Anda di halaman 1dari 5

See

discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.net/publication/319457930

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN


KARYAWAN TERBAIK DENGAN METODE
PROMETHEE (STUDI KAS....

Article · July 2017

CITATIONS READS

0 1,110

1 author:

Setya Pami
STMIK Budi Darma
1 PUBLICATION 0 CITATIONS

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Sistem Pendukung Keputusan View project

All content following this page was uploaded by Setya Pami on 03 September 2017.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Jurnal Pelita Informatika, Volume 16, Nomor 3, Juli 2017
ISSN 2301-9425 (Media Cetak)
Hal: 298-301

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KARYAWAN


TERBAIK DENGAN METODE PROMETHEE
(STUDI KASUS: PT. KARYA ABADI MANDIRI)

Setya Pami

Mahasiswa Teknik Informatika STMIK Budi Darma


Jl. Sisingamangaraja No. 338 Simpang Limun Medan

ABSTRAK
Dalam pengambilan keputusan seleksi tenaga kerja penulis menggunakan metode Promethee. Dimana prometheeadalah salah
satu metode penentuan urutan atau prioritas dalam MCDM (Multi-CriterionDecision Making). Penggunaan Prometheeadalah
menentukan dan menghasilkan keputusan dari beberapa alternatif. Di dalamnya semua data digabung menjadi satu dengan bobot
penilaian yang telah diperoleh melalui penilaian terhadap hasil tes. Sistem pendukung keputusan bukan merupakan alat
pengambilan keputusan, melainkan merupakan sistem yang membantu pengambil keputusan dengan melengkapi mereka dengan
informasi dari data yang telah diolah dengan relevan dan diperlukan untuk membuat keputusan tentang suatu masalah dengan
lebih cepat dan akurat. Sehingga sistem ini tidak dimaksudkan untuk menggantikan pengambil keputusan dalam proses
pembuatan keputusan.

Kata Kunci: Model Promethee, Sistem Pendukung Keputusan, Visual Basic

I. PENDAHULUAN dengan solusi yang lain. Dengan mempertimbangkan


Di dalam sebuah perusahaan tentu saja akan faktor-faktor tersebut, promethee dipilih sebagai
dihadapkan pada beberapa pilihan yang dapat bantuan untuk mengambil keputusan dalam
menentukan keberhasilan perusahaan tersebut di penyelesaian masalah.
masa yang akan datang. Karena itu, diperlukan
sebuah pengambilan keputusan dalam memilih II. TEORITIS
alternatif yang ada ataupun yang disediakan. A. Sistem Pendukung Keputusan
Mengambil keputusan adalah salah satu bagian dari Sistem Pendukung Keputusan merupakan
kegiatan manusia yang dapat dilakukan sehari-hari, suatu sistem interaktif yang mendukung keputusan
termasuk dalam dunia bisnis. dalam proses pengambilan keputusan melalui
Pengambilan keputusan pada perusahaan ini alternatif–alternatif yang diperoleh dari hasil
diambil langsung oleh pemilik perusahaan itu sendiri pengolahan data, informasi dan rancangan model.
dengan menggunakan beberapa pertimbangan dan Sistem Pendukung Keputusan merupakan
kriteria yang telah ditentukan. Metode yang penggabungan sumber–sumber kecerdasan individu
digunakan dalam perancangan dan pembuatan dengan kemampuan komponen untuk memperbaiki
aplikasi ini yaitu metode PROMETHEE (Preference kualitas keputusan
Ranking Organization Method for Enrichment Dengan pengertian sebelumnya dapat
Evaluation). Promethee adalah suatu metode dijelaskan bahwa sistem pendukung keputusan bukan
penentuan urutan atau prioritas dalam analisis merupakan alat pengambilan keputusan, melainkan
multikriteria. Dari prioritas yang ada digunakan merupakan sistem yang membantu pengambil
penilaian dalam hubungan outranking, dimana untuk keputusan dengan melengkapi sebuah informasi dari
mengindikasi prioritasnya dan preferensi bagi setiap data yang telah diolah dengan relevan dan diperlukan
kriteria metode ini memusatkan pada nilai (value) untuk membuat keputusan tentang suatu masalah
tanpa memikirkan mengenai metode perhitungannya. dengan lebih cepat dan akurat.
Dipilihnya metode promethee karena mudah
dalam penggunaan aplikasinya, tingkat efisiensinya, B. Method for Enrichment Evaluation
dan inter-aktivitas, dimana metode ini memiliki Promethee adalah salah satu metode
pengaruh transparan terhadap setiap kriteria dan penentuan urutan atau prioritas dalam analisis
bobot dari solusi yang ada. Keuntungan utama lain multikriteria atau MCDM (Multi Criterion Decision
yang dimiliki oleh metode ini adalah metode Making). Dugaan dari dominasi kriteria yang
Promethee didasarkan pada pentingnya perbedaan digunakan dalam promethee adalah penggunaan nilai
hasil antara dua solusi, dimana penjelasan terbaik dalam hubungan outrangking. Masalah pokoknya
adalah apakah sebuah solusi dapat dibandingkan adalah kesederhanaan, kejelasan dan kestabilan.

