Kelompok 4
Pendahuluan
Bab 4 dan 5 membahas analisis rantai nilai - kunci pertama untuk manajemen biaya
yang efektif. Dalam bab 4, dijelaskan mengenai definisi konsep “value chain” atau rantai
nilai, membedakannya dengan gagasan “value add”, dan menyoroti kekuatan strategis
analisis rantai nilai. Kemudian ada pembahasan mengenai metodologi untuk membangun
dan menggunakan rantai nilai dan membahas dua contoh dunia nyata untuk
mengilustrasikan kekuatan perspektif rantai nilai. Contoh pertama membandingkan rantai
nilai AT & T, NYNEX, dan IBM dalam industri telekomunikasi. Contoh kedua diambil dari
industri penerbangan; di sini, tidak hanya membahas rantai nilai dari maskapai utama tetapi
juga membandingkan rantai nilai United Airlines dan People Express (dalam masa
kejayaannya).
Sementara dua contoh yang dibahas dalam bab 4 didasarkan pada laporan keuangan
yang dipublikasikan, bab 5 menyajikan contoh analisis rantai nilai berdasarkan penelitian
lapangan dalam industri pengemasan. Di sini, ditunjukkan metodologi untuk membangun
rantai nilai bagi perusahaan dan menyoroti wawasan yang dapat diperoleh dari analisis
semacam itu.
Di Bab 6 menjelaskan mengenai definisi konsep strategi dan menggambarkan strategi
umum yang dapat diadopsi oleh unit bisnis. Kemudian dibahas bagaimana memvariasikan
bentuk dan struktur sistem kontrol sesuai dengan variasi dalam konteks strategis tingkat
bisnis generik. Dijelaskan juga mengenai temuan-temuan penelitian di bidang ini dalam hal
bagaimana menghubungkan berbagai elemen sistem kontrol dengan strategi tingkat bisnis,
dan membandingkan perspektif strategis pada kontrol dengan praktik manajemen
konvensional. Fokus diskusi dalam bab 6 adalah konseptual dengan disajikannya contoh-
contoh praktis tentang bagaimana menyesuaikan kontrol terhadap strategi.
Resume Chapter 6
Explicit Attention to Strategic Positioning : The Second key to Strategic Cost Management
Pengantar
Fokus eksplisit pada konteks manajemen strategis membedakan SCM dengan akuntansi
manajemen. Banyak faktor yang secara bersama-sama mempengaruhi proses pengendalian
manajemen dalam sebuah perusahaan. Para peneliti telah berusaha untuk memeriksa
faktor-faktor ini dengan menerapkan apa yang disebut teori kontingensi: yang berarti bahwa
pengendalian manajemen yang bergantung pada berbagai faktor eksternal dan internal.
Studi penelitian telah mengidentifikasi faktor-faktor penting yang mempengaruhi desain
sistem pengendalian, beberapa faktor tersebut yaitu ukuran, lingkungan, teknologi, saling
ketergantungan, dan strategi. Logika untuk menghubungkan pengendalian untuk strategi
didasarkan pada baris pemikiran berikut:
1. Untuk pelaksanaan yang efektif. Strategi yang berbeda memerlukan prioritas tugas yang
berbeda, faktor kunci keberhasilan yang berbeda, serta keterampilan, perspektif, dan
perilaku yang berbeda.
2. Sistem Pengendalian adalah suatu sistem pengukuran yang mempengaruhi perilaku dari
orang-orang yang kegiatannya sedang diukur.
3. Dengan Demikian maka fokus berikutnya berlanjut pada apakah desain sistem
pengendalian yang sebaiknya terdiri dari perilaku yang dipicu oleh sistem adalah satu-
satunya hal yang konsisten dengan strategi.
Porter (1980) juga mengusulkan dua cara umum berikut di mana bisnis dapat
mengembangkan keunggulan kompetitif (competitive advantage) secara berkelanjutan:
I. Low Cost
Fokus utama dari strategi ini adalah untuk mencapai biaya yang relatif rendah terhadap
pesaing. Cost leadership dapat dicapai melalui pendekatan seperti skala ekonomi produksi,
meneliti efek kurva, pengendalian biaya yang ketat, dan minimalisasi biaya di berbagai
bidang seperti bidang R & D, tenaga penjualan, atau iklan. Contoh perusahaan mengikuti
strategi ini yaitu Texas Instruments (consumer electronics). Emerson Electric (electric
motors), Chevrolet dalam industri mobil. Briggs dan Stratton (gasoline engine), Black dan
Decker (machine tools), dan Commodore (business machine).
II. Differentiation
Fokus utama dari strategi ini adalah untuk menawarkan produk yang “berbeda” dari unit
bisnis, menciptakan sesuatu yang dirasakan oleh pelanggan sebagai sesuatu yang unik.
Pendekatan untuk diferensiasi produk diantaranya meliputi loyalitas merek (seperti Coca
Cola, Apple), layanan pelanggan yang unggul (seperti IBM, Dell), jaringan dealer (Caterpillar
Traktor), disain produk dan fitur produk (Hewlett Packard,) teknologi produk (Coleman).
KESIMPULAN
Peran Pengendalian Manajemen benar-benar tergantung pada strategi yang diikuti, dan
sistem manajemen biaya yang efektif bisa berbeda, tergantung pada strategi bisnis yang
dianut. Misalnya, untuk sebuah perusahaan seperti Champion International mengikuti
strategi cost leadership dalam bisnis yang mature, berorientasi komoditas, hati-hati dalam
perhitungan target biaya produk, cenderung menjadi alat pengendalian manajemen yang
sangat penting pada saat sedang berlangsung. Tapi, untuk sebuah perusahaan mengikuti
strategi diferensiasi sebagai market-driven produk maka cenderung hati-hati dalam proses
manufaktur, perkembangan pertumbuhan pesat, basis pasar bisnis yang berubah cepat,
akan menjadi tolak ukur alat pengendalian manajemen yang sangat vital dikarenakan
memang segmen pasar produk terdiferesiasi dapat dikatakan lebih “tidak pasti” jika
dibandingkan dengan low-cost.