Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Norma adalah perumusan perbuatan yang diwajibkan atau dilarang. Norma itu
merupakan aspek -aspek aturan yang perlu dan wajib dilaksanakan atau yang dilarang
sesuai aturan yang berlaku dan disepakati secara bersama dalam suatu masyarakat.
Norma adalah suatu aturan-aturan yang berisi perintah, larangan, dan sanksi-sanksi
bagi yang melanggarnya. Pada dasarnya norma merupakan nilai, tetapi disertai dengan
sanksi yang tegas terhadap pelanggarnya. Norma merupakan aturan-aturan dengan
sanksi-sanksi yang dimaksudkan untuk mendorong bahkan menekan perorangan,
kelompok, atau masyarakat secara keseluruhan untuk mencapai nilai-nilai sosial.
Norma sosial adalah aturan, standar(patokan) yang dipergunakan oleh anggota
masyarakat sebagai petunjuk, perintah, anjuran, dan larangan. Dalam
perkembangannya, suatu norma sosial akan menjadi bagian tertentu dari lembaga
kemasyarakatan. Norma-norma sosial tersebut oleh masyarakat dikenal, diakui,
dihargai, dan ditaati dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan dari diberlakukannnya suatu
norma pada dasarnya adalah untuk menjamin terciptannya ketertiban dalam
masyarakat.Bentuknya ada yang tertulis dan tidak tertulis. Sifatnya ada yang tegas dan
kurang tegas. Yang bersifat tegas ciri dari norma hukum. Yang kurang tegas ciri dari
norma lainnya. Norma hukum mengandung persyaratan tertentu yaitu mengatur tingkah
laku, dibuat pihak berwenang, mewujudkan ketertiban dan keadilan, mengikat dan
memaksa, ada sanksi dan ditegakkan pejabat berwenang. Norma hukum memiliki arti
penting untuk mencegah negara kekuasaan dan melindungi HAM. Adapun tujuan
norma adalah untuk menjamin keteraturan. Kongkretnya membentuk negara hukum
dan menunjukkan sikap positif dan proaktif. Untuk menjamin keteraturan memang ada
hambatannya, yaitu adanya mentalitas suka menerabas dan banyak bicara tapi sedikit
bertindak. Itulah ringkasan materi tentang NORMA"
Secara umum kita dapat membedakan norma menjadi dua norma yaitu:
A.Norma khusus adalah aturan yang berlaku dalam kegiatan atau kehidupan
khusus ,misalnya aturan olahraga,aturan pendidikan,atau aturan sekolah,dan
sebagainnya.
B.Norma umum,adalah norma yang bersifat umum atau universal.
Berdasarkan kekuataan daya pengikatnya, norma-norma sosial dibagi menjadi tata cara
(usage), kebiasaan (folkways), tata kelakuan (mores), adat-istiadat (customs), dan
hokum (laws).
a. Tata Cara(usage)
Proses interaksi yang terus-menerus akan melahirkan pola-pola tertentu yang
dinamakan tata cara(usage).tata cara merupakan norma yang menunjukan pada
suatu bentuk perbuatan dengan sanksinya ringan terhadap pelanggarnya
dibandingkan norma lainnya.misalnya,pada waktu makan bersendawa atau
mendecak,tidak mencuci tangan sebelum makan,dan sebagainya.pelanggaran
terhadap norma ini tidak akan mengakibatkan sanksi berat,melainkan hanya
sekedar celaan atau dinyatakan tidak sopan oleh orang lain.Cara (usage) adalah
norma yang paling lemah daya pengikatnya karena orang yang melanggar hanya
mendapat sanksi dari masyarakat berupa cemoohan atau ejekan saja. Cara atau
usage menunjuk pada suatu perbuatan yang berkaitan dengan hubungan
antarindividu dalam masyarakat. Sebagai contoh, ketika sedang makan orang yang
bersendawa atau mengeluarkan bunyi tertentu sebagai tanda kenyang. Tindakan
tersebut bagi masyarakat tertentu dianggap tidak sopan. Sanksi terhadap tindakan
ini berupa sikap tersinggung dan cemoohan.
b. Kebiasaan(folkways)
Kebiasaan adalah perbuatan yang diulang-ulang dalam bentuk yang
sama.kebiasaan memiliki kekutan yang lebih besar daripada tata cara,misalnya
memberikan salam pada waktu bertemu,membungkukan badan sebagai tanda
penghormatan kepada orang yang lebih tua,membuang sampah pada
tempatnya,berterima kasih atas pemberian orang lain,dan
sebagainya.sanksinya yang akan diterima bagi pelanggarannya dapat berupa
teguran, sindiran,digunjingkan,dan dicemooh.Kebiasaan (folkways) adalah suatu
aturan dengan kekuatan mengikat yang lebih kuat daripada usage karena
kebiasaan merupakan perbuatan yang dilakukan berulang-ulang sehingga menjadi
bukti bahwa orang yang melakukannya menyukai dan menyadari perbuatannya.
Kebiasaan ini apabila dilakukan oleh sebagian besar anggota masyarakat disebut
dengan tradisi dan menjadi identitas atau ciri masyarakat yangbersangkutan.
Contoh:
Kebiasaan menghormati dan mematuhi orang yang lebih tua.
Kebiasaan menggunakan tangan kanan apabila hendak
Memberikan sesuatu kepada orang lain.
Kebiasaan mengunjungi kerabat yang sakit
c. Tata Kelakuan(mores)
Tata kelakuan merupakan norma yang bersumber pada ajaran agama,filsafat,nilai
kebudayaan atau ideologi yang dianut oleh masyarakat. Tata kelakuan adalah
aturan yang berlandaskan pada apa yang baik dan seharusnya dilakukan
manusia.apabila orang melanggar kebiasaan akan dianggap aneh,tetapi kalau
melanggar tata kelakuan akan disebut jahat.contohnya adalah larangan
berzinah,berjudi,minum-minuman keras,penggunaan narkoba,dan
mencuri.pelanggaran terhadap tata kelakuan ini mengakibatkan sanksi yang
berat,misalnya diusir dari kampungnya sehingga mores juga disebut norma berat.
Fungsi tata kelakuan yaitu:
1. Memberikan batas-batas pada kelakuan individu berupa perintah dan larangan
2. Mengidentifikasikan individu dan kelompoknya memaksa individu untuk
menyesuaikan perilakunya dengan norma yang berlaku.
3. Menjaga solidaritas antaranggota masyarakat
Tata Kelakuan (mores) adalah aturan yang sudah diterima masyarakat dan
dijadikan alat pengawas atau kontrol, secara sadar atau tidak sadar, oleh
masyarakat kepada anggota- anggotanya. Tata kelakuan mengharuskan atau
melarang anggota masyarakat untuk menyesuaikan tindakan terhadap apa yang
berlaku. Pelanggaran terhadap tata kelakuan akan diberi sanksi berat seperti
diarak di depan umum atau bahkan dirajam.
Contoh:
• Larangan buang air kecil di sembarang tempat.
• Larangan berzina
d. Adat-Istiadat(customs)
Adat istiadat merupakan norma yang tidak tertulis namun sangat kuat mengikatnya
sehingga anggota-anggota masyarakat yang melanggar adat-istiadat akan
menderita yang kadang-kadang secara tidak langsung dikenakan.contohnya adat
istiadat yang berlaku di masyarakat lampung,seorang suami tidak boleh
menceraikan istrinya apabila terjadi perceraian maka tidak hanya bersangkutan
yang tercemar namanya,tetapi seluruh keluarganya bahkan sukunya.sanksinya
berupa pengucilan,dikeluarkan dari masyarakat/sukunya atau harus memenuhi
persyaratan tertentu,seperti upacara adat.menurut adat istiadat mereka suatu
perkawinan dinilai sebagai kehidupan bersama yang sifatnya abadi yang terputus
apabila salah satu meninggal dunia.untuk menghilangkan pencemaran nama baik
diperlukan upacara adat.
e. Hukum (laws)
Hukum merupakan norma yang bersifat formal,berupa aturan tertulis yang dibuat
oleh lembaga yang berwenang dan memiliki sanksi yang tegas dan memaksa.
Sumber-sumber hukum antara lain:
a. Undang-Undang
Undang-undang mempunyai dua pengertian,yaitu dalam arti formal dan
material.undang-undang dalam arti formal,atau kebiasaan disebut juga undang-
undang dalam arti sempit ialah setiap peraturan dan ketetapan yang dibentuk
oleh alat kelengkapan negara yang diberi kekuasaan membentuk undang-
undang.
