Anda di halaman 1dari 16

Sub Unit 2

NILAI DAN NORMA SOSIAL

I. Pengertian tentang nilai dan norma sosial

Norma adalah perumusan perbuatan yang diwajibkan atau dilarang. Norma itu
merupakan aspek -aspek aturan yang perlu dan wajib dilaksanakan atau yang dilarang
sesuai aturan yang berlaku dan disepakati secara bersama dalam suatu masyarakat.
Norma adalah suatu aturan-aturan yang berisi perintah, larangan, dan sanksi-sanksi
bagi yang melanggarnya. Pada dasarnya norma merupakan nilai, tetapi disertai dengan
sanksi yang tegas terhadap pelanggarnya. Norma merupakan aturan-aturan dengan
sanksi-sanksi yang dimaksudkan untuk mendorong bahkan menekan perorangan,
kelompok, atau masyarakat secara keseluruhan untuk mencapai nilai-nilai sosial.
Norma sosial adalah aturan, standar(patokan) yang dipergunakan oleh anggota
masyarakat sebagai petunjuk, perintah, anjuran, dan larangan. Dalam
perkembangannya, suatu norma sosial akan menjadi bagian tertentu dari lembaga
kemasyarakatan. Norma-norma sosial tersebut oleh masyarakat dikenal, diakui,
dihargai, dan ditaati dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan dari diberlakukannnya suatu
norma pada dasarnya adalah untuk menjamin terciptannya ketertiban dalam
masyarakat.Bentuknya ada yang tertulis dan tidak tertulis. Sifatnya ada yang tegas dan
kurang tegas. Yang bersifat tegas ciri dari norma hukum. Yang kurang tegas ciri dari
norma lainnya. Norma hukum mengandung persyaratan tertentu yaitu mengatur tingkah
laku, dibuat pihak berwenang, mewujudkan ketertiban dan keadilan, mengikat dan
memaksa, ada sanksi dan ditegakkan pejabat berwenang. Norma hukum memiliki arti
penting untuk mencegah negara kekuasaan dan melindungi HAM. Adapun tujuan
norma adalah untuk menjamin keteraturan. Kongkretnya membentuk negara hukum
dan menunjukkan sikap positif dan proaktif. Untuk menjamin keteraturan memang ada
hambatannya, yaitu adanya mentalitas suka menerabas dan banyak bicara tapi sedikit
bertindak. Itulah ringkasan materi tentang NORMA"
Secara umum kita dapat membedakan norma menjadi dua norma yaitu:
A.Norma khusus adalah aturan yang berlaku dalam kegiatan atau kehidupan
khusus ,misalnya aturan olahraga,aturan pendidikan,atau aturan sekolah,dan
sebagainnya.
B.Norma umum,adalah norma yang bersifat umum atau universal.

Didalam kehidupan masyarakat terdapat norma-norma (aturan-aturan) yang


mengatur perilaku anggota masyarakat,yang harus dilaksanakan yaitu : Norma Agama,
Norma Hukum, Norma Kesopanan, Norma Susila. Keempat norma ini memiliki
pengertian khusus :

1. Norma Agama adalah perumusan perbuatan yang diwajibkan atau dilarang


agama.Norma agama, yaitu peraturanhidup yang diterima sebagai perintah-perintah,
larangan-larangan dan anjuran-anjuran yang berasal dari Tuhan. Contoh: tidak boleh
minum-minuman keras, berbuat maksiat,mengkonsumsi madat, dan lain-lain.
Perbuatan ini menyangkut keyakinan adanya Tuhan Yang Maha Esa yang
menciptakan alam semesta beserta isinya. Kalau kita percaya dan menganut agama
tentunya kita akan berusaha berbuat baik. Tidak melakukan perbuatan yang
merendahkan Tuhan seperti tidak melakukan pencurian Pratima (Perwujudan dari
Ida Sanghayang Widi), Tidak melakukan perzinahan di tempat suci . Menghargai
umat lain melakukan ibadahnya yang khusuk. tidak melakukan hal-hal lain yang
menghancurkan keyakinan umat beragama.Norma agama merupakan atuaran-
aturan yang mutlak kebenarannya karena aturan-aturan tersebut berasal dari Tuhan
Yang Mahakuasa.Kebenaran norma adalah mutlak.hal ini disebabkan oleh aturan
dan sanksinya diciptakan oleh Tuhan Yang Mahakuasa.Norma agama berisi
petunjuk Tuhan yang berupa perintah(kewajiban dan anjuran),larangan dan
sanksinya bagi yang melanggar adalah di akhirat.
2. Norma kesopanan, yaitu peraturan hidup yang timbul dari pergaulansegolongan
manusia yang diikuti dan ditaati sebagai pedoman yang mengatur tingkah laku
manusia terhadap lingkungan sekitarnya (misalnya: orang muda harus menghormati
yang lebih tua).Norma Kesopanan merupakan perumusan perbuatan yang
menyangkut aturan beberapa hal perbuatan yang menyangkut cara bicara, cara
bertamu, cara bagaimana kita bersahabat,cara menyampaikan pendapat di forum
resmi dan tidak resmi. Kesopanan merupakan perwujudan orang yang terampil
berbahasa, yang berpendidikan tinggi,yang membuat orang lain nyaman berbicara
dan bersahabat.Kesopanan berbicara merupakan janji yang harus ditepati.
Kesopanan tidak merupakan penipuan dalam berbicara.Norma kesopanan adalah
peraturan hidup yang mengatur sikap dan tingkah laku manusia dalam masyarakat.
Norma ini berisi perintah masyarakat yang harus dilaksanakan dan larangan
masyarakat tidak boleh dilakukan.contohnya antara lain:
1).Jangan meludah sembarangan tempat.
2).Berbicara dengan orangtua berbahasa halus dan sopan.
3).Mengucapkan salam bila bertemu orang lain.
Pelanggarannya terhadap norma kesopanan akan menimbulkan sanksi dari
masyarakat yang terwujud dalam bentuk teguran,caci maki,cemooh,diasingkan dari
pergaulan,dan sebagainnya.
3. Norma kesusilaan, yaitu peraturan hidup yang dianggapsebagai suara hati nurani
manusia atau datang melalui suarabatin yang diakuidan diinsyafi oleh setiap orang
sebagai pedoman dalam bersikap dan berbuat.
Contoh: seorang anak durhaka terhadap orangtuanya.
Norma Susila merupakan perumusan perbuatan yang menyangkut perbuatan fisik.
Perbuatan fisik adalah perbuatan menggunakan otot kita dalam melakukan
komunikasi ini seperti tidak melakukan perbuatan zinah di tempat umum, tidak
melakukan perbuatan yang melecehkan wanita, tidak pergi ke tempat pelacuran.
Norma kesusilaan merupakan aturan-aturan yang bersumber dari suara hati nurani
manusia berupa perintah dan larangan hati nurani manusia.
Contohnya kita harus jujur,mencintai sesama manusia,tidak boleh berbohong,dan
tidak boleh menyakiti hati orang lain.Seorang yang melanggar norma ini akan
menerima sanksi berupa perasaan tidak tentram,resah,gelisah dan sebagainya.
4. Norma hukum, yaitu peraturan-peraturan yang timbul dari hukum yang dibuat oleh
penguasa negara yang isinya mengikat setiap orang dan pelaksanaannya dapat
dipertahankan dengan segala paksaanoleh alat-alat negara.
Contoh: melakukan pencurian, pembunuhan, pemerkosaan, dan lain-lain.Norma
Hukum merupakan perumusan perbuatan yang menyangkut perbuatan yang
melanggar hukum. Contoh perbuatan yang melanggar hukum seperti menerobos
lampu merah di lampu lalu lintas,melakukan pencurian, melakukan korupsi,
melakukan pembunuhan dll. Semua perbuatan tersebut merupakan perbuatan yang
melanggar norma hukum dan tidak perlu dilaksanakan.Norma hukum adalah
seperangkat peraturan yang dibuat oleh negara atau badan yang berwenang.Norma
hukum berisi perintah negara yang dilaksanakan dan larangan-larangan yang tidak
boleh dilakukan oleh warga negara. Sifat dari norma ini adalah tegas dan memaksa.
Sifat”memaksa”dengan sanksinya yang tegas inilah yang merupakan kelebihan dari
norma hukum,jika dibandingkan dengan norma-norma yang lainnya.demi tegaknya
hukum,negara mempunyai lembaga beserta aparat-apratnya di bidang penegakan
hukum seperti polisi,jaksa,dan hakim.bila seseorang melanggar hukum,ia akan
menerima sanksinya berupa hukuman misalnya hukuman mati,penjara,kurungan,dan
denda.
Adapun unsur-unsur atau ciri-ciri norma hukum adalah:
1).peraturan mengenai tingkah laku manusia dalam pergaulan masyarakat.
2).peraturan itu diadakan oleh badan-badan resmi yang berwajib
3).peraturan yang bersifat memaksa
4).sanksi terhadap pelanggaran peraturan tersebut adalah tegas
5).berisi perintah dan larangan
6).peraturan itu harus dipatuhi dan ditaati oleh setiap orang.

Timbulnya norma hukum dalam masyarakat suatu negara,karena norma


adat,norma agama,dan norma kesusilaan, dirasakan belum cukup untuk menjamin
adanya suatu ketertiban dalam hidup bermasyarakat. Selain itu,dalam norma tersebut
tidak adanya suatu paksaan dari alat-alat negara. Akibatnya seringkali orang
mengabaikan norma agama,kesusilaan,dan kesopanan.Jadi,norma diadakan agar
ditaati oleh masyarakat.
Saat ini keempat norma tersebut mulai memudar dan hilang dari masyarakat.
Banyak dapat dibuktikan seperti pencurian pratima-pratima dewa di pura. Banyak orang
dalam rapat di gedung DPR suka membentak-bentak dan kasar tidak ada kesopanan
sebagai panutan rakyat. Dalam rapat jarang berbicara standar dan mengandung
pengertian yang pasti. Munculnya rumah-rumah pelacuran dan banyak pengunjungnya,
tumbuhnya perbuatan kriminal.
Katanya beragama,katanya berpendidikan tinggi mengapa masih juga melakukan
perbuatan buruk? Hal ini perlu dicarikan solusinya dengan membangkitkan butir-butir
Pancasila kita khususnya di Indonesia. Dengan menegakkan kembali pancasila dan
butir-butirnya niscaya Bangsa Indonesia Bangkit dari Krisis Moral dan Norma -norma
masyarakat.

II. Nilai Dan Norma Dalam Kehidupan Masyarakat


Nilai adalah sesuatu yang berguna dan baik yang dicita-citakan dan dianggap penting
oleh masyarakat oleh masyarakat.Sesuatu dikatakan mempunyai nilai,apabila
mempunyai kegunaan,kebenaran,kebaikan,keindahan dan religiositas. Sedangkan
Norma merupakan ketentuan yang berisi perintah-perintah atau larangan-larangan yang
harus dipatuhi warga masyarakat demi terwujudnya nilai-nilai.
Nilai dan norma merupakan dua hal yang saling berhubungan dan sangat penting bagi
terwujudnya suatu keteraturan masyarakat. Nilai dalam hal ini adalah
ukuran,patokan,anggapan dan keyakinan yang dianut orang banyak dalam suatu
masyarakat. Keteraturan ini bisa terwujud apabila anggota masyarakat bersikap dan
berperilaku sesuai dan selaras dengan nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku.
Seseorang yang ingin memenuhi kebutuhan sosial seperti,kegiatan bersama harus
memperhatikan dan melaksanakan nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku di
masyarakat. Apabila dalam memenuhi kebutuhan tersebut mengabaikan nilai dan
norma sosial yang berlaku,tentunya ketertiban dan keteraturan sosial tidak akan
terwujud.
Beberapa pandangan tentang nilai:
a. Nilai bersifat Objektif
Pandangan ini menganggap bahwa nilai suatu objek itu melekat pada objeknya dan
tidak tergantung pada subjek yang menilai.Maksudnya,setiap objek itu memiliki nilai
sendiri,meskipun tidak diberi nilai oleh seseorang/subjek.
b. Nilai bersifat Subjektif.
Pandangan ini beranggapan bahwa nilai dari sesuatu itu tergantung pada
orang/subjek yang menilainya. Suatu objek yang sama dapat mempunyai nilai yang
berbeda bahkan bertentangan bagi orang yang satu dengan orang lain. Suatu
objek yang sama dapat dinilai baik atau buruk,benar atau salah,serta berguna atau
tidak berguna tergantung pada subjek yang menilainya.

