Anda di halaman 1dari 15

PROPOSAL

GAMBARAN KARAKTERISTIK IBU BERSALIN DENGAN BBLR DI RSUD

PENEMBAHAN SENOPATI

BANTUL

NI WAYAN SUNARIASIH

1810104318

PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM SARJANA TERAPAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH
YOGYAKARTA
2018
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Angka kematian bayi (Infant Mortality Rate) merupakan salah satu indikator

penting dalam menentukan tingkat kesehatan masyarakat karena dapat

menggambarkan kesehatan penduduk secara umum. Angka ini sangat sensitif

terhadap perubahan tingkat kesehatan dan kesejahteraan. Angka kematian bayi

tersebut dapat didefenisikan sebagai kematian yang terjadi antara saat setelah bayi

lahir sampai bayi belum berusia tepat satu tahun (BPS Indonesia, 2014).

AKB di Indonesia Pada tahun 2016 mencapai 25,5 per 1.000 kelahiran hidup.

AKB di Indonesia masih tinggi dibandingkan dengan negara tetangga seperti

Malaysia dan Singapura yang sudah dibawah 10 kematian per 1.000 kelahiran bayi.

Kematian bayi merupakan salah satu indikator sensitif untuk mengetahui derajat

kesehatan suatu negara dan bahkan untuk mengukur tingkat kemajuan suatu bangsa.

Tingginya angka kematian bayi menunjukan masih rendahnya kualitas sektor

kesehatan dinegara tersebut (BPS, 2016). Indonesia mayoritas kematian bayi

terjadi pada masa neonatus (0-28 hari) yaitu sebesar 19 per 1000 kelahiran hidup

(SDKI, 2012).Mengingat masih tingginya angka kematian neonatal (AKN) ini,

Indonesia menetapkan target untuk menurunkan angka kematian neonatal dalam

SDGs 2030(Kemenkes RI,2015).


Menurut World Health Organization (WHO) (2016), diperkirakan terjadi 2,7

juta kematian neonatal dari 20 juta kelahiran di seluruh dunia setiap tahunnya dan

diperkirakan 15-20% adalah bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR). Dengan

kata lain setidaknya ada lebih dari 3 juta bayi BBLR yang akan lahir setiap

tahunnya. Angka prevalensi BBLR sangat bervariasi baik di daerah dan dalam

negara. Namun, sebagian besar kejadian BBLR terjadi pada negara berpenghasilan

rendah dan menengah dan juga menjadi populasi yang paling rentan. Estimasi

Regional BBLR tahun 2015 tertinggi berada di Asia Selatan (28%), 13% di Afrika

sub-Sahara, dan 9% di AmerikaLatin.BBLR terendah berada di Asia Pasifik (6%).

BBLR termasuk faktor utama dalam peningkatan mortalitas, morbiditas, dan

disabilitas. Neonatus, bayi, dan anak mempunyai dampak jangka panjang terhadap

kehidupanya dimasa depan jika lahir BBLR diantaranya masalah psikis yang

meliputi gangguan perkembangan dan pertumbuhan, gangguan bicara dan

komunikasi, gangguan neurologi dan kognisi, gangguan belajar/masalah pendidikan

dan gangguan atensi serta hiperaktif. Dampak lain dari BBLR adalah masalah fisik

yaitu penyakit paru kronis, gangguan penglihatan (Retinopati) dan pendengaran

serta kelainan bawaan (kelainan kongenital) (Proverawati dan Ismawati 2010).

ibu yang mempunyai Karakteristik dapat berpengaruh terhadap kejadian BBLR

adalah riwayat persalinan (umur ibu), faktor biomedis (paritas dan usia kehamilan),

dan sosial ekonomi (pendidikan ibu). Umur ibu erat kaitannya dengan berat bayi

lahir. Ibu yang hamil dibawah umur 20 tahun dan diatas 35 tahun berisiko 2-4 kali

lebih tinggi melahirkan BBLR (Ahmad, 2015). Ibu yang mempunyai paritas lebih
dari 4 berisiko 2-4 kali lebih besar untuk melahirkan BBLR, dan untuk Ibu yang

usia kandungan kurang dari 37 minggu memiliki resiko kemungkinan 11,40 kali

untuk melahirkan BBLR (Dian, 2013). Ibu yang mempunyai pendidikan rendah erat

kaitanya dengan pengetahuan yang rendah mengenai pelayanan antenatal akan

berisiko 3,34 kali lebih tinggi untuk melahirkan BBLR, sikap yang kurang baik

terhadap pelayanan antenatal akan berisiko 8,62 kali lebih tinggi untuk melahirkan

BBLR karena tingkat pendidikan seseorang akan berpengaruh dalam memberi

respon terhadap sesuatu (Nining, 2010).

Pemerintah berupaya dalam menurunkan AKB yaitu dengan pembangunan

kesehatan pada priode 2015-2019 melalui program Indonesia sehat dengan sasaran

meningkatkan derajat kesehatan, dan status gizi masyarakat melalui upaya-upaya

kesehatan, dan pemberdayaan masyarakat yang didukung dengan perlindungan

finansial, dan pemerataan pelayanan kesehatan. Sasaran pokok rencana

pembanguanan jangka menengah nasional (RPJMN) 2015-2019 adalah

meningkatnya status kesehatan, gizi ibu, dan anak, meningkatnya pengendalian

penyakit, meningkatnya akses mutu pelayanan kesehatan dasar dan rujukan

terutama di daerah terpencil, meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan universal

melalui kartu indonesia sehat (KIS), dan kualitas pengelolaan SJSN (sistem jaminan

sosial nasional) kesehatan. Pemerintah juga menargetkan untuk angka kematian

bayi per 1000 kelahiran hidup yang status awal 32/1000KH (2012/2013) menjadi

24/1000KH (2019) dan menurunkan presentasi BBLR dari 10,2% menjadi 8%

(Rencana Strategis Kementrian Kesehatan 2015-2019).


Prevelensi kasus kematian bayi di DIY fluktuatif dari tahun 2014 – 2017.

Tahun 2014 sebesar 405 dan turun cukup banyak pada tahun 2015 yaitu menjadi

329, turun menjadi 278 pada tahun 2016, namun kembali naik menjadi 313 pada

tahun 2017. Kasus kematian bayi tertinggi di Kabupaten Bantul (108 kasus) dan

terendah di Kota Yogyakarta (33 kasus).

Penyebab umum kematian bayi dan neonatal di DIY adalah berat bayi lahir

rendah (BBLR) dan sepsis. BBLR DIY Kulon Progo (6,69 %), Bantul (3,79 %),

Gunung Kidul (5,67 %) Sleman( 4,65%), Yogyakarta (5,16%). ( Profil kesehatan,

2017)

Angka kematian bayi di Bantul masih tergolong tinggi dibanding dengan

kabupaten lain di DIY. Kabupaten Bantul terdiri dari 17 Kecamatan dan terdapat 27

Puskesmas, 10 RS Umum, dan 6 RS Khusus, untuk jumlah BBLR tertinggi dua

tahun terakhir terdapat di kecamatan Bantul.

Hasil studi pendahuluan yang dilakukan di RSUD Panembahan Senopati Bantul

pada…

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan pernyataan masalah maka dapat dirumuskan pertanyaan penelitian

sebagai berikut “Bagaimana gambaran karakteristik ibu yang melahirkan BBLR di

RSUD Penembahan Senopati Bantul 2017 ?


C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Mengetahui Karakteristik Ibu yang Melahirkan Bayi Berat Badan Lahir Rendah

di RSUD Penembahan Senopati Bantul 2017

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui distribusi frekuensi bayi dengan BBLR berdasarkan klasifikasi

berat badan.

b. Mengetahui distribusi proporsi ibu yang melahirkan bayi BBLR berdasarkan

faktor sosiodemografi (umur ibu, agama, pekerjaan) RSUD Penembahan

Senopati Bantul 2017

c. Mengetahui distribusi proporsi ibu yang melahirkan bayi BBLR berdasarkan

faktor risiko medis ibu (usia kehamilan, paritas, jarak kehamilan, kadar Hb,

penyakit yang dialami ibu, komplikasi kehamilan, jenis komplikasi

kehamilan, riwayat obstetri ibu) di RSUD Penembahan Senopati Bantul 2017.

d. Mengetahui distribusi proporsi bayi BBLR berdasarkan keadaan bayi

sewaktu pulang di RSUD Penembahan Senopati Bantul 2017.

e. Mengetahui distribusi proporsi usia kehamilan berdasarkan klasifikasi BBLR

di RSUD Penembahan Senopati Bantul 2017

f. Mengetahui distribusi proporsi paritas berdasarkan klasifikasi BBLR di

RSUD Penembahan Senopati Bantul 2017

g. Mengetahui distribusi proporsi jarak kehamilan berdasarkan klasifikasi

BBLR di RSUD Penembahan Senopati Bantul 2017


h. Mengetahui distribusi proporsi kadar Hb ibu berdasarkan klasifikasi BBLR

di RSUD Penembahan Senopati Bantul 2017

i. Mengetahui distribusi proporsi penyakit yang dialami ibu berdasarkan

klasifikasi BBLR di RSUD Penembahan Senopati Bantul 2017

j. Mengetahui distribusi proporsi komplikasi kehamilan berdasarkan klasifikasi

BBLR di RSUD Penembahan Senopati Bantul 2017

k. Mengetahui distribusi proporsi riwayat obstetri ibu berdasarkan klasifikasi

BBLR di RSUD Penembahan Senopati Bantul 2017.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi terhadap

perkembangan dan pendalaman ilmu kebidanan khususnya mengenai BayiBerat

Lahir Rendah (BBLR).

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Perpustakaan universitas ‘ Aisyiyah Yogyakarta Khususnya Mahasiswi

Kebidanan Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah sumber

bacaan/kepustakaan serta bahan kajian lembaga untuk meningkatkan kegiatan

layanan pada mahasiswa, dan kegiatan pengabdian masyarakat.

b. Bagi Peneliti Selanjutnya Dapat digunakan sebagai salah satu sumber data dasar

untuk penelitian selanjutnya khususnya tentang BBLR dan menambah

informasi mengenai gambaran karakteristik Ibu yang melahirkan BBLR.


c. Bagi Bidan di RSUD Penembahan senopati Bantul Hasil penelitian ini

diharapkan dapat memberikan informasi tentang kejadian BBLR sehingga bisa

melakukan deteksi lebih dini adanya kemungkinan terjadinya BBLR dan

mampu meningkatkan pelayanan serta komunikasi informasi edukasi (KIE).

E. Ruang Lingkup Penelitian

1. Ruang Lingkup Materi

Penelitian ini mengambil fokus tentang Gambaran karakteristik ibu bersalin

dengan BBLR di RSUD Panembahan Senopati Bantul, karena Karakteristik

Ibu juga dapat mempengaruhi terjadinya kelahiran dengan berat lahir rendah.

2. Ruang Lingkup Responden

Penelitian ini dilakukan. Responden yang melahirkan bayi berat lahir rendah di

RSUD Panembahan Senopati Bantul

3. Ruang Lingkup Waktu

Penelitian ini dilakukan dari penyusunan proposal sampai pengumpulan berkas

skripsi pada tim mulai ….

4. Ruang Lingkup Tempat

Penelitian ini dilakukan di RSUD Panembahan Senopati Bantul karena dari

hasil studi pendahuluan yang dilakukan judul penelitian “” belum pernah

dilakukan penelitian sebelumnya.


F. KEASLIAN PENELITIAN

Beberapa penelitian tentang Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) yang telah

dipublikasikan tercantum pada tabel dibawah ini:

Nama Judul Sasaran Metode Hasil peneltian


Tahun penelitian penelitian
Juelda Gambaran Seluruh Metode yang Dapat dilihat bahwa
Hakini Kejadian Bayi rekam digunakan karakteristik usia ibu
Zepi Berat Lahir medik ibu adalah jenis paling banyak yang
2016 Rendah (Bblr) melahirkan penelitian melahirkan bayi
Di Puskesmas dengan observasional berat lahir rendah
Minggir Bayi Berat analitik (BBLR) pada usia 20-
Kabupaten Lahir menggunakan 35 tahun yaitu 55 ibu
Sleman Rendah desain case (73,3%),
(BBLR control. berdasarkan paritas
Teknik paling banyak ibu
pengambilan dengan multipara
sampel kasus yaitu 38 ibu (50,7%),
konrtol berdasarkan jenis
menggunakan kelamin bayi paling
teknik banyak laki-laki yaitu
systematic 38 bayi (50,7%).
random Dapat dilihat bahw
sampling paling banyak dengan
BBLR yaitu dengan
berat 1500-2500 gram
sebanyak 71 (94,3%)
ibu yang
melahirkan Berat
Bayi Lahir Rendah
(BBLR) pada Term
usia kehamilan 37 42
minggu yaitu
sebanyak 60 (80,0%)
Karakteristik Populasi . Distribusi frekuensi
Nurjannah Ibu Yang adalah Penelitian ini klasifikasimBBLR
Tahun Melahirkan Bayi seluruh dilakukan di tertinggi kelompok
2016 Berat Badan data ibu RSU Sundari berat badan
Lahir Rendah Di yang bersifat 1500<2500
Rsu Sundari
Medan
melahirkan deskriptif (86,1%).Proporsi
bayi BBLR dengan sosiodemografi
yang desain case tertinggi:usia 20-35
tercatat series. tahun 68,7%,
dalam Sampel beragama Islam
rekam diambil dari (88,0%), tidak bekerja
medik RSU keseluruhan (65,7%). Berdasarkan
Sundari populasi faktor risiko medis
Medan Data tertinggi, usia
tahun 2016 dianalisa kehamilan 37-42
dengan minggu (63,7%),
menggunakan paritas <2 (70,6%),
ujiChi Squarejarak kehamilan <2
tahun (55,2%), kadar
Hb ≥11 gr% (60,2%),
tidak ada penyakit
(97,5%) komplikasi
kehamilan (56,2%),
jenis komplikasi
ketuban pecah dini
(69,0%), riwayat
obstetric buruk
(59,7%). Proporsi
tertinggi keadaan
sewaktu pulang bayi
dan ibu adalah pulang
berobat jalan berturut
(92,0%) dan (98,0%).
Lindawati Gambaran Seluruh Desain Hasilpenelitian
(2014),. Penyebab rekam penelitian ini didapatkan bahwa
Kejadian Berat medik ibu menggunakan BBLR yang terjadi di
Badan Lahir melahirkan Deskriptif RSUD Wonosari
Rendah dengan Kuantitatif, Gunung Kidul Tahun
(BBLR) dari Bayi Berat Pendekatan 2013 dari faktor ibu
Faktor Ibu di Lahir yang di yaitu umur < 20 tahun
RSUD Rendah gunakan 22,5%, multipara
Wonosari (BBLR) Retrospektif, 43,7% dan tingkat
Gunung Kidul teknik pendidikan SMP
pengambilan 47,9%.
sampel penelitian
menggunakan
Purposive
Samplin
Luis M. Pediatrics Data dari Dilakukan Hasil penelitian
Bello sosiodemografi rekam analisis bahawa Pediatrics
Luján1 dan kesehatan medis univariat sosiodemografi
Las Palmas karakteristik wanita variasi dipilih dan kesehatan
University yang terkait hamil pada dan karakteristik yang
of Gran dengan berat tahun 2011 dimasukkan terkait dengan berat
Canaria, badan lahir dan 2012 dalam badan lahir rendah di
Las Palmas rendah di (n = 11.768) deskripsi dan Canary adalah ibu
de Gran Canary Ibu Rumah analisis yang merokok, usia
Canaria. Sakit Bahan dan kehamilan kurang dari
Spanyol, Universitario metode:studi 37 mg, hipertensi,
2015 Insular de epidemiologi obsitas.
Gran Canari. cross-
sectional
WORKSHEETS (LEMBAR KERJA) ANALISI JURNAL

No Keterangan Pembahasan
1 Topik : Gambaran Karakteristik Ibu Yang Melahirkan Bayi
Berat Lahir Rendah (Bblr) Di Wilayah Kerja
Puskesmas Saptosari Kabupaten
Gunungkidul Tahun 2016

2 Variable bebas : berdasarkan umur, paritas, usia kehamilan, dan


pendidikan ibu.
3 Variable terikat : Data bayi BBLR berdasarkan klasifikasi.
4 Metode : Metode penelitian ini adalah deskritif kuantitatif.

5 Alat dan bahan : Jumlah sampel yang digunakan adalah 31 responden.


Metode pengumpulan data ini menggunakan data
sekunder dan alat pengumpulan data penelitian ini
menggunakan lembar check list.
6 Hasil penelitian dan : Hasil dari penelitian ini adalah karakteristik ibu
daftar pustaka berdasarkan umur yaitu 20-35 tahun sebanyak 21
responden (68%), paritas (primipara) yaitu 17
responden (55%), usia kehamilan (preterm) sebanyak
18 responden (58%), dan pendidikan SMP yaitu 19
responden (61%).
Karakteristik ibu yang melahirkan BBLR di Wilayah
Kerja Puskesmas Saptosari Kabupaten Gunungkidul
tahun 2016 sebagian besar yaitu berumur 20-35
tahun, paritas primipara, usia kehamilan preterm, dan
pendidikan SMP. Novi Ernawati1, Ratna Prahesti2
2016.
WORKSHEETS (LEMBAR KERJA) ANALISI JURNAL

No Keterangan Pembahasan
1 Topik : KARAKTERISTIK IBU YANG MELAHIRKAN BAYI
BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RSU SUNDARI
MEDAN TAHUN 2016

2 Variable bebas : umur ibu, pekerjaan, kadar Hb, Penyakit yang dialami
ibu, riwayat obstetri. Sedangkan variabel usia
kehamilan, paritas ibu, jarak kehamilan, komplikasi
kehamilan
3 Variable terikat : Data bayi BBLR berdasarkan klasifikasi.
4 Metode : Penelitian ini dilakukan di RSU Sundari bersifat
deskriptif dengan desain case series.
5 Alat dan bahan : Populasi penelitian ini seluruh ibu yang melahirkan
bayi BBLR sebesar 201 data. Sampel diambil dari
keseluruhan populasi
6 Hasil penelitian dan : Distribusi frekuensi klasifikasi BBLR tertinggi
daftar pustaka kelompok berat badan 1500<2500 (86,1%). Proporsi
sosiodemografi tertinggi: usia 20-35 tahun 68,7%,
beragama Islam (88,0%), tidak bekerja (65,7%).
Berdasarkan faktor risiko medis tertinggi, usia
kehamilan 37-42 minggu (63,7%), paritas <2
(70,6%), jarak kehamilan <2 tahun (55,2%), kadar Hb
≥11 gr% (60,2%), tidak ada penyakit (97,5%)
komplikasi kehamilan (56,2%), jenis komplikasi
ketuban pecah dini (69,0%), riwayat obstetric buruk
(59,7%). Proporsi tertinggi keadaan sewaktu pulang
bayi dan ibu adalah pulang berobat jalan berturut
(92,0%) dan (98,0%) . Nurjannah ,2016
WORKSHEETS (LEMBAR KERJA) ANALISI JURNAL

No Keterangan Pembahasan
1 Topik : Asli/ Pediatrics sosiodemografi dan kesehatan
karakteristik yang terkait dengan berat badan lahir
rendah di Canary

2 Variable bebas : Usia ibu, ibu yang merokok, preeklamsi, uk< 37 mg,
hipertensi, gestasional diabetes
3 Variable terikat : Data bayi BBLR berdasarkan klasifikasi.
4 Metode : Ini adalah transversal, observasional studi
epidemiologi nal deskriptif
5 Alat dan bahan : Sebuah salibstudi epidemiologi sectional dilakukan
dengan file dari wanita hamil pada tahun 2011 dan
2012 (n = 11.768) Ibu Rumah Sakit Universitario
Insular de Gran Canaria,
6 Hasil penelitian dan : Distribusi berat lahir mengungkapkan kelebihan anak
daftar pustaka underweight (9,3%), dimana (62,1%)
Apakah pretermature. Ibu dari Anak-anak dengan
BBLR lebih tipis, ukuran lebih kecil dan dari BMI
(<18,5 kg / m2), dan usia rata-rata 31,5. Telah dicatat
bahwa Juga ada Meningkatkan Antara usia ibu dan
berat badan rendahMeskipun efeknya tidak linear;
sebenarnya, peningkatan risiko BBLR mempercepat
seiring bertambahnya usia. Ketika BMI ibu
menurun, kurang lebih di bawah 25, risiko berat
badan lahir rendah meningkat secara linier.Tertinggi
OR corresponden janin intrauterin retardasi
pertumbuhan (CIR) (OR = 6,3; 95% CI = 5.3, 7.4),
hipertensi / eklamsi ,
Dalam asosiasi sosialkarakteristik demografi dan
berat lahir sebagai analisis univariat lakukan,diamati
bahwa ada perbedaan yang signifikan dalam berat
bayi baru lahir, rata-rata berat badan ibu, 62 kg
(54:72) dan. tinggi rata-rata ibu, 162 cm (158: 166)
dan indeks massa tubuh ibu dari anak-anak dengan
relatif rendah berat badan untuk anak-anak dengan
berat badan normal. Mereka adalah ibu-ibu lebih
tipis, ukuran lebih kecil dan BMI1 (<18,5 kg. / M2),
dengan usia rata-rata (31,5 tahun). Demikian juga,
adajuga perbedaan nifikan sig- antara ibu merokok (≥
10 cig. / Hari) dan ibu hamil dengan kontrol yang
lebih sedikit dokter kandungan pada anak-anak
kekurangan berat badan relatif terhadap mereka yang
tidak. Pada wanita hamil dengan retardasi intrauterine
pertumbuhan (CIR), diabetes gestasional, terancam
aborsi, oligohidramnion dan hipertensi / eklamsia
persentase yang lebih tinggi dari anak-anak yang
diamati dengan anak-anak berat badan rendah dengan
berat badan normal.

Anda mungkin juga menyukai