Anda di halaman 1dari 5

KINGKIN KURNIA TRIO SATRIYA

F0315046

INTRODUCTION
PT Cashlez Worldwide Indonesia dengan merek Cashlez berdiri sejak 2015, beroperasi
September 2016, dan berbasis di Jakarta Barat, Indonesia. Cashlez didirikan oleh Teddy
Setiawan Tee, dan merupakan perusahaan fintech pertama yang diakui Bank Indonesia. Teddy
ingin mengembangkan solusi pembayaran yang mencakup gateway pembayaran menggunakan
kartu debit atau kredit dan pelaporan real-time. Cashlez merupakan perusahaan fintech yang
memberikan solusi untuk merchant dan penawaran yang lebih tinggi agar bisnis dapat
mengatur dan menumbuhkan bisnisnya. Cashlez terdiri dari pembaca kartu nirkabel yang
digunakan merchant seperti UMKM dan tempat wisata untuk dapat menerima berbagai jenis
pembayaran kartu. Perusahaan ini memungkinkan untuk melacak penjualan secara real-time
dan mengirimkan bukti transfer melalui email dan SMS (Paperless). Cashlez menciptakan
sistem mPOS (mobile point of sale), sebuah konsep pembayaran menggunakan kartu, kartu
kredit atau kartu debit yang bisa disalurkan keaplikasi pada smartphone (Android dan iOS)
yang dikeluarkan dengan pembaca kartu melalui bluetooth. Cashlez menawarkan solusinya
melalui kemitraan dengan bank.
Cashlez mencoba memecahkan masalah pembayaran tunai yang dinilai kurang efisien,
tidak efektif, kurang akuntabel, dan memiliki banyak risiko seperti pencurian, perampokan,
dan sebagainya. Sistem kerjanya adalah pelanggan dapat membayar kepada merchant dengan
memasukan kartu debit/kredit berlogo Mastercard atau Visa kedalam mPOS card-reader
Cashlez. Setelah transaksi diproses, maka akan tercatat transaksi secara real-time dan e-receipt
bisa dikirim langsung ke pelanggan via email dan SMS, untuk mencairkan uang deposit,
merchant hanya menunggu 1 hari kerja agar bisa masuk ke rekening bank.
Pangsa pasar yang dibidik oleh Cashlez adalah pelaku bisnis UMKM dan tempat
wisata, karena Berdasarkan studi Consumer Payment Attitude terbaru yang dilakukan Visa,
konsumen memiliki ekspektasi yang tinggi saat melakukan pembayaran. Sekitar 75 persen
responden Indonesia menyatakan bahwa mereka lebih memilih pembayaran nirsentuh daripada
tunai jika tersedia secara luas di toko-toko. KPMG juga menyebutkan, pada tahun 2017
sebanyak 36 persen dari masyarakat Indonesia telah memiliki rekening bank, namun hanya
sepuluh persen yang mengadopsi transaksi nontunai, sembilan puluh persen Inilah pasar yang
dibidik oleh Cashlez. Dengan harga Rp.1700.000 sampai Rp.2.500.000 atau dengan menyewa
per bulan Rp.88.000, harga tersebut sangat cocok dan sesuai dengan fasilitas yang didapat.
Cashlez terus melakukan kerjasama, seperti menggandeng Mandiri Capital, yang
memimpin pendanaan Cashlez sebesar Rp.26 Miliar bersama beberapa investor lain. Cashlez
juga bekerjasama dengan Visa, Menargetkan pelaku usaha di sejumlah sektor seperti
akomodasi, pusat kuliner dan restoran, toko pakaian, toko kelontong, toko bebas bea masuk
(duty free shop), wahana rekreasi, lounge, toko serba ada, supermarket, spa kesehatan dan
kecantikan, apotek, cafe, toko kerajinan tangan, dan toko oleh-oleh. Targetnya adalah
tersebarnya 5000 unit produk cashlez pada tahun 2019 keberbagai belahan di Indonesia.

(Direktur Utama Mandiri Capital Indonesia (MCI) Eddi Danusaputro (kiri), bersama CEO dan Co-Founder Chashlez Teddy Setiawan
(kanan) menunjukkan produk MPOS (Mobile Point of Sale) yang ditawarkan Cashlez di sela memberikan keterangan pers kepada media
di Jakarta, Rabu (12/7).

Alasan saya memilih brand tersebut karena saat ini banyak bank yang menggenjot
gerakan non-tunai (cash less). Inovasi yang ditawarkan juga bagus, bisa terintegrasi dengan
smartphone langsung dan paperless, berbeda dengan sistem EDC yang bongsor dan tidak
fleksibel. Solusi ini juga tepat bagi para merchant yang tidak ingin kerepotan menghitung uang
kembalian dan mencatat bukti transaksi, pelangganpun diuntungkan dengan kemudahan
transaksinya, sehingga tidak perlu repot membuat laporan penjualan harian. Cashlez
merupakan penyelenggara fintech pertama di Indonesia yang diakui BI, sehingga layak disebut
inisiator, apalagi yang dibidik adalah UMKM dan tempat wisata, sehingga pasarnya banyak.
Pengalaman menggunakan produk ataupun pembelian dengan toko yang menggunakan
Cashlez belum ada, namun saya suka ketika melihat pemaparan produk saat Cashlez tampil di
Big Bang Metro TV, mendengar komentar para mentor yang menganggap bahwa Cashlez
adalah masa depan pembayaran Indonesia cukup membuat saya suka produk ini.

MARKETING MIX OF GOODS


1. Product:
Produk ini bernama Cashlez dengan alatnya mPOS dengan seri CzPod, CzPod Plus,
dan Cz Printer . Dengan design yang kecil, sekitar 69,2 X 113,4 X 16,3 mm dan berat 130 gram
untuk seri CzPod dan 115 x 78 X 38.4 mm dan berat 280 gram untuk CzPod Plus membuat alat
ini bisa dimasukan saku. Menggunakan baterai yang awet dan praktis sehingga tidak kerepotan
apabila listrik padam. Desain yang dipakai juga simpel dan dengan interface yang user-friendly
membuat siapapun dapat dengan mudah menggunakannya. Fitur yang didapat pada alat ini
adalah pembaca kartu EMV, terintegrasi Bluetooth atau NFC, dan terdapat thermal printer
untuk seri Plus. Dalam aplikasinya terdapat fitur e-receipt paperless, photo description,
kalkulator, dan geo-location information dari smartphone merchant.
Produk ini harus dipilih karena dapat menghindari kesalahan pencatatan transaksi,
menghindari uang palsu, menghindari perampokan, dan memudahkan transaksi. Untuk
mendaftar hanya memerlukan KTP dan NPWP, prosesnyapun hanya 3 hari kerja dan semua
terintegrasi dalam Cashlez. Fitur penting yang ditawarkan adalah online sales reporting,
deposit ke rekening hanya 1 hari, pembayaran yang aman, dan transparansi. Meski mempunyai
kompetitor seperti Pay by QR dan T-Cash, namun Cashlez dapat menyediakan fitur unggul
seperti Real-time repporting dan bisa dipasang kartu debit/kredit.
2. Price
Harga jual produk ini cukup terjangkau, CzPod dibandrol dengan harga Rp.1.700.000,
CzPod Plus Rp.2.500.000, dan CzPrinter Rp.1.320.000, untuk trialnya, bisa menyewa dengan
harga Rp.88.000 per bulannya. Dibanding mesin EDC yang dibandrol Rp.1000.000 –
Rp.2.000.000, maka jelas Cashlez lebih memiliki keunggulan dibanding dengan mesin EDC.
Cashlez menjual dengan harga tersebut karena ingin membidik UMKM di Indonesia dan ingin
merealisasikan gerakan cash less society, jadi harganya dibuat terjangkau.
3. Promotion
Taktik Cashlez untuk meningkatkan penjualannya adalah dengan menggandeng mitra
bisnis seperti Visa. Dengan begitu Cashlez dapat menyebarkan 5000 produknya kepada
UMKM dan berbagai destinasi wisata di seluruh Indonesia. Cashlez juga sering mengikuti
berbagai pameran industri digital, semisal pameran di ITU Telecom World 2017 di Busan,
Korea Selatan dan pameran industri digital lain. Cashlez juga senantiasa mempublikasikan
produknya di media sosial seperti website, facebook, dan instagram. Demi mencari
kepercayaan konsumen, Cashlez memberikan free-trial selama tiga bulan. Publikasi off-line
dilakukan dengan melakukan sosialisasi kepada UMKM di Jawa-Bali, hal ini dilakukan
mengingat pentingnya gerakan cash less society tahun-tahun ini.

4. Placement
Cashlez fokus pada penjualan via online, dengan memasarkan produknya via website
Cashlez.com, Bukalapak, Lazada, dan lain-lain. Hal itu dilakukan agar meminimalkan biaya
sewa toko dan biaya yang berhubungan dengan pemeliharaan toko serta gaji pegawai. Alasan
Cashlez menjual secara online juga disebabkan karena masyarakat sekarang lebih menyukai
e-comerce karena lebih mudah.
Referensi:

https://www.cashlez.com

https://www.republika.co.id/berita/ekonomi/fintech/17/07/13/oszm14382-cashlez-tawarkan-
sistem-monitor-transaksi-bisnis-real-time

https://www.digitalnewsasia.com/startups/indonesian-fintech-startup-cashlez-secures-us2mil-
funding

https://www.indotelko.com/kanal?c=bid&it=cashlez-perkuat-fitur-pembayaran

https://www.facebook.com/pg/CashlezID/posts/

https://www.suara.com/bisnis/2017/07/12/191039/mandiri-capital-pimpin-pendanaan-
investasi-untuk-cashlez

https://bali.antaranews.com/berita/129987/visa-dan-cashlez-sebarkan-5000-perangkat-
mobile-point-of-sale

https://www.harga.top/harga-mesin-edc/

http://finansial.bisnis.com/read/20170712/89/670886/javascript

https://www.solusipembayaranukm.com/cashlez/

https://www.gatra.com/rubrik/ekonomi/312507-Bank-Indonesia-Akui-Cashlez-Sebagai-
Penyelenggara-Fintech

https://www.olsera.com/en/blog/solusi-pembayaran-non-tunai-dari-cashlez/92

https://swa.co.id/swa/strategi-cashlez-membidik-merchant

https://swa.co.id/swa/business-update/teknologi-mobile-point-sales-terkini-dari-cashlez

https://dailysocial.id/post/strategi-cashlez-raih-perhatian-pasar-indonesia

https://www.cashlez.com/press-release/6/visa-berkolaborasi-dengan-cashlez-perluas-
pembayaran-nontunai-di-destinasi-wisata

http://www.24berita.com/bisnis/dorong-pembayaran-elektronik-visa-gandeng-
startup/121424-berita

https://www.cashlez.com/shop-detail

Anda mungkin juga menyukai