Berdasarkan Undang-undang No. 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan pada Pasal 229, karakteristik kecelakaan lalu lintas dapat dibagi kedalam 3 (tiga) golongan, yaitu: 1) Kecelakaan Lalu Lintas Ringan, yaitu kecelakaan yang mengakibatkan kerusakan kendaraan dan/atau barang. 2) Kecelakaan Lalu Lintas Sedang, yaitu kecelakaan yang mengakibatkan luka ringan dan kerusakan kendaraan dan/atau barang. 3) Kecelakaan Lalu Lintas Berat, yaitu kecelakaan yang mengakibatkan korban meninggal dunia atau luka berat. Dijelaskan dalam buku petunjuk tata cara bersepeda motor di Indonesia yang dikeluarkan oleh Ditjen Perhubungan Darat (2009) perilaku keselamatan berkendara atau safety riding, meliputi pengendara kendaraan bermotor yang diwajibkan memiliki SIM, mematuhi hukum yang telah ditentukan Undang- undang No. 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, persiapan berkendara dan perlengkapan yang tepat untuk keselamatan pengendara, serta mampu mengendalikan kecepatan dan keseimbangan dalam mengendarai kendaraan bermotor. Keselamatan berkendara mengacu kepada perilaku berkendara yang secara ideal harus memiliki tingkat keamanan yang cukup baik bagi diri sendiri maupun bagi orang lain, agar terhindar dari kecelakaan lalu lintas (UU RI No. 22 Tahun 2009). Dalam mengendarai kendaraan bermotor jenis sepeda motor juga diperlukan alat pelindung diri (APD) sepeda motor bagi pengendara sepeda motor yang gunanya untuk meningkatkan keamanan dalam mengendarai sepeda motor, berikut adalah tata cara bersepeda motor yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Darat (2009) a) Helm UU No. 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan menyebutkan bahwa pengendara dan penumpang sepeda motor wajib menggunakan helm Standar Nasional Indonesia (SNI). b) Pelindung Mata dan Wajah Dalam hal ini pelindung wajah harus memenuhi persyaratan standar yang berlaku, tidak ada goresan, tidak membatasi pandangan dari berbagai arah, dan dapat diikat erat sehingga tidak mudah bergeser. Jika memakai kacamata, pastikan kacamata tersebut cocok untuk berkendara sepeda motor dan tahan terhadap benturan (Ditjen Perhubungan Darat, 2009:12). c) Sarung Tangan Sarung tangan yang akan digunakan harus didesain untuk berkendara sepeda motor, terbuat dari kulit atau bahan sintetis berkualitas lainnya, melindungi tangan dan memberi kemampuan menggenggam setang motor dengan baik dan tetap mampu mengendalikan sepeda motor, muat pada tangan dengan baik dan terdapat lubang sirkulasi, memiliki ruang yang cukup untuk jari agar mudah menekuk tangan saat mengoperasikan sepeda motor dan melindungi tangan dari angin dan hujan (Ditjen Perhubungan Darat, 2009:14). d) Pakaian Pelindung Pakaian yang tepat saat berkendara adalah pakaian yang dapat melindungi dari kedinginan, kondisi dingin dan dehidrasi, angin dan matahari. Pakaian lain yang tidak cocok dapat sobek, dan membuat pakaian menggelembung karena udara yang masuk saat anda berkendara. Dengan adanya pakaian tersebut juga mengurangi perlindungan saat terjadi kecelakaan (Ditjen Perhubungan Darat, 2009:13). Gunakan pakaian yang tidak mengganggu ketika berkendara bahkan dapat tersangkut di ban dan rantai sepeda motor, pakailah kostum warna yang mencolok sehingga pengguna jalan lain dapat melihat, disarankan menggunakan rompi, serta gunakan aksesoris yang dapat memantulkan cahaya bila melakukan perjalanan pada malam hari (Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika, 2013:41). e) Sepatu Sepatu harus didesain untuk berkendara sepeda motor dan terbuat dari kulit atau bahan sintetis kuat lainnya. Dapat melindungi pergelangan kaki, memiliki alas sepatu yang mampu menapak dengan baik dan memiliki bagian yang diperkuat sebagai perlindungan tambahan. Sepatu tidak boleh memiliki anting-anting, tali-tali atau sisi yang elastis, karena dapat menimbulkan masalah bagi pengendara dan dapat menyangkut pada motor atau pada saat terjadi kecelakaan (Ditjen Perhubungan Darat, 2009:13).
Syarat Mengemudikan Sepeda Motor
1) Memiliki Surat Ijin Mngemudi (SIM) Surat Ijin Mengemudi (SIM) adalah bukti registrasi dan identifikasi yang diberikan oleh Polri kepada seseorang yang telah memenuhi persyaratan administrasi, sehat jasmani dan rohani, memahami peraturan lalu lintas dan terampil mengemudikan kendaraan bermotor 2) Menggunakan Helm Melalui UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, pemerintah mencantumkan kebijakan mengenai penggunaan helm yang sesuai dengan standar keselamatan. Gunakan helm untuk pengemudi dan penumpang walaupun anak- anak demi keselamatan keluarga dan pengguna jalan lain (Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika, 2013:51). 3) Menggunakan Perlengkapan Sepeda Motor Demi keselamatan selama perjalanan gunakanlah jaket, kaos tangan, sepatu, rompi, dan perlengkapan lain pendukung keselamatan (Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika, 2013:51). Berdasarkan UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, diwajibkan memenuhi persyaratan teknis dan laik jalan yang meliputi kaca spion, klakson, lampu utama, lampu rem, lampu penunjuk arah, alat pemantul cahaya, alat pengukur kecepatan, knalpot, dan kedalaman ban, yang semuanya diatur dalam pasal 106 Ayat (3). 4) Surat Tanda Nomor Kendaraan Bawalah STNK sepeda motor yang dikendarai, gunakan nomor plat yang asli dari kepolisian. Menggunakan nomor plat modifikasi dapat dikenai sanksi (Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika, 2013:51).