Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
2.1 NARKOBA
Narkoba dan Napza Narkoba adalah singkatan dari Narkotika dan obat
berbahaya. Napza adalah singkatan dari Narkotika Alkohol Psikotropika dan Zat
Adiktif lainnya. Nikotik secara etimologi berasal dari bahasa Yunani yang artinya
‘kelenger’, merujuk pada sesuatu yang bisa membuat seseorang tak sadarkan diri
(fly), sedangkan dalam bahasa Inggris narcotic lebih mengarah ke obat yang membuat
penggunanya kecanduan.
Alkohol adalah minuman yang mengandung etanol yang diproses dari bahan
hasil pertanian yang mengandung karbohidrat dengan cara fermentasi dan distilasi
atau fermentasi tanpa distilasi, baik dengan cara memberikan perlakuan terlebih
dahulu atau tidak, menambahkan bahan lain atau tidak, maupun yang diproses dengan
cara mencampur konsentrat dengan etanol atau dengan cara pengenceran minuman
yang mengandung etanol.
Golongan Opiat : heroin, morfin, madat, dan lain-lain. Golongan Kanabis : ganja,
hashish.
Golongan Koka : kokain, crack.
Psikotropika adalah zat atau obat baik alamiah maupun sintetis bukan
narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan syaraf
pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku. Zat
Adiktif Lainnya adalah bahan lain bukan narkotika atau psikotropika yang
penggunaannya dapat menimbulkan ketergantungan.
2.1.2 PENYEBARAN
Hingga kini penyebaran narkoba sudah hampir tak bisa dicegah. Mengingat
hampir seluruh penduduk dunia dapat dengan mudah mendapat narkoba dari oknum-
oknum yang tidak bertanggung jawab. Misalnya saja dari bandar narkoba yang senang
mencari mangsa didaerah sekolah, diskotik, tempat pelacuran, dan tempat-tempat
perkumpulan genk. Tentu saja hal ini bisa membuat para orang tua, ormas,
pemerintah khawatir akan penyebaran narkoba yang begitu meraja rela. Upaya
pemberantas narkoba pun sudah sering dilakukan, namun masih sedikit kemungkinan
untuk menghindarkan narkoba dari kalangan remaja maupun dewasa, bahkan anak-
anak usia SD dan SMP pun banyak yang terjerumus narkoba. Hingga saat ini upaya
yang paling efektif untuk mencegah penyalahgunaan Narkoba pada anak-anak yaitu
dari pendidikan keluarga. Orang tua diharapkan dapat mengawasi dan mendidik
anaknya untuk selalu menjauhi Narkoba.
Stimulation, efek dari narkoba yang bisa mengakibatkan kerja organ tubuh
seperti jantung dan otak bekerja lebih cepat dari kerja biasanya sehingga
mengakibatkan seseorang lebih bertenaga untuk sementara waktu , dan cenderung
membuat seorang pengguna lebih senang dan gembira untuk sementara waktu
Depresan, efek dari narkoba yang bisa menekan sistem syaraf pusat dan mengurangi
aktivitas fungsional tubuh, sehingga pemakai merasa tenang bahkan bisa membuat
pemakai tidur dan tidak sadarkan diri. Contohnya putaw.
Adiktif, Seseorang yang sudah mengkonsumsi narkoba biasanya akan ingin dan
ingin lagi karena zat tertentu dalam narkoba mengakibatkan seseorang cenderung
bersifat pasif , karena secara tidak langsung narkoba memutuskan syaraf-syaraf
dalam otak, contohnya ganja, heroin , putaw. Jika terlalu lama dan sudah
ketergantungan narkoba maka lambat laun organ dalam tubuh akan rusak dan jika
sudah melebihi takaran maka pengguna itu akan overdosis dan akhirnya kematian.
Psilocin, sebuah obat halusinogen yang diperoleh dari jamur (Psilocybe mexicana).
Efek yang timbul seperti dilatasi pupil, kegelisahan atau gejolak, euforia, terbuka
dan mata tertutup visual (menengah umum pada dosis tinggi), sinestesia (mis.
pendengaran melihat warna dan suara), meningkat suhu tubuh, sakit kepala,
berkeringat dan menggigil, dan mual.
sabu-sabu, adalah obat psikostimulansia dan simpatomimetik. Dipasarkan untuk
kasus parah gangguan hiperaktivitas kekurangan perhatian. Efek fisik dapat
mencakup anoreksia, hiperaktif, pupil melebar, kemerahan, kegelisahan, mulut
kering, sakit kepala, takikardia, Bradycardia, tachypnea, hipertensi, hipotensi,
hipertermia, diaphoresis, diare, sembelit, penglihatan kabur, pusing, berkedut,
insomnia, kesemutan, jantung berdebar , aritmia, jerawat, pucat, kejang-kejang,
serangan jantung, stroke, dan kematian dapat terjad
a. Heroin
Heroin adalah derivatif 3.6-diasetil dari morfin (karena itulah namanya adalah diasetilmorfin)
dan disintesiskan darinya melalui asetilasi. Bentuk kristal putihnya umumnya adalah garam
hidroklorida, diamorfin hidroklorida. Heroin dapat menyebabkan kecanduan. Heroin atau
diamorfin (INN) adalah sejenis opioid alkaloid.
b. Ganja
Ganja (Cannabis sativa syn. Cannabis indica) adalah tumbuhan budidaya penghasil serat,
namun lebih dikenal karena kandungan zat narkotika pada bijinya, tetrahidrokanabinol
(THC, tetra-hydro-cannabinol) yang dapat membuat pemakainya mengalami euforia (rasa
senang yang berkepanjangan tanpa sebab).
Ganja menjadi simbol budaya hippies yang pernah populer di Amerika Serikat. Hal ini
biasanya dilambangkan dengan daun ganja yang berbentuk khas. Selain itu ganja dan opium
juga didengungkan sebagai simbol perlawanan terhadap arus globalisme yang dipaksakan
negara kapitalis terhadap negara berkembang. Di India, sebagian Sadhu yang menyembah
dewa Shiva menggunakan produk derivatif ganja untuk melakukan ritual penyembahan
dengan cara menghisap Hashish melalui pipa Chilam/Chillum, dan dengan meminum Bhang.
c. Narkotika
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis
maupun semi sintetis yang menyebabkan pengaruh bagi pengguannya. Pengaruh tersebut
berupa pembiusan, hilangnya rasa sakit, rangsangan semangat , halusinasi atau timbulnya
khayalan-khayalan yang menyebabkan efek ketergantungan bagi pemakainya.
1. Lingkungan sosial
Motif ingin tahu: di masa remaja seseoraang lazim mempunyai rasa ingin lalu setelah
itu ingin mencobanya. misalnya dengan mengenal narkotika, psykotropika maupun
minuman keras atau bahan berbahaya lainnya.
Adanya kesempatan: karena orang tua sibuk dengan kegiatannya masing-masing,
mungkin juga karena kurangnya rasa kasih saying dari keluarga ataupun karena akibat
dari broken home.
Sarana dan prasarana: karena orang tua berlebihan memberikan fasilitas dan uang
yang berlebihan, merupakan sebuah pemicu untuk menyalahgunakan uang tersebut
untuk membeli narkotika untuk memuaskan rasa keingintahuan mereka.
2. Kepribadian
6. MANFAAT NARKOBA
Tumbuhan ganja telah dikenal manusia sejak lama dan digunakan sebagai bahan pembuat
kantung karena serat yang dihasilkannya kuat. Biji ganja juga digunakan sebagai sumber
minyak.
Namun demikian, karena ganja juga dikenal sebagai sumber narkotika dan kegunaan ini lebih
bernilai ekonomi, orang lebih banyak menanam untuk hal ini dan di banyak tempat
disalahgunakan.