Nilai dibagi menjadi empat antara lain:


1. Nilai Etika merupakan nilai untuk manusia sebagai pribadi yang utuh,misalnya
kejujuran.nilai tersebut saling berhubungan dengan akhlak,nilai ini juga berkaitan
dengan benar atau salah yang dianut oleh golongan atau masyarakat.nilai etik atau
etis sering disebut sebagai nilai moral,akhlak,atau budi pekerti.selain
kejujuran,perilaku sukamenolong,adil,pengasih,penyayang,ramah dan sopan
termasuk juga ke dalam nilai ini. Sanksinya berupa teguran,caci
maki,pengucilan,atau pengusiran dari masyarakat.
2. Nilai Agama berhubungan antara manusia dengan tuhan,kaitannya dengan
pelaksanaan perintah dan larangannya.Nilai agama diwujudkan dalam bentuk amal
perbuatan yang bermanfaat baik didunia maupun di akhirat,seperti rajin
beribadah,berbakti kepada orangtua,menjaga kebersihan,tidak berjudi dan tidak
meminum-minuman keras,dan sebagainnya. Bila seseorang melanggar
norma/kaidah agama,ia akan mendapatkan sanksi dari Tuhan sesuai dengan
keyakinan agamanya masing-masing. Oleh karena itu,tujuan norma agama adalah
menciptakan insan-insan yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa,dalam pengertian mampu melaksanakan apa yang menjadi perintah dan
meninggalkan apa yang dilarangannya. Adapun kegunaan norma agama,yaitu
untuk mengendalikan sikap dan perilaku setiap manusia dalam kehidupannya agar
selamat di dunia dan di akhirat.
3. Nilai sosial berkaitan dengan perhatian dan perlakuan kita terhadap sesama
manusia di lingkungan kita.nilai ini tercipta karena manusia sebagai mahkluk
sosial.manusia harus menjaga hubungan diantara sesamannya,hubungan ini akan
menciptakan sebuah keharmonisan dan sikap saling membantu. Kepedulian
terhadap persoalan lingkungan,seperti kegiatan gotong-royong dan menjaga
keserasian hidup bertetangga,merupakan contoh nilai sosial.
4. Nilai hukum

Berdasarkan proses terbentuknya,nilai dapat diklasifikasikan menjadi 6 macam:


a. Nilai teori
Kegiatan untuk mengetahui identitas benda serta kejadian yang ada disekitarnya
akan melahirkan nilai teori.teori ini muncul dengan diawali fenomena yang
terjadi,kemudian dilakukan sebuah pengamatan.untuk mengetahui identitas
mahkluk hidup maka hasilnya adalah pengetahuan tentang mahkluk hidup,seperti
kehidupan flora dan fauna.
b. Nilai Ekonomi
Kegiatan untuk menilai kegunaan benda-benda untuk memenuhi kebutuhan akan
melahirkan nilai ekonomi.nilai ekonomi berkaitan dengan ketersediaan,kecukupan
sarana pemenuhan kebutuhan hidup.
c. Nilai Religi
Kepercayaan yang manusia anut atau agama
d. Nilai Estetis
Nilai estetis terbentuk bila manusia memahami yang indah melalui intuisi dan
imajinasinya.Nilai Estetika atau nilai keindahan sering dikaitkan dengan
benda,orang,dan peristiwa yang dapat menyenangkan hati(perasaan).Nilai estetika
juga dikaitkan dengan karya seni.meskipun sebenarnya semua ciptaan Tuhan juga
memiliki keindahan alami yang tak tertandingi.
e. Nilai Sosial
Nilai sosial terbentuk bila orientasi(arah)penilaian tertuju pada hubungan
antarmanusia,yang menekankan pada segi-segi kemanusiaan yang luhur.
f. Nilai Politik
apabila tujuan penilaian berpusat pada kekuasaan dan pengaruh yang terdapat
dalam kehidupan masyarakat,akan terbentuk nilai politik.

Berdasarkan kekuataan daya pengikatnya, norma-norma sosial dibagi menjadi tata cara
(usage), kebiasaan (folkways), tata kelakuan (mores), adat-istiadat (customs), dan
hokum (laws).
a. Tata Cara(usage)
Proses interaksi yang terus-menerus akan melahirkan pola-pola tertentu yang
dinamakan tata cara(usage).tata cara merupakan norma yang menunjukan pada
suatu bentuk perbuatan dengan sanksinya ringan terhadap pelanggarnya
dibandingkan norma lainnya.misalnya,pada waktu makan bersendawa atau
mendecak,tidak mencuci tangan sebelum makan,dan sebagainya.pelanggaran
terhadap norma ini tidak akan mengakibatkan sanksi berat,melainkan hanya
sekedar celaan atau dinyatakan tidak sopan oleh orang lain.Cara (usage) adalah
norma yang paling lemah daya pengikatnya karena orang yang melanggar hanya
mendapat sanksi dari masyarakat berupa cemoohan atau ejekan saja. Cara atau
usage menunjuk pada suatu perbuatan yang berkaitan dengan hubungan
antarindividu dalam masyarakat. Sebagai contoh, ketika sedang makan orang yang
bersendawa atau mengeluarkan bunyi tertentu sebagai tanda kenyang. Tindakan
tersebut bagi masyarakat tertentu dianggap tidak sopan. Sanksi terhadap tindakan
ini berupa sikap tersinggung dan cemoohan.
b. Kebiasaan(folkways)
Kebiasaan adalah perbuatan yang diulang-ulang dalam bentuk yang
sama.kebiasaan memiliki kekutan yang lebih besar daripada tata cara,misalnya
memberikan salam pada waktu bertemu,membungkukan badan sebagai tanda
penghormatan kepada orang yang lebih tua,membuang sampah pada
tempatnya,berterima kasih atas pemberian orang lain,dan
sebagainya.sanksinya yang akan diterima bagi pelanggarannya dapat berupa
teguran, sindiran,digunjingkan,dan dicemooh.Kebiasaan (folkways) adalah suatu
aturan dengan kekuatan mengikat yang lebih kuat daripada usage karena
kebiasaan merupakan perbuatan yang dilakukan berulang-ulang sehingga menjadi
bukti bahwa orang yang melakukannya menyukai dan menyadari perbuatannya.
Kebiasaan ini apabila dilakukan oleh sebagian besar anggota masyarakat disebut
dengan tradisi dan menjadi identitas atau ciri masyarakat yangbersangkutan.
Contoh:
 Kebiasaan menghormati dan mematuhi orang yang lebih tua.
 Kebiasaan menggunakan tangan kanan apabila hendak
 Memberikan sesuatu kepada orang lain.
 Kebiasaan mengunjungi kerabat yang sakit
c. Tata Kelakuan(mores)
Tata kelakuan merupakan norma yang bersumber pada ajaran agama,filsafat,nilai
kebudayaan atau ideologi yang dianut oleh masyarakat. Tata kelakuan adalah
aturan yang berlandaskan pada apa yang baik dan seharusnya dilakukan
manusia.apabila orang melanggar kebiasaan akan dianggap aneh,tetapi kalau
melanggar tata kelakuan akan disebut jahat.contohnya adalah larangan
berzinah,berjudi,minum-minuman keras,penggunaan narkoba,dan
mencuri.pelanggaran terhadap tata kelakuan ini mengakibatkan sanksi yang
berat,misalnya diusir dari kampungnya sehingga mores juga disebut norma berat.
Fungsi tata kelakuan yaitu:
1. Memberikan batas-batas pada kelakuan individu berupa perintah dan larangan
2. Mengidentifikasikan individu dan kelompoknya memaksa individu untuk
menyesuaikan perilakunya dengan norma yang berlaku.
3. Menjaga solidaritas antaranggota masyarakat
Tata Kelakuan (mores) adalah aturan yang sudah diterima masyarakat dan
dijadikan alat pengawas atau kontrol, secara sadar atau tidak sadar, oleh
masyarakat kepada anggota- anggotanya. Tata kelakuan mengharuskan atau
melarang anggota masyarakat untuk menyesuaikan tindakan terhadap apa yang
berlaku. Pelanggaran terhadap tata kelakuan akan diberi sanksi berat seperti
diarak di depan umum atau bahkan dirajam.

Contoh:
• Larangan buang air kecil di sembarang tempat.
• Larangan berzina
d. Adat-Istiadat(customs)
Adat istiadat merupakan norma yang tidak tertulis namun sangat kuat mengikatnya
sehingga anggota-anggota masyarakat yang melanggar adat-istiadat akan
menderita yang kadang-kadang secara tidak langsung dikenakan.contohnya adat
istiadat yang berlaku di masyarakat lampung,seorang suami tidak boleh
menceraikan istrinya apabila terjadi perceraian maka tidak hanya bersangkutan
yang tercemar namanya,tetapi seluruh keluarganya bahkan sukunya.sanksinya
berupa pengucilan,dikeluarkan dari masyarakat/sukunya atau harus memenuhi
persyaratan tertentu,seperti upacara adat.menurut adat istiadat mereka suatu
perkawinan dinilai sebagai kehidupan bersama yang sifatnya abadi yang terputus
apabila salah satu meninggal dunia.untuk menghilangkan pencemaran nama baik
diperlukan upacara adat.
e. Hukum (laws)
Hukum merupakan norma yang bersifat formal,berupa aturan tertulis yang dibuat
oleh lembaga yang berwenang dan memiliki sanksi yang tegas dan memaksa.
Sumber-sumber hukum antara lain:
a. Undang-Undang
Undang-undang mempunyai dua pengertian,yaitu dalam arti formal dan
material.undang-undang dalam arti formal,atau kebiasaan disebut juga undang-
undang dalam arti sempit ialah setiap peraturan dan ketetapan yang dibentuk
oleh alat kelengkapan negara yang diberi kekuasaan membentuk undang-
undang.
Undang-undang dalam arti material atau disebut juga undang-undang dalam arti
luas,yaitu setiap peraturan atau ketetapan yang isinya berlaku mengikat
umum(setiap orang tanpa membedakan).biasanya undang-undang yang bersifat
formal atau material,baik karena bentuknya maupun karena isinya mengikat
umum.akan tetapi,tidak setiap undang-undang mempunyai dua arti mungkin
hanya mempunyai arti formal atau hanya mempunyai arti material saja,misalnya
undang-undang tentang naturalisasi hanya merupakan undang-undang dalam
arti formal saja,sebab meskipun bentuknya dibuat oleh pemerintah dengan
persetujuan DPR namun isinya hanya mengikat kepada orang yang
bersangkutan,yaitu orang yang di naturalisasikan.Sebaliknya,peraturan
pemerintah yang merupakan undang-undang dalam arti material,namun tidak
mempunyai arti formal karena tidak dibuat oleh pemerintah dengan persetujuan
DPR.agar suatu undang-undang mempunyai kekuatan berlaku
mengikat,syaratnya harus diundangkan dalam Lembaran Negara oleh Menteri
Sekretaris Negara.setiap undang-undang yang telah diundangkan dalam
Lembaran Negara,berlakulah “fictie hukum”,yaitu setiap orang dianggap telah
mengetahui adanya suatu undang-undang.
Berakhirnya suatu undang-undang jika:
1). Jangka waktu yang telah ditentukan oleh undang-undang telah lampau
2). Keadaan atau hal dimana undang-undang itu diadakan sudah tidak ada lagi
3). Undang-undang itu dengan tegas dicabut oleh instansi yang membuatatau
instansi yang lebih tinggi.
4). Telah diadakan undang-undang yang baru isinya bertentangan dengan
undang-undang yang dulu berlaku.
b.Kebiasaan
Hukum kebiasaan adalah himpunan kaidah yang meskipun tidak ditentukan oleh
badan-badan perundangan tetap ditaati juga.suatu hukum kebiasaan agar dapat
ditaati,harus memenuhi syarat-syarat,yaitu:
1) adanya perbuatan yang tetap dilakukan orang
2) adanya keyakinan bahwa perbuatan itu harus dilakukan karena
merupakan kewajiban.
c. Keputusan Hakim(Yurisprudensi)
Yurisprudensi adalah keputusan hakim yang terdahulu yang sering diikuti dan
dijadikan dasar keputusan oleh hakim mengenai masalah yang sama. Ada 3
alasan mengapa seorang hakim mengikuti keputusan hakim lain yaitu:
1) Keputusan hakim yang mempunyai kekuasaan,terutama bila keputusan itu
dibuat oleh Mahkamah Agung atau Pengadilan Tinggi,karena secara
psikologis,seorang hakim akan menuruti keputusan hakim lain yang
kedudukannya lebih tinggi.
2) alasan praktis
3) hakim mengikuti keputusan hakim lain karena ia menyetujui keputusan
hakim lain itu,yaitu karena adanya persamaan pendapat.
d.Traktat
Traktat atau treaty adalah perjanjian yang diadakan antara dua atau lebih
negara.bila traktat diadakan hanya dua negara saja,perjanjian itu adalah
perjanjian bilateral,sedangkan apabila perjanjian itu diikuti oleh banyak
negara,perjanjian itu disebut perjanjian multilateral.kita mengenal dua perjanjian
yaitu traktat dan agreement.traktat dibuat oleh presiden dengan persetujuan
DPR,sedangkan agreement dibuat dengan keputusan Presiden dan biasanya
hanya menyangkut masalah politik saja.
Suatu traktat berlaku dan mengikat dan mengikat keras karena didasarkan pada
asas”PactaSunt Servanda”,traktat itu mengikat dan berlaku sebagai peraturan
hukum terhadap warga negara dari masing-masing negara yang mengadakan
traktat tersebut.
e. Pendapat Para Sarjana(Doktrin)
Pendapat para sarjana yang ternama juga mempunyai kekuasaan dan
berpengaruh dalam pengambilan keputusan oleh hakim.dalam yurisprudensi
dapat kita ketahui bahwa seorang hakim sering berpegang pada pendapat
seseorang atau beberapa sarjana hukum yang terkenal.Jadi pendapat para
sarjana ini dapat menjadi sumber hukum melalui Yurisprudensi.

III. Fungsi nilai dan budaya bagi masyarakat

Kita telah membahas tentang hakikat norma sosial. Namun, mungkin kalian bertanya
bagaimana proses terjadinya suatu norma dalam masyarakat? Adakah tingkatan norma
dalam masyarakat dan apa saja jenis-jenis norma yang umumnya berlaku dalam
masyarakat? Kita akan coba mencari jawabannya dalam uraian ini.

Pada mulanya norma terbentuk secara tidak terencana. Pada saat itu, norma hanya
sebagai konsekuensi hidup bersama. Aturan atau norma ini hanya berupa perintah lisan
dari orang yang lebih tua atau orang yang dituakan. Lama-kelamaan, perintah lisan
tersebut berkembang menjadi aturan atau norma tertulis yang sengaja dibuat agar lebih
mudah dipelajari dan tidak mudah untuk berubah-ubah. Dengan demikian, diandaikan
akan adanya kepastian dalam pelaksanaannya. Sebagai contoh, dalam praktik jual beli,
pada mulanya perantara (calo) tidak mendapat keuntungan dari penjual maupun
pembeli. Apabila ada imbalan, itu hanya sebatas kerelaan saja. Namun, lama-kelamaan
perantara tersebut mendapat bagian keuntungan dan imbalan jasa dengan jumlah
tertentu dari transaksi yang terjadi. Akhirnya, memberi upah bagi calo merupakan
sesuatu yang lazim berlaku dalam proses jual beli. Dalam berpakaian dapat menjadi
norma hukum jika masyarakat menganggapnya perludilakukan.

IV. Nilai budaya masyarakat Indonesia

PENGERTIAN KEBUDAYAAN
Kata “kebudayaan” berasal dari bahasa sansekerta buddhayah yang merupakan bentuk
jamak dari kata “buddhi” yang berari budi atau akal. Dengan demikian kebudayaan
dapat diartikan sebagai “hal-hal yang bersangkuan dengan hudi atau akal”
Menurut Selo Sumardjan dan Soelaeman S, merumuskan kebudayaan sebagai semua
hasil karya, rasa dan cipta masyarakat. Sedangkan menurut EB Tylor kebudayaan
adalah kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum,
adat istiadat, dan lain kemampuan-kemampuan serta kebiasaan-kebiasaan yang
didadapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat.Hakikat manusia sebagai
kesatuan atau universal akan membentuk beraneka ragam kebudayaan masing-masing
sesuai dengan zaman dan tempatnya. Dalam melihat dan menghadapi lingkungan
alam, sosial dan budaya, manusia tidak hanya mewujudkan keseragaman atau
kesamaan, akan tetapi juga ketidak seragaman yang diungkapkan sebagaimana
diekspresikan dalam berbagai bentuk dan corak ungkapan, pemikiran dan perasaan,
tingkah laku serta hasil kelakuan mereka.

WUJUD KEBUDAYAAN :
Wujud kebudayaan adalah :
1. Yang bersifat abstrak, tidak dapat diraba, lokasinya ada didalam kepala,
dengan kata lain dalam pikiran warga masyarakat dimana kebudayaan itu hidup.
2. Wujud kebudayaan sistem sosial adalah tindakan terpola dari manusia itu
sendiri. Sistem ini terdiri dari kegiatan-kegiatan manusia setiap detik, setiap hari,
dan setiap tahun saling berinteraksi, berhubungan serta bergaul sesuai dengan
pola-pola tertentu yang ada dimasyarakat.
3. Wujud kebudayaan fisik adalah seluruh hasil fisik dari kegiatan, perbuatan
maupun karya manusia dalam suatu masyarakat, maka sifatnya kongkrit, berupa
benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba dan dilihat.

UNSUR-UNSUR KEBUDAYAAN :
Unsur-unsur kebudayaan dari setiap bangsa atau masyarakat terdiri dari unsur-
unsur besar dan unsur-unsur kecil. Unsur-unsur kebudayaan tersebut adalah :
1. Peraturan dan perlengkapan hidup manusia.
2. Mata pencaharian hidup dan sistem-sistem ekonomi
3. Sistem kemasyarakatan
4. Bahasa
5. Kesenian
6. Sistem pengetahuan
7. Religi.

SIFAT DAN HAKIKAT KEBUDAYAAN :


Sifat dan hakikat kebudayaan adalah ciri setiap kebudayaan.Sifat dan hakikat
kebudayaan adalah :
1. Kebudayaan terwujud dan tersalurkan lewat perilaku manusia
2. Kebudayaan telah ada lebih dahulu mendahului lahirnya satu generasi tertentu, dan
tidak akan mati dengan habisnya generasi yang bersangkutan.
3. Kebudayaan diperlukan oleh manusia dan diwujudkan dalam tingkah lakunya.
4. Kebudayaan mencakup aturan-aturan yang berisikan kewajiban-kewajiban,
tindakan-tindakan yang diterima dan ditolak, tindakan-tindakan yang dilarang dan
tindakan-tindakan yang diijinkan.
"PERBEDAAN NORMA-NORMA YANG BERLAKU DI MASYARAKAT"

Norma Norma Norma Norma Hukum


Agama Kesusilaan Kesopanan
Tujuan Umat manusia; Pembuatnya konkret; ketertiban
penyempurnaan manusia; masyarakat
jangan sampai manusia jangan sampai ada korban
menjadi jahat kejahatan
Isi Ditujukkan kepada sikap Ditujukkan kepada sikap lahir
batin
Asal Dari Dari diri sendiri Kekuasaan luar yang memaksa
Usul Tuhan
Sanksi Dari Dari diri sendiri Dari Dari masyarakat
Tuhan masyarakat secara resmi
secara tak
resmi
Daya Membebani kewajiban Membebani
Kerja kewajiban dan
memberi hak

Latihan :
1. Apa manfaat mempelajari nilai dan norma bagi individu, keluarga dan masyarakat,
khususnya bagi profesi keperawatan
2. Bila terjadi perubahan nilai dan norma yang ada di masyarakat apa yang bisa terjadi.
3. Adakah hubungannya perubahan nilai dan norma dimasyarakat dengan perubahan sosial,
dan masalah-masalah sosial yang terjadi pada akhir-akhir ini.
4. Bagaimana dengan cara yang efektif untuk mempertahankan nilai dan norma yang positif
dalam masyarakat
Tugas Kelompok :
1. Buat ppt dari modul diatas, presentasikan!
2. Kerjalan latihan diatas dan presentasikan
3. Setiap anggota kelompok membuat satu soal pilihan ganda dengan
option jawaban A s/d E beserta kunci jawabannya.

Anda mungkin juga menyukai