Anda di halaman 1dari 4

BAB i

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tumbuhan adalah organisma benda hidup yang terkandung dalam alam
Plantae. Biasanya organisma yang menjalankanproses fotosintesis adalah
diklasifikasikan sebagai tumbuhan. Tumbuhan memerlukan cahaya matahari untuk
menjalani proses fotosintesis.
Tumbuhan secara alamiah menghasilkan beragam jenis senyawa. Secara
umum, senyawa-senyawa tersebut dapat dibagi tiga, yaitu metabolit primer, polimer,
dan metabolit sekunder. Metabolit primer adalah senyawa-senyawa yang terdapat
pada semua sel dan memegang peranan sentral dalam metabolisme dan reproduksi
sel-sel tersebut. Polimer adalah senyawa penyusun sel yang terdiri dari senyawa yang
memiliki berat molekul yang tinggi, seperti selulosa, lignin, dan protein. Metabolit
sekunder adalah senyawa yang secara khusus terdapat pada jenis atau spesies tertentu
saja (Hanson, 2011).
Senyawa kimia dari hasil metabolisme primer (metabolit primer) seperti
protein, karbohidrat, dan lemak yang digunakan oleh tumbuhan itu sendiri untuk
pertumbuhannya atau pun senyawa kimia dari hasil metabolisme sekunder (metabolit
sekunder) seperti terpenoid, steroid, kumarin, flavonoid, dan alkaloid. Senyawa
metabolit sekunder merupakan senyawa kimia yang umumnya mempunyai
kemampuan bioaktivitas dan berfungsi sebagai pelindung tumbuhan dari gangguan
hama penyakit untuk tumbuhan itu sendiri atau lingkungannya.
Bioteknologi adalah ilmu mengenai proses produksi berdasarkan kegiatan
mikroorganisme dan komponen aktifnya dan proses produksi yang melibatkan
penggunaan sel dan jaringan mikroorganisme yang lebih tinggi. Teknologi pertanian,
kesehatan dan pemulihan tanaman budidaya secara tradisonal, umumnya tidak
dipandang sebagai bioteknologi.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana deskripsi dari tanaman Stevia (Stevia rebaudiana) ?
2. Apa pengertian dari metabolit sekunder ?
3. Bagaiman cara produksi metabolit sekunder pada tanaman Stevia (Stevia
rebaudiana) ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahi deskripsi dari tanaman Stevia (Stevia rebaudiana)
2. Untuk mengetahui penegertian dari metabolit skunder
3. Untuk mengetahui cara produksi metabolit sekunder dari tanaman Stevia (Stevia
rebaudiana)

D. Manfaat
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Deskripsi Tanaman Stevia (Stevia rebaudiana)


B. Pengertian Metabolite Sekunder
Tanaman dengan kemampuannya mensintesa berbagai persenyawaan organik,
merupakan pendukung kehidupan di bumi ini. Persenyawaan-persenyawaan yang
dihasilkan dapat digolongkan atas metabolit primer dan metabolit sekunder. Metabolit
primer terlibat dalam proses fisiologi utama dengan mekanisme yang sudah diketahui.
Sedangkan metabolit sekunder terlibat dalam proses-proses yang masih belum
sepenuhnya dipahami. Walaupun fungsinya dalam tanaman belum spenuhnya
diungkapkan, namun metabolit sekunder sudah digunakan dalam industry seperti:
industry farmasi, wangi-wangian, aditif makanan, pemanis, pewarna, dan
antimikroba. Metabolit sekunder merupakan senyawa yang tidak terlibat langsung
dalam pertumbuhan, perkembangan, atau reproduksi makhluk hidup yang fungsinya
masih belum diketahui secara pasti. Senyawa ini biasa digunakan untuk pertahanan
dan perkembangbiakan tanaman. Kebanyakan senyawa metabolit sekunder ini
beracun bagi hewan. Penggolongan metabolit sekunder berdasarkan biosentesisnya
meliputi senyawa alkaloid, fenol, dan terpenoid.

C. Cara Produksi Metabolit Sekunder dari Tanaman Stevia (Stevia rebaudiana)


Tanaman Stevia (Stevia rebaudiana) adalah satu dari 154 jenis stevia dan satu
dari dua spesies yang menghasilkan pemanis steviol glikosida. Glikosida dalam
daun Stevia terdiri dari steviosida, beberapa rebaudiosida termasuk rebau-diosida
A (reb-A), dulkosida, dan beberapa senyawa lainnya (Geuns, 2003).
Glikosida tidak mengandung kalori dan mempunyai indeks glikemat
hampir nol sehingga sesuai untuk penderita diabetes dan seseorang yang sedang
melakukan diet makanan untuk menurunkan berat badan. Stevia digunakan pada
minuman ringan rendah-kalori, bahan makanan, pasta gigi, bahan kosmetika,
antioksidan, antihipertensi, dan berbagai produk lain (Sumaryono, 2011).
Steviosida adalah glikosida diterpenoid, yang terdiri dari aglikon (steviol)
dan tiga molekul glukosa. Senyawa pemanis diisolasi dari daun Stevia. Senyawa ini
disebut sebagai "stevioside" yang terdiri dari tiga molekul komplek glukosa dan
satu molekul aglikon steviol, alkohol karboksilat diterpenik.
Berdasarkan banyaknya manfaat dari tanaman stevia inilah yang
mendasari untuk dilakukannya kultur jaringan yaitu kalus. Kultur kalus juga menjadi
suatu alternatif untuk meningkatkan sintesa metabolit sekunder yang mempunyai
nilai komersial tinggi. Teknik in vitro mempunyai keuntungan antara lain
produksi metabolit sekunder dapat dilakukan sepanjang tahun dan tanpa
dipengaruhi oleh cuaca, serta dapat dikembangkan untuk produksi biomassa
metabolit secara besar-besaran, sehingga kultur merupakan cara yang dapat
digunakan dalam meningkatkan sintesis metabolit sekunder.
Kelebihan penggunaan kultur jaringan dalam produksi senyawa bioaktif
dibanding dengan budidaya tanaman secara utuh antara lain adalah tidak adanya
keterbatasan iklim, tidak memerlukan lahan yang luas, dan senyawa bioaktif
dapat dihasilkan secara terus menerus dalam keadaan yang terkontrol (Habibah,
2009).
Produktivitas tumbuhan dalam menghasilkan metabolit sekunder dapat
ditingkatkan dengan beberapa cara, yaitu mengoptimasi faktor fisiologi lingkungan
hidup sel diantaranya memanipulasi nutrisi media tumbuh, zat pengatur tumbuh,
prekusor dan elisitor untuk sintesis metabolit sekunder (Zhao, 2005).
Pada penelitian ini menggunakan cara manipulasi nutrisi media tumbuh
untuk meningkatkan kandungan metabolit sekunder.

Anda mungkin juga menyukai