Sebelum ada larangan ketat terhadap penanaman ganja, di Aceh daun ganja menjadi
komponen sayur dan umum disajikan.
Bagi penggunanya, daun ganja kering dibakar dan dihisap seperti rokok, dan bisa juga
dihisap dengan alat khusus bertabung yang disebut bong.
Tanaman ini ditemukan hampir disetiap negara tropis. Bahkan beberapa negara beriklim
dingin pun sudah mulai membudidayakannya dalam rumah kaca.
Morfin adalah alkaloid analgesik yang sangat kuat dan merupakan agen aktif utama yang
ditemukan pada opium. Morfin bekerja langsung pada sistem saraf pusat untuk
menghilangkan sakit. Efek samping morfin antara lain adalah penurunan kesadaran, euforia,
rasa kantuk, lesu, dan penglihatan kabur. Morfin juga mengurangi rasa lapar, merangsang
batuk, dan meyebabkan konstipasi. Morfin menimbulkan ketergantungan tinggi dibandingkan
zat-zat lainnya. Pasien morfin juga dilaporkan menderita insomnia dan mimpi buruk. Kata
“morfin” berasal dari Morpheus, dewa mimpi dalam mitologi Yunani.
Kokain adalah senyawa sintetis yg memicu metabolisme sel menjadi sangat cepat.
Kokain merupakan alkaloid yang didapatkan dari tanaman Erythroxylon coca, yang berasal
dari Amerika Selatan, dimana daun dari tanaman ini biasanya dikunyah oleh penduduk
setempat untuk mendapatkan “efek stimulan”.
Saat ini Kokain masih digunakan sebagai anestetik lokal, khususnya untuk pembedahan mata,
hidung dan tenggorokan, karena efek vasokonstriksif-nya juga membantu. Kokain
diklasifikasikan sebagai suatu narkotika, bersama dengan morfin dan heroin karena efek
adiktiF.
HIV/AIDS
Sejarah HIV AIDSKasus AIDS pertama kali ditemukan oleh Gottlieb di Amerika Serikat
padatahun 1983 dan virusnya di temukan Luc Montagnier pada tahun 1983.
AIDS pertama kali dilaporkan pada tanggal 5 juni 1981, ketika Centers for Disease
Control and Prevention Amerika Serikat mencatat adanya
Pneumonia pneumosistis (sekarang masih diklasifikasi sebagai PCP tetapi diketahuidiseb
abkan oleh Peneumocystis Jirovecii) pada lima laki-laki homoseksual di LosAngeles.
Penyakit AIDS dewasa ini telah terjangkit hampir setiap didunia (pandemi),termasuk
diantaranya Indonesia. Hingga November 1996 diperkirakan telahterdapat sebanyak
8.400.000 kasus didunia yang terdiri dari 6,7 juta dewasa dan1,7 anak-anak. Di Indonesia
berdasarkan data-data yang bersumber dari DirektoratJendaral P2M dan PLP Depertemen
Kesehatan RI sampai dengan 1Mei
1998 jumlah penderita HIV/AIDS sebanyak 685 orang yang dilaporkan oleh 23 provinsi d
i Indonesia. Data jumlsh penderita yang sebenarnya. Pada penyakit ini berlaku teori
“Gunung Es” dimana penderita yang kelihatan hanya sebagian kecildari yang semestinya.
Untuk itu WHO mengestimasikan bahwa 1 penderita yangterinfeksi telah terdapat kurang
lebih 100-200 penderita HIV yang belumdiketahui.Penyakit AIDS telah menjadi masalah
internasional karena dalam waktusingkat terjadi peningkatan jumlah penderita dan
melanda semakin banyak negara.Dikatakan pula bahwa epidemic yang terjadi tidak saja
mengenal penyakit(AIDS), virus (HIV) tetapi juga reaksi/dampak negative berbagai
bidang sepertikesehatan, social, ekonomi, politik, kebudayaan dan demografi. Hal
inimerupakan tantangan yang harus diharapi baik oleh negara maju maupun
negara berkembang
1. Defiinisi
Virus HIV
HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang dapatmenyebabkan AIDS. HIV
termasuk keluarga virus retro yaitu virus yangmemasukan materi genetiknya ke dalam sel
tuan rumah ketika melakukancara infeksi dengan cara yang berbeda (retro), yaitu dari
RNA menjadi DNA,yang kemudian menyatu dalam DNA sel tuan rumah, membentuk
pro virusdan kemudian melakukan replikasi.Virus HIV ini dapat menyebabkan AIDS
dengan cara menyerang seldarah putih yang bernama sel CD4 sehingga dapat merusak
sistem kekebalantubuh manusia yang pada akhirnya tidak dapat bertahan dari
gangguan penyakit walaupun yang sangat ringan sekalipun Virus HIV menyerang sel
CD4 dan merubahnya menjadi tempat berkembang biak Virus HIV baru kemudian
merusaknya sehingga tidak dapatdigunakan lagi. Sel darah putih sangat diperlukan untuk
sistem kekebalantubuh. Tanpa kekebalan tubuh maka ketika diserang penyakit maka
tubuh kitatidak memiliki pelindung. Dampaknya adalah kita dapat meninggal duniaakibat
terkena pilek biasa
3. Penyebab dan Gejala Terserang Virus HIV/AIDSHIV tidak ditularkan atau disebarkan
melalui hubungan sosial yang biasaseperti jabatan tangan, bersentuhan, berciuman biasa,
berpelukan,
penggunaan peralatan makan dan minum, gigitan nyamuk, kolam renang, penggunaan ka
marmandi atau WC/Jamban yang sama atau tinggal serumah bersama Orang
DenganHIV/AIDS (ODHA). ODHA yaitu pengidap HIV atau AIDS. Sedangkan
OHIDA(Orang hidup dengan HIV atau AIDS) yakni keluarga (anak, istri, suami, ayah,ibu)
atau teman-teman pengidap HIV atau AIDS.Lebih dari 80% infeksi HIV diderita oleh
kelompok usia produktif terutamalaki-laki, tetapi proporsi penderita HIV perempuan
cenderung meningkat. Infeksi pada bayi dan anak, 90 % terjadi dari Ibu pengidap
HIV. Hingga beberapa tahun,seorang pengidap HIV tidak menunjukkan gejala-gejala
klinis tertular HIV,namun demikian orang tersebut dapat menularkan kepada orang lain.
Setelah itu,AIDS mulai berkembang dan menunjukkan tanda-tanda atau gejala-
gejala.Tanda-tanda klinis penderita AIDS :
a. Berat badan menurun lebih dari 10 % dalam 1 bulan
b. Diare kronis yang berlangsung lebih dari 1 bulan.
c. Demam berkepanjangan lebih dari1 bulan.
d. Penurunan kesadaran dan gangguan-gangguan neurologis.
e. Dimensia/HIV ensefalopati
Gejala minor
a. Batuk menetap lebih dari 1 bula
b. Dermatitis generalisata yang gatal3.
c. Adanya Herpes zoster multisegmental dan berulang
d. Infeksi jamur berulang pada alat kelamin wanitaHIV dan AIDS dapat menyerang
siapa saja. Namun pada kelompok rawan mempunyai risiko besar tertular HIV
penyebab AIDS, yaitu :
a) Orang yang berperilaku seksual dengan berganti-ganti pasangan tanpamenggunakan
kondom
b) Pengguna narkoba suntik yang menggunakan jarum suntik secara bersama-sama
c) Pasangan seksual pengguna narkoba suntik
d) Bayi yang ibunya positif HIV
Para ahli menjelaskan bahwa Tanda dan Gejala Penyakit AIDS seseorang yang
terkena virus HIV pada awal permulaan umumnya tidak memberikan tanda dan gejala
yang khas, penderita hanya mengalami demam selama 3 sampai 6 minggu tergantung
daya tahan tubuh saat mendapat kontak virus HIV tersebut. Setelah kondisi membaik,
orang yang terkena virus HIV akan tetap sehat
dalam beberapa tahun dan perlahan kekebelan tubuhnya menurun/lemah hingga jatuh
sakit karena serangan demam yang berulang. Satu cara untuk mendapat kepastian
adalah dengan menjalani Uji Antibodi HIV terutamanya jika seseorang merasa telah
melakukan aktivitas yang berisiko terkena virus HIV. Adapun tanda dan gejala yang
tampak pada penderita penyakit AIDS diantaranya adalah seperti dibawah ini :
Saluran pernafasan. Penderita mengalami nafas pendek, henti nafassejenak,
batuk, nyeri dada dan demam seprti terserang infeksi viruslainnya
(Pneumonia). Tidak jarang diagnosa pada stadium awal penyakitHIV AIDS
diduga sebagai TBC.
Saluran Pencernaan. Penderita penyakit AIDS menampakkan tanda dangejala
seperti hilangnya nafsu makan, mual dan muntah, kerap
mengalami penyakit jamur pada rongga mulut dan kerongkongan, serta menga
lamidiarhea yang kronik.
Berat badan tubuh. Penderita mengalami hal yang disebut juga
wastingsyndrome, yaitu kehilangan berat badan tubuh hingga 10%
dibawahnormal karena gangguan pada sistem protein dan energy didalam
tubuhseperti yang dikenal sebagai Malnutrisi termasuk juga karena
gangguanabsorbsi/penyerapan makanan pada sistem pencernaan
yangmengakibatkan diarhea kronik, kondisi letih dan lemah kurang bertenaga.
System Persyarafan. Terjadinya gangguan pada persyarafan central
yangmengakibatkan kurang ingatan, sakit kepala, susah berkonsentrasi,
seringtampak kebingungan dan respon anggota gerak melambat. Pada
system persyarafan ujung (Peripheral) akan menimbulkan nyeri dan kesemuta
n pada telapak tangan dan kaki, reflek tendon yang kurang, selalumengalami
tensi darah rendah dan Impoten.
System Integument (Jaringan kulit). Penderita mengalami serangan viruscacar
air (herpes simplex) atau carar api (herpes zoster) dan berbagaimacam
penyakit kulit yang menimbulkan rasa nyeri pada jaringan kulit.Lainnya
adalah mengalami infeksi jaringan rambut pada kulit(Folliculities), kulit
kering berbercak (kulit lapisan luar retak-retak) sertaEczema atau psoriasis.
Saluran kemih dan Reproduksi pada wanita. Penderita seringkalimengalami
penyakit jamur pada vagina, hal ini sebagai tanda awalterinfeksi virus HIV.
Luka pada saluran kemih, menderita penyakitsyphillis dan dibandingkan Pria
maka wanita lebih banyak jumlahnya yangmenderita penyakit cacar. Lainnya
adalah penderita AIDS wanita banyakyang mengalami peradangan rongga
(tulang) pelvic dikenal sebagai istilah'pelvic inflammatory disease (PID)' dan
mengalami masa haid yang tidakteratur (abnormal).
4. Cara PenularanCara penularan HIV ada tiga :
a. Hubungan seksual, baik secara vaginal, oral, ataupun anal dengan
seorang pengidap. Ini adalah cara yang paling umum terjadi,. Lebih mudah
terjadi penularan bila terdapat lesi penyakit kelamin dengan ulkus atau
peradangan jaringan seperti herpes genitalis, sifilis, gonorea, klamidia,kankroi
d, dan trikomoniasis. Resiko pada seks anal lebih besar disbandingseks vaginal
dan resiko juga lebih besar pada yang reseptive dari padayang insertive.
b. Kontak langsung dengan darah / produk darah / jarum suntik.
- Transfusi darah yang tercemar HIV
- Pemakaian jarum tidak steril/pemakaian bersama jarum suntik dansempritnya
pada para pencandu narkotik suntik.
- Penularan lewat kecelakaan tertusuk jarum pada petugas kesehatan.
- Secara vertical dari ibu hamil pengidap HIV kepada bayinya, baik selama
hamil, saat melahirkan ataupun setelah melahirkan.Infeksi HIV kadang-
kadang ditularkan ke bayi melalui air susu ibu (ASI).Saat ini belum diketahui
dengan pasti frekuensi kejadian seperti ini atau mengapa hanya terjadi pada
beberapa bayi tertentu tetapi tidak pada bayiyang lain. Di ASI terdapat lebih
banyak virus HIV pada ibu-ibu yang barusaja terkena infeksi dan ibu-ibu yang
telah memperlihatkan tanda-tanda penyakit AIDS.Setelah 6 bulan, sewaktu
bayi menjadi lebih kuat dan besar, bahaya diaredan infeksi menjadi lebih baik.
ASI dapat diganti dengan susu lain danmemberikan makanan tambahan.
Dengan cara ini bayi akan mendapatmanfaat ASI dengan resiko lebih kecil
untuk terkena HIV
5. Cara Pencegahan dan Penanganan HIV/AID
Cara Pencegahan dan Penanganan HIV/AIDS2.
Cara pencegahan:
a. Hindarkan hubungan seksual diluar nikah. Usahakan
hanya berhubungan dengan satu orang pasangan seksual, tidak berhubungan
dengan orang lain.
b. Pergunakan kondom bagi resiko tinggi apabila melakukanhubungan seksual.
c. Ibu yang darahnya telah diperiksa dan ternyata mengandung virus,hendaknya
jangan hamil. Karena akan memindahkan virus AIDS pada janinnya.
d. Kelompok resiko tinggi di anjurkan untuk menjadi donor darah.
e. Penggunaan jarum suntik dan alat lainnya ( akupuntur, tato, tindik )harus
dijamin sterilisasinya. Adapun usaha-usaha yang dapat dilakukan pemerintah
dalam usaha untuk mencegah penularan AIDS yaitu, misalnya :
Memberikan penyuluha – penyuluhan atau informasi kepada seluruh
masyarakat tentang segala sesuatau yang berkaitan dengan AIDS, yaitu
melalui seminar-seminar terbuka, melalui penyebaran brosur atau poster-
poster yang berhubungandengan AIDS, ataupun melalui iklan diberbagai
media massa baik mediacetak maupun media elektronik.penyuluhan atau
informasi tersebut dilakukansecara terus menerus dan berkesinambungan,
kepada semua lapisanmasyarakat, agar seluarh masyarakat dapat mengetahui
bahaya AIDS,sehingga berusaha menghindarkan diri dari segala sesuatu yang
bisamenimbulkan virus AIDS.
6. Penanganan HIV/AIDS2.5.2.1
a. Penanganan Umum.
a) Setelah dilakukan diagnosa HIV, pengobatan dilakukan untuk
memperlambat tingkat replikasi virus. Berbagai macam obat
diresepkan untuk mencapai tujuan ini
dan berbagai macam kombinasi obat-obatan terus diteliti.Untuk
menemukan obat penyembuhannya.
b) Pengobatan-pengobatan ini tentu saja memiliki efek samping, namun
demikian ternyata mereka benar-benar mampu memperlambat laju
perkembangan HIV didalam tubuh.
c) Pengobatan infeksi-infeksi appertunistik tergantung padazat-zat khusus
yang dapat menginfeksi pasien, obat
anti biotic dengan dosis tinggi dan obat-obatan anti virusseringkali
diberikan secara rutin untuk mencegah infeksiagar tidak menjalar dan
menjadi semakin parah.
b. Penanganan Khusus.
a) Penapisan dilakukan sejak asuhan antenatal dan pengujiandilakukan
atas permintaan pasien dimana setelah proseskonseling risiko PMS dan
hubungannya dengan HIV, yang bersangkutan memandang perlu
pemeriksaan tersebut.
b) Upayakan ketersediaan uji serologic.
c) Konseling spesifik bagi mereka yang tertular HIV, terutamayang
berkiatan dengan kehamilan da risiko yang dihadapi
d) Bagi golongan risiko tinggi tetapi hasil pengujian negativelakukan
konseling untuk upaya preventif (penggunaankondom)
e) Berikan nutrisi dengan nilai gizi yang tinggi, atasi infeksioportunistik.
f) Lakukan terapi (AZT sesegera mungkin, terutama bilakonsentrsi virus
(30.000-50.000) kopi RNA/Ml atau jikaCD4 menurun secara dratis
g) Tatalaksana persalinan sesuai dengan pertimbangan kondisiyang
dihadapi (pervaginanm atau perabdominam, perhatikan prinsip
pencegahan infeksi).
A. KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang dapat penulis simpulkan mengenai makalah ini adalah:
- HIV (Human Immuno – Devesiensi) adalah virus yang hanya hidup dalam
tubuh manusia, yang dapat merusak daya kekebalan tubuh manusia. AIDS
(Acguired Immuno – Deviensi Syndromer) adalah kumpulan gejala
menurunnya gejala kekebalan tubuh terhadap serangan penyakit dari luar.
- Tanda dan Gejala Penyakit AIDS seseorang yang terkena virus HIV pada awal
permulaan umumnya tidak memberikan tanda dan gejala yang khas, penderita
hanya mengalami demam selama 3 sampai 6 minggu tergantung daya tahan
tubuh saat mendapat kontak virus HIV tersebut.
- Hingga saat ini penyakit AIDS tidak ada obatnya termasuk serum maupun
vaksin yang dapat menyembuhkan manusia dari Virus HIV penyebab
penyakit AIDS yang ada hanyalah pencegahannya saja.
- Narkoba adalah obat obatan terlarang yang jika dikonsumsi mengakibatkan
kecanduan dan jika terlalu lama dan sudah ketergantungan narkoba maka
lambat laun organ dalam tubuh akan rusak dan jika sudah melebihi takaran
maka pengguna itu akan overdosis dan akhirnya kematian.
- Narkoba pun ada berbagai jenis seperti: heroin, ganja, putaw, kokain, sabu-
sabu,dan alkoholpun termasuk dalam golongan narkoba
- Manfaat yang dirasakan hanyalah sesaat. Tapi mudhorotnya jelas banyak
sekali. Banyak organ tubuh menjadi rusak. palagi bila pakai obat bius. Dalah-
salah pada saat operasi (karena suatu kejadian) bakal tak mampu lagi bius bagi
para penggunanya. Yang pasti biaya untuk bisa mengkonsumsi barang-barang
haram itu, sangatlah mahal. Salah-salah bisa masuk bui, kalau ketangkep
aparat.
B. SARAN
Diharapkan setelah penulis menyusun makalah ini masyarakat sadar akan
bahayanya mengkonsumsi narkoba dan menyalah gunakan narkoba.
Karena jika salah seorang sudah menggunakan narkoba dan kecanduan, orang
tersebut akan mengalami jantung yang berdebar-debar, mering menguap,
mengeluarkan air mata berlebihan, mengeluarkan keringat berlebihan, mengalami
nyeri kepala, mengalami nyeri/nilu sendi-sendi.
DAFTAR PUSTAKA
Djuanda, adhi. 2007. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Jakarta: Balai PenerbitFKUI