Anda di halaman 1dari 3

KECEMBURUAN SAHABAT

Cerita ini tentang empat orang remaja yang menjalin persahabatan sejak kelas 1
SMP,mereka adalah Citra, Fitri, Lia dan Putri. Mereka sangat dekat dan sering
berbagi cerita satu sama lain. Diantara mereka berempat Citra sangat dekat dengan
Lia, dibanding Fitri dan Putri. Persahabatan mereka berubah saat kelas 2 SMP
Ketika siswa SMP itu sedang gotong royong Lia sering menghabiskan waktu bersama
Putri (Lia dan Putri telah berteman sejak SD) salah satu teman Lia dan Putri yang
bernama Mutia mengatakan sesuatu kepada mereka
“Lia, sepertiya citra iri deh sama kalian” lalu Lia menjawab “kenapa? E…..” belum
selesai bicara Putri langsung memotong pembicaraan Lia ”iri kenapa?”, kata Putri
kepada Mutia
”karena sewaktu kalian merapikan bunga yang dekat ruang guru itu. Kebetulan Aku
dan Citra melihat kalian yang sedang merapikan bunga itu dengan senangnya, lalu
Citra bilang kepadaku kalian TLBK”
“ha… TLBK, apa itu TLBK?” kata Lia penasaran.
“iya, apa sih itu TLBK?” sambung Putri. “TLBK itu hmmm….., ini singkatan yang
dibuat Citra”
“iya,iya….. cepat dong bilang apa itu TLBK” kata mereka berdua yang makin
penasaran
“TLBK itu hmmm….. singkatan dari TEMAN LAMA BERSEMI KEMBALI”,
“HAAAAAAAA………“sahut mereka yang saking terkejutnya.
“Masa iya dia bilang begitu” sahut Lia lagi “ah nggak mungkin”sambung Putri.
Setelah mereka selesai begotong royong, Lia ingin menanyakan kenapa Citra
mengatakan hal yang seperti itu.
“Citra, tunggu…”sahut Lia yang memanggil Citra dari kejauhan “iya, ada apa?”
jawab Citra kepada Lia “hmmmm aku boleh nanya nggak”kata Lia kepada Citra “iya…..
boleh, emangnya mau nanya apa?”jawab Citra membolehkan.
“Gini, aku tadi dengar katanya kamu tadi bilang kalau aku dan putri itu TLBK? aku
cuman nanya aja ya” Tanya Lia kepada Citra, lalu Citra menjawab dengan
terkejutnya “haah.. soal itu. Hmmmm emang nya siapa yang bilang sama kamu” ,
“kamu nggak perlu tau siapa orangnya, tapi iyakan kamu bilang seperti itu ”jawab Lia
”kok kamu bilang sepeti itu, emangnya kamu marah aku dekat sama Putri?” Tanya
Lia.
“nggak. Aku nggak marah, ngapain juga aku marah sama kamu emang kamu aja
teman aku, nggak kan??” kata Citra dengan nada kesal.
“Trus ngapain kamu bilang kami TLBK”
“aku kesal aja melihat kalian sama-sama terus” jawab Citra sambil lalu.
Beberapa hari kemudian ketika pelajaran bahasa Indonesia dan kebetulan gurunya
tidak datang, Citra melamun seorang diri ditempat duduknya. Lia yang penasaran
mendekati Citra.
“kamu kenapa Citra?” Tanya Lia.
“aku nggak apa-apa. Ngapain sih kamu kesini, nanti Putri marah sama kamu karena
kamu dekat-dekat sama aku” jawab Citra ketus, Lia tanpa berkata apa-apa langsung
pergi ke tempat Putri dan Fitri. Lalu Fitri bertanya kepada Lia.
“Citra kenapa, Lia?”
“nggak tau……”, jawab Lia dengan lesu. Setelah pelajaran selesai Lia, Putri dan
Fitri menuju tempat duduk Citra dan menanyakan kenapa Citra hanya diam saja dari
tadi, tapi Citra tetap diam tidak mau menjawab. Ketika Citra hendak keluar kelas
dia berkata kepada Fitri dan Putri.
“aku nggak marah sama kalian berdua, tapi sama Lia yang MULUTNYA TIDAK
BISA DIKUNCI!!!!!”
Lia yang juga berada disana terkejut dengan wajah agak merah karena menahan air
mata.
“apa maksudmu,Citra? Emangnya aku ngomong apa sama orang-orang?
Citra langsung berlari keluar kelas tanpa menjawab pertanyaan Lia. Lia terdiam,
karena teman-temannya tau bahwa Lia adalah orang yang mudah menangis, Putri
berkata pada Lia.
“udahlah jangan kamu masukin ke hati kata-kata Citra tadi , nggak usah di
dengerin”
Air mata Lia langsuang berderai.
Lia masih saja menangis sampai waktu shalat zhuhur tiba, ketika shalat Lia masih
saja tersedu-sedu. Tiba-tiba Lia melihat Citra juga akan melaksanakan shalat, Lia
langsung mengusap air matanya. Saat pelajaran tambahan biologi, Lia yang masih
menangis dengan mata bengkak duduk sendirian di kursi belakang,dan tiba-tiba saja
Citra datang dan langsung duduk di sebelahnya. Citra yang merasa bersalah meminta
maaf kepada Lia karena telah menyakiti hati Lia, tapi Lia hanya diam saja tidak mau
menjawab. Kemudian Citra berkata.
“oh, kamu nggak mau maafin aku?Aku udah baik-baik minta maaf sama kamu tapi
kamu nggak mau jawab, ya udah……”
Lalu Citra bangkit meninggalkan Lia sendirian. Lia yang juga merasa bersalah
langsung ikutan berdiri dan meraih tangan Citra. Tanda Lia sudah memaafkan,
walaupun Lia tidak tahu alasan Citra berucap seperti itu kepada dirinya. Mereka
mulai berteman kembali walaupun tidak seakrab seperti sebelumnya.
Ketika menginjakkan kaki di kelas 3 SMP, Citra yang telah jarang bertegur sapa
dengan Lia semenjak kejadian itu mendapat teman baru yaitu Annisa. Sedangkan Lia
terlihat masih akrab dengan Fitri dan Putri, walaupun mereka jarang terlihat
bertiga. Namun, Lia ternyata menyimpan kecemburuan terhadap persahabatan Putri
dengan Fitri, Lia juga cemburu dengan persahabatan Citra dengan sahabat barunya.
Walaupun Lia merasa dia dikucilkan dari teman-temannya, namun Lia bahagia melihat
mereka, lia tidak pernah menyimpan dendam pada mereka walaupun mereka sering
usil sama lia ataupun marah karena perlakuan mereka. Lia selalu tersenyum meski
dalam hatinya ingin menangis, karena ia iri melihat peraahabatan Putri & Fitri, Citra
& Annisa,

WRITE BY :
LISA ZULIA RAMADANI

Anda mungkin juga menyukai