Garis Pinggir Andre
Garis Pinggir Andre
PONDASI DASAR
Oleh :
ANDRE GIVANO
17210400115
PONDASI DANGKAL
Capaian Pembelajaran :
Setelah mempelajari bab ini mahasiswa dapat menghitung daya dukung tanah akibat beban yang
bekerja sesuai kondisi tanah dengan tepat serta rumus yang sesuai. Dapat menghitung penurunan
pada pondasi dangkal akibat beban yang bekerja di atasnya dengan cara dan rumus yang tepat
dan benar.
- Bentuk segi-empat
- Bentuk Trapesium
PONDASI DALAM
Seperti yang kita ketahui, pondasi terdiri dari 2 jenis, pondasi dangkal dan pondasi dalam. Kita
akan membahas satu per satu. Setelah kita membahas Pondasi Dangkal, untuk kali ini kita akan
membahas mengenai pondasi dalam.
Pondasi dalam adalah jenis pondasi dibedakan dari kedalaman mereka tertanam ke dalam tanah.
Ada banyak alasan seorang insinyur geoteknik akan merekomendasikan pondasi dalam ke
pondasi dangkal, tetapi beberapa alasan umum adalah beban desain yang sangat besar, tanah yang
buruk ada kedalaman dangkal, atau kendala situs (seperti garis properti). Pondasi dalam dapat
terbuat dari baja, beton bertulang dan beton pratekan.
Dahulu bila kita memancang dengan tiang pancang kayu, saat tiang mencapai batas
ketinggiannya dan belum mencapai kedalaman yang dibutuhkan, tiang pancang kayu akan
disambung lagi hingga mencapai batas yang dibutuhkan. Sekarang tiang yang sering di sambung
apabila kasus seperti ini terjadi adalah tiang baja, tiang beton pun bisa namun lebih sulit.
Memancang tiang memiliki keunggulan tersendiri ketimbang bila kita memakai sistem bor, yaitu tanah
yang tergeser akibat pemancangan tiang memadatkan tanh di sekitarnya, sehingga tahanan gesek tanah
terhadap tiang semakin besar dan meningkatkan kapasitas dukung tiang.
Pondasi tiang pancang dipergunakan pada tanah-tanah lembek, tanah berawa, dengan kondisi daya dukung
tanah (sigma tanah) kecil, kondisi air tanah tinggi dan tanah keras pada posisi sangat dalam.Pondasi Tiang
Pancang Kayu
Pondasi tiang pancang kayu di Indonesia, dipergunakan pada rumah-rumah panggung di daerah
Kalimantan, di Sumatera, di Nusa Tenggara, dan pada rumah-rumah nelayan di tepi pantai.
Pondasi bore pile adalah pondasi tiang dalam berbentuk tabung yang berfungsi
meneruskan beban bangunan kedalam permukaan tanah. Fungsinya sama dengan pondasi dalam
lainya seperti pancang. Bedanya ada pada cara pengerjaanya. Pengerjaan bore pile dimulai
dengan pelubangan tanah dahulu sampai kedalaman yang diinginkan, kemudian pemasangan
tulangan besi yang dilanjutkan dengan pengecoran beton.
Proses pelaksanaannya pondasi tiang pancang beton cor di tempat sebagai berikut :
Melakukan pemboran tanah sesuai kedalaman yang ditentukan dengan memasukkan besi
tulangan beton.
Memompa tanah bekas pengeboran ke atas permukaan tanah.
Mengisi lubang bekas pengeboran dengan adukan beton, dengan sistem dipompakan dan
desakan/tekanan.
Pengecoran adukan beton setelah selesai sampai di atas permukaan tanah,
Kemudian dipasang stek besi beton sesuai dengan aturan teknis yang telah ditentukan.
Jenis pondasi bor pile
Dengan alat ini bisa dilaksanakan pengeboran dengan pilihan diameter 30 cm, 40 cm, 50 cm, 60
cm hingga 80 cm. Biasanya menggunakan sistem Wet Boring (Bor Basah). dibutuhkan air yang
cukup banyak untuk mendukung pelaksanaan pekerjaan
Alat ini menggunakan tenaga manual untuk memutar mata bornya. Alat yang sederhana,
ringkas dan mudah dioperasikan serta tidak bising saat pengerjaan menjadikan cara ini banyak
digunakan diberbagai proyek seperti perumahan, pabrik, gudang, pagar dll. kekuranganya
terbatasnya pilihan diameter yakni hanya 20 cm, 25 cm, 30 cm dan 40 cm. Tentu saja karena ini
berhubungan dengan tenaga penggeraknya yang hanya tenaga manusia. Jadi cara ini kebanyakan
digunakan untuk bangunan yang tidak begitu berat