Undang-undang dalam arti material atau disebut juga undang-undang dalam arti
luas,yaitu setiap peraturan atau ketetapan yang isinya berlaku mengikat
umum(setiap orang tanpa membedakan).biasanya undang-undang yang bersifat
formal atau material,baik karena bentuknya maupun karena isinya mengikat
umum.akan tetapi,tidak setiap undang-undang mempunyai dua arti mungkin
hanya mempunyai arti formal atau hanya mempunyai arti material saja,misalnya
undang-undang tentang naturalisasi hanya merupakan undang-undang dalam
arti formal saja,sebab meskipun bentuknya dibuat oleh pemerintah dengan
persetujuan DPR namun isinya hanya mengikat kepada orang yang
bersangkutan,yaitu orang yang di naturalisasikan.Sebaliknya,peraturan
pemerintah yang merupakan undang-undang dalam arti material,namun tidak
mempunyai arti formal karena tidak dibuat oleh pemerintah dengan persetujuan
DPR.agar suatu undang-undang mempunyai kekuatan berlaku
mengikat,syaratnya harus diundangkan dalam Lembaran Negara oleh Menteri
Sekretaris Negara.setiap undang-undang yang telah diundangkan dalam
Lembaran Negara,berlakulah “fictie hukum”,yaitu setiap orang dianggap telah
mengetahui adanya suatu undang-undang.
Berakhirnya suatu undang-undang jika:
1). Jangka waktu yang telah ditentukan oleh undang-undang telah lampau
2). Keadaan atau hal dimana undang-undang itu diadakan sudah tidak ada lagi
3). Undang-undang itu dengan tegas dicabut oleh instansi yang membuatatau
instansi yang lebih tinggi.
4). Telah diadakan undang-undang yang baru isinya bertentangan dengan
undang-undang yang dulu berlaku.
b.Kebiasaan
Hukum kebiasaan adalah himpunan kaidah yang meskipun tidak ditentukan oleh
badan-badan perundangan tetap ditaati juga.suatu hukum kebiasaan agar dapat
ditaati,harus memenuhi syarat-syarat,yaitu:
1) adanya perbuatan yang tetap dilakukan orang
2) adanya keyakinan bahwa perbuatan itu harus dilakukan karena
merupakan kewajiban.
c. Keputusan Hakim(Yurisprudensi)
Yurisprudensi adalah keputusan hakim yang terdahulu yang sering diikuti dan
dijadikan dasar keputusan oleh hakim mengenai masalah yang sama. Ada 3
alasan mengapa seorang hakim mengikuti keputusan hakim lain yaitu:
1) Keputusan hakim yang mempunyai kekuasaan,terutama bila keputusan itu
dibuat oleh Mahkamah Agung atau Pengadilan Tinggi,karena secara
psikologis,seorang hakim akan menuruti keputusan hakim lain yang
kedudukannya lebih tinggi.
2) alasan praktis
3) hakim mengikuti keputusan hakim lain karena ia menyetujui keputusan
hakim lain itu,yaitu karena adanya persamaan pendapat.
d.Traktat
Traktat atau treaty adalah perjanjian yang diadakan antara dua atau lebih
negara.bila traktat diadakan hanya dua negara saja,perjanjian itu adalah
perjanjian bilateral,sedangkan apabila perjanjian itu diikuti oleh banyak
negara,perjanjian itu disebut perjanjian multilateral.kita mengenal dua perjanjian
yaitu traktat dan agreement.traktat dibuat oleh presiden dengan persetujuan
DPR,sedangkan agreement dibuat dengan keputusan Presiden dan biasanya
hanya menyangkut masalah politik saja.
Suatu traktat berlaku dan mengikat dan mengikat keras karena didasarkan pada
asas”PactaSunt Servanda”,traktat itu mengikat dan berlaku sebagai peraturan
hukum terhadap warga negara dari masing-masing negara yang mengadakan
traktat tersebut.
e. Pendapat Para Sarjana(Doktrin)
Pendapat para sarjana yang ternama juga mempunyai kekuasaan dan
berpengaruh dalam pengambilan keputusan oleh hakim.dalam yurisprudensi
dapat kita ketahui bahwa seorang hakim sering berpegang pada pendapat
seseorang atau beberapa sarjana hukum yang terkenal.Jadi pendapat para
sarjana ini dapat menjadi sumber hukum melalui Yurisprudensi.
Kita telah membahas tentang hakikat norma sosial. Namun, mungkin kalian bertanya
bagaimana proses terjadinya suatu norma dalam masyarakat? Adakah tingkatan norma
dalam masyarakat dan apa saja jenis-jenis norma yang umumnya berlaku dalam
masyarakat? Kita akan coba mencari jawabannya dalam uraian ini.
Pada mulanya norma terbentuk secara tidak terencana. Pada saat itu, norma hanya
sebagai konsekuensi hidup bersama. Aturan atau norma ini hanya berupa perintah lisan
dari orang yang lebih tua atau orang yang dituakan. Lama-kelamaan, perintah lisan
tersebut berkembang menjadi aturan atau norma tertulis yang sengaja dibuat agar lebih
mudah dipelajari dan tidak mudah untuk berubah-ubah. Dengan demikian, diandaikan
akan adanya kepastian dalam pelaksanaannya. Sebagai contoh, dalam praktik jual beli,
pada mulanya perantara (calo) tidak mendapat keuntungan dari penjual maupun
pembeli. Apabila ada imbalan, itu hanya sebatas kerelaan saja. Namun, lama-kelamaan
perantara tersebut mendapat bagian keuntungan dan imbalan jasa dengan jumlah
tertentu dari transaksi yang terjadi. Akhirnya, memberi upah bagi calo merupakan
sesuatu yang lazim berlaku dalam proses jual beli. Dalam berpakaian dapat menjadi
norma hukum jika masyarakat menganggapnya perludilakukan.
PENGERTIAN KEBUDAYAAN
Kata “kebudayaan” berasal dari bahasa sansekerta buddhayah yang merupakan bentuk
jamak dari kata “buddhi” yang berari budi atau akal. Dengan demikian kebudayaan
dapat diartikan sebagai “hal-hal yang bersangkuan dengan hudi atau akal”
Menurut Selo Sumardjan dan Soelaeman S, merumuskan kebudayaan sebagai semua
hasil karya, rasa dan cipta masyarakat. Sedangkan menurut EB Tylor kebudayaan
adalah kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum,
adat istiadat, dan lain kemampuan-kemampuan serta kebiasaan-kebiasaan yang
didadapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat.Hakikat manusia sebagai
kesatuan atau universal akan membentuk beraneka ragam kebudayaan masing-masing
sesuai dengan zaman dan tempatnya. Dalam melihat dan menghadapi lingkungan
alam, sosial dan budaya, manusia tidak hanya mewujudkan keseragaman atau
kesamaan, akan tetapi juga ketidak seragaman yang diungkapkan sebagaimana
diekspresikan dalam berbagai bentuk dan corak ungkapan, pemikiran dan perasaan,
tingkah laku serta hasil kelakuan mereka.
WUJUD KEBUDAYAAN :
Wujud kebudayaan adalah :
1. Yang bersifat abstrak, tidak dapat diraba, lokasinya ada didalam kepala,
dengan kata lain dalam pikiran warga masyarakat dimana kebudayaan itu hidup.
2. Wujud kebudayaan sistem sosial adalah tindakan terpola dari manusia itu
sendiri. Sistem ini terdiri dari kegiatan-kegiatan manusia setiap detik, setiap hari,
dan setiap tahun saling berinteraksi, berhubungan serta bergaul sesuai dengan
pola-pola tertentu yang ada dimasyarakat.
3. Wujud kebudayaan fisik adalah seluruh hasil fisik dari kegiatan, perbuatan
maupun karya manusia dalam suatu masyarakat, maka sifatnya kongkrit, berupa
benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba dan dilihat.
UNSUR-UNSUR KEBUDAYAAN :
Unsur-unsur kebudayaan dari setiap bangsa atau masyarakat terdiri dari unsur-
unsur besar dan unsur-unsur kecil. Unsur-unsur kebudayaan tersebut adalah :
1. Peraturan dan perlengkapan hidup manusia.
2. Mata pencaharian hidup dan sistem-sistem ekonomi
3. Sistem kemasyarakatan
4. Bahasa
5. Kesenian
6. Sistem pengetahuan
7. Religi.
Latihan :
1. Apa manfaat mempelajari nilai dan norma bagi individu, keluarga dan masyarakat,
khususnya bagi profesi keperawatan
2. Bila terjadi perubahan nilai dan norma yang ada di masyarakat apa yang bisa terjadi.
3. Adakah hubungannya perubahan nilai dan norma dimasyarakat dengan perubahan sosial,
dan masalah-masalah sosial yang terjadi pada akhir-akhir ini.
4. Bagaimana dengan cara yang efektif untuk mempertahankan nilai dan norma yang positif
dalam masyarakat
Tugas Kelompok :
1. Buat ppt dari modul diatas, presentasikan!
2. Kerjalan latihan diatas dan presentasikan
3. Setiap anggota kelompok membuat satu soal pilihan ganda dengan
option jawaban A s/d E beserta kunci jawabannya.