Anda di halaman 1dari 4

1

AKU GENERASI UNGGUL


KEBANGGAAN BANGSA INDONESIA

Unggul adalah generasi yang pendidikannya berakhlak mulia dan


berkualitas, profesional, disiplin, dan konsisten dalam melakukan sesuatu
kegiatan. Selalu memberikan yang terbaik ketika melasanakan sesuatu hal.
Pendidikan yang baik akan menghasilkan generasi unggul yang membanggakan
dan sumber daya manusia yang berkualitas.
Generasi adalah penyambung atau penerus dalam perjuangan. Generasi
agen penerus dan pejuang, yang mampu menghadapi berbagai tantangan zaman
pada era globalisasi saat ini. Dengan adanya generasi penerus yang bergerak di
bidang pendidikan akan membuat majunya suatu negara dan juga harus banyak
belajar mengenai spiritual dan intelektual untuk menyiapkan diri sebagai generasi
yang berakhlak mulia dan cerdas. Generasi yang berpendidikan akan
menghasilkan seorang terpelajar dan berakhlak mulia. Generasi yang berakhlak
mulia mampu menempatkan dirinya di manapun. Karena dengan akhlak yang baik
kita mampu menghargai sesama manusia. Sebagaimana Rasulullah SAW sosok
tauladan yang berakhlak mulia.
Generasi unggul akan menjadi panutan untuk banyak orang, dan harus
selalu siap untuk menghadapi tantangan yang di berikan dan mempersiapkan
dirinya dengan banyak belajar ilmu keagamaan dan ilmu teknologi untuk lebih
membuat diri lebih berkualitas serta mempunyai daya saing yang tinggi, generasi
yang berkepribadian unggul adalah generasi yang baik dari segi spritual maupun
intelektual. Generasi unggul adalah generasi yang mengutamakan akhlak dan budi
pekertinya. Pendidikan di Indonesia akan diakui oleh negara-negara lain ketika
unggul dari segi moral dan etika. Generasi unggul dengan akhlaknya akan mampu
menjadi contoh pada generasi-generasi baru yang akan datang. Mempelajari
mengenai kemajuan teknologi di era globalisasi, mempunyai daya saing dalam
teknologi serta tidak lupa mengedepankan akhlak yang baik. Dengan akhlak yang
baik generasi akan saling menghargai satu sama lain.
Siapa jawaban dengan generasi bangsa kita, dengan tegas saya menjawab
”aku”, yang siap menjadi generasi unggul dalam bidang spritual maupun

Essay – A. Yahyatullah
2

intelektual sehingga bisa menjadi mahasiswa sebagai sosok pemimpin masa depan
dengan mengutamakan akhlak yang baik serta cerdas dalam bidang intelektual.
Aktif dalam organisasi sosial agar lebih mudah mengetahui kehidupan
masyarakat, berinteraksi dengan masyarakat serta menjalin keakraban, dengan
berproses dibeberapa organisasi membuat saya lebih dewasa dalam menentukan
pilihan. Karena saya yakin dengan sebuah proses yang baik akan membentuk
kepribadian yang lebih baik. Kita harus memahami akan pesan Imam Ali Bin Abi
Thalib yaitu “kebenaran yang tidak terorganisir, akan di kalahkan oleh kebatilan
yang terorganisir”. Kepribadian yang baik mencerminkan sosok kepemimpinan
seperti Rasulullah SAW. Sebagaimana telah di jelaskan dalam Al-qur’an surah
Al-Baqarah ayat 30 yang berbunyi ”dan (ingatlah) ketika tuhanmu berfirman
kepada malaikat, aku hendak menjadikan khalifah di bumi. Mereka berkata,
apakah engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah
di sana, sedangkan kami memuji-Mu dan menyucikan namamu dia berfirman,
sesungguh aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui”. Karena kita di lahirkan
sebagai pemimpin baik diri sendiri maupun orang lain dan selalu bertanggung
jawab dengan amanahnya.
Saya selalu memberi semangat kepada semua keluarga dan teman dekat
dengan ciri khas semangat dibarengi senyum, kita harus memahami hadist
“senyum manismu dihadapan saudaramu adalah shadaqah” (H.R.Tirmidzi).
Karena memberi semangat dengan membarengi senyum membuat orang
termotivasi sehingga akan lebih semangat. Terlebih ada keberkahan dalam diri
sendiri ketika selalu memberi semangat dan dibarengi dengan senyuman. Dan
saya yakin ketika kita semangat dalam menjalani hidup, akan berpengaruh pada
suatu negara sehingga negara Indonesia akan berkemajuan karena dengan
semangat yang tinggi berbagai masalah apapun mudah teratasi serta selalu
istiqomah di jalan Allah SWT, karena Rasulullah SAW dengan semangat yang
besar sehingga Rasulullah SAW menang dalam peperangan dan mengalahkan
musuh-musuh Allah SWT. Dengan semangat juang pun Indonesia bisa merdeka
sampai sekarang, sesuai yang di sampaikan presiden RI pertama Ir. Soekarno
mengatakan “berikan aku sepuluh orang pemuda, maka akan ku guncangkan

