Anda di halaman 1dari 14

SATUAN ACARA PENYULUHAN

ASI EKSKLUSIF

Pokok Bahasan : Keperawatan Maternitas


Sub Pokok Bahasan : ASI Eksklusif
Tempat : RSUD Pasar Rebo Rawat Inap Delima
Sasaran : Ibu Post Partum
Waktu : Kamis, 15 Februari 2019 Pukul

A. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah dilakukan penyuluhan tentang pemberian ASI ekslusif diharapkan ibu
dapat mengerti dan memahami manfaat ASI ekslusif bagi ibu dan bagi bayi.

2. Tujuan Intruksional Khusus (TIK)


Setelah mendapatkan penyuluhan mengenai ASI Eksklusif, diharapkan ibu
mampu :
a. Ibu mampu menjelaskan pengertian ASI Eksklusif
b. Ibu mampu menjelaskan kandungan ASI
c. Ibu mampu menjelaskan keuntungan ASI untuk ibu
d. Ibu mampu menjelaskan keuntungan ASI untuk bayi
e. Ibu mampu menjelaskan teknik cara menyusui yang benar
f. Ibu mampu menjelaskan cara pemberian dan penyimpanan ASI bagi ibu
yang bekerja
g. Ibu mampu memahami masalah dalam menyusui dan penanganannya
B. Pokok Bahasan
1. Pengertian ASI Eksklusif
2. Kandungan ASI
3. Keuntungan ASI untuk ibu
4. Keuntungan ASI untuk bayi
5. Teknik cara menyusui yang benar
6. Cara pemberian dan penyimpanan ASI bagi ibu yang bekerja
7. Masalah dalam menyusui dan penanganannya

C. Metode Penyuluhan
1. Ceramah
2. Tanya Jawab

D. Media Penyuluhan
1. Leaflet
2. Proyektor
3. Power Point
4. Laptop

E. Struktur Oganisasi
1. Moderator : Siti Annisa Nur Adani
2. Presenter : Sumratih dan Lutfiah
3. Fasilitator : Pandermadon

F. Pelaksanaan Kegiatan
Tahap Kegiatan
Waktu
Kegiatan Penyuluhan Peserta
Pembukaan 5 Menit 1. Mengucapkan salam 1. Menjawab salam
2. Memperkenalkan diri
3. Menyampaikan tentang 2. Mendengarkan
tujuan pokok materi dan menyimak
4. Menyampaikan pokok 3. Bertanya
pembahasan mengenai
5. Kontrak waktu perkenalan dan
tujuan jika ada
yang kurang jelas
Penyampaian 25 menit 1. Menjelaskan 1. Mendengarkan
Materi Pengertian ASI penjelasan dan
Eksklusif menyimak
2. Menjelaskan
kandungan ASI
3. Menjelaskan
keuntungan ASI untuk
ibu
4. Menjelaskan
keuntungan ASI untuk
bayi
5. Menjelaskan teknik
cara menyusui yang
benar
6. Menjelaskan cara
pemberian dan
penyimpanan ASI bagi
ibu yang bekerja
7. Memahami masalah
dalam menyusui dan
penanganannya
Penutup 10 menit 1. Memberikan 1. Bertanya
kesempatan bertanya 2. Sasaran dapat
2. Melakukan evaluasi menjawab tentang
3. Menyampaikan pertanyaan yang
kesimpulan materi diajukan
4. Membagikan leaflet 3. Mendengarkan
5. Mengakhiri pertemuan 4. Merespon
dan menjawab salam 5. Menjawab salam

G. Evaluasi
1. Evaluasi Hasil
a. Jelaskan apa yang dimaksud dengan ASI Eksklusif!
b. Jelaskan keuntungan ASI untuk ibu!
c. Jelaskan keuntungan ASI untuk bayi!
d. Jelaskan teknik cara menyusui yang benar!
e. Jelaskan cara pemberian dan penyimpanan ASI bagi ibu yang bekerja!

2. Evaluasi Proses
a. Penyuluh dan peserta mengikuti penyuluhan sesuai waktu atau sampai
selesai
b. Peserta aktif dalam penyuluhan
c. Peserta mampi memjawab pertanyaan yang diajukan oleh penyuluh
d. Penyuluh menyajikan semua materi secara lengkap
MATERI PENYULUHAN ASI EKSKLUSIF

A. Pengertian ASI Esklusif


ASI adalah makanan pertama, utama dan terbaik bagi bayi yang bersifat
alamiah,dan mengandung berbagai zat gizi yang dibutuhkan dalam proses
pertumbuhan dan perkembangan bayi (Prasetyo, 2008). ASI Eksklusif adalah
pemberian ASI pada bayi tanpa tambahan cairan lain, seperti susu formula, jeruk,
madu, air teh, air putih dan tanpa tambahan makanan padat, misalnya pisang,
pepaya, bubur susu, biskuit, bubur nasi, tim atau makanan lain selain ASI
(Nurkhasanah, 2011).
Pemberian ASI Eksklusif dianjurkan untuk jangka setidaknya selama 4 bulan, tetapi
bila mungkin sampai 6 bulan. Setelah bayi berumur 6 bulan, ia harus mulai
diperkenalkan dengan makanan padat, sedangkan ASI dapat diberikan sampai bayi
berusia 2 tahun atau lebih bahkan lebih dari 2 tahun (Roesli, 2008).

B. KANDUNGAN ASI
Kandungan gizi dari ASI sangat khusus dan sempurna, serta sesuai dengan
kebutuhan tumbuh kembang bayi.
1. Protein
Keistimewaan protein dalam ASI dapat dilihat dari rasio protein whey : kasein
= 60 : 40, dibandingkan dengan air susu sapi yang rasionya = 20:80. ASI
mengandung alfa-laktabumin, sedangkan air susu sapi mengandung beta-
laktoglobulin dan bovine serum albumin. ASI mengandung asam amino
esensial taurin yang tinggi. Kadar methiolin dalam ASI lebih rendah dari pada
susu sapi, sedangkan sisitin lebih tinggi. Kadar tirosin dan fenilalanin pada ASI
rendah. Kadar poliamin dan nukleotid yang penting untuk sintesis protein pada
ASI lebih tinggi dibandingkan air susu sapi (Dewi, 2011).
2. Karbohidrat
ASI mengandung karbohidrat lebih tinggi dari air susu sapi (6,5-7 gram).
Karbohidrat yang utama adalah laktosa (Dewi, 2011)
3. Lemak
Bentuk emulsi lebih sempurna. Kadar lemak tak jenuh dalam ASI 7-8 kali
lebih besar dari air susu sapi. Asam lemak rantai panjang berperan dalam
perkembangan otak. Kolesterol yang diperlukan untuk mielinisasi susunan
saraf pusat dan diperkirakan juga berfungsi juga berfungsi dalam
perkembangan pembentukan enzim (Dewi, 2011).
4. Mineral
ASI mengandung mineral lengkap. Total mineral selama laktasi adalah
konstan. Fa dan Ca paling stabil, tidak terpengauh diet ibu. Garam organik
yang terdapat dalam ASI terutama kalsium, kalium, dan natrium dari asam
klorida dan fosfat. ASI memiliki kalsium, fosfor, sodium potasium, dalam
tingkat yang lebih rendah dibandingkan dengan susu sapi. Bayi yang diberi
ASI tidak akan menerima pemasukan suatu muatan garam yang berlebihan
sehingga tidak memerlukan air tambahan di bawah kondisi-kondisi umum
(Dewi, 2011).
5. Air
Kira-kira 88% ASI terdiri atas air yang berguna melarutkan zat-zat yang
terdapat di dalamnya sekaligus juga dapat meredakan rangsangan haus dari
bayi (Dewi, 2011)
6. Vitamin
Kandungan vitamin dalam ASI adalah lengkap, vitamin A, D, dan C cukup.
Sementara itu, golongan vitamin B kecuali ribiflafin dan asam penthothenik
lebih kurang (Dewi, 2011)
a. Vitamin A : air susu manusia yang sudah masak (dewasa mengandung 280
IU) vitamin A dan kolostrum mengandung sejumlah dua kali itu. Susu sapi
hanya mengandung 18 IU.
b. Vitamin D : vitamin D larut dalam air dan lemak, terdalam air susu
manusia.
c. Vitamin E : Kolostrum manusia kaya akan vitamin E, fungsinya adalah
untuk mencegah hemolitik anemia, akan tetapi juga membantu melindungi
paru-paru dan retina dari cedera akibat oxide.
d. Vitamin K : Diperlukan untuk sintesis faktor-faktor pembekuan darah, bayi
yang mendapatkan ASI mendapatkan vitamin K lebih banyak.
e. Vitamin B Kompleks : semua vitamin B ada pada tingkat yang diyakini
memberikan kebutuhan harian yang diperlukan.
f. Vitamin C : vitamin C sangat penting dalam sintesis kolagen, ASI
mengandung 43 mg/100 ml vitamin C dibandingkan dengan susu sapi.
Komposisi ASI tiap 100 ml dan perbandingannya dengan susu sapi.
KADAR ZAT GIZI ASI SUSU SAPI
PROTEIN 12 gr 3,3 gr
LEMAK 3,8 gr 3,8 gr
LAKTOSA 7,0 gr 4,8 gr
KALORI 75,0 Kal 66,0 Kal
VITAMIN A 53,0 KI 34,0 KI
VITAMIN B1 0,11 mgr 0,42 mgr
VITAMIN C 43,0 mgr 1,8 mgr
KALSIUM 30,0 mgr 125,0 mgr
BESI 0,15 mgr 0,1 mgr

C. Manfaat ASI untuk Ibu


1. Menghentikan perdarahan pasca persalinan
Ketika bayi menyusu, isapan bayi akan merangsng otak untuk memproduksi
hormon prolaktin dan oksitosin. Hormone oksitosin, selain mengerutkan otot-
otot untuk pengeluaran ASI, juga membuat otot-otot rahim dan juga pembuluh
darah di rahim sebagai bekas proses persalinan, cepat terhenti. Efek ini akan
berlangsung secara lebih maksimal jika setelah melahirkan ibu langsung
menyusui bayinya
2. Psikologi ibu
Rasa banggga dan bahagia karena dapat meberikan sesuatu dari dirinya demi
kebaikan bayinya (menyusui bayinya) akan memperkuat hubungan batin antara
ibu dan bayi).
3. Mencegah kanker
Wanita yang menyusui memiliki angka insidensi terkena kanker payudara,
indung telur, dan rahim lebih rendah.
4. Dapat digunakan sebagai metode KB sementara
Menyusui dengan frekuensi yang sering dan lama dapat digunakan sebagai
metode kontrasepsi alami yang dapat mencegah terjadinya ovulasi pada ibu.
Jika akan memanfaatkan metode kontrasepsi ini sebaiknya konsultasi dengan
dokter.
5. Mempercepat ibu kembali ke berat badan sebelum hamil.
Dengan menyusui,cadangan lemak dari tubuh ibu yang memang disiapkan
sebagai sumber energi pembentukan ASI. Akibatnya, cadangan lemak tersebut
akan menyusut sehingga penurunan berat badan ibu pun akan berlangsung
lebih cepat.
6. Ekonomis
ASI lebih murah sehingga ibu tidak perlu membeli.
7. ASI tersedia setiap saat
ASI tersedia setiap saat tanpa haus menunggu waktu menyiapkan dengan
temperatur atau suhu yang sesuai dengan kebutuhan bayi.
8. ASI mudah disajikan dan tanpa kontaminasi bahan berbahaya dari luar serta
steril dari bakteri. (Nisman, dkk, 2011):

D. Manfaat ASI untuk bayi


Menurut Roesli (2004) manfaat ASI bagi bayi yaitu:
1. ASI sebagai nutrisi
Dengan tatalaksana menyusui yang benar, ASI sebagai makanan tunggal akan
cukup memenuhi kebutuhan tumbuh bayi normal sampai usia 6 bulan.
2. ASI meningkatkan daya tahan tubuh
3. Bayi yang mendapat ASI eksklusif akan lebih sehat dan lebih jarang sakit,
karena ASI mengandung berbagai zat kekebalan.
4. ASI meningkatkan kecerdasan
5. ASI mengandung nutrien khusus yaitu taurin, laktosa dan asam lemak ikatan
panjang (DHA, AHA, omega-3, omega-6) yang diperlukan otak bayi agar
tumbuh optimal. Nutrien tersebut tidak ada atau sedikit sekali terdapat pada
susu sapi. Oleh karena itu, pertumbuhan otak bayi yang diberi ASI eksklusif
selama 6 bulan akan optimal.
6. Menyusui meningkatkan jalinan kasih sayang.
7. Perasaan terlindung dan disayangi pada saat bayi disusui menjadi dasar
perkembangan emosi bayi dan membentuk kepribadian yang percaya diri dan
dasar spiritual yang baik.
8. Manfaat lain pemberian ASI bagi bayi yaitu sebagai berikut:
a. Melindungi anak dari serangan alergi.
b. Meningkatkan daya penglihatan dan kepandaian bicara.
c. Membantu pembentukan rahang yang bagus.
d. Mengurangi risiko terkena penyakit diabetes, kanker pada anak, dan
diduga mengurangi kemungkinan menderita penyakit jantung.

E. Teknik menyusui yang benar


Teknik menyusui perlu diperhatikan, karena sangat menentukan keberhasilan dalam
mempertahahankan menyusui dan memperbanyak produksi ASI.
1. Posisi ibu menyusui
a. The cradle. Posisi ini sangat baik untuk bayi yang baru lahir. Pastikan
punggung Anda benar-benar mendukung untuk posisi ini. Jaga bayi di
perut Anda, sampai kulitnya dan kulit Anda saling bersentuhan. Biarkan
tubuhnya menghadap ke arah Anda, dan letakkan kepalanya pada siku
Anda.
b. The cross cradle hold. Satu lengan mendukung tubuh bayi dan yang lain
mendukung kepala, mirip dengan posisi dudukan tetapi Anda akan
memiliki kontrol lebih besar atas kepala bayi. Posisi menyusui ini bagus
untuk bayi prematur atau ibu dengan puting payudara kecil.
c. The football hold. Caranya, pegang bayi di samping Anda dengan kaki di
belakang Anda dan bayi terselip di bawah lengan Anda, seolah-olah Anda
sedang memegang bola kaki. Ini adalah posisi terbaik untuk ibu yang
melahirkan dengan operasi caesar atau untuk ibu-ibu dengan payudara
besar. Tapi, Anda butuh bantal untuk menopang bayi.
d. Saddle hold. Ini merupakan cara yang menyenangkan untuk menyusui
dalam posisi duduk. Ini juga bekerja dengan baik jika bayi Anda memiliki
pilek atau sakit telinga. Caranya, bayi Anda duduk tegak dengan kaki
mengangkangi Anda sendiri.
e. The lying position. Menyusui dengan berbaring akan memberi Anda lebih
banyak kesempatan untuk bersantai dan juga untuk tidur lebih banyak pada
malam hari. Anda bisa tidur saat bayi menyusu. Dukung punggung dan
kepala bayi dengan bantal. Pastikan bahwa perut bayi menyentuh Anda.

Dari macam-macam posisi tadi ada dua posisi yang nyaman bagi ibu dan bayi
ketika menyusui, yaitu:
a. Berbaring miring miring, ini posisi yang amat baik untuk pemberian ASI
yang pertama kali atau bila ibu merasa lelah atau nyeri
b. Duduk, penting untuk memberikan topangan atau sandaran pada pungung
ibu, dalam posisinya tegak lurus (90 derajat) terhadap pangkuanya. Ini
mungkin dapat dilakukan dengan duduk bersila diatas tempat tidur, di
lantai, atau duduk dikursi.
Sadle Hold

2. Langkah-langkah meyusui yang baik dan benar


Adapun langkah menyusui bayi yang benar
a. Cuci tangan dengan air bersih yang mengalir.
b. Perah sedikit ASI dan oleskan ke puting dan areola sekitarnya.
c. Manfaatnya adalah sebagai desinfektan dan menjaga kelembaban puting
susu.
d. Ibu duduk dengan santai kaki tidak boleh menggantung.
e. Posisikan bayi dengan benar
1) Perut bayi menempel ke tubuh ibu.
2) Mulut bayi berada di depan puting ibu.
3) Bibir bayi dirangsang dengan puting ibu dan akan membuka lebar,
kemudian dengan cepat kepala bayi didekatkan ke payudara ibu dan
putting serta areola dimasukkan ke dalam mulut bayi.
f. Cek apakah perlekatan sudah benar
1) Dagu menempel ke payudara ibu.
2) Mulut terbuka lebar.
3) Sebagian besar areola terutama yang berada di bawah, masuk ke dalam
mulut bayi.
4) Bibir bayi terlipat keluar.
5) Pipi bayi tidak boleh kempot (karena tidak menghisap, tetapi memerah
ASI).
6) Tidak boleh terdengar bunyi decak, hanya boleh terdengar bunti
menelan.
7) Ibu tidak kesakitan.
8) Bayi tenang.
9) Apabila posisi dan perlekatan sudah benar, maka diharapkan produksi
ASI tetap banyak (Penny. 2008).

10)
F. Cara Penyimpanan ASI
1. Tempat penyimpanan air susu ibu
Tempat yang baik untuk penyimpanan air susu ibu adalah tempat berbahan
beling atau plastik dengan tutup yang kedap udara. Misalnya, botol susu
dengan tutup yang rapat, atau kantong khusus ASI. Jangan gunakan kantong
yang bukan khusus untuk ASI, karena dapat pecah ketika dibekukan di
dalam freezer.
2. Membersihkan tempat penyimpanan air susu ibu
Bersihkan botol atau wadah dengan air hangat dan sabun. Kemudian bilas
sampai bersih dengan air hangat atau disterilisasi dengan merebusnya seperti
halnya mempersiapkan botol susu biasa. Lalu biarkan kering secara alami.
Berhati-hatilah untuk merebus tempat berbahan plastik, karena hanya plastik
berlabel BPA-free yang aman bila terkena panas.
3. Cara menyimpan ASI
a. Segera dinginkan ASI dalam waktu kurang dari 1 jam setelah dipompa
dari payudara.
b. Berilah label tanggal dan jam penyimpanan supaya mudah diingat.
c. Cara menyimpan ASI yang baik adalah dengan membaginya dalam jumlah
sedikit-sedikit, karena susu yang tidak habis akan dibuang dan tidak baik
bila disimpan kembali.
d. Jangan mencampur ASI baru dengan ASI yang sudah didinginkan
sebelumnya.
e. Jangan mengisi ASI terlalu penuh pada tempatnya, sisakan ruang kosong
sekitar 2,5 cm dari atas.
4. Suhu dan waktu penyimpanan air susu ibu
Pada dasarnya dengan cara menyimpan ASI yang tepat, ASI dapat tahan
selama 6-8 jam bila suhu ruangan kurang dari 25°C. Bila kurang dari suhu
tersebut, ASI harus disimpan di dalam kulkas atau freezer.
Untuk ibu bekerja di kantor, ASI dapat dipompa pada pagi hari lalu di simpan
di dalam kulkas untuk kebutuhan selama bayi ditinggal bekerja. Bila di simpan
pada kulkas bersuhu 4°C, ASI dapat disimpan maksimum 5 hari.
ASI juga dapat dipompa ketika ibu berada di kantor lalu kemudian disimpan di
dalam kulkas kantor hingga waktunya pulang ke rumah. Gunakan termometer
kulkas untuk selalu memantau suhu kulkas atau freezer selama menyimpan
ASI.
Walaupun sangat jarang terjadi, kadang kita butuh menyimpan ASI dalam
jangka waktu yang lebih lama. Bila dibekukan pada freezer bersuhu -15°C,
ASI dapat disimpan selama maksimum 2 minggu.
Selalu letakkan ASI pada bagian belakang kulkas atau freezer, karena bagian
ini memiliki suhu paling dingin. Bila waktu penyimpanan sudah lewat, jangan
gunakan lagi ASI tersebut.
5. Menyajikan ASI yang sudah disimpan
Setelah dikeluarkan dari kulkas, cara paling tepat memanaskannya adalah
dengan merendam botol atau tempat penyimpanan di dalam mangkuk berisi air
panas.
Bila ASI tersebut tidak habis dalam sekali pakai, jangan digunakan kembali
setelah 24 jam. Jangan memanaskan ASI dengan microwave.
ASI yang beku dari freezer dapat dicairkan dengan cara :
a. Menaruhnya di dalam kulkas selama 4 jam. Atau, dengan cara ini : sirami
tempat penyimpanan (masih dalam kondisi tertutup rapat) dengan air
dingin mengalir dari kran.
b. Ketika ASI mulai mencair, gunakan air hangat dari kran sampai
seluruhnya mencair. Jangan mencairkan ASI beku dengan cara
mendiamkannya pada suhu ruangan.
c. Setelah ASI cair, rendam botol atau tempat penyimpanan di dalam
mangkok atau wadah yang diisi air panas

Anda mungkin juga menyukai