298
Jurnal Pelita Informatika, Volume 16, Nomor 3, Juli 2017
ISSN 2301-9425 (Media Cetak)
Hal: 298-301

Semua parameter yang dinyatakan mempunyai Kriteria A1 A2 A3 A4


pengaruh nyata menurut pandangan ekonomi. F6(.) 8 9 6 8
Promethee menyediakan kepada user untuk F7(.) 7 9 6 8
rnenggunakan data secara langsung dalam bentuk F8(.) 0 1 0 1
tabel multikriteria sederhana. Selain itu Promethee Jumlah 71 71 71 72
mempunyai kemampuan untuk menangani banyak F1 = Kriteria Jujur F7 = Kriteria Disiplin
perbandingan, pengambil keputusan hanya F2 = Kriteria Penampilan F8 = Kriteria Prestasi
mendefinisikan skala ukurannya sendiri tanpa F3 = Kriteria Kepribadian A1 = Karyawan ke 1
batasan, untuk mengindikasi prioritasnya dan F4 = Kriteria Kehadiran A2 = Karyawan ke 2
preferensi untuk setiap kriteria dengan mernusatkan F5 = Kriteria Loyal A3 = Karyawan ke 3
pada nilai (value), tanpa memikirkan tentang metode F6 = Kriteria Tanggung Jawab A4 = Karyawan ke 4
perhitungannya. Pada fase pertama, nilai hubungan Pada proses pemilihan peserta secara manual,
outranking berdasarkan pertimbangan dominasi koordinator seleksi akan membandingkan
masing-masing kriteria. Indeks preferensi ditentukan berdasarkan jumlah hasil test terlebih dahulu
dan nilai outranking secara grafis disajikan apabila masih sama kemudian akan
berdasarkan preferensi dan pengambil keputusan. membandingkan dengan nilai pada kriteria Jujur
(F1) apabila masih sama kemudian akan
membandingkan nilai kriteria penampilan (F2)
III. ANALISA DAN PEMBAHASAN
dan apabila masih sama kemudian akan
Pembangunan Sistem Pendukung Keputusan
membandingkan nilai krirteria kepribadian (F3).
untuk Pemilihan Karyawan terbaik dengan
Pada contoh kasus diatas maka diperoleh :
menggunakan. Metode Promethee ini bertujuan
Tabel 3. Rangking Peserta Secara Manual
menghasilkan perangkat lunak untuk menentukan
Karyawan Rangking
Karyawan terbaik yang sesuai dengan kriteria –
A1 3
kriteria.
Perangkat lunak Sistem Pendukung Keputusan A2 4
untuk Pemilihan Karyawan terbaik ini didukung basis A3 2
data dimana hasil yang diperoleh dapat memudahkan A4 1
dalam pencarian data karyawan yang ingin 3. Perangkingan Peserta Dengan Sistem
dipromosikan untuk mendapatkan kenaikan pangkat, a. Saat admin menginputkan data karyawan yang
subsidi Haji ataupun balas jasanya dinaikkan. Dalam telah mengikuti test maka otomatis akan
hal ini terdapat beberapa tahapan yang harus dilalui terdaftar sebagai alternatif.
yaitu : b. Sistem akan membaca data kriteria yang akan
1. Perhitungan Bobot Secara Manual digunakan sebagai test.
Tabel 1. Bobot Kriteria c. Sistem akan membaca data test dari setiap
No Kriteria Bobot karyawan.
1 Jujur 0,354 d. Sistem menghitung selisih nilai test yang telah
2 Penampilan 0,172 dikalikan dengan bobot nya dari masing-
masing karyawan dengan rumus :
3 Kepribadian 0,172
d = f (ai) – f (aj)
4 Kehadiran 0,067
dimana :
5 Loyalitas 0,067
f (a1) :nilai karyawan ke i terhadap suatu test.
6 Tanggung jawab 0,067 f (a2) :nilai karyawan ke j terhadap suatu test.
7 Disiplin 0,067 d :selisih nilai antar dua karyawan terhadap
8 Prestasi 0,028 suatu test.
2. Perangkingan Karyawan Dengan Hasil Berikut adalah data test dari contoh kasus 4
Dipertimbangkan Secara Manual. Berikut ini karyawan pada tabel 4 yang sudah dikali dengan
adalah data test dari 4 karyawan yang memiliki bobot masing-masing kriteria sesuai dengan tabel.
hasil dipertimbangkan: Tabel 4. Data Test 4 Karyawan Dengan Bobot nya
Tabel 2. Data Test 4 Karyawan Kriteria A1 A2 A3 A4 Tipe Parameter
Kriteria A1 A2 A3 A4 Preferensi
F1 (0,354) 8,165 7,1 8,875 6,39 Linier p = 2,485
F1(.) 23 20 25 18 F2 (0,172) 1,204 1,892 1,548 1,72 Quasi q = 0,172
F2(.) 7 11 9 10 F3 (0,172) 1,72 1,376 1,892 1,72 Quasi q = 0,172
F4 (0,067) 0,536 0,469 0,402 0,603 Biasa -
F3(.) 10 8 11 10 F5 (0,067) 0,536 0,402 0,536 0,536 Biasa -
F4(.) 8 7 6 9 F6 (0,067) 0,536 0,603 0,402 0,536 Biasa -
F5(.) 8 6 8 8 F7 (0,067) 0,469 0,603 0,402 0,536 Biasa -
F8 (0,028) 0 0,028 0 0,028 Biasa -

