Anda di halaman 1dari 7

Bioprospek 13 (1) 2018 33-39

Bioprospek
https://fmipa.unmul.ac.id/jurnal/index/Bioprospek

FITOREMEDIASI MENGGUNAKAN KAYU APU (Pistia stratiotes L.) DALAM KOLAM


BEKAS TAMBANG BATUBARA TERHADAP PENYERAPAN LOGAM MANGAN (Mn)
DAN KADMIUM (Cd)

Miryan Sucianti Purnama1, Eko Kusumawati2, Dwi Susanto2


1
Laboratorium Fisiologi Perkembangan dan Kultur Jaringan Tumbuhan, Program Studi Biologi, FMIPA,
Universitas Mulawarman
2
Program Studi Biologi, FMIPA, Universitas Mulawarman

INF O ARTIK EL ABSTRAK

Terkirim 12 Desember 2017 The aim of this research is to know the interaction that
Diterima 8 Februari 2018 occurs on apu wood (Pistia stratiotes L.) in post-coal pool
Online 6 April 2018 water and the ability of apu wood (Pistia stratiotes L.) on
the absorption of manganese (Mn) and cadmium (Cd) from
pond water post mining coal. This research use Factorial
Kata kunci. Randomized Completed Random (RAL) with 2 factors that
Phytoremediation is waste water concentration (100%, 75%, 50%, 25% and
Pistia stratiotes L 0%) and variations in the weight of apu wood (Pistia
Coal Mine Used Pond
stratiotes L.) (300 gr, 200 gr and 100 gr). The number of
Mn Metals
treatments was 20 treatment combinations. Each treatment
Metal Cd
was repeated 3 times. The data obtained were analyzed
using SPSS (Statistical Product and Service Solutions)
16.0. The results show that apu wood is effective in
lowering Mn and Cd metals against the pool of former coal
mines. The effectiveness of Mn metal absorption by apu
woods (Pistia stratiotes L.) indicated in all treatment
combinations with a percentage of RE of 55.56-100% and
the effectiveness of Cd metal absorption is shown in all
treatment combinations with a percentage of RE of 81.81-
100%.

1. Pendahuluan Sektor ini memberikan dua dampak penting


Aktivitas manusia sering kali dapat terhadap kerusakan hutan, yaitu
mengganggu fungsi hutan. Salah satu menghilangkan keberadaan hutan
kegiatan manusia yang paling berat (penambangan terbuka) dan limbahnya
dampaknya terhadap hutan adalah kegiatan (tailing) mencemari lingkungan
di sektor pertambangan. (penambangan terbuka dan tertutup).
Penambangan yang dilakukan tanpa adanya
Korespondensi: miryansuciantiprnm@gmail.com rehabilitasi akan menyebabkan terbentuknya
bioprospek@fmipa.unmul.ac.id lubang-lubang raksasa yang akhirnya akan
Purnama, M. S. Kusumawati, S. Susanto, D. / Bioprospek 13 (1) 2018 33-39
34

membentuk kolam karena terisi oleh air timbangan, Spektrofotometer Serapan Atom
hujan. (SSA), baskom. Bahan yang digunakan
Pengaruh negatif penting dari air tambang dalam penelitian ini yaitu aquadest, air kolam
terhadap ekosistem didalamnya adalah pH bekas tambang batubara, kayu apu, tisu dan
yang sangat rendah, walaupun air asam air PDAM.
tambang dari senyawa sulfur (S) ini juga
melarutkan logam aluminium (Al), besi (Fe), Rancangan Penelitian
seng (Zn), manganese (Mn), tembaga (Cu) Penelitian ini mengunakan Rancangan
ataupun kadmium (Cd) ke perairan (Asfie, Acak Lengkap (RAL) pola faktorial 2 faktor
2010). dengan faktor pertama konsentrasi air
Untuk mengatasi permasalahan tambang yaitu 0% (kontrol), 25%, 50%,
pencemaran air yang tercemar logam berat, 75%, 100% dan berat kayu apu 0gr (tanpa
baru-baru ini telah dikembangkan teknologi kayu apu), 100gr, 200gr, 300gr yang terdiri
alternatif yang dapat membantu proses dari 20 perlakuan dan tiap perlakuan diulangi
pengolahan yaitu dengan teknologi sebanyak 3 ulangan.
fitoremediasi. Fitoremediasi merupakan
sebuah teknologi yang menggunakan Prosedur Penelitian
berbagai tanaman untuk menurunkan, Pengumpulan dan Seleksi Tumbuhan
mengekstrak atau menghilangkan Pada persiapan media tanamannya,
kontaminan dari tanah dan air (EPA, 2000). pertama-tama dengan mengambil kayu apu
Salah satu tanaman air yang digunakan yang masih muda kemudian akar kayu
sebagai fitoremediasi yaitu kayu apu (Pistia dibersihkan dari sampah-sampah yang
stratiotes L.). Kayu apu (Pistia stratiotes L.) terikut saat pengambilan tumbuhan tersebut
memiliki kemampuan untuk mengolah menggunakan aquades.
limbah, baik itu berupa logam berat, zat
organik maupun anorganik. Jenis tumbuhan Persiapan Media Tanam
mengapung tersebut dapat dijadikan sebagai Air tambang dibuat dengan variasi
fitoremediator pencemaran air karena konsentrasi 0% (kontrol), 25%, 50%, 75%,
kemampuannya dalam mengakumulasi 100%. Pengenceran air tambang dilakukan
logam berat dalam tubuhnya (Widyaningsih, dengan penambahan air PDAM kemudian
2012). dari masing-masing konsentrasi dimasukkan
Berdasarkan uraian diatas penulis kedalam bak-bak plastik. Bak-bak plastik
tertarik untuk melakukan penelitian guna tersebut kemudian diisi dengan kayu apu
mengurangi atau menurunkan kadar logam masing-masing dengan variasi berat kayu
tersebut menggunakan teknik fitoremediasi apu yang berbeda yaitu 0gr (kontrol), 100gr,
dengan kayu apu (Pistia stratiotes L.) 200gr, dan 300 gr masing-masing dalam 5 L.
sebagai agen untuk menyerap atau Perlakuan ditempatkan di rumah kaca (Green
mengakumulasikan zat-zat maupun logam House) sebelum dan setelah perlakuan 14
pada daerah tercemar. hari penanaman, air tambang diukur meliputi
pH, COD, BOD dan dianalisis kadar logam
2. Metode Penelitian media tanam dan tanaman dengan
Waktu dan Tempat Penelitian Spektrofotometri Serapan Atom (SSA).
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan
Agustus sampai Desember 2017 bertempat di Analisis Data
rumah kaca (Green House) Fakultas Data yang diperoleh dianalisis
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. menggunakan SPSS (Statistical Product and
Service Solutions) 16.0. Untuk mengetahui
Alat dan Bahan perlakuan terbaik, apabila data tersebut
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian normal dan homogen maka digunakan uji
ini antara lain gelas ukur, gelas kimia, ANOVA, tetapi apabila tidak memenuhi
Purnama, M. S. Kusumawati, S. Susanto, D. / Bioprospek 13 (1) 2018 33-39
35

salah satunya maka akan dianalisis dengan dkk (2005), tanaman dalam kondisi air yang
Kruskal Wallis dan apabila ada beda nyata terbatas proses fotosintesisnya akan
dilakukan uji Mann Withney pada taraf terhambat. Terhambatnya proses fotosintesis
kepercayaan 95 %. akan berdampak pada penurunan jumlah
asimilat yang dibentuk oleh tanaman
3. Hasil dan Pembahasan sehingga berpengaruh pada biomasaa
tanaman.
Pengaruh Air Kolam Bekas Tambang Perubahan morfologi kayu apu setelah
Terhadap Jumlah Daun Kayu Apu (Pistia digunakan untuk fitoremediasi air kolam
stratiotes L.) bekas tambang batubara dapat dilihat dalam
Pengaruh air kolam bekas tambang Gambar 4.1 di bawah ini:
batubara terhadap kayu apu disajikan sebagai
berikut:
Tabel 1. Pengaruh air kolam bekas tambang
batubara terhadap jumlah daun
kayu apu (Pistia stratiotes L.)
P Rataa
K P0 P1 P2 P3 P4
n
15.67± 13.67± 10.83± 18.00± 17.00±0. 15.03±
K1
0.33d 0.33b 0.17a 0.00f 00e 0.17a
17.67± 33.8±0 23.83± 23.00± 15.00±0. 22.7±0
K2
0.33f .17n 0.17i 0.00h 00c .63b
24.67± 30.17± 27.00± 21.00± 26.00±0. 25.77±
K3
0.33j 0.17m 0.00l 0.00g 00k 0.1c
Rataan 14.5± 25.89± 15.41± 15.5± 14.5±
0.33a 0.22d 0.08b 0.00c 0.00a
Keterangan: Angka yang diikuti oleh huruf yang sama
menunjukkan tidak berbeda nyata, sedangkan
huruf yang berbeda menunjukkan beda nyata
pada uji Mann-Whitney dengan taraf
kepercayaan 95%. P0=air PDAM; P1=25% air
(a) (b)
tambang; P2=50% air tambang; P3=75% air
tambang; P4=100% air tambang; K1=100gr
kayu apu; K2=200gr kayu apu; K3=300gr kayu Gambar 1. Morfologi Kayu Apu (a) Sebelum
apu perlakuan; (b) Sesudah perlakuan

Tabel 1. memperlihatkan bahwa Pada Gambar 1. dapat dilihat sebelum


pertumbuhan kayu apu pada air kolam bekas perlakuan kayu apu terlihat memiliki daun
tambang batubara menunjukkan perbedaan yang segar dan berwarna hijau namun setelah
yang signifikan pada masing-masing perlakuan terlihat daunnya berubah warna
perlakuan berdasarkan hasil uji Mann- menjadi kekuningan dan akar menghitam.
Whitney. Hal ini dibuktikan dengan notasi Menurut Ulfin (2005) penurunan
yang berbeda-beda. Diduga karena sejak metabolisme pada kayu apu yang ditanam
awal perlakuan jumlah atau massa kayu apu dalam konsentrasi yang tinggi,
yang ditambahkan masing-masing perlakuan mengakibatkan jaringan sel dalam akar cepat
berbeda-beda sehingga turut mempengaruhi rusak hal ini akan berdampak pada produksi
jumlah daun setiap perlakuan. Rataan jumlah fitokelatin. Fitokelatin merupakan enzim
daun terbanyak terlihat pada perlakuan P1 yang digunakan untuk mengikat logam.
(25%) yaitu 25.89. Hal ini disebabkan karena Turunnya metabolisme tanaman dapat
air tambang yang digunakan untuk perlakuan diketahui dari penampakan fisik dari daun
termasuk rendah (25%) sehingga kayu apu pada tanaman yang cepat sekali menguning
mampu berkembangbiak dengan baik. dan tanaman mengalami kerontokan pada
Perubahan yang terjadi pada nilai jumlah bulu-bulu akar. Turunnya metabolisme juga
daun dan warna daun ini dipengaruhi oleh disebabkan karena hiperakumulasi ion logam
proses penyerapan logam yang dilakukan yang terlalu berlebih.
oleh kayu apu tersebut. Menurut Hermawati,
Purnama, M. S. Kusumawati, S. Susanto, D. / Bioprospek 13 (1) 2018 33-39
36

Pengaruh Air Kolam Bekas Tambang Hasil analisis menggunakan uji Kruskal
Batubara Terhadap Laju Pertumbuhan Wallis menunjukkan bahwa pemberian
Relatif (LPR) Kayu Apu (Pistia stratiotes tanaman kayu apu berpengaruh signifikan
L.) terhadap kandungan kadar logam Mn pada
Pengaruh air kolam bekas tambang air kolam bekas tambang batubara (P<0.05).
batubara terhadap laju pertumbuhan relative Rataan logam mangan (Mn) setelah 14 hari
(LPR) kayu apu disajikan sebagai berikut: terhadap kualitas air disajikan sebagai
Tabel 2. Pengaruh air kolam bekas tambang berikut:
batubara terhadap laju pertumbuhan Tabel 3. Pengaruh kayu apu (Pistia stratiotes
realtif (LPR) L.) terhadap logam mangan (Mn)
P
pada air kolam bekas tambang
P0 P1 P2 P3 P4 Rataan
K batubara
0.0003 -0.0015 -0.0007 -0.0027 -0.0005 -0.0051 No. Perlakuan Removal efficiency (%)
K1 1 P0K0 0a
±0.00de ±0.00bcd ±0.00cde ±0.00b ±0.00cde ± 0.00a
0.000 2 P0K1 0a
-0.0053 0.0003 -0.0002 0.0001 -0.001 3 P0K2 0a
K2 1±0.00
de ±0.00a ±0.00de ±0.00cde ±0.00de ± 0.00b 4 P0K3 0a
0.000 5 P1K0 0a
0.0007 -0.0019 0.0007 0.0007 0.0002 6 P1K1 55.56b
K3 7±0.00
e ±0.00e ±0.00bc ±0.00e ±0.00e ± 0.00c 7 P1K2 55.56b
Rataan 0.0003 0.0015 0.0006 0.0006 0.0008 8 P1K3 100e
±0.00a ±0.00d ±0.00b ±0.00b ± 0.00c 9 P2K0 0a
Keterangan: Angka yang diikuti oleh huruf yang sama 10 P2K1 100e
11 P2K2 100e
menunjukkan tidak berbeda nyata, sedangkan
12 P2K3 100e
huruf yang berbeda menunjukkan beda nyata
13 P3K0 0a
pada uji Mann-Whitney dengan taraf
14 P3K1 100e
kepercayaan 95%. P0=air PDAM; P1=25% air 15 P3K2 90.48d
tambang; P2=50% air tambang; P3=75% air 16 P3K3 76.19c
tambang; P4=100% air tambang; K1=100gr 17 P4K0 0a
kayu apu; K2=200gr kayu apu; K3=300gr kayu 18 P4K1 100e
apu 19 P4K2 100e
20 P4K3 100e
Keterangan: Angka yang diikuti oleh huruf yang sama
Tabel 2. menunjukkan bahwa air limbah menunjukkan tidak berbeda nyata, sedangkan
mempengaruhi nilai laju pertumbuhan relatif. huruf yang berbeda menunjukkan beda nyata
Hal ini ditunjukkan dari nilai laju pada uji Mann-Whitney dengan taraf
kepercayaan 95%. P0=air PDAM; P1=25% air
pertumbuhan relatif kayu apu yang tidak tambang; P2=50% air tambang; P3=75% air
mengalami peningkatan bahkan mengalami tambang; P4=100% air tambang; K0=0gr;
penurunan. Pada Tabel 2 terdapat nilai K1=100gr kayu apu; K2=200gr kayu apu;
K3=300gr kayu apu
negatif, hal ini disebabkan karena banyak
tanaman yang mati atau daun-daun yang Berdasarkan Tabel 3. dapat dilihat bahwa
mulai membusuk pada akhir penelitian kayu apu mempengaruhi logam mangan di
sehingga berpengaruh pada berat kering dalam air kolam bekas tambang batubara.
akhir tanaman karena berat awal tanaman Hal ini dapat dilihat dari nilai RE logam
erat hubungannya dengan nilai laju mangan yang dapat dicapai pada semua
pertumbuhan relatif (LPR). Greulach dan kombinasi yaitu antara 55.56-100% kecuali
Adams (1962) menyatakan bahwa faktor perlakuan P0 (0%). Pada perlakuan P3 (75%)
klimatik yang mempengaruhi pertumbuhan seiring bertambahnya jumlah kayu apu nilai
tanaman diantaranya adalah temperatur, removal efficiency (RE) tidak meningkat
cahaya, kelembaban udara, komposisi gas di melainkan mengalami penurunan. Hal ini
atmosfir, pergerakan udara, tekanan udara dapat disebabkan karena kayu apu sudah
dan presipitasi. berada pada titik jenuh dan dan tidak mampu
lagi menyerap logam berat secara optimal.
Pengaruh Kayu Apu (Pistia stratiotes L.) Hal tersebut juga dinyatakan oleh Zubair,
terhadap Logam Mangan (Mn) dalam dkk (2015) bahwa kemampuan penyerapan
Kolam Bekas Tambang Batubara logam oleh suatu tumbuhan dipengaruhi oleh
Purnama, M. S. Kusumawati, S. Susanto, D. / Bioprospek 13 (1) 2018 33-39
37

waktu pemaparan, ketika tumbuhan sudah Berdasarkan Tabel 4. dapat dilihat bahwa
tidak mampu menyerap logam pada lama kayu apu mampu menurunkan kadar logam
pemaparan tertentu, hal tersebut kadmium. Hal ini dapat dilihat dari removal
menunjukkan bahwa tumbuhan telah efficiency (RE) logam kadmium yang dapat
mencapai titik jenuhnya. Titik jenuh adalah dicapai pada semua kombinasi perlakuan
waktu batas maksimum yang dapat ditolerir yaitu antara 81.81-100% kecuali kontrol
tumbuhan dalam menyerap kontaminan. (tanpa kayu apu). Pada perlakuan P2 seiring
bertambahnya jumlah kayu apu nilai removal
Pengaruh Kayu Apu (Pistia stratiotes L.) efficiency (RE) semakin meningkat namun
terhadap Logam Kadmium (Cd) dalam sebaliknya pada perlakuan P3 (75%) seiring
Air Kolam Bekas Tambang Batubara bertambahnya jumlah kayu apu nilai removal
Hasil analisis menggunakan Kruskal efficiency (RE) tidak meningkat melainkan
Wallis menunjukkan bahwa pemberian mengalami penurunan hingga 82.76%. Hal
tanaman kayu apu berpengaruh signifikan ini dapat disebabkan karena kayu apu sudah
terhadap kandungan kadar logam Cd pada air mencapai titik jenuhnya dalam penyerapan
kolam bekas tambang batubara (P<0.05). logam tersebut sehingga tidak mampu lagi
Rataan logam Cd terhadap kualitas air menyerap logam berat secara optimal.
disajikan sebagai berikut: Konsentrasi logam dalam air limbah
Tabel 4. Pengaruh kayu apu (Pistia stratiotes mempengaruhi pertumbuhan tanaman,
L.) terhadap logam kadmium dimana dengan meningkatnya konsentrasi
(Cd) pada air kolam bekas logam dalam air limbah menyebabkan
tambang batubara pertumbuhan tanaman menjadi terhambat.
No. Perlakuan Removal efficiency (%) Kadmium merupakan logam berat
1 P0K0 0a nonesensial bersifat toksik bagi tumbuhan.
2 P0K1 100d
3 P0K2 100d
Logam kadmium akan mengalami proses
4 P0K3 100d biotransformasi dan bioakumulasi dalam
5 P1K0 0a organisme hidup (tumbuhan, hewan dan
6 P1K1 100d
7 P1K2 100d manusia). Bila jumlah Cd yang masuk
8 P1K3 100d tersebut melebihi ambang maka
9 P2K0 0a
10 P2K1 81.81b pertumbuhan tanaman itu sendiri akan
11 P2K2 100d terhambat atau bahkan kematian sel (Palar,
12 P2K3 100d
13 P3K0 0a
2008).
14 P3K1 100d
15 P3K2 100d Pengaruh Kayu Apu (Pistia stratiotes L.)
16 P3K3 82.76c
17 P4K0 0a terhadap Kualitas Air Kolam Bekas
18 P4K1 100d Tambang Batubara
19 P4K2 100d
20 P4K3 100d
Hasil analisis menggunakan Kruskal
Keterangan: Angka yang diikuti oleh huruf yang sama Wallis menunjukkan bahwa pemberian
menunjukkan tidak berbeda nyata, sedangkan huruf
yang berbeda menunjukkan beda nyata pada uji
tanaman kayu apu berpengaruh signifikan
Mann-Whitney dengan taraf kepercayaan 95%. terhadap pH, BOD dan COD pada air kolam
P0=air PDAM; P1=25% air tambang; P 2=50% air
tambang; P3=75% air tambang; P4=100% air
bekas tambang batubara (P<0.05). Rataan
tambang; K0=0gr; K1=100gr kayu apu; K2=200gr pH, BOD dan COD setelah 14 hari terhadap
kayu apu; K3=300gr kayu apu
kualitas air disajikan sebagai berikut:
Purnama, M. S. Kusumawati, S. Susanto, D. / Bioprospek 13 (1) 2018 33-39
38

Tabel 5. Pengaruh Kayu Apu (Pistia Berdasarkan Tabel 5. menunjukkan


stratiotes L.) terhadap kualitas air bahwa pemberian kayu apu 100, 200 dan 300
kolam bekas tambang batubara gram mempengaruhi nilai pH air kolam
No. Perlakuan pH
BOD COD bekas tambang batubara yang menunjukkan
(mg/L) (mg/L) perbedaan yang signifikan pada masing-
1. P0K0 0.00p 0.00j 0.00j masing perlakuan. Hal ini dapat dilihat pada
semua kombinasi perlakuan pH mengalami
2. P0K1 -0.88k 77.6o 231.74o peningkatan yaitu antara 6.83-8.81, nilai pH
tersebut masih berada dalam kisaran yang
3. P0K2 -0.68m 14.04m 86.59m diperbolehkan oleh pemerintah yaitu 6-8
(Peraturan Gubernur Nomor 36 Tahun 2008).
4. P0K3 -0.99i 121.62p 350.06p
Peningkatan CO2 yang diduga akibat adanya
5. P1K0 0.02q 0.00j 0.00j
penguraian dalam proses fotosintesis
menyebabkan terbentuknya asam karbonat
6. P1K1 -0.05n -5.23i -5.30i dan bikarbonat oleh adanya reaksi ikatan CO2
dengan H2O menjadi lebih sedikit, sehingga
7. P1K2 -0.01o -25.58f -66.5f jumlah ion H+ yang dibebaskan dalam reaksi
tersebut menjadi berkurang dengan
8. P1K3 -0.89j 6.20l 15.75l berkurangnya kandungan ion H+ maka pH air
meningkat (Connell dan Miller, 1995;
9. P2K0 -0.01o 0.00j 0.00j Hariyati, 1995). Meningkatnya nilai pH juga
disebabkan oleh adanya pelarutan ion-ion
10. P2K1 -1.27f -63.31b -141.6c
logam sehingga dapat merubah konsentrasi
11. P2K2 -1.19g -81.67a -236.22a ion hidrogen dalam air (Wardhana, 1995).
Berdasarkan Tabel 5. pemberian kayu apu
12. P2K3 -1.52c -26.29e -72.25e 300 gram pada kombinasi perlakuan P0K3
menunjukkan penurunan BOD tertinggi
13. P3K0 0.00p 0.00j 0.00j dibandingkan perlakuan lainnya dengan nilai
selisih yaitu 121.62 mg/L. Hal ini dapat
14. P3K1 -1.36e 39.97n 108.2n dijelaskan bahwa kayu apu 300 gram
memberikan suplai oksigen yang terbaik. Hal
15. P3K2 -0.76l -27.54d -88.07d
ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan
oleh Fachrurozi (2010) bahwa biomassa
16. P3K3 -1.15h -7.54g -32.34g
Pistia stratiotes L. yang sangat banyak maka
17. P4K0 0.00p 0.00j 0.00j
suplai oksigennya akan semakin tinggi.
Selain itu, hasil fotosintesis yang dilakukan
18. P4K1 -1.44d 2.15k 10.6k oleh tanaman juga dapat mensuplai
kebutuhan akan oksigen yang akan
19. P4K2 -1.55b -6.16h -13.27h digunakan untuk menguraikan bahan organik
yang terdapat di dalam air limbah. Penurunan
20. P4K3 -1.68a -51.76c -158.08b BOD ini disebabkan oleh menurunnya
Keterangan: Angka yang diikuti oleh huruf yang sama kandungan bahan organik dalam air limbah,
menunjukkan tidak berbeda nyata, sedangkan BOD juga mengalami
sedangkan huruf yang berbeda peningkatan tertinggi pada kombinasi
menunjukkan beda nyata pada uji Mann-
Whitney dengan taraf kepercayaan 95%
perlakuan P2K2 dengan selisih yaitu -81.67
P0=air PDAM; P1=25% air tambang; mg/L. BOD untuk perairan tambak yaitu 6
P2=50% air tambang; P3=75% air mg/L (PPRI No. 82 tahun 2001). Konsentrasi
tambang; P4=100% air tambang; K0=0gr; BOD yang mengalami peningkatan ini
K1=100gr kayu apu; K2=200gr kayu apu; diduga diakibatkan oleh kondisi tanaman
K3=300gr kayu apu
yang berangsur-angsur menguning dan
Purnama, M. S. Kusumawati, S. Susanto, D. / Bioprospek 13 (1) 2018 33-39
39

akhirnya mati sehingga mengakibatkan EPA. 2000. Introduction to Phytoremediation.


