MENOPAUSE
DISUSUN OLEH
KELOMPOK RW 01
PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
TRI MANDIRI SAKTI BENGKULU
TAHUN 2018
2
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas berkah
dan rahmatnya kelompok kami dapat menyelesaikan tugas MAKALAH ini,
dengan tema yang telah ditentukan yaitu: “MENOPAUSE” Dimana menopause
merupakan masalah yang penting yang dialami oleh wanita dimana berujung pada
berhentinya proses HAID,
kiranya makalah ini berguna bagi proses pembelajaran didalam kelas ini
walau kami tahu makalah ini hanya sekedar copy paste ataupun dengan usaha
yang tak terlalu keras namun kami harap apa yang kami kerjakan berguna untuk
sesama kami dalam proses pembelajaran, akhir kata kami mohon maaf apabila ada
kesalahan dalam tutur kata ketikan dalam makalah ini. Wassalamualaikum wr.wb
Penyusun
3
DAFTAR ISI
4
B............................................................................................................Saran
.............................................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA
5
6
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menopause dikenal sebagai masa berakhirnya menstruasi atau haid, dan
sering dianggap menjadi momok dalam kehidupan wanita. Sebagian besar
wanita mulai mengalami gejala menopause pada usai 40-an dan puncaknya
tercapai pada usia 50 tahun. Kebanyakan mengalami gejala kurang dari 5
tahun dan sekitar 25% lebih dari 5 tahun. Namun bila diambil rata-ratanya,
umumnya seorang wanita akan mengalami menopause sekitar usia 45-50
tahun (Rostiana 2009).
Menurut perhitungan para ilmuwan pada tahun 2030 mendatang
diperkirakan jumlah perempuan di dunia yang memasuki masa menopause
akan mencapai 1,2 milyar orang. Itu artinya sebanyak 1,2 milyar perempuan
akan memasuki usia lebih 50 tahun, dan angka itu merupakan tiga kali lipat
angka sensus tahun 1990 tentang jumlah perempuan menopause (Siswono
2001). Sementara di Indonesia menurut badan pusat statistika (BPS), pada
2025 diperkirakan akan ada 60 juta wanita menopause (Anonim 2007).
Akibat perubahan dari haid menjadi tidak haid lagi, otomatis terjadi
perubahan organ reproduksi wanita. Perubahan fungsi indung telur akan
memengaruhi hormon dalam yang kemudian memberikan pengaruh pada
organ tubuh wanita pada umumnya. Tidak heran apabila kemudian muncul
berbagai keluhan fisik, baik yang berhubungan dengan organ reproduksinya
maupun organ tubuh pada umumnya. Tidak hanya itu, perubahan ini seringkali
memengaruhi keadaan psikis seorang wanita (Rostiana 2009).
Keluhan psikis sifatnya sangat individual yang dipengaruhi oleh sosial
budaya, pendidikan, lingkungan, dan ekonomi. Keluhan fisik maupun psikis
ini tentu saja akan mengganggu kesehatan wanita yang bersangkutan termasuk
perkembangan psikisnya. Selain itu, bisa memengaruhi kualitas hidupnya.
Dalam menyingkapi dirinya yang akan memasuki masa menopause, beberapa
wanita menyambutnya dengan biasa. Mereka menganggap kondisi ini sebagai
bagian dari siklus hidupnya (Rostiana 2009).
1
Gejala-gejala psikologis pada masa menopause adalah perasaan murung,
kecemasan, irritabilitas dan perasaan yang berubah-ubah, labilitas emosi,
merasa tidak berdaya, gangguan daya ingat, konsentrasi berkurang, sulit
mengambil keputusan, merasa tidak berharga (Glasier dan Gebbie 2006).
Sementara gejala-gejala fisik yang timbul pada menopause adalah semburan
rasa panas (hot flushes) dan keringant pada malam hari, kelelahan, insomnia,
kekeringan kulit dan rambut, sakit dan nyeri pada persendian, sakit kepala,
palpitas (denyut jantung cepat dan teratur), dan berat badan bertambah
(Anonim 2007).
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Menopause ?
2. Bagaimana Gizi yang diperlukan menopause ?
3. Bagaimana Pola Makan Yang Sehat ?
4. Bagaimana Tahap-tahap Dalam Menopause ?
5. Bagaimana Perubahan Yang Terjadi Pada Menopause ?
6. Bagaimana Dampak Kesehatan Baik Fisik pada menopause ?
7. Bagaimana Dampak kesehatan psikologis menopause ?
8. Apa Upaya-upaya Menghadapi menopause ?
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Pengertian Menopause
2. Untuk Mengetahui Gizi yang diperlukan menopause
3. Untuk Mengetahui Pola Makan Yang Sehat
4. Untuk Mengetahui Tahap-tahap Dalam Menopause
5. Untuk Mengetahui Perubahan Yang Terjadi Pada Menopause
6. Untuk Mengetahui Dampak Kesehatan Baik Fisik pada menopause
7. Untuk Mengetahui Dampak kesehatan psikologis menopause
8. Untuk Mengetahui Upaya-upaya Menghadapi menopause
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Menopause
Menopause adalah masa berhentinya haid secara alamiah yang biasanya
terjadi antara usia 45-50 tahun, atau masa berhentinya haid sama sekali.
Pemenuhan gizi yang memadai akan sangat membantu dalam menghambat
2
berbagai dampak negative menopause terhadap kinerja otak, mencegah kulit
kering serta berbagai penyakit lainnya.
3
7. Hindari alcohol sekalipun dalam jumlah sedikit dalam bentuk
makanan
8. Hindari jenis camilan yang mengandung banyak gula dan tinggi
lemak. (kentang goring, keripik, cake, cokelat, atau es krim ). Ganti
dengan jenis makanan yang rendah lemak seperti buah segar, jagung
kukus, resoles isi sayuran, kroket dan yogurt
4
1. Perubahan Organ Reproduksi.
Akibat berhentinya haid, berbagai reproduksi akan mengalami perubahan.
2. Perubahan Hormon
Sesuatu yang berlebihan atau kurang, tentu mengakibatkan timbulnya
suatu reaksi pada kondisi menopause reaksi yang nyata adalah perubahan
hormon estrogen yang menjadi berkurang.
Meski perubahan terjadi juga pada hormon lainnya, seperti progesteron,
tetapi perubahan yang mempengaruhi langsung kondisi fisik tubuh
maupun organ reproduksi, juga psikis adalah perubahan hormon estrogen.
Menurunnya kadar hormon ini menyebabkan terjadi perubahan haid
menjadi sedikit, jarang, bahkan siklus haidnya mulai terganggu, hal ini
disebabkan tidak tumbuhnya selaput lendir rahim akibat rendahnya
hormon estrogen.
3. Perubahan Fisik
Akibat perubahan organ reproduksi maupun hormon tubuh pada saat
menopause mempengaruhi berbagai keadaan fisik tubuh seorang wanita,
keadaan ini berupa keluhan ketidaknyamanan yang timbul dalam
kehidupan sehari-hari.
4. Perubahan Emosi
Selain fisik perubahan psikis juga sangat mempengaruhi kualitas hidup
seorang wanita dalam menjalani masa menopause sangat tergantung pada
masing-masing individu, pengaruh ini sangat tergantung pada pandangan
masing-masing wanita terhadap menopause, termasuk pengetahuannya
tentang menopause.
5
Tanda paling umum adalah fluktuasi dalam siklus haid, kadang kala haid
muncul tepat waktu, tetapi tidak pada siklus berikutnya. Ketidakteraturan
ini sering disertai dengan jumlah darah yang sangat banyak, tidak seperti
volume pendarahan haid yang normal.
2. Gejolak rasa panas
Arus panas biasanya timbul pada saat darah haid mulai berkurang dan
berlangsung sampai haid benar-benar berhenti. Sheldom H.C. (dalam
restta Reitz ,1979). Arus panas ini disertai oleh rasa menggelitik disekitar
jari-jari, kaki maupun tangan serta pada kepala, atau bahkan timbul secara
menyeluruh.
3. Kekeringan vagina
Kekeringan vagina terjadi karena leher rahim sedikit sekali mensekresikan
lendir. Penyebabnya adalah kekurangan estrogen yang menyebabkan liang
vagina menjadi lebih tipis, lebih kering dan kurang elastis. Alat kelamin
mulai mengerut, keputihan rasa sakit pada saat kencing.
4. Perubahan kulit
Estrogen berperan dalam menjaga elastisitas kulit, ketika mensturasi
berhenti maka kulit akan terasa lebih tipis, kurang elastis terutama pada
daerah sekitar wajah, leher dan lengan. (hurlock,1992).
5. Keringat dimalam hari
Berkeringat malam hari, bangun bersimbah peluh, sehingga perlu
mengganti pakaian dimalam hari, karena tidak dapat tidur nyenyak.
6. Sulit tidur
Imsomnia (sulit tidur) lazim terjadi pada waktu menopause, tetapi hal ini
mungkin ada kaitannya dengan rasa tegang akibat berkeringat malam hari.
7. Perubahan pada mulut.
Pada saat ini kemampuan mengecap pada wanita berubah menjadi kurang
peka, sementara yang lain mengalami gangguan gusi dan gigi menjadi
lebih mudah tanggal.
8. Kerapuhan tulang
Rendahnya kadar estrogen merupakan penyebab proses osteoporosis
(kerapuhan tulang). Osteoporosis merupakan penyakit kerangka yang
paling umum dan merupakan persoalan bagi yang telah berumur, paling
banyak menyerang wanita yang telah menopause. Kehilangan 1% tulang
dalam setahun dapat akibat proses penuaan, tetapi kadang setelah
menopause kita kehilangan 2% setahunnya.
6
7
9. Badan menjadi gemuk
Banyak wanita menjadi gemuk selama menopause, rasa letih yang
biasanya dialami pada masa menopause, diperburuk dengan perilaku
makan yang sembarangan.
10. Penyakit
Ada beberapa penyakit yang seringkali dialami oleh wanita menopause,
dari sudut pandang medik ada 2 perubahan paling penting yang terjadi
pada waktu menopause yaitu meningkatnya kemungkinan terjadi penyakit
jantung, pembuluh darah serta hilangnya mineral dan protein di dalam
tulang (osteoporosis).
8
tertekan karena kehilangan seluruh perannya sebagai wanita dan harus
menghadapi masa tuanya.
9
2. Olahraga yang teratur
a. Manfaat olah raga untuk menopause adalah dapat mencegah
penambahan berat badan. Perempuan cenderung kehilangan massa otot
dan mendapatkan lemak perut pada saat telah mencapai fase
menopause. Aktivitas fisik secara teratur dapat membantu mencegah
penambahan berat badan.
b. Mengurangi risiko kanker. Olahraga selama dan setelah menopause
dapat membantu Anda menurunkan berat badan berlebih atau
mempertahankan berat badan yang sehat, yang dapat meningkatkan
perlindungan tubuh dari berbagai jenis kanker, termasuk payudara,
usus besar dan kanker endometrium.
c. Memperkuat tulang. Manfaat olahraga untuk menopause dapat
memperlambat rapuhnya tulang setelah menopause, yang akan
menurunkan risiko patah tulang dan osteoporosis.
d. Mengurangi risiko penyakit lainnya. Peningkatan berat badan
menopause dapat memiliki implikasi serius bagi kesehatan. Kelebihan
berat badan meningkatkan risiko penyakit jantung dan diabetes tipe 2.
Olahraga teratur dapat mengatasi risiko ini.
e. Manfaat olahraga untuk menopause lainnya adalah dapat
meningkatkan suasana hati Anda menjadi lebih relaks. Secara fisik
orang dewasa yang aktif memiliki risiko lebih rendah dari depresi dan
penurunan kognitif.
10
f.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Istilah menopause digunakan untuk mengatakan suatu keadaan dimana
wanita berhenti dari haidnya selamanya. Faktor-faktor yang mempengaruhi
menopause diantaranya menarch, kondisi kejiwaan dan pekerjaan, jumlah
anak, penggunaan obat-obat KB, merokok, cuaca dan ketinggian tempat
tinggal dari permukaan laut serta sosial-ekonomi. Masa pramenopause,
menopause dan pasca menopause dikenal sebagai masa klimakterium,
sedangkan keluhan-keluhan yang terjadi pada masa tersebut disebut sebagai
sindroma klimaterik. Gejala fisik yang dialami saat menopause adalah berupa
rasa panas yang tiba-tiba menyerang bagian atas tubuh, keluar keringat yang
berlebihan pada malam hari, sulit tidur, iritasi pada kulit, gejala pada mulut
dan gigi, kekeringan vagina, kesulitan menahan buang air kecil, dan
peningkatan berat badan. Di Indonesia banyak makanan dan tumbuhan yang
mengandung hormon estrogen yang bisa dimanfaatkan yaitu tempe, pepaya,
bengkuang, dan buah terong. Terapi estrogen telah diakui dapat merangsang
peningkatan trigliserida, menurunkan risiko penyakit jantung, menurunkan
risiko osteoporosis, dan mungkin menurunkan penyakit Alzheimer.
B. Saran
Perlu adanya dukungan psikologis untuk wanita yang mengalami
menopause sehingga mereka memiliki kualitas hidup yang positif, karena
menopause merupakan hal yang wajar. Selain itu, Dianjurkan pada wanita-
wanita menopause untuk melakukan pemeriksaan kolesterol, dan bila profil
lipid darahnya kurang baik segera lakukan modifikasi diet, gaya hidup dan
olahraga. Bila hal ini juga tidak membantu konsultasikan pada ahli kesehatan
untuk mendapatkan obat atau menjalani terapi estrogen.
11
DAFTAR PUSTAKA
12