299
Jurnal Pelita Informatika, Volume 16, Nomor 3, Juli 2017
ISSN 2301-9425 (Media Cetak)
Hal: 298-301

4. Proses Perhitungan Preferensi Untuk Tiap Peserta Net Flow Rangking


Kriteria. A4 0,292 1
Berikut adalah perhitungan indeks preferensi Berdasarkan proses perhitungan diatas nilai net
multikriteria untuk contoh kasus 4 karyawan diatas : flow dijadikan acuan untuk menentukan
peringkatnya dan didapat hasil peringkat pertama
 a1 , a 2    Pi a1, a 2 ;  a1 , a 2  
k
diduduki oleh A4
i 1 IV. IMPLEMENTASI
A. Form Login
a. Φ (A1,A2) = ( 0,428 + 0 + 1 + 1 + 1 + 0 + 0 + 0 ) / 8 = 0,428 Form login ini merupakan awal dari pembukaan
Φ (A2,A1) = ( 0 + 1 + 0 + 0 + 0 + 1 + 1 + 1 ) / 8 = 0,5 suatu program, dari form login ini maka akan
b. Φ (A1,A3) = ( 0 + 0 + 0 + 1 + 0 + 1 + 1 + 0 ) / 8 = 0,375
Φ (A3,A1) = ( 0,285 + 1 + 0 + 0 + 0 + 0 + 0 + 0 ) / 8 = 0,16 masuk ke Menu Utama. Seperti gambar dibawah
c. Φ (A1,A4) = ( 0,7 14 + 0 + 0 + 0 + 0 + 0 + 0 + 0 ) / 8 = 0,089 ini :
Φ (A4,A1) = ( 0 + 1 + 0 + 1 + 0 + 0 + 1 + 1 ) / 8 = 0,5
d. Φ (A2,A3) = ( 0 + 1 + 0 + 1 + 0 + 1 + 1 + 1 ) / 8 = 0,625
Φ (A3,A2) = ( 0,714 + 0 + 1 + 0 + 1 + 0 + 0 + 0 ) / 8 = 0,339
e. Φ (A2,A4) = ( 0,285 + 0 + 0 + 0 + 0 + 1 + 1 + 0 ) / 8 = 0,285
Φ (A4,A2) = ( 0 + 0 + 1 + 1 + 1 + 0 + 0 + 0 ) / 8 = 0,375
f. Φ (A3,A4) = ( 1 + 0 + 0 + 0 + 0 + 0 + 0 + 0 ) / 8 = 0,125
Φ (A4,A3) = ( 0 + 0 + 0 + 1 + 0 + 1 + 1 + 1 ) / 8 = 0,5

5. Proses Perhitungan Promethee


Sistem menghitung leaving flow (Φ+), entering
flow (Φ-), dan net flow (Φ) untuk masing-masing Gambar 1 Form Login
peserta berdasarkan nilai indeks preferensi
multikriteria yang sudah didapat. Berikut adalah B. Form Menu Utama
perhitungan leaving flow, entering flow, dan net Form ini digunakan untuk menjalankan program
flow untuk contoh kasus 4 karyawan diatas : pengambilan keputusan, seperti terlihat pada
a. Leaving flow : gambar dibawah ini :

  a1     a1, x  x  
1
n 1
b. Entering flow :

  a1     a1, x  x  
1
n 1
c. Net flow :
 a1    (a1 )    (a1 )

Gambar 2 Menu Utama
Tabel 5. Promethee Rangking
A1 A2 A3 A4 Φ+ Φ- Φ C. Form Input Karyawan
A1 0 0,428 0,375 0,089 0,297 0,386 - 0,089
A2 0,5 0 0,625 0,285 0,47 0,380 0,09 Form ini digunakan untuk melakukan proses
A3 0,160 0,339 0 0,125 0,208 0,5 - 0,292 pemilihan pemasukan data karyawan, seperti
A4 0,5 0,375 0,5 0 0,458 0,166 0,292 terlihat pada gambar dibawah ini :
6. Hasil Akhir Perangkingan
Sistem menampilkan peringk at dengan cara
mengurutkan nilai net flow secara ascending.
Nilai net flow didapat melalui pengurangan
leaving flow dengan entering flow.
a. Leaving Flow : besar ke kecil
b. Entering flow : kecil ke besar
c. Net Flow : terbesar
Untuk contoh kasus 4 karyawan diatas dapat
diperoleh rangking dengan net flow nya :
Tabel 6. Rangking Karyawan
Peserta Net Flow Rangking
A1 - 0,089 3
A2 0,09 2
A3 - 0,292 4 Gambar 3 Form Input Karyawan

300
Jurnal Pelita Informatika, Volume 16, Nomor 3, Juli 2017
ISSN 2301-9425 (Media Cetak)
Hal: 298-301

D. Form Kriteria 3. Sistem pendukung keputusan yang dibangun


Form ini digunakan untuk pemasukan nama dengan mengimplementasikan metode Promethee
kriteria dan pemasukan nilai kriteria. Dapat pada prinsipnya dapat membantu manajemen
dilihat seperti gambar dibawah ini : dalam pemilihan karyawan terbaik di PT. Karya
Abadi Mandiri.

DAFTAR PUSTAKA
1. Kusrini (2007) “Konsep dan Aplikasi Sistem Pendukung
Keputusan”, Penerbit Andi, Yogyakarta.
2. Srikusuma Dewi (2006) “Fuzzy Multi-Attribute Decision
Making (Fuzzy MADM), Penerbit Graha Ilmu, Yogyakarta
3. Sugiarti Yuni, (2013) “ Analisa dan Perancangan UML”,
Penerbit Pustakarya, Jakarta
4. Yuswanto (2006), “Pemrograman Dasar Visual Basic.net”,
Jakarta
5. M. Sadeli, “Pengenalan Visual Basic Net.2008”,
Perpustakaan Nasional, Jakarta
6. http://www.sman2lubukpakam.sch.id
7. Rahmat Prianto (2009) “Visual Programming”, Penerbit
Andi, Yogyakarta
Gambar 4 Form Kriteria 8. Jogianato. H.K (1991) ”Perancangan Sistem”, Penerbit Andi,
Yogyakarta
E. Form SPK Pemilihan Karyawan Terbaik 9. Mesran, G. Ginting, Suginam, and R. Rahim, “Implementation
Form SPK ini adalah form hasil ranking dari nilai of Elimination and Choice Expressing Reality ( ELECTRE )
Method in Selecting the Best Lecturer ( Case Study STMIK
perbandingan dari setiap kiteria, dapat dilihat BUDI DARMA ),” Int. J. Eng. Res. Technol. (IJERT, vol. 6,
seperti gambar dibawah ini. no. 2, pp. 141–144, 2017.
10. Risawandi and R. Rahim, “Study of the Simple Multi-
Attribute Rating Technique For Decision Support,” IJSRST,
vol. 2, no. 6, pp. 491–494, 2016.
11. E. Triantaphyllou and S. H. Mann, “USING THE ANALYTIC
HIERARCHY PROCESS FOR DECISION MAKING IN
ENGINEERING APPLICATIONS : SOME CHALLENGES,”
Inter’l J. Ind. Eng. Appl. Pract., vol. 2, no. 1, pp. 35–44, 1995.
12. K. Bin Sumardi, M. Simaremare, and A. P. U. Siahaan,
“Decision Support System in Selecting The Appropriate
Laptop Using Simple Additive Weighting,” IJRTER, 2016.
13. H. A. Hasibuan, R. Purba, and A. P. U. Siahaan, “Productivity
Assessment (Performance, Motivation, and Job Training)
using Profile Matching,” SSRG Int. J. Econ. andManagement
Stud., vol. 3, no. 6, 2016.
14. C.-L. Yoon, K.P., & Hwang, “Multiple Attribute Decision
Making: An Introduction,” Sage Univ. Pap. Ser. Quantative
Appl. Soc. Sci., pp. 47–53, 1995.
15. K. Safitri, F. T. Waruwu, and M. Mesran, “SISTEM
PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KARYAWAN
BERPRESTASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE
Gambar 5 Form SPK Pemilihan Karyawan Terbaik ANALYTICAL HIEARARCHY PROCESS (Studi Kasus :
PT.Capella Dinamik Nusantara Takengon),” MEDIA Inform.
BUDIDARMA, vol. 1, no. 1, Feb. 2017.
IV. KESIMPULAN 16. Brans, J. P., Vinckle and B. Mareschal. 1986. How to Select
Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini and How to Rank Projects; The Promethee Method. European
adalah sebagai berikut: Journal of Operational Research, Elsevier Science
Publisher B.V., Holland. P.228-238
1. Proses penentuan ranking karyawan yang 17. Brans, J.P. and Mareschal, Bertrand. How to Decide with
dilakukan melalui perhitungan dengan metode PROMETHEE. PDF
Promethee dimulai dengan pemberian nilai
kriteria untuk masing-masing kriteria, input nilai
karyawan dan selanjutnya perhitungan nilai
leaving flow, entering flow dan net flow.
2. Sistem pendukung keputusan ini memberikan
masukan berupa ranking pengambil keputusan
dalam mempertimbangkan karyawan terbaik yang
akan diterima.

301

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai