Anda di halaman 1dari 18

AWAL ISLAM

Islam tumbuh di kawasan Arab bagian tengah dalam zaman


Jahiliyyah, masa dimana masyarakat tidak mengenal hukum
dan norma moral.
Islam menyebar ke penjuru dunia terutama di Timur Tengah.

Ajaran Islam dibawa oleh Nabi Muhammad SAW yang lahir


di Mekkah pada 20 April 571 M, yang diangkat sebagai nabi
dan rasul pada usia 40 tahun. Pedoman yang dibawa Nabi
Muhammad SAW adalah Al-Qur’an dan Al-Hadits.
Kemudian pada tahun 622 M, Nabi Muhammad SAW
berhijrah ke Madinah (Yatsrib) yang memulai perhitungan
kalender Hijriyah.
Nabi Muhammad SAW wafat pada 632 M, kemudian Islam
dipimpin oleh Khulafaur Rasyidin yang merupakan empat
khalifah pertama, yaitu Abu Bakar, Umar bin Khattab,
Utsman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib.

Pada masa pemerintahan masing-masing khalifah, Islam


menyebar ke seluruh Jazirah Arab, dan mulai ada
pembaharuan seperti pembukuan Al-Qur’an yang tidak
dilakukan pada zaman Nabi.
Setelah Ali bin Abi Thalib, Islam dipimpin oleh dua
bani/kerajaan, yaitu:

1. Bani Umayyah, berlangsung hampir seabad, ia


melakukan ekspansi wilayah dan pembaharuan di
bidang ekonomi, politik dan hukum. Pusat pemerintahan
berpindah dari Madinah ke Damaskus.

2. Bani Abbasiyah, berlangsung hampir lima abad, bani ini


mengadakan ekspansi dan sejumlah perjanjian damai
kepada kerajaan tetangga. Pusat pemerintahan
berpindah dari Damaskus ke Al-Hasyimiyah lalu ke
Baghdad.
Keduanya mengalami keruntuhan karena kehidupan yang
dipenuhi kemewahan, korupsi dan nepotisme menjadi
penyebab awal kemerosotan.
Sejak itu, kemelut politik dan persaingan antar bangsa serta
kemerosotan ekonomi menyebabkan runtuhnya kekuasaan
Bani Abbasiyah ke tangan pasukan Mongol pimpinan Hulagu
Khan.
Selanjutnya muncul tiga kerajaan besar Islam di Asia
pada abad pertengahan:
1) Kerajaan Ottoman
2) Kerajaan Mogul/Mughal
3) Kerajaan Safawi
1) KERAJAAN OTTOMAN
Kerajaan Ottoman didirikan oleh seorang bangsa Turki dari
kabilah Oghuz, yakni Usman I.
Tahun 1312 M, Kerajaan Ottoman menyerang kota Broessa
di Bizantium yang kemudian dijadikan sebagai ibukota
kerajaannya. Beberapa tahun kemudian kerajaan Ottoman
dapat menaklukkan sebagian benua Eropa seperti Azmir
(Smirna), Thawasyanli, Uskandar, Ankara, dan Gallipoli.
Pada masa Sultan Murad I (1359-1389) Kerajaan Ottoman
dapat menguasai Adrianopel yang kemudian dijadikan
ibukotanya yang baru, kemudian ditaklukkan pula
Macedonia, Sopia, Salonia dan seluruh wilayah bagian utara
Yunani.
Perkembangan Islam pada masa kerajaan Ottoman:

• Dalam bidang pengetahuan dan budaya, terjadi akulturasi


kebudayaan Persia, Byzantium, dan Arab.
• Dalam bidang politik dan pemerintahan, kerajaan Ottoman fokus
dalam ekspansi wilayah dan kepemimpinan tertinggi dipegang oleh
sultan, lalu perdana menteri, lalu gubernur, lalu bupati.
• Dalam bidang militer, terbentuknya kelompok militer pasukan
Jaenissari atau Inkisyariah.
• Dalam bidang keagamaan, fatwa-fatwa ulama sangat berperan
dalam mengambil kebijakan negara.
• Dalam bidang arsitek, banyak dibangun bangunan megah, masjid
dan makam. Masjid yang terkenal adalah Masjid Aya Sopia (Hagia
Sophia) yang awalnya adalah bangunan gereja.
Mundurnya kerajaan Ottoman disebabkan oleh:

• Budaya pungli
• Pemberontakan tentara Jenissari
• Krisis ekonomi
• Wilayah yang terlalu luas
• Lemahnya kepemimpinan
2) KERAJAAN MOGUL

Kerajaan Mogul di India didirikan oleh Zahiruddin Babur


pada tahun 1526 M, yang merupakan keturunan Jengiz
Khan dari bangsa Mongol.

Wilayah kekuasaan kerajaan Mogul meliputi Kabul Lahore,


Multan, Delhi, Agra, Allahabad, Oud, Gujarat, Ajmer, Bihar,
Melwa, Bengal, Khandes, Ahmad Nagar, Ousra, Berar,
Kashmir, Bajipur, Galkanda, Tajore, dan Trichinopoli.

Setelah Kerajaan Mogul berdiri, raja-raja Hindu di seluruh


India menyusun angkatan perang yang besar untuk
menyerang Babur. Namun, pasukan Hindu ini dapat
dikalahkan oleh Babur.
Pada masa pemerintahan Akbar Syah I, Kerajaan Mogul
mencapai masa keemasannya. Akbar menerapkan politik
toleransi universal (sulakhul), yaitu politik yang menekankan
kesamaan derajat rakyat India.

Karya seni besar yang dicapai Kerajaan Mogul adalah karya-karya


arsitektur yang indah dan mengagumkan. Sebagai contoh adalah
Istana Fatehpur Sikri yang dibangun Akbar di Kota Sikri serta Taj
Mahal yang dibangun oleh Syeh Jehan.

Penyebab runtuhnya kerajaan Mogul:


• Stagnasi kepemimpinan militer
• Masuknya Inggris ke India
• Dekadensi moral
• Lemahnya kepemimpinan
3) KERAJAAN SAFAWI
Kerajaan Safawi didirikan oleh Syah Ismail Safawi pada tahun 907
H atau 1501 M di Tabriz.

Di sebelah barat, kerajaan ini berbatasan dengan Kerajaan Ottoman,


dan di sebelah timur berbatasan dengan Kerajaan Mogul. Kerajaan
ini dapat dianggap sebagai cikal bakal terbentuknya negara Iran pada
saat ini.

Dalam waktu sepuluh tahun, Safawi sudah dapat menguasai


seluruh wilayah Persia dan bagian timur bulan sabit subur (fortile
crescent) atau Mesopotamia.
Kerajaan Safawi mencapai puncak kemajuannya pada masa
pemerintahan Abbas I.
Kemunduran Kerajaan Safawi yang utama disebabkan karena
lemahnya kepemimpinan serta kedatangan kolonialisme dari
Eropa.
PUSAT ISLAM
1) MEKKAH 2) MADINAH
• Tempat terdapatnya Masjidil • Pusat pemerintahan Islam
Haram, Ka’bah dan sumur pada masa kepemimpin-an
Zamzam Khulafaur Rasyidin
• Tempat ibadah umrah dan • Pusat pengembangan ilmu
haji
dan dakwah Islam
• Tempat terjadinya peristiwa
Pembukaan Kota Mekkah • Sebagai tempat lahan
(Fathul Makkah) pertanian dan peternakan

3) ISFAHAN, BAGHDAD, DELHI


• Tempat dilewatinya jalur perdagangan (jalur Sutra).
• Ibu kota kepemimpinan Dinasti Abbasiyah (Baghdad).
• Pusat kebudayaan dan perdagangan Islam.
ISLAM MASUK KE INDONESIA

Islam masuk ke Indonesia dan berkembang pada abad ke-


13 M, dimulai dari Selat Malaka, kemudian ke daerah Jawa,
lalu ke daerah Makassar dan Maluku.

Berita masuknya Islam ke Indonesia dari dunia asing:


• Catatan Dinasti Tang, menyebutkan bahwa pada abad ke-
7 M telah ada pemukiman pedagang Arab di Baros,
Sumatera Utara.
• Catatan Marcopolo (Eropa), mem-beritakan adanya
masyarakat muslim di Perlak pada akhir abad ke-13 M.
• Catatan Ma-huan (China), pada awal abad ke-15 M telah
tinggal masyarakat muslim di pantai utara Jawa.
Bukti masuknya Islam Jalur masuknya Islam ke
dari dalam negeri: Indonesia:
• Batu bersurat di Leran, • Jalur Persia/Utara, dari Utara
Gresik menggunakan menyebar ke timur melalui
bahasa Arab tentang Afghanistan, Pakistan dan
meninggalnya Gujarat kemudian melalui laut
perempuan muslim menuju Indonesia, muncul
bernama Fatimah binti unsur baru yang disebut
Maimun sekitar abad ke- tasawuf.
11 M. • Jalur Arab/Tengah, dari
• Makam Sultan Malik Al- bagian barat Lembah
Saleh di Sumatera Utara Yordania dan di bagian timur
abad ke-13 M. melalui Semenanjung Arabia.
• Makam Syekh Maulana • Jalur Selatan, berpangkal di
Malik Ibrahim di Gresik wilayah Mesir (Kairo) yang
yang wafat tahun 1419 merupakan pusat penyiaran
M. agama Islam modern.
Islam memasuki Indonesia melalui cara:

1) Perdagangan, melalui pelabuhan di Selat Malaka


2) Perkawinan, misalnya perkawinan Brawijaya dengan
Putri Campa yang melahirkan Raden Patah.
3) Pendidikan, melalui guru-guru, kyai dan madrasah-
madrasah.
4) Politik, dengan membangun kerajaan Islam.
5) Akulturasi budaya, antara kebudayaan Islam dengan
Hindu dan Buddha, misalnya wayang dan gamelan.
Pendorong berkembangnya Islam di Indonesia:

1) Syarat masuk Islam mudah, hanya mengucap dua


kalimat syahadat
2) Upacara-upacara keagamaannya lebih sederhana
dibanding Hindu-Buddha
3) Tidak mengenal sistem kasta
4) Menyebar di Indonesia dengan berakulturasi dengan
budaya yang telah ada
5) Disebarkan dengan cara damai
6) Faktor politik, yaitu runtuhnya kerajaan Sriwijaya dan
Majapahit.
PENYEBARAN ISLAM DI INDONESIA

Proses penyebaran Islam di Indonesia dilakukan oleh


pedagang, ulama dan walisongo.

Para pedagang dari Arab, Persia dan Gujarat masuk ke


Indonesia melalui pelabuhan di Selat Malaka dan singgah
dan menetap, lalu menyebarkan ajaran Islam.

Beberapa ulama:
• Dato’ri Bandang dan Dato Sulaiman, menyebarkan Islam di
Gowa dan Tallo.
• Dato’ri Bandang menyebarkan Islam di Kutai.
• Walisongo yang menyebarkan Islam di pulau Jawa.
Walisongo adalah wali yang menyebarkan agama Islam di Jawa.

1. Sunan Gresik (Maulana Malik Ibrahim), berasal dari Persia dan


berkedudukan di Gresik, Jawa Timur.
2. Sunan Ampel (Raden Rahmat) berkedudukan di Ampel.
3. Sunan Bonang (Mahmud Ibrahim), putra Sunan Ampel yang
berkedudukan di Bonang dekat Tuban, Jawa Timur.
4. Sunan Drajat (Syarifudin), putra Sunan Ampel yang berkedudukan
di Drajat, Jawa Timur.
5. Sunan Giri (Raden Paku), murid Sunan Ampel, berkedudukan di
Giri, Jawa Timur.
6. Sunan Muria (Raden Umar Said), berkedudukan di Gunung Muria,
Kudus, Jawa Tengah.
7. Sunan Kalijaga (Joko Said), berkedudukan di Kadilangu dekat
Demak, Jawa Tengah.
8. Sunan Kudus (Jafar Sidiq), berkedudukan di Kudus, Jawa
Tengah.
9. Sunan Gunung Jati (Syarif Hidayatullah), berkedudukan di
Gunung Jati, Cirebon, Jawa Barat.

Anda mungkin juga menyukai