Essay – A. Yahyatullah
3

dunia, merujuk pada pernyataan tersebut, bahwa eksistensi pemuda dalam suatu
negeri menentukan masa depan bangsa Indonesia.
Jadi, kesadaran dan semangat para pemuda akan memajukan bangsa
Indonesia. Dan pemudalah yang akan menjadi penyambung kepemimpinan
bangsa Indonesia dan tonggak perubahan suatu bangsa dengan kualitas ilmu
spiritual dan intelektual. Maka dengan tegas saya menjawab saya pemuda yang
siap menjadi pemimpin negara Indonesia, membangun negeri ini dengan
menanamkan akhlak mulia kepada masyarakat Indonesia dengan sosok tauladan
kepemimpinan Rasulullah SAW yang berakhlak mulia dan semangat yang besar.
Dan dalam mengerjakan sesuatu kita harus meniatkannya dengan niat yang baik,
termaktub dalam hadist yaitu “Dan setiap orang akan memperoleh ganjaran sesuai
dengan apa yang telah diniatkan”.
Ilmu yang kita pelajari hendaknya di aplikasikan dan bermanfaat bagi diri
sendiri maupun orang lain. Karena Rasulullah berpesan sebaik-baik manusia ialah
yang bermanfaat bagi orang lain, dan terlebih kita harus menjadi sosok pribadi
yang selalu tenang ketika menghadapi masalah, teringat sebuah cerita singkat
pada hari Kamis tanggal 12 April 2018 HMJ Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan
mengadakan seminar dan saya bergabung sebagai kepanitiaan, seminar yang di
hadiri banyak orang sampai-sampai saya lalai dalam meletakkan tas, sehingga
kehilangan dompet yang isinya surat-surat berharga, sempat saya berburuk sangka
kepada orang lain dan merasa sangat panik. Namun saya sadar mengenai takdir
baik dan buruk yang sudah jadi ketentuan Allah SWT. Jadi saya mencoba
menenangkan hati dan pikiran, berbaik sangka kepada orang lain, dan
mengikhlaskan sesuatu yang telah hilang, Sesuai fiman Allah SWT di surah Al-
Baqarah ayat 286 yang berbunyi ”Allah tidak membebani seseorang melainkan
sesuai dengan kesanggupunnya dia mendapat (pahala) dari (kebajikan) yang di
kerjakannya dan dia mendapat (siksa) dari (kejahatan) yang di perbuatnya.
(Mereka berdoa), ya tuhan kami, janganlah engkau hukum kami jika kami lupa
atau kami melakukan kesalahan. Ya tuhan kami, janganlah Engkau bebani kami
dengan beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang
sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang
tidak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami, Ampunilah kami, dan

Essay – A. Yahyatullah
4

rahmatilah kami. Engkaulah pelindung kami, maka tolonglah kami menghadapi


orang-orang kafir”. Dan di balik hilangnya dompet saya, dengan kebesaran Allah
SWT dua hari kemudian saya di hubungi oleh teman bahwa dia menemukan
dompet saya di pinggir jalan. Lalu mendapat sebuah pelajaran, bahwa ada sesuatu
keberkahan dalam hidup ketika mampu mengolah hati dan pikiran secara tenang
dan menyerahkan segala sesuatunya kepada Allah SWT.
Dengan saya mendapatkan beasiswa unggulan saya siap menjalankan
tugas dan tanggung jawabnya, serta banyak membantu orang-orang. Terkhusus
mahasiswa agar ke depannya lebih banyak mahasiswa yang menuntut ilmu
dengan pendidikan gratis, mampu menuntut ilmu secara mandiri terlebih lagi
membanggakan ke-dua orang tua. Karena keberkahan hidup juga ketika kita
mampu membahagiakan orang tua dengan cara membiayai kuliah sendiri dan
mampu menjadi mahasiswa yang mandiri. Saya selalu berpikir menuntut ilmu
penting, tetapi ketika dibiayai orang tua akan merasa berat hati. Karena kita
merasa sebagai seorang mahasiswa sudah saatnya mandiri dan mampu berpikir
untuk dapat membiayai diri sendiri sehingga dapat membanggakan ke dua orang
tua.
Mengambil jurusan Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan, semoga mampu
mentransfer ilmu yang bermanfaaat bagi orang lain terkhusus dalam ekonomi
pembangunan, saya berharap ke depannya menjadi seorang pemikir ekonomi yang
berlandaskan islam, membuat kegiatan ekonomi selalu didasari dengan Al-Qur’an
dan Al hadist. Serta merencanakan banyak pembangunan dengan berlatar islam.
Karena ekonomi dengan berlandaskan Al-Qur’an dan Al hadist akan membuat
islam jaya kembali terutama di bidang ekonomi.
Saya termotivasi mendapat beasiswa agar meringankan beban ke-dua
orang tua dalam membiayai kuliah, dan membuat saya lebih semangat dalam
menuntut ilmu dan dengan beasiswa saya akan lebih giat dalam belajar dan
berprestasi. Sehingga membanggakan ke dua orang tua, keluarga, masyarakat dan
mengharumkan bangsa Indonesia dengan menjunjung nilai-nilai agama islam
beserta akhak yang baik.

===================

Essay – A. Yahyatullah

Anda mungkin juga menyukai