Abstrak
Ketersediaan limbah kepiting memiliki potensi yang sangat besar untuk dijadikan sebagai bahan baku
pembuatan kitosan. Kitosan merupakan senyawa polimer multifungsi, karena mengandung 3 jenis asam
amino, gugus hidroksi primer dan sekunder. Variabel penelitian berupa dosis penambahan kitosan ke
dalam sampel air rawa dan air sungai serta waktu kontak kitosan didalam sampel air. Proses ini melalui 3
tahapan, yaitu proses deproteinasi(proses penghilangan kandungan protein), proses demineralisasi(proses
penghilangan kandungan mineral) dan proses deasetilasi(proses pembentukan kitin menjadi kitosan).
Kondisi terbaik yang diperoleh berada pada dosisi penambahan kitosan sebanyak 3 gram dan dengan
waktu kontak kitosan selama 45 - 60 menit, dimana untuk analisa air rawa, terjadi perubahan pH 27,12%,
COD 99.17%, BOD 95.32%, TDS 84.44%, dan Fe 47.73 %, sedangkan untuk air sungai terjadi perubahan
pH 55.10%, COD 98.70%, BOD 95.71%, TDS 74.38%, dan Fe 67,74%. Analisa TSS terjadi penurunan
100% pada air rawa dan air sungai karena semua endapan telah tersaring pada proses filtrasi. Melalui
penelitian ini, diketahui bahwa kitosan memiliki daya efektifitas yang tinggi sebagai adsorben untuk
menjernihkan air.
Abstract
The availability of crab waste has a huge potential to be used as raw material for chitosan. Chitosan is a
multifunctional polymer compound, because it contains three types of amino acids, primary and secondary
hydroxyl groups. The variables of research are the addition of chitosan into the swamp water samples and
river water and the contact time of chitosan in water samples. This process through three steps,
deproteination process (the removal of the proteins), demineralization process (the removal of mineral
deposits) and deacetylation process (the formation of chitin into chitosan). The best conditions are
obtained in doses adding as much as 3 grams of chitosan and chitosan contact time for 45 - 60 minutes,
where the swamp water for analysis, a change in pH 27.12%, COD 99.17%, BOD 95.32%, TDS 84.44%,
and Fe 47.73%, while for the river water pH changes 55.10%, COD 98.70%, BOD 95.71%, TDS 74.38%,
and Fe 67.74%. The analysis of TSS at the swamp water and river water decreased 100%, because all the
sediment has been filtered in the filtration process. Through this research, it is known that chitosan has the
power to be highly effective as an adsorbent to purify water.
6 1 gram
5,5 2 gram
3. HASIL DAN PEMBAHASAN 5 3 gram
4,5
3.1 Hasil anlisa kadar pH pada sampel air 4
rawa dan air sungai 0 15 menit30 menit45 menit60 menit
Analisa kadar pH pada sampel air raw Waktu kontak
dan air sungai setelah penambahan khitosan Gambar 3.2. Grafik hubungan antara kadar pH
sangat penting, untuk mengetahui apakah sampel terhadap waktu kontak khitosan pada air sungai
air tersebut sudah masuk kedalam standar air
jernih atau belum. Oleh katena itu, kadar pH Pada grafik 3.2, didapatkan hasil yang
pada sampel air dapat menujukkan apakah juga sama dengan air rawa, dimana pada waktu
khitosan dapat bekerja secara efektif sebagai kontak 15 menit dengan dosis penambahan
adsroben untuk melakukan proses penjernihan khitosan 1 gr mengalami peningkatan kenaikan
air, yaitu pH yang sesuai dengan standar air sebesar 26.53%, pada waktu kontak 30 menit
jernih berada diantara 6.5-8.5. dengan dosisi penambahan khitosan 1 gr,
mengalami peningkatan kenaikan sebesar 28.57
%, pada waktu kontak 45 menit dan 60 menit
dengan penambahan dosisi khitosan 1 gr, akan
meningkatakan kenaikan pH sebesar 34.69 %
8
dan 40.82%, dan begitu juga dengan
7,5
penambahan dosis khitosan sebanyak 2 gr dan 3
kadar pH
7
gr akan mengalami kenaikan pH dengan
6,5
1 gram persentase yang semakin besar, karena semakin
6
2 gram banyak penambahan dosis khitosan pada sampel,
5,5
3 gram maka kenaikan pH akan mengalami persentase
5
yang besar, hal ini disebabkan karena prinsip
0 15 30 45 60 dalam mekanisme penyerapan antara khitosan
menit menit menit menit dan unsur logam yang terkandung di dalam air
waktu kontak rawa dan air sungai adalah prinsip penukaran
ion. Mekanisme ini membantu dalam hal
Gambar 3.1. Grafik hubungan antara kadar pH menetralkan atau menaikkan pH air rawa dan air
terhadap waktu kontak khitosan pada air rawa sungai.