bahan organik yang terlarut pada air National Risk Management Research
meningkat yang kemudian mempengaruhi Laboratory Office of Research and
nilai dari BOD itu sendiri. Development. U.S. Environmental Protection
Agency. Ohio.
Pada Tabel 5. pemberian kayu apu 300
Fachurozi., L.B. Utami., D. Suryani 2010.
gram pada kombinasi perlakuan P0K3 Pengaruh Variasi Biomassa Pistia Stratiotes
menunjukkan penurunan COD tertinggi L. terhadap Penurunan Kadar BOD, COD,
dibandingkan perlakuan lainnya dengan dan TSS Limbah Cair Tahu di Dusun Klero
selisih yaitu 350.06 mg/L. Hal ini dapat Sleman Yogyakarta. Jurnal Kesehatan
dijelaskan bahwa kayu apu 300 gram Masyarakat. 4 (1): 1-75.
memberikan suplai oksigen yang terbaik. Greulach, V.A. and J.E. Adams. 1962. Plants an
Menurut penelitian Fachrurozi (2010) Introduction to Modern Botany. John Wiley &
penurunan nilai COD tersebut disebabkan Sons: New York.
karena bahan padatan telah mulai mengendap Hariyati. 1995. Penggunaan Enceng Gondok dan
sehingga bahan buangan di air limbah juga Kayu Apu untuk Meningkatkan Kualitas
Limbah Cair Pabrik Kulit P.T. Budi Makmur
berkurang. Selain itu, sebagian bahan
Jaya Murni Yogyakarta. Skripsi. Fakultas
buangan telah teroksidasi dan sebagian lagi Biologi. Universitas Gadjah Mada:
juga telah terserap oleh tanaman sehingga Yogyakarta.
juga mengurangi nilai COD, sedangkan pada Hermawati, E., Wiryanto., Solichatun. 2005.
kombinasi perlakuan P2K2 menunjukkan Fitoremediasi Limbah Detergen
peningkatan COD tertinggi dengan selisih Menggunakan Kayu Apu (Pistia stratiotes L.
yaitu -236.22 mg/L. Meningkatnya ) dan Genjer (Limnocharis flava L.). Jurnal
konsentrasi COD ini diduga disebabkan BioSMART. 7 (2): 115-124.
karena tanaman kayu apu banyak yang rusak. Palar, H. 2008. Pencemaran dan Toksikologi
Daun-daun yang telah rusak dan terendam air Logam Berat. Rineka Cipta: Jakarta.
limbah akan membusuk sehingga Ulfin, I dan Widya W. 2005. Studi Penyerapan
Kromium dengan Kayu Apu (Pistia stratiotes
pembusukan tersebut tentu akan menambah
L). Jurnal Akta Kimindo. 1 (1): 41-48.
jumlah bahan organik dalam air limbah Wardhana, W.A. 1995. Dampak Pencemaran
kemudian oksigen yang terlarut menjadi Lingkungan. Andi Offset: Yogyakarta.
berkurang dan akhirnya menambah nilai Widyaningsih, 2012. Pengaruh Variasi Berat
COD air limbah. COD untuk pertambakan basah Eceng Gondok (Eichornia crassipes)
yaitu 50 mg/L (PPRI No. 82 tahun 2001). terhadap Kandungan Krom (Cr) Limbah Cair
Industri Sablon “Temenan” Monjali
4. Kesimpulan Yogyakarta. Skipsi. Universitas Negeri
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa Yogyakarta: Yogyakarta.
kayu apu (Pistia stratiotes L.) terbukti Zubair, A., Arsyad, A. dan Rosmiati, 2014.
mampu menurunkan kandungan logam Fitoremediasi Logam Berat Kadmium (Cd)
menggunakan Kombinasi Eceng Gondok
mangan (Mn) dan kadmium (Cd) dalam air
(Eichornia crassipes) dan Kayu Apu (Pistia
kolam bekas tambang batubara dengan stratiotes L.) dengan Aliran Batch. Jurnal
meremoval logam mangan sebesar 55.56- Teknik Sipil. Universitas Hasanuddin:
100% dan logam Kadmium 81.81-100%. Makassar.

Daftar Pustaka
Asfie, M. 2010. Pemanfaatan Kolam Pengendap
Tambang Batubara untuk Budidaya Ikan
Lokal dalam Keramba. Jurnal Ris.
Akuakultur. 5 (3): 437-448.
Connell, D.W and G.J. Miller. 1995. Kimia dan
Ekotoksikologi Pencemaran. Penerjemah:
Koestoer, Y. UI Press: Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai