Anda di halaman 1dari 11

Juitech / Vol.01 / No.

02 / Oktober 2017 / p-ISSN : 2580-4057 / e-ISSN : 2597-7261

ANALISA HARMONISA PADA KARAKTERISTIK


MOTOR INDUKSI TIGA PHASA

Ferry Rahmat Astianta Bukit 1)


1)
Universitas Quality, Jl. Ring Road No. 18 Ngumban Surbakti Medan
Email : ferryrahmatastiantabukit@gmail.com

Abstrak
Motor Induksi tiga Phasa banyak digunakan pada dunia industri, oleh sebab itu
motor induksi diharapkan dapat beroperasi secara normal sesuai dengan
karakteristik kerja yang dikehendaki. Namun tidak dapat dipungkiri adanya
gangguan yang dapat menimbulkan kerusakan terhadap sistem kerja motor
Induksi yaitu salah satunya adalah harmonisa. Tujuan dari penulisan artikel ini
adalah untuk menjelaskan karakteristik kerja motor induksi tiga phasayang mana
menimbulkan harmonisa dan dalam operasi-nya juga mengandung harmonisa.
Metode yang digunakan dalam penelitian menganalisiskarakteristik kerja dari
motor induksi tiga phasa yang dalam operasinya mengandung harmonisa.Bentuk
harmonisa dianalisis dengan menggunakan representasi deret Fourier. Hasil yang
diperoleh dari penelitian ini menunjukkan bahwa pada kondisi operasi yang
mengandung harmonisa, medan magnet stator akan membangkitkan medan
harmonik yang berotasi yang menghasilkan mmf yang berotasi dua arah ( forward
dan backward). Pengaruh lain dari harmonik ini, adalah timbulnya torsi harmonik
yang bersamaan dengan torsi fundamental mengasilkan getaran (vibration) dan
kebisingan (noise)yang pengaruhnya cukup besar pada operasi motor induksi tiga
phasa.
Kata Kunci : Harmonisa, Motor Induksi, Torsi Harmonik.

Abstract
Three Phase Induction Motors are widely used in the industrial world, therefore
induction motors are expected to operate normally according to the desired work
characteristics. But can not be denied the existence of interference that can cause
damage to work induction motor system that one of them is harmonics. The
purpose of writing this article is to explain the working characteristics of three
phase induction motor which generates harmonics and in operation also contains
harmonics. The method used in the study analyzed the working characteristics of
three phase induction motor which in its operation contains harmonics. The
harmonic form is analyzed by using Fourier series representation. The results
obtained from this study indicate that under operating conditions containing
harmonics, the stator magnetic field generates a rotating harmonic field that
produces a forward and backward mmf mmf. Another effect of this harmonic, is
the incidence of harmonic torque which coincides with the fundamental torque
produces vibration and noise which has considerable effect on the operation of
three phase induction motors.
Keyword :Harmonics, Induction Motors, Harmonic Torque.

Hal 65
Juitech / Vol.01 / No. 02 / Oktober 2017 / p-ISSN : 2580-4057 / e-ISSN : 2597-7261

Pendahuluan penelitian iniakan dianalisa pengaruh


Dewasa ini timbul isu yang harmonisa terhadap karakteristik
cukup berkembang pesat, yakni kerja motor induksi tiga phasa.
masalah faktor kualitas daya
listrik.Salah satu permasalahan Harmonisa
kualitas daya yang dapat sangat Harmonisa adalah gelombang-
mempengaruhi keadaan suatu sistem gelombang tegangan dan arus
tenaga adalah harmonisa. Harmonisa sinusoidal yang pada umumnya
merupakan fenomena yang timbul mempunyai frekuensi kelipatan
dari pengoperasian beban listrik yang bilangan bulat (integer) dari
sebagian besar diakibatkan dari frekuensi dasarnya. Bilangan bulat
beban non linier, dimana akan pengali frekuensi dasarnya disebut
terbentuk gelombang yang ber- angka urutan harmonisa.
frekuensi tinggi yang merupakan
kelipatan dari frekuensi
fundamentalnya.
Sumber utama harmonisa
adalah beban non-linier yang
impedansinya tidak konstan dalam
setiap periode tegangan masukan.
Dengan impedansi-nya yang tidak Gambar 1. Gelombang Fundamental
konstan maka arus listrik yang yang Terdistorsi Harmonisa ke 3
dihasilkan tidaklah berbanding lurus
dengan tegangan yang diberikan Sumber Harmonisa Pada Motor
sehingga beban non-linier tidaklah Induksi
mematuhi hukum ohm. Gelombang Motor induksi dalam operasi-
arus listrik yang dihasilkan oleh nya juga menghasilkan harmonisa.
beban non-linier tidak sama dengan Pada pembuatan-nya motor induksi
bentuk gelombang tegangan menggunakan material
sehingga terjadi cacat (distorsi). ferromagnetik, adanya material ini
Terdapatnya harmonisa pada pada mesin yang menghasilkan
sistem tenaga listrik menimbulkan kurva B-H yang tidak linier sehingga
dampak yang merugikan pada menimbulkan efek saturasi
peralatan listrik. Dimana peralatan (kejenuhan pada inti besi). Fenomena
listrik tersebut akan mengalami ini mengakibatkan distribusi fluks
penurunan kerja dan bahkan yang tidak sinusoidal, sehingga
mengalami kerusakan. Dampak menghasilkan GGL induksi yang
harmonisa pada motor induksi adalah terdistorsi dan juga mempengaruhi
meningkatnya rugi-rugi tembaga dan bentuk gelombang arus dan tegangan
inti yang akan menurunkan efisiensi baik pada belitan stator maupun
motor. Selain itu harmonisa ini rotornya. Harmonisa yang di-
menimbulkan torsi harmonik yang hasilkan dari fenomena ini besaran
bersamaan dengan torsi fundamental sesaatnya berubah terhadap waktu
menghasilkan getaran yang yang disebut juga dengan harmonisa
pengaruhnya cukup besar pada waktu (Time harmonic). Harmonisa
operasi motor.Oleh sebab itu, pada ini juga terjadi pada kondisi sistem
yang tidak seimbang.

Hal 66
Juitech / Vol.01 / No. 02 / Oktober 2017 / p-ISSN : 2580-4057 / e-ISSN : 2597-7261

Pengaruh Harmonisa Pada Motor


Induksi
Dengan anggapan gelombang-
gelombang yang diterima merupakan
fungsi simetris setengah gelombang
maka harmonisa orde genap tidak
muncul pada motor induksi. Begitu
juga untuk harmonisa urutan nol
tidak mengganggu karakterisik dari
torsi motor induksi.
Harmonisa urutan positif Gambar 2. Gelombang Harmonisa
(7,13,19,24, ...) memiliki urutan 1, 3, 5, 7, 9, dan 13 untuk Frekuensi
phasa yang sama dengan komponen Fundamental 60 Hz.
fundamental sehingga arah medan Harmonisa Ruang (Space
putar dan torsi yang dihasilkan Harmonic) Pada Motor Induksi
searah dengan komponen Tiga Phasa
fundamental. Dengan kata lain, torsi
yang dihasilkan harmonisa urutan Salah satu harmonisa yang
positif akan menambah torsi yang dihasilkan oleh motor induksi adalah
dihasilkan pada komponen harmonisa ruang. Harmonisa ini
fundamental. terjadi pada belitan distribusi, celah
Harmonisa urutan negatif (slot), dan gigi-gigi pada stator dan
(5,11,17,23, ...) memiliki urutan rotor yang akan menghasilkan mmf
phasa yang berlawanan dengan (magnetomotive force) yang non-
komponen fundamental sehingga sinusoidal pada motor induksi,
arah medan putar dan torsi yang walaupun tegangan sumber yang
dihasilkannya juga berlawanan diberikan pada motor tidak
dengan yang dihasilkan komponen terdistorsi.
fundamental. Dengan kata lain, torsi Untuk distribusi yang
yang dihasilkan harmonisa urutan sinusoidal, maka persamaan mmf
negatif akan mengurangi torsi yang (magnetomotive force) nya dapat
dihasilkan pada komponen ditulis :
𝐹𝑎 = {𝐴1 cos 𝜃}𝑖𝑎
fundamental.
𝐹𝑏 = {𝐴1 cos(𝜃 − 120𝑜 )}𝑖𝑏 (1)
Pada harmonisa urutan negatif,
𝐹𝑐 = {𝐴1 cos(𝜃 − 240𝑜 )}𝑖𝑐
harmonisa ke-5 memiliki amplitudo Dengan persamaan arus sinusoidal
yang lebih besar dari pada harmonisa nya adalah sebagai berikut :
yang memiliki orde lebih tinggi 𝑖𝑎 (𝑡) = 𝑖𝑚 cos 𝜔1 𝑡
sehingga terdapat torsi yang 𝑖𝑏 (𝑡) = 𝑖𝑚 cos(𝜔1 𝑡 − 120𝑜 ) (2)
dihasilkan-nya memiliki dampak 𝑖𝑐 (𝑡) = 𝑖𝑚 cos(𝜔1 𝑡 − 240𝑜 )
yang lebih menonjol. Begitu juga Berikut ini digambarkan diagram
dengan harmonisa ke-7 pada urutan phasor untuk fluksi tiga phasa dari
positif yang memberikan dampak mmf yang original bersal dari phasa
yang lebih menonjol dari pada a-a’, b-b’, dan c-c’, masing-masing
harmonisa orde yang lebih tinggi, beda sudut 120o , yang diperlihatkan
seperti ditunjukkan pada Gambar 2. pada Gambar 3.

Hal 67
Juitech / Vol.01 / No. 02 / Oktober 2017 / p-ISSN : 2580-4057 / e-ISSN : 2597-7261

Bila persamaan (5)disubtitusikan


dengan persamaan transformasi
trigonometri berikut:
cos 𝑥 cos 𝑦 = 1⁄2 {cos(𝑥 − 𝑦) + cos(𝑥 +
𝑦)}
Sehingga diperoleh :
𝐴1 𝑖𝑚
𝐹𝑎 = {cos(𝜃 − 𝜔1 𝑡) + cos(𝜃 +
2
𝐴 𝑖 cos(3𝜃 − 𝜔1 𝑡)
𝜔1 𝑡)} + 32 𝑚 { }+
+ cos(3𝜃 + 𝜔1 𝑡)
𝐴5 𝑖𝑚 cos(5𝜃 − 𝜔1 𝑡)
{ } (6.a)
2 + cos(5𝜃 + 𝜔1 𝑡)
Sama hal nya untuk phasa b
dan c, disubtitusikan dengan
Gambar 3. Diagram Phasor Fluksi persamaan trigonometri, maka untuk
Tiga Phasa Pada Motor Induksi phasa b dan c dapat dituliskan
sebagai berikut :
𝐴1 𝑖𝑚
Untuk persamaan mmf yang 𝐹𝑏 = {cos(𝜃 − 𝜔1 𝑡)
2
nonsinusoidal (yang terdiri dari + cos(𝜃 + 𝜔1 𝑡 − 240𝑜 )}
harmonisa fundamental, harmonisa 𝐴 3 𝑖𝑚
+ {cos(3𝜃 − 𝜔1 𝑡
ke 3, 5, 7, dan seterusnya), adalah 2
𝑜)
sebagai berikut : − 240
𝐹𝑎 = {𝐴1 cos 𝜃 + 𝐴3 cos 3𝜃 + 𝐴5 cos 5𝜃 + ⋯ + cos(3𝜃 + 𝜔1 𝑡
+ 𝐴𝑛 cos 𝑛𝜃}𝑖𝑎 (𝑡) − 480𝑜 )}
𝐹𝑏 𝐴 5 𝑖𝑚
+ {cos(5𝜃 − 𝜔1 𝑡
𝐴1 cos(𝜃 − 120𝑜 ) + 𝐴3 cos 3(𝜃 − 120𝑜 ) + 2
𝐴5 cos 5(𝜃 − 120𝑜 ) − 480𝑜 )
= { } 𝑖𝑏 (𝑡)
+⋯ + cos(5𝜃 + 𝜔1 𝑡 − 720𝑜 )}
+𝐴𝑛 cos 𝑛(𝜃 − 120 )𝑜

𝐹𝑐 (6.b)
𝐴1 cos 𝜃(𝜃 − 240𝑜 ) + 𝐴3 cos 3(𝜃 − 240𝑜 )
𝐴1 𝑖𝑚
+ 𝐴5 cos 5(𝜃 − 240𝑜 ) 𝐹𝑐 = {cos(𝜃 − 𝜔1 𝑡)
= { } 𝑖𝑐 (𝑡) 2
+⋯
+𝐴𝑛 cos 𝑛(𝜃 − 240 )𝑜 + cos(𝜃 + 𝜔1 𝑡 + 240𝑜 )}
𝐴 3 𝑖𝑚
(3) + {cos(3𝜃 − 𝜔1 𝑡
Dimana n merupakan urutan 2
𝑜)
+ 240
harmonisa = 1, 2, 3, 4, 5, dan + cos(3𝜃 + 𝜔1 𝑡
seterusnya. + 480𝑜 )}
Dengan memperhitungkan 𝐴 5 𝑖𝑚
+ {cos(5𝜃 − 𝜔1 𝑡
harmonisa fundamental, harmonisa 2
𝑜)
+ 480
ketiga, dan harmonisa kelima, maka + cos(5𝜃 + 𝜔1 𝑡
besarnya mmf total adalah : + 720𝑜 )}
𝐹𝑡𝑜𝑡 (𝜃, 𝑡) = 𝐹𝑎 + 𝐹𝑏 + 𝐹𝑐 (4)
Dimana : (6.c)
𝐹𝑎 = {𝐴1 cos 𝜃 + 𝐴3 cos 3𝜃 + Dengan demikian, besarnya
𝐴5 cos 5𝜃}𝑖𝑚 cos 𝜔1 𝑡 (5) mmf total pada persamaan 4. dapat
𝐹𝑎 = 𝐴1 𝑖𝑚 cos 𝜃 cos 𝜔1 𝑡 + disederhana-kan menjadi :
𝐴3 𝑖𝑚 cos 3𝜃 cos 𝜔1 𝑡 + 𝐹𝑡𝑜𝑡 (𝜃, 𝑡) =
3
𝐴1 𝑖𝑚 cos(𝜔1 𝑡 − 𝜃) +
𝐴5 𝑖𝑚 cos 5𝜃 cos 𝜔1 𝑡 3
2
𝐴5 𝑖𝑚 cos(𝜔1 𝑡 − 5𝜃) (7)
2

Hal 68
Juitech / Vol.01 / No. 02 / Oktober 2017 / p-ISSN : 2580-4057 / e-ISSN : 2597-7261

Dengan kecepatan sudut (anguler) Tabel 1. Harmonisa Ruang Urutan


𝑑∅ Positif, Negatif, dan Nol
mmf fundamentalnya 𝑑𝑡1 adalah :
𝜔1 . 𝑡 − 𝜔1 = 0,
Spatial harmonic + - 0
𝜔1 = 𝜔1 . 𝑡 ,
squence
𝑑𝜃1
= 𝜔1 Spatial harmonic 1 2 3
𝑑𝑡 order
Dan kecepatan sudut dengan mmf 4 5 6
yang terdistorsi harmonisa ruang 7 8 9
𝑑∅ 10 11 12
yang kelima 𝑑𝑡5 adalah :
13 14 15
𝜔1 . 𝑡 + 5𝜃5 = 0,
5𝜃5 = −𝜔1 . 𝑡 ,
𝑑𝜃5 𝜔1 Umumnya harmonisa genap
=− dan harmonisa kelipatan tiga (triplen
𝑑𝑡 5
Berdasarkan persamaan 7 harmonics), pada sistem tiga phasa
diatas, dapat dilihat bahwa besarnya yang seimbang, tidak akan muncul,
total mmf terdiri dari harmonisa karena berharga nol.
fundamental dan harmonisa kelima Persamaan umum harmonisa ruang
yang dapat digambar-kan pada grafik (spatial harmonic) dapat ditulis :
𝑑𝜃ℎ + 𝜔1
dari harmonisa ruang yang terjadi. =( ) (8)
𝑑𝑡 0 ℎ
Perhatikan Garmbar 4
Harmonisa Waktu (Time
Harmonics) Pada Motor Induksi
Tiga Phasa
Untuk sitem tiga phasa yang
seimbang, secara matematis medan
putar yang dihasilkan akan berotasi
searah dengan jarum jam. Dalam hal
ini kita asumsikan bahwa belitan
sudah dirancang sedemikian rupa
sehingga semua harmonisa ruang
Gambar 4. Grafik Harmonisa dapat ditiadakan (tidak diperhitung-
Fundamental dan Harmonisa Kelima kan), maka untuk mmf pada phasa a
pada Mesin Induksi Berputar Dengan dapat dituliskan sebagai berikut :
Arah yang Berlawanan 𝐹𝑎 = 𝐴1 cos 𝜃 𝑖𝑎 (𝑡) (9)
Bila motor induksi tiga phasa
Grafik yang memperlihatkan dihubungkan dengan sumber
harmonisa ruang (spatial harmonic), tegangan tiga phasa seimbang, yang
dengan hadirnya harmonisa mana arusnya mengandung
fundamental, dan harmonisa kelima, harmonisa fundamental dan
ditunjukkan pada Gambar 4 di atas. harmonisa waktu kelima.
Dengan catatan bahwa mmf Maka persaman arus nya tersebut
harmonisa ketiga tidak diperhitung- untuk 𝜔1 = 2𝜋𝑓1 adalah :
kan (dikarenakan merupakan urutan 𝑖𝑎 (𝑡) = {𝐼𝑚1 cos 𝜔1 𝑡 + 𝐼𝑚5 cos 5𝜔1 𝑡}
𝑖𝑏 (𝑡) = {𝐼𝑚1 cos(𝜔1 𝑡 − 120𝑜 ) +
nol). 𝐼𝑚5 cos(5𝜔1 𝑡 − 120𝑜 )}𝑖𝑐 (𝑡)

Hal 69
Juitech / Vol.01 / No. 02 / Oktober 2017 / p-ISSN : 2580-4057 / e-ISSN : 2597-7261

𝑖𝑐 (𝑡) = {𝐼𝑚1 cos(𝜔1 𝑡 + 120𝑜 ) + 𝑑𝜃5


= 5𝜔1
𝐼𝑚5 cos(5𝜔1 𝑡 + 120𝑜 )} (10) 𝑑𝑡
Dengan demikian untuk Untuk sistem yang
persamaan MMF phasa a, b, dan c mengandung komponen arus
yang mengandung harmonisa waktu fundamental dan harmonisa kelima
kelima adalah sebagai berikut : dimana harmonisa kelima ini
𝐹𝑎 = 𝐴1 cos(𝜃) berotasi dengan arah yang
{𝐼𝑚1 cos 𝜔1 𝑡 + 𝐼𝑚5 cos 5𝜔1 𝑡} berlawanan dengan arah jarum jam,
𝐹𝑏 = 𝐴1 cos(𝜃 − 120𝑜 ) maka dapat ditulis :
𝐼 cos(𝜔1 𝑡 − 120𝑜 )
{ 𝑚1 } 𝑖𝑎 (𝑡) = { 𝐼 cos 𝜔1 𝑡 + 𝐼𝑚5 cos 5𝜔1 𝑡}
+𝐼𝑚5 cos(5𝜔1 𝑡 − 120𝑜 )
𝑖𝑏 (𝑡) = {𝐼𝑚1 cos(𝜔1 𝑡 − 120𝑜 ) +
𝐹𝑐 = 𝐴1 cos(𝜃 + 120𝑜 ) {𝐼𝑚1 cos(𝜔1 𝑡 +
𝐼𝑚5 cos(5𝜔1 𝑡 + 120𝑜 )}
120𝑜 ) + 𝐼𝑚5 cos(5𝜔1 𝑡 + 120𝑜 )} (11) 𝑖𝑐 (𝑡) = {𝐼𝑚1 cos(𝜔1 𝑡 + 120𝑜 ) +
Total MMF nya adalah : 𝐼𝑚5 cos(5𝜔1 𝑡 − 120𝑜 )} (14)
𝐹𝑡𝑜𝑡 = 𝐹𝑎 + 𝐹𝑏 + 𝐹𝑐 Maka kecepatan sudut untuk
Bila persamaan 11. dikembangkan harmonisa kelima :
dan disubtitusikan dengan persamaan 𝑑𝜃5
= −5𝜔1
transfor-masi trigonometri berikut : 𝑑𝑡
cos 𝑥 cos 𝑦 = 1⁄2 {cos(𝑥 − 𝑦) + cos(𝑥 + Phasor diagram berikut ini
𝑦)} memper-lihatkan arah perputaran
Maka akan diperoleh : yang maju pada fundamentalnya, dan
𝐴1 𝑖𝑚1 pada harmonisa kelima nya, yang
𝐹𝑎 = ( ) cos(𝜃 − 𝜔1 𝑡)
2 diperlihatkan pada Gambar 5.
𝐴1 𝑖𝑚1
+( ) cos(𝜃 + 𝜔1 𝑡) Sedang-kan untuk perputaran yang
2 maju pada fundamentalnya dan
𝐴1 𝑖𝑚5
+( ) cos(𝜃 − 5𝜔1 𝑡) perputaran yang mundur pada
2
𝐴1 𝑖𝑚5 harmonisa kelima, yang
+( ) cos(𝜃 − 5𝜔1 𝑡)
2 diperlihatkan pada Gambar 6.
𝐴1 𝑖𝑚1
𝐹𝑏 = ( 2
) cos(𝜃 − 𝜔1 𝑡)
𝐴1 𝑖𝑚1
+( 2
) cos(𝜃 + 𝜔1 𝑡 − 240𝑜 )
𝐴1 𝑖𝑚5
+( 2
) cos(𝜃 − 5𝜔1 𝑡)
𝐴1 𝑖𝑚5
+( 2
) cos(𝜃 − 5𝜔1 𝑡 − 240𝑜 )

𝐴1 𝑖𝑚1
𝐹𝑐 = ( ) cos(𝜃 − 𝜔1 𝑡)
2
𝐴1 𝑖𝑚1
+( ) cos(𝜃 + 𝜔1 𝑡 + 240𝑜 ) Gambar 5. Phasor Diagram yang
2
𝐴1 𝑖𝑚5
+( ) cos(𝜃 − 5𝜔1 𝑡) Memperlihatkan Perputaran Arah
2
+(
𝐴1 𝑖𝑚5
) cos(𝜃 − 5𝜔1 𝑡 + 240𝑜 ) (12) Maju pada Fundamentalnya, dan
2
pada Harmonisa Ke- 5.
Maka, total mmf nya adalah :
𝐴1 𝑖𝑚1
𝐹𝑡𝑜𝑡 = ( 2
) cos(𝜃 − 𝜔1 𝑡) +
𝐴1 𝑖𝑚5
( 2
) cos(𝜃 − 5𝜔1 𝑡) (13)
Kecepatan sudut untuk harmonisa
𝑑𝜃
waktu kelima 𝑑𝑡5 adalah :
𝜃5 − 5𝜔1 . 𝑡 = 0,
𝜃5 = 5𝜔1 . 𝑡 ,

Hal 70
Juitech / Vol.01 / No. 02 / Oktober 2017 / p-ISSN : 2580-4057 / e-ISSN : 2597-7261

RsTH jhω1LslTH jhω1L’rl R’r

ĨshTH (1-sh)R’r
VshTH
sh

Gambar 7. Rangkaian Thevenin


Motor Induksi yang Mengandung
Gambar 6. Phasor Diagram yang Harmonik ke-h
Memperlihatkan Perputaran Arah
Maju pada Fundamentalnya, dan Dari Gambar 7. diatas didapat besar
Perputaran Arah Mundur pada arus strating untuk harmonisa ke h,
Harmonisa Ke-5. adalah :
Ṽ𝑠ℎ𝑇𝐻
Ĩ𝑠ℎ𝑇𝐻 = 𝑅′𝑟
(17)
(𝑅𝑠𝑇𝐻 + )+𝑗ℎ𝜔1 (𝐿𝑠𝑙𝑇𝐻 +𝐿′𝑟𝑙 )
Adanya arah maju dan mundur 𝑠ℎ

Pada medan putar yang dihasilkan Dan untuk torsi harmonik nya adalah
oleh harmonisa urutan positif, sebagai berikut :

𝑅
negatif, dan nol sehingga menghasil- 𝑞1 𝑉 2 𝑠ℎ𝑇𝐻 𝑟
1 𝑠ℎ
𝑇𝑒ℎ = 𝜔 ′ 2
(18)
kan harmonik torsi poros. Oleh 𝑠ℎ 𝑅
(𝑅𝑠𝑇𝐻+ 𝑟) +(ℎ𝜔1 )2 (𝐿𝑠𝑙𝑇𝐻 +𝐿′𝑟𝑙 )
2
𝑠ℎ
karena itu, harmonisa waktu
Dimana :
memiliki dampak penting untuk
q = jumlah phasa
diperhatikan pada motor induksi tiga
h = urutan harmonik
phasa.
𝜔1 = kecepatan sudut elektrik
(𝜔1 = 2𝜋𝑓1 )
Hasil Dan Pembahasan
Gelombang non-sinus periodik
dalam interval waktu dapat diwakili
oleh jumlah dari fundamental dan
serangkaian perintah yang lebih
tinggi dari komponen harmonik pada
frekuensi yang merupakan kelipatan
bilangan bulat (integral) dari
komponen fundamental.
Bentuk gelombang terdistorsi
tersebut dianalisis dengan meng- Gambar 8. Torsi Elektrik
gunakan representasi Deret Fourier. Fundamental Motor Induksi (Te1)
Sebagai Fungsi dari Kecepatan Sudut
1.Torsi Fundamendal dan Torsi dan Slip S1
Hamonik Pada Motor Induksi
Untuk frekuensi fundamental Torsi fundamental yang
(h = 1), maka akan diperoleh torsi dimaksud untuk slip fundamental,
fundamental : diperlihatkan pada Gambar 8.

𝑅
1 𝑞1 𝑉 2 𝑠1𝑇𝐻 𝑟 Dimana Te1 torsi elektrik
𝑠1
𝑇𝑒1 = 𝜔 ′ 2
(15)
𝑠1 𝑅
(𝑅𝑠𝑇𝐻 + 𝑟) +(𝜔1 )2 (𝐿𝑠𝑙𝑇𝐻 +𝐿′𝑟𝑙 )
2 fundamental motor dan S1 sebagai
𝑠1
slip fundamental.

Hal 71
Juitech / Vol.01 / No. 02 / Oktober 2017 / p-ISSN : 2580-4057 / e-ISSN : 2597-7261

2.Slip Fundamental dan Slip yang mengandung harmonik dapat


Harmonik Pada Motor Induksi ditulis sebagai berikut :
Besarnya slip fundamental ℎ𝜔𝑠1 −(±)𝜔𝑚
𝑠ℎ = , (24)
ℎ𝜔𝑠1
dapat dihitung menurut rumus
( + ): untuk arah medan putar maju
berikut ini : (Forward)
𝑛𝑠1 −𝑛𝑚 𝜔 −𝜔
𝑠1 = = 𝑠1 𝑚 (19) ( - ): untuk arah medan putar mundur
𝑛𝑠1 𝜔𝑠1
𝜔𝑚 𝜔𝑚 (backward)
𝑠1 = 1− = 1 − 𝑠1
𝜔𝑠1 𝜔𝑠1
𝜔1 Gambar torsi harmonik motor
Dimana 𝜔𝑠1 = 𝑝/2 adalah induksi sebagai fungsi kecepatan
kecepatan sudut sinkron , dan 𝜔𝑚 sudut 𝜔𝑚dan slip harmonik s5 dan s7
adalah kecepatan sudut poros (rotor). .
Untuk besarnya slip yang
mengandung harmonik, maka
persamaannya menjadi :
ℎ𝜔𝑠1 −𝜔𝑚
𝑠ℎ = (20)
ℎ𝜔𝑠1
𝜔1
Dimana 𝜔𝑠1 = 𝑝/2 dan 𝜔1 adalah
kecepatan sudut elektrik dimana
𝜔1 = 2𝜋𝑓1 dan 𝑝 merupakan jumlah
kutub.
Gambar 9. Torsi Motor Induksi
Bila arah rotasi mmf harmonik
Untuk Harmonik Ke-5
termasuk dalam perhitungan, maka
dilakukan penjumlahan arah dimana
arah fundamental maju (forward),
arah mmf harmonik kelima mundur
(backward), arah harmonik ketujuh
adalah maju (forward). Arah dari
masing-masing harmonik dapat
dilihat pada tabel 1.
Untuk motor yang beroperasi
pada kondisi 𝜔𝑚 < 𝜔𝑠1 , maka nilai
slip untuk komponen harmonik Gambar 10. Torsi Motor Induksi
kelima adalah : Untuk Harmonik Ke-7
−5𝜔𝑠1 −𝜔𝑚
𝑠5 = , (21)
−5𝜔𝑠1
Dari Gambar 10. dapat dilihat,
Dimana −5𝜔𝑠1 menyatakan pada torsi elektrik ketujuh (Te7)
harmonik kelima arah mundur
untuk𝑠7 = 0 bernilai positif dengan
(backward):
5𝜔𝑠1 +𝜔𝑚 kecepatan sudut sinkronnya 7𝜔𝑠1.
𝑠5 = (22) Bila 𝜔𝑠1diambil sebagai
5𝜔𝑠1
Untuk harmonik ketujuh yang refrensi kecepatan sudut, maka slip
memiliki arah maju (forward): untuk harmonik kelima adalah :
7𝜔𝑠1 −𝜔𝑚 (1) 5𝜔𝑠1 +𝜔𝑚
𝑠7 = (23) 𝑠5 = (25)
7𝜔𝑠1 𝜔𝑠1
Dengan demikian, dari (1)
Dimana 𝑠5 merupakan pantulan
persamaan 22 dan 23 diatas dapat (reflected) dari slip harmonik ke-5.
disimpulkan bahwa persaman slip

Hal 72
Juitech / Vol.01 / No. 02 / Oktober 2017 / p-ISSN : 2580-4057 / e-ISSN : 2597-7261

Selanjutnya, pantulan harmonik ke-7


dapat ditulis :
(1) 7𝜔𝑠1 −𝜔𝑚
𝑠7 = (26)
𝜔𝑠1
(1)
Dimana 𝑠7 merupakan pantulan
(reflected) dari slip harmonik ke-7.
Secara umum, persamaan untuk
pantulan slip harmonik ini, dapat
ditulis :
(1) ℎ𝜔𝑠1 −(±)𝜔𝑚
𝑠ℎ = , (27)
𝜔𝑠1 Gambar 12. Torsi Harmonik Ke-7
(+) : untuk arah medan putar maju Sebagai Fungsi Kecepatan Sudut
(Forward) Rotor dan Slip Harmonik yang
(-) : untuk arah medan putar mundur Dipantulkan.
(backward)
Untuk memahami efek Hubungan antara slip
gabungan dari torsi harmonik dan fundamental (𝑠1) dengan slip
torsi fundamental, maka dilakukan harmonik yang direfleksikan
plot karakteristik torsi harmonik (Teh) (1)
(1) (pantulan dari slip harmonik) (𝑠5 )
dengan pantulan slip harmonik (𝑠ℎ )
adalah :
. Gambar 11 berikut ini (1) ℎ𝜔𝑠1 −𝜔𝑚 𝜔𝑠1 −𝜔𝑚 (ℎ−1)𝜔𝑠1
menunjukkan torsi harmonik ke-5 𝑠ℎ = = +
𝜔𝑠1 𝜔𝑠1 𝜔𝑠1
(Teh5) dengan pantulan slip harmonik 𝜔𝑠1
=1− + ℎ − 1 = ℎ(1 − 𝑠1 )
(1)
(𝑠5 ), sedangkan pada Gambar 12 𝜔𝑠1
Maka sebaliknya, pantulan slip
untuk harmonik ke-7 nya.
harmonik dengan slip fundamental :
(1)
𝑠ℎ = 𝑠1 + (ℎ − 1)
Untuk harmonik ke-5 diperoleh :
(1)
𝑠5 = −𝑠1 + 6
Sedangkan untuk harmonik ke-7:
(1)
𝑠7 = 𝑠1 + 6
Ingat bahwa :
(1) 5𝜔𝑠1 + 𝜔𝑚
𝑠5 =
Gambar 11. Torsi Harmonik Ke-5 𝜔𝑠1
Sebagai Fungsi Kecepatan Sudut Umumnya, pantulan slip
(1)
Rotor dan Slip Harmonik yang harmonik (𝑠ℎ ) merupakan fungsi
Dipantulkan. linier terhadap slip fundamental (𝑠1),
sehingga dapat juga ditulis
(1)
𝑠ℎ = 𝑠1 + (ℎ − 1)
untuk medan putar arah maju
(forward)
(1)
𝑠ℎ = 𝑠1 + (ℎ + 1)
untuk medan putar arah mundur
(backward)

Hal 73
Juitech / Vol.01 / No. 02 / Oktober 2017 / p-ISSN : 2580-4057 / e-ISSN : 2597-7261

Hubungan antara pantulan slip dapat mengakibatkan slip motor


(1) induksi lebih tinggi dari biasanya.
harmonik (𝑠ℎ ) Dengan slip
Ketika 𝜔𝑚 = 𝜔𝑚𝑟𝑎𝑡𝑒𝑑 , maka total
harmonik itu sendiri (𝑠ℎ ), ditentukan torsi elektrik Te = Te1+Te5+Te7
(1)
sebagai : 𝑠ℎ = 𝑓(𝑠ℎ ) . dimana slip ,dimana Te1 dan Te7 adalah torsi yang
harmoniknya adalah : bersifat motoring, sedangkan Te5,
ℎ𝜔𝑠1 − 𝜔𝑚 bersifat breaking. Utnuk mengetahui
𝑠ℎ =
ℎ𝜔𝑠1 arah putaran dari masing-masing
𝜔𝑠1 − 𝜔𝑚 (ℎ − 1)𝜔𝑠1 torsi, maka digambarkan dalam
= +
ℎ𝜔𝑠1 ℎ𝜔𝑠1 grafik phasor seperti yang ditunjuk-
𝜔𝑠1 − 𝜔𝑚
𝑠1 = kan Gambar 14.
𝜔𝑠1
(ℎ − 1)𝜔𝑠1 𝑠1
𝑠ℎ = +
ℎ𝜔𝑠1 ℎ
(1)
Untuk 𝑠ℎ = 𝑠1 + (ℎ − 1) ,
harmonik perputaran maju, dapat
ditentukan :
(1)
𝑠1 = 𝑠ℎ − (ℎ − 1)
Atau
(ℎ − 1)𝜔𝑠1 𝑠ℎ(1) − (ℎ − 1)
𝑠ℎ = +
ℎ𝜔𝑠1 ℎ
(1)
(ℎ − 1) 𝑠ℎ (ℎ − 1) Gambar 14. Grafik Phasor Untuk
= + −
ℎ ℎ ℎ Torsi Elektrik Harmonik
(1)
𝑠ℎ Fundamental, ke-5, dan ke-7
=

Sehingga untuk persamaan total torsi Dari Gambar 14, dapat kita
elektriknya : lihat bahwa harmonisa ke-7
Te = Te1+Te5+Te7, diperlihatkan oleh menghasilkan medan putar yang
gambar 13. searah dengan komponen
fundamental sehingga arah
harmonik ke-7 juga searah dengan
torsi fundamental yaitu arah maju
(searah dengan arah jarum jam),
sedangkan Harmonisa ke-5
menghasilkan medan putar yang
berlawanan arah dengan komponen
fundamental sehingga torsi
Gambar 13. Karakteristik Torsi harmonik ke-5 juga berlawanan
Elektrik Untuk Fundamental, dengan torsi fundamental yaitu arah
Harmonik Ke-5 dan Ke-7 Sebagai mundur. Interaksi antara Te1, Te5,dan
Fungsi Kecepatan Sudut dan Slip S1 Te7 inilah yang menimbulkan getaran
dan kebisingan yang apabila tidak
Dari Gambar 13 dapat dilihat ditindaklanjuti maka akan
bahwa terjadinya distorsi dalam menimbulkan kerusakan.
karakteristik torsi motor induksi tiga
phasa. Selain itu harmonisa juga

Hal 74
Juitech / Vol.01 / No. 02 / Oktober 2017 / p-ISSN : 2580-4057 / e-ISSN : 2597-7261

Kesimpulan 2008. Power Quality in


Motor induksi tiga phasa yang Power Systems and
beroperasi pada kondisi harmonisa Electrical Machines.New
maka medan magnet stator akan
York; Elsivier Academic
membangkitkan medan harmonik
yang berotasi menghasil-kan mmf Press.
yang berotasi dua arah ( forward dan Arrilaga, Jos, Bruce C Smith,
backward). Dimana Harmonisa Neville E. Watson, dan
urutan positif menghasilkan arah Alan R Wood. 1997.
medan putar dan torsi yang searah Power System Harmonic
komponen fundamental, sedangkan
Analysis. Chichster: Jhon
Harmonisa urutan negatif
menghasilkan arah medan putar dan Wiley & Sons.
torsi yang berlawanan dengan yang Bimbra, 1994, Electric
dihasilkan komponen fundamental, Manhinery
sehingga mengakibatkan perubahan (Theory,Performance,and
karekteristik torsi motor induksi tiga Applications) , Khanna
phasa.Pengaruh lain dari harmonik
Publisher, Nai Sarak-
ini, adalah timbulnya torsi harmonik
yang bersamaan dengan torsi Delhi.
fundamental mengasilkan getaran Chapman, Stephen J, Electric
(vibration) dan kebisingan yang Machinery Fundamentals,
pengaruh-nya cukup besar pada 3rd Edition, Mc Graw –
operasi motor induksi tiga phasa. Hill Book Company,
Singapore, 1999.
Daftar Pustaka
Suheta Titiek, Haryudo.S.I. Sankran, C. 2002. Power
Quality. New York: CRC
”Penga-ruh Harmonisa
Pada Gardu Trafo Tiang Press.
Dugan, Roger C. dkk. 2004.
Daya 200 kVA di PLN APJ
Surabaya Utara”. UNESA Electric Power System
Quality. Edisi Kedua.
Priliasari Fika, Gusmedi Herri,
Studi Pengaruh harmonisa McGraw-Hill. Jakarta,
2001.
pada arus listrik terhadap
besarnya penurunan Khoobro Amir, Krishna
Mahesh, Effect Of System
kapasitas daya (Kva)
terpasang transformator Harmonics and
Unbalanced Voltage on
Distribusi.Electrician
Jurnal Rekayasa dan Electro-magnetic
Performance of Induction
Teknologi Elektro.
Fuchs, Ewald F dan Motors, University of
Texas at Arlington.
Mohammad A.S. Masoum.

Hal 75

Anda mungkin juga menyukai