120 1 gram
2 gram
Kadar BOD(mg/L)
100
80 3 gram
60
40
20
0
Gambar 3.3. Grafik hubungan antara kadar
0 15 30 45 60
COD terhadap waktu kontak khitosan pada
menit menit menit mnenit
air rawa Waktu kontak
Gambar 3.5. Grafik hubungan antara kadar
Pada waktu kontak 45 menit dan pada
BOD terhadap waktu kontak khitosan pada
waktu kontak 60 menit mengalami penurunan
air rawa
sekitar 95.21%, 97.86%, dan 99%.
Pada grafik 3.4 dapat dilihat penurunan
Pada grafik 3.6 dapat dilihat juga bahwa
kadar COD yang sangat baik terjadi pada waktu
terjadinya penurunan kadar kandungan BOD
kontak 45 menit sampai waktu kontak 60 menit
pada sampel air sungai, dapat dilihat penurunan
yang menujukkan penurunan kadar COD yang
kadar BOD yang sangat baik terjadi pada waktu
sangat baik, yaitu pada sampel air sungai dosisi
kontak 45 menit sampai waktu kontak 60 menit
penambahan khitosan 1 gr, 2 gr, dan 3 gr
yang menujukkan penurunan kadar BOD yang
berturut-turut mengalami penurunan sekitar
sangat baik, yaitu pada sampel air sungai dosisi
83.43%, 94.50%, dan 98.43 % pada waktu
penambahan khitosan 1 gr, 2 gr, dan 3 gr
kontak 45 menit dan pada waktu kontak 60 menit
berturut-turut mengalami penurunan sekitar
mengalami penurunan sekitar 86.87%, 98.28%,
47.38%, 89.71%, dan 94.47% pada waktu kontak
120 2 gram kadar TDS yang paling baik terjadi pada range
100
3 gram waktu kontak 30 menit sampai 60 menit, dimana
80
dapat dilihat pada grafik 3.7, pada waktu kontak
60
30 menit dengan dosis penambahan khitosan 1
40 gr, 2 gr, dan 3 gr, yaitu berada pada persentase
20 84.44 %, 78.88%, dan 78.24%., dan akan
0 meningkat pada waktu kontak 45 menit dan 60
0 15 30 45 60 menit, dimana pada waktu kontak 45 menit, yaitu
menit menit menit menit 87.5%, 85%, dan 83.15%. Pada waktu kontak 60
menit, yaitu 88.05%, 85.65%, dan 84.44%.
Waktu kontak
700
Gambar 3.6. Grafik hubungan antara kadar 1 gram
kadar TDS(mg/L)
600
BOD terhadap waktu kontak khitosan pada 2 gram
air sungai 500
400 3 gram
3.3 Hasil analisa TDS dan TSS pada sampel 300
air rawa dan air sungai 200
Pada analisa TDS dan TSS didalam 100
sampel air setelah ditambahkan khitosan,
0 15 30 45 60
menunjukkan terjadinya penurunan kadar TDS
menit menit menit menit
dan TSS pada sampel air. Sama dengan analisa-
analisa sebelumnya, bahwa terjadinya penurunan Waktu kontak
kadar TDS dan TSS yang paling bagus terjadi
pada waktu kontak diatas 30 dan dengan
penambahan dosisi khitosan sebanyak 3 gram. Gambar 3.8. Grafik hubungan antara kadar TDS
Untuk analisa kadar TSS setelah penambahan terhadap waktu kontak khitosan pada air sungai
khitosan hasilnya dipastikan tidak ada, karena
endapan pada sampel sudah tidak ada, karena Pada grafik 3.8, untuk penurunan kadar
sudah dilakukan proses penyaringan. Untuk lebih TDS pada air sungai, dimana penurunan kadar
jelasnya dapat dilihat pada gambar grafik TDS yang paling baik terjadi pada range waktu
dibawah ini : kontak 30 menit sampai 60 menit, dimana dapat
dilihat pada grafik 3.8, pada waktu kontak 30
menit dengan dosis