based routing adalah data
digunakan dalam aktivitas memiliki implikasi yang berbeda
khusus, tidak bisa dilihat dalam pembuatan proses, jadi data
dalam aktivitas lain. dapat digunakan sebagai evaluasi
o Block data: data objek yang kondisi dalam model proses bisnis.
dapat dilihat oleh semua
aktivitas yang diberikan oleh
Modelling Organization
sebuah subproses
o Workflow data : sama seperti Kordinasi adalah salah satu hal yang sangat
pentinga dalam sebuah manajemen proses
block data tetapi dalam
mengaksesnya harus sesuai bisnis. Kordinasi ini dapat dilakukan dalam
12
satu bagian atau departemen dalam yang bagaimanapun juga memiliki
organisasi atau bisa juga antar departemen fungsionalitas yang serupa, jadi
yang berbeda, oleh karena itu maka semua anggota yang memiliki peran
permodelan dalam organisasi dirasa yang sama dapat menunjukkan
penting. Interaksi yang terjadi di dalam sebuah kontribusi untuk suatu
sebuah organisasi harus dibuat suatu aturan pekerjaan.
main. Interaksi juga dapat berupa  Defered Allocation
pengiriman informasi di dalam struktur Dalam deferred allocation keputusan
organisasi dimana proses bisnis akan tentang siapa yang berkewajiban
dilakukan. melaksanakan sebuah instance
aktivitas selalu dibuat saat suatu
Prinsip umum dalam permodelan di
proses bisnis dikerjakan. Alokasi
organisasi adalah bagaimana mengatur
disini dikerjakan sebagai sebuah
sumbber daya seperti manusia yang bekerja
langkah yang berada diluar proses
dalam perusahaan dan sumber daya lain
bisnis dan tidak terpengaruh oleh
seperti gudang, truk, dan perlengkapan lain
peran informasi.
yang sekiranya dapat mendukung sebuah
 Authorization
proses bisnis untuk mencapai tujuan
Authorization mengalokasikan orang
organisasi.
untuk mengerjakan instance aktivitas
Tugas yang diberikan kepada para partisipan berdasarkan pada posisi mereka.
dalam organisasi dapat diklasifikasikan Sebuah daftar posisi dituliskan satu
dengan menggunakan resource pattern persatu tentang tugas dari seseorang
(pola sumber daya yang ada) seperti dimana mereka dapat mengerjakan
pembahasan pada bagian berikut. suatu instance aktivitas.
 Separations of Duties
 Direct Allocation Separation of duties mengalokasikan
Seseorang dalam organisasi tidak rancangan yang bergantung dari
hanya berperan sebagai orang yang alokasi yang berbeda untuk sebuah
duduk dalam sebuah posisi, tetapi proses bisnis. Jadi untuk
orang tersebut dialokasikan untuk mengerjakan sebuah proses bisnis
mengerjakan semua tugas yang dapat dikerjakan oleh dua orang atau
menjadi tanggung jawabnya yang lebih yang nantinya pembagian dari
tergambar dalam model aktivitas. tugas keduanya jelas direncanakan.
 Role-Based Allocation  Case Handling
Adalah salah satu cara yang biasa Dalam case handling dialokasikan
digunakan untuk mengalokasikan rancangan dimana beberapa
pekerjaan kepada anggota dari aktivitas di dalam sebuah proses
organisasi. Berdasarkan pengertian bisnis memerlukan sebuah
dan pemahaman dari semua anggota pemahaman untuk semua kasus.
yang menggunakan aturan khusus  History – Based Allocation
13
Ide dasar dari history-based akan diberikan pengalaman tentang
allocation adalah bahwa seseorang apa saja yang terdahulu sudah
dapat dialokasikan untuk melakukan dilakukan.
sebuah instance aktivitas yang  Organizational Allocation
didasarkan hasil dari pekerjaan yang Dalam penggunaan organizational
dilakukan sebelumnya oleh orang allocation ini, yang diperhatikan
sebelumnya. Jadi orang yang adalah posisi seseorang dalam
mengerjakan instance aktivitas yang organisasi bukan peran dari
sudah pernah dikerjakan sebelumnya seseorang tersebut.
Modeling Operation

Aktivitas dapat dibedakan berdasarkan pada Selama pembuatan aturan dari alur kerja
tingkatan dari dukungan system software. manusia, pekerja berkemampuan khusus
Klasifikasi dari aktivitas dalam proses bisnis melakukan instance aktivitas. Dan ketika
tergantung kepada aktivitas system, karyawan tersebut memulai pekerjaannya,
aktivitas user interface, dan aktivitas maka respek dari program aplikasi dimulai,
manual. Untuk merekapitulasi, aktivitas dan data input yang sudah dspesifikasikan
system ditunjukkaan oleh system software dalam model proses akan dikirimkan kepada
tanpa adanya interaksi dari pengguna, program aplikasi tersebut. Ketika karyawan
aktivitas interaksi pengguna tersebut tersebut selesai mengerjakan tugasnya,
membutuhkan keterlibatan dari pengguna maka data output yang dibuat akan dikoleksi
manusia dan aktivitas manual yang tidak dan disimpan dalam parameter output.
melibatkan penggunaan dari system Nilai parameter ini kemudian dapat
informasi. dikumpulkan ke dalam program aplikasi.
Parameter tersebut dapat juga ditransfer
oleh system manajemen proses bisnis untuk
ditransfer ke aktivitas selanjutnya, sama

14
seperti yang disebutkan dalam model proses pada level organisasional seperti proses
bisnis. bisnis strategis dan juga pada level
operasional akan diinvestigasikan, dimana
Secara konseptual, level – level yang sama
alur kerja interaksi manusia dan system
dari abstraksi digunakan untuk memodelkan
adalah konsep yang penting untuk
perspektif operasional untuk memodelkan
merealisasikan proses bisnis.
persepektif yang lainnya : pada tingkatan
metamodel , terletak pada interface Pada hari ini lingkungan pasar yang dinamis,
definition language. Interface definition “different circumstances” akan dipengaruhi
language tersebut menjabarkan secara oleh perubahan dalam lingkungan pasar dari
terperinci definisi dari interface pada perusahaan. Semenjak suatu pruduk yang
tingkatan model. Pada level instance dihasilkan oleh perusahaan ke pasar akan
mengeksekusi kode software sudah dipengaruhi oleh proses bisnis, proses bisnis
dikatagorikan. yang fleksibel adalah asset yang sangat
penting untuk menjadi batas utama dengan
Pendekatan yang sesuai dengan
perubahan pasar menggunakan cara yang
memodelkan dari instances aktivitas
efektif.
berlangsung bagus, karena instance dari
aktivitas dapat direalisasikan dengan Pertama dari semuanya, fleksibilats
mengeksekusi kode software. Dan biasanya dihasilkan oelh representasi ekplisit dari
hal tersebut sesuai dengan perspektif proses bisnis, karena adaptasi dari ekplisit,
organisasi dimana seseorang digambarkan secara grafis proses bisnis yang sudah
berada dalam instance sebuah level. dispesfikasikan akan lebih mudah untuk
diadaptasi dari pada prosedur organisasional
Dalam usaha untuk membangun
yang tertulis atau aturan bisnis yang
fungsionalitas dari software tersebut,
tertanam dalam kode software.
system manajemen proses bisnis
memerlukan konsep dan teknologi untuk Secara tipikal dalam lingkungan alur kerja,
mengakses system ini. Perspektif seperti alur kerja system dan alur kerja
operasional dari permodelan proses bisnis interaksi manusia, system informasi
menyediakan informasi yang melengkapi dibutuhkan untuk membuat suatu aktivitas
sebuah system manajemen proses bisnis alur kerja.
dengan informasi yang dibutuhkan untuk
Explicit Process Representations
emenuhi fungsionalitas dari system aplikasi
System manajemen proses bisnis dibuat
luar.
untuk mempersempit kesenjangan antara
tujuan bisnis dan realiasi yang ada
menggunakan pendekatan dari teknologi
IV. BUSINESS PROCESS FLEXIBILITY informasi. Jalan utama untuk menghasilkan
Pencarian untuk fleksibilitas dapat dilakukan fleksibilitas didasarkan pada representasi
sebagai penggerak utama yang berada di eksplisit dari proses bisnis pada level yang
balik manajemen proses bisnis, kedua hal berbeda.
15
Representasi proses yang eksplisit manajemen proses. Aturan di dalam
menghasilkan fleksibilitas, sejak perubahan perusahaan akan didiskusikan, dimana
menuju proses yang terjadi saat ini dapat pendekatan yang berbeda akan
didiskusikan dan disetujui oleh pemegang dipertimbangkan untuk mengasosiasikan
kekuasaan yang berbeda yang berkaitan karyawan berkemampuan khusus dengan
dalam suatu desain dari proses bisnis. aktivitas proses bisnis.

Hak untuk suatu aturan yang hati – hati Dengan mengasosiasikan aturan dengan
direalisasikan oleh proses bisnis akan model aktivitas pada waktu membuat
menghindari proses waktu yang lama, desain dan aturan mapping untuk personel
menghasilkan penurunan kepuasan yang memiliki ketrampilan, berkompeten
konsumen. Contohnya menyiapkan dan mampu untuk menyelesaikan aktivitas
pengiriman hanya jika pembayaran sudah pada saat runtime, fleksibilitas akan
terjadi. ditingkatkan karena perubahan dalam
struktur personel dari organisasi tidak akan
Dalam langkah untuk menyelesaikan
berefek pada proses bisnis.
masalah ini, pemilik proses memulai sebuah
penelitian terhadap suatu proses bisnis Mempertimbangkan suatu proses bisnis
dengan mengundang partisipan proses dan sebagai kumpulan aktivitas yang dibutuhkan
konsultan proses ke sebuah workshop untuk dieksekusi secara khusus. Aktivitas ini
bersama. Model proses bisnis digunakaan menyangkut memasukkan sebuah
sebagai landasan komunikasi untuk para permintaan kredit (enter credit request),
stakeholder pada workshop ini. mengambil informasi pada situasi financial
dari klien (analyze client), mengusulkan
Organizational Modelling
sebuah keputusan pada permintaan kredit
Memodelkan suatu aspek oraganisasi juga
dan peninjauan serta pengiriman suatu
dapat menciptakan fleksibilitas dalam
keputusan.

V. ARCHITECTURE OF PROCESS EXECUTION ENVIRONMENTS

16
Gambar tersebut menggambarkan sebuah menginstansiasi dan engontrol
arsitektur model high-level dari manajemen eksekusi dari proses bisnis. Yang juga
proses bisnis yang berisikan komponen – merupakan inti dari sebuah sistem
komponen dan hubungan. Penjelasan dari manajemen proses bisnis
setiap komponen adalah sebagai berikut.  Service providers : merupakan asal
dari service application yang
 Buniness process modeling :
merealisasikan aktivitas proses
subsistem ini digunakan untuk
bisnis.
menciptakan model proses bisnis,
mengisi informasi pada setiap REFERENSI
aktivitas, operasinya, dan struktur
dari proses bisnis. Dan dapat
direalisasikan menggunakan alat FEA (2005), FEA Records Managemen
Profiles verion 1.0,
bantu business process modeling
Http://www.archives.gov/records-
tools
mgmt/pdf/rm-profile.pdf
 Business prcess environment :
adalah sebuah pemicu yang Mathias Weske (juli 2007), Business Process
berhubungan dengan instance Management concepts Language and
Management
proses yang berdasarkan kepada
model. Thomas Dufresne & James Martin (2003),
 Business Model Repository : proses Process Modelling for E-Business
bisnis model repository adalah
tempat dari model proses bisnis yang
sudah dibuat oleh komponen process
modeling.
 Process engine : adalah yang
bertanggung jawab untuk
17

Anda mungkin juga menyukai