Anda di halaman 1dari 7

Nama : Rizka Khamilatul Anwar

NIM : 1502470047
PENYAKIT JANTUNG KORONER
Pencegahan Penyakit Jantung Koroner

1. Pencegahan Primordial

Pencegahan Primordial yaitu pencegahan dari faktor-faktor yang memungkinkan


terjadinya jantung koroner. Seperti:

 Jangan merokok/ menggunakan produk tembakau


Penggunaan tembakau adalah merupakan salah satu hal yang paling berbahaya
yang dapat anda lakukan dan jalani sebagai suatu gaya hidup. Satu dari tiap 6
kematian di Amerika serikat adalah merupakan kesalahan karena gaya hidup
merokok. Banyak berbagai macam penyakit yang disebabkan oleh penggunaan
tembakau dapat dicegah daripada penyakit yang disebabkan oleh sebab lain.
 Batasi jumlah konsumsi alkohol yang anda minum
Batasi minuman alkohol anda, untuk laki-laki jangan minum alkohol lebih dari 2
minuman perhari, dan untuk wanita dibatasi hanya satu minuman dalam satu hari.
Satu minuman adalah satu kaleng bir (12 ons), 4-ons gelas anggur/ wine atau jigger (1
ons). Terlalu banyak alkohol dapat merusak hati, mendorong timbulnya beberapa
kanker, seperti kanker kerangkangan dan kanker hati. Banyak kasus-kasus kematian
disebabkan karena alkohol.
 Pola makan yang benar
Beberapa penyakit yang berkaitan dengan pola makan diantaranya penyakit
jantung, penyakit kanker, stroke, diabetes dan rusaknya arteri-arteri yang mensuplai
darah ke seluruh tubuh. Pola makan berserat, buah-buahan dan sayur dapat membantu
anda mengurangi resiko terkena beberapa tipekanker tertentu. Makanan dengan
kandungan kalsium data membantu memperkuat tukang.
 Kurangi berat badan anda jika berlebihan
Banyak penduduk Negara besar di Amerika serikat mengalami masalah kesehatan
overweight atau kelebihan berat badan. Kelebihan berat badan dapat meningkatkan
faktor resiko terjadinya tekanan darah tinggi atau hipertensi, kadar kolesterol darah
tinggi, penyakit kandung empedu, beberapa jenis kanker, arthiritis pada sendi-sendi

1
yang memikul beban yag terlalu berat karena overweight (arthiritis pada tulang
belakang, sendi lutut, atau pada pinggul). Anda dapat mengurangi kelebihan berat
badan secara bertahap dan membantu anda menjaganya tetap dalam batas normal
dengan diet tinggi serat, latihan olahraga teratur.
 Olahraga teratur
Dengan latihan olahraga teratur dapat membantu mencegah penyakit jantung,
tekanan darah tinggi, diabetes, osteoporosis, depresi dan mungkin mencegah dari
kanker kolon, stroke, dan cedera punggung.
Dengan latihan olahraga teratur anda akan merasa lebih segar, lebih baik dan
menjaga berat badan anda tetap dalam kontrol. Sebaiknya lakukanlah latihan olahraga
secara teratur selama 4-6 kali dalam seminggu dengan durasi tiap latihannya selama
30-60 menit. Dalam jumlah berapapun olahraga yang anda lakukan sudah lebih baik
daripada tidak sama sekali.
 Jangan berjemur
Paparan sinar matahari berkaitan dengan kejadian kanker pada kulit, yang
merupakan kanker kulit sering terjadi di masyarakat. Jadi yang paling baik adalah
menghindari paparan sinar matahari atau gunakan pakaian pelindung dan topi.
 Kontrol/ kendalikan tekanan darah tinggi
Tekanan darah tinggi meningkatkan resiko kejadian penyakit jantung, stroke,
penyakit ginjal. Untuk mengkontrol tekanan darah tinggi anda yang dapat anda
lakukan adalah mengurangi berat badan anda, latihan olahraga teratur, kurangi
konsumsi sodium dalam makanan anda, angan merokok, hentikan merokok, konsumsi
obat penurunan darah tinggi jika memang dokter menganjurkan. (Yayasan Jantung
Indonesia, 2007)

2. Pencegahan Primer

Pencegahan primer merupakan upaya awal pencegahan PJK sebelum seorang


menderita. Dilakukan dengan pendekatan komuniti berupa penyuluhan faktor-faktor
resiko PJK terutama pada kelompok resiko tinggi. Pencegahan primer ditujukan kepada
pencegahan terhadap berkembangnya proses atherosclerosis secara dini. Dengan
demikian, sasarannya adalah kelompok usia muda. Dan setiap orang yang perlu merubah
cara hidup untuk menyelamatkan dirinya sendiri seperti:

 Health Promotion (Promosi Kesehatan)


2
Pada tahap pencegahan ini, dilakukan pada saat masih sehat. Tidak hanya untuk
mengantisipasi penyakikit aterosklerosis saja tetapi juga penyakit-penyakit yang
lain.Karena upaya ini bertujuan agar kondisi kesehatan tetep terjaga. Promosi
kesehatan yang dilakukan adalah memberi penyuluhan tentang pengetahuan kesehatan
khususnya penyakit jantung koroner, olahraga secara teratur, menyeimbangkan asupan
gizi dalam tubuh, melakukan pemeriksaan secara berkala, dan pegetahuan secara
genetis tentang riwayat penyakit.

 Specific Protection (Perlindungan Khusus)

Bagi yang beresiko tinggi terhadap penyakit jantung diharapkan untuk bisa
menghindari hal-hal yang bisa meninggalakan kebiasaan-kebiasaan seperti merokok,
tidak mengkonsumsi alcohol, menjaga kadar kolesterol, tekanan darah dan diabetes di
bawah kontol dengan sering berkonsultasi dengan dokter.

3. Pencegahan Sekunder

Pencegahan sekunder ditujukan untuk menjelaskan tindakan-tindakan pencegahan


yang dilakukan setelah penyakit terjadi, misalnya setelah suatu serangan jantung.

Tahap-tahap untuk memperbaiki diri penderita setelah serangan jantung, dimulai


dengan pencagahan sekunder yaitu jangan merokok, diet rendah lemak hewan, latihan
fisik secara teratur dan control tekanan darah tinggi. Dapat pula dilakukan usaha-usaha
untuk menghancurkan bekuan thrombus yang menyebabkan pembuluh nadi coroner perlu
dilakukan pengobatan sedini mungkin untuk mendapatkan keberhasilan yang lebih baik.
Pengobatan yang cepat dan sederhana untuk menghilangkan nyeri dan ansietas dapat
digunakan obat seperti morfin.

Industri makanan mempunyai peran penting untuk mencegah penyakit jantung dengan
mengurangi kandungan lemak, gula dan garam dalam produk mereka. Adapun
pemanfaatan lain yaitu memberikan label pada semua kemasan makanan dengan analisis
kandungan protein, karbohidrat, lemak, garam dan kalorinya. Menyediakan lebih banyak
fasilitas olahraga dan guru olahraga serta jauh lebih banyak dorongan bagi orang-orang

3
dewasa untuk melanjutkan kegiatan fisik setelah mereka meninggalkan bangku sekolah.
Adapun tahapan untuk mendeteksi penyakit jantung pada tahap awal dinamakan skrining.

Selain itu pencegahan sekunder untuk penyakit jantung koroner juga dapat dilakukan
dengan:

 Early Diagnosis and Prompt treatment (Diagnosis dan Pengobatan segera)

Sebelum terjadinya komplikasi, aterosklerosis mungkin tidak akan terdiagnosis.


Komplikasi yang terjadi adalah, terdengarnya bruit (suara meniup) pada pemeriksaan
dengan stetoskop bisa merupakan petunjuk dari aterosklerosis. Denyut nadi pada
daerah yang terkena bisa berkurang.

Pada tahap ini menemukan penderita dilakukan dengan melakukan survey pada
kelompok beresiko dan melakukan pelaporan. Dalam survey yang dilakukan dapat
melakukan pemeriksaan untuk memdiagnosis penderita. Pemeriksaan yang bisa
dilakukan untuk mendiagnosis aterosklerosis yaitu :

 ABI (ankle-brachial index), dilakukan pengukuran tekanan darah di pergelangan


kaki dan lengan.

 Pemeriksaan Doppler di daerah yang terkena.

 Skening ultrasonik Duplex.

 CT scan di daerah yang terkena.

 Arteriografi resonansi magnetik di daerah yang terkena.

 IVUS (intravascular ultrasound).

Pengobatan bisa dilakukan dengan memberikan obat-obatan untuk menurunkan


kadar lemak dan kolesterol dalam darah (contohnya colestyramine, kolestipol, asam
nikotinat, gemfibrozil, probukol, lovastatin). Aspirin, ticlopidine dan clopidogrel atau
anti-koagulan bisa diberikan untuk mengurangi resiko terbentuknya bekuan darah.

4. Pencegahan Tersier

4
Pencegahan tersier, yaitu pencegahan yang dilakukan dengan mencegah terjadinya
komplikasi yang lebih berat (kemungkinan menimbulkan penyakit) atau kematian. Yaitu
dapat dilakukan dengan:

 Disability Limitation (Pembatasan Disabilitas)

Jika terdapat gejala yang akut, sumbatan akut yang mengancam kemampuan otot
dan jaringan kulit untuk berkontraksi atau salah satu organ sudah tidak dapat berfungsi
sempurna, mungkin dapat dilakukan pengobatan selanjutnya, seperti:

 Pembedahan Angioplasti balon dilakukan untuk meratakan plak dan meningkatkan


aliran darah yang melalui endapan lemak.

 Enarterektomi merupakan suatu untuk mengangkat endapan.

 Pembedahan bypass merupakan prosedur yang sangat invasif, dimana arteri atau
vena yang normal dari penderita digunakan untuk membuat jembatan guna
menghindari arteri yang tersumbat.

 Thrombolytic. Jika arteri tersumbat oleh adanya gumpalan darah, biasanya diberi
obat untuk melarutkan gumpalan ke dalam arteri sampai gumpalan itu kembali
normal.

 Penggunaan Angiography. Dengan cara memasukkan catheter kecil ke dalam arteri


dan di celup, dan kemudian sumbatan tersebut di tolong dengan sinar X

 Rehabilitation (Rehabilitasi)

Rehabilitasi pengobatan yang spesifik ditentukan berdasarkan :

 Usia, kesehatan secara menyeluruh dan riwayat kesehatan.

 Perluasan dari penyakit tersebut

 Daerah yang mengalami sumbatan

 Tanda-tanda dan gejala-gejala yang dialami pasien


5
 Riwayat kesehatahan dan pengobatanan seseorang terkait dengan sensivitasnya
terhadap terapi & prosedur pengobatan yang pernah dialami

 Arah yang di harapkan untuk penyakit ini ke depannya.

 Pendapat atau pilihan.

Rehabilitasi yang dilakukan adalah penerapan perilaku sehat dalam keseharian


seperti menghindari konsumsi alcohol dan rokok serta olahraga secara teratur, asupan
gizi yang sesuai, menghindari makanan-makanan yang tinggi kolesterol, pemeriksaan
secara berkala, dan psikoterapi untuk mengendalikan.

DAFTAR PUSTAKA

http://vitamatapusat.com/pencegahan-primordial-penyakit-jantung-koroner/ [diakses pada


tanggal 7 Oktober 2017 pada pukul 12.05 WIB]

https://www.google.co.id/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/45519/4/Chapter
6
%2520II.pdf&ved=0ahUKEwjB-
ICQouXWAhVDvI8KHVRcD8MQFggiMAA&usg=AOvVaw0V2oGO_w0XuZVlpM3UVor5
[diakses pada tanggal 7 Oktober 2017 pada pukul 12.12 WIB]

Anda mungkin juga menyukai