Anda di halaman 1dari 3

1

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Ikan merupakan sumber daya yang mempunyai potensi dan prospek yang

cukup baik. Ikan merupakan salah satu bahan makanan yang tidak asing bagi

masyarakat Indonesia, salah satunya adalah ikan lele. Lele merupakan salah satu

komoditas perikanan budidaya yang dijadikan unggulan karena mudah

dibudidayakan di tempat-tempat kritis seperti rawa, sungai, sawah, kolam ikan,

kolam ikan keruh dan tempat berlumpur yang kekurangan oksigen

Ikan merupakan bahan pangan yang mudah rusak atau membusuk

(perishable food)( Adawyah, 2007). Teknologi pengolahan lele menjadi produk

olahan kering perlu dikembangkan sebagai upaya antisipasi untuk mengatasi

adanya lonjakan produksi, sehingga produksi lele dapat dimanfaatkan secara

optimal. Disamping itu pengolahan lele menjadi aneka produk juga merupakan

peluang untuk membangun industri rumah tangga, yang dapat memberikan

lapangan pekerjaan dan penghasilan keluarga. Salah satunya olahan lele adalah

pembuatan abon ikan.

Abon merupakan makanan tradisional, yang sudah dikenal oleh orang

banyak dan biasanya digunakan untuk lauk karena rasanya yang enak dan gurih

dan memiliki daya simpan yang lama. Hasil penelitian menunjukan jika abon diolah

dengan menggoreng menggunakan minyak maka hanya bisa bertahan dua bulan

saja akan tetapi jika digoreng tanpa menggunakan minyak bisa bertahan sampai

sembilan bulan (Suryaningrum, 2011). Pembuatan abon adalah salah satu

alternatif pengolahan ikan, untuk mengantisipasi kelimpahan produksi ataupun

penganekaragaman produk perikanan. Pengolahan abon ini hanya merupakan

pengeringan bahan baku yang telah ditambahkan bumbu-bumbu


2

untuk meningkatkan cita rasa dan memperpanjang masa simpan (fachruddin,

1997).

Di Indonesia banyak skala kecil dan menengah yang memproduksi abon

ikan, bahkan tidak hanya skala kecil yang memproduksinya namun ada pula

memproduksi abon ikan dalam skala besar. Proses pembuatan abon lele cukup

sederhana, tidak memerlukan modal kerja yang terlalu besar dan dapat

menggunakan peralatan rumah tangga selain itu bahan baku juga mudah

diperoleh. Pengolahan abon lele ini sangat prospektif untuk dikembangkan

sebagai industri rumah tangga, mengingat permintaan abon terus meningkat

karena abon banyak digunakan untuk toping roti atau makanan kering lainnya

seperti rengginang pastel dan lumpia.

Oleh karena itu dalam kegiatan Praktek Kerja Lapang II ini penulis ingin

mengetahui lebih dalam tentang pengolahan Abon Ikan lele Pada Unit Usaha

POKLAHSAR MEKAR SARI di Kelurahan Karangsari Kecamatan Sukorejo Kota

Bitar Jawa Timur.

1.2 Maksud dan Tujuan

1.2.1 Maksud

Maksud pelaksanaan Praktek Kerja Lapang (PKL) II ini adalah Mempelajari

dan mengetahui tentang proses pengolahan abon ikan lele, berpartisipasi dan

mengikuti proses pengolahan secara nyata dalam seluruh tahapan proses

pengolahan abon ikan lele, memperoleh data teknis dan ekonomi proses

pengolahan abon ikan lele (Clarias batrachus) Pada Unit Usaha POKLAHSAR

MEKAR SARI di Kelurahan Karangsari Kecamatan Sukorejo Kota Blitar Jawa

Timur.
3

1.2.2 Tujuan

Tujuan dari Praktek Kerja Lapang (PKL) II adalah untuk memperoleh

pengetahuan dan meningkatkan ketrampilan dalam hal pengolahan tradisional

produksi abon ikan lele. Pada Unit Usaha POKLAHSAR MEKAR SARI di

Kelurahan Karangsari Kecamatan Sukorejo Kota Blitar Jawa Timur.

Anda mungkin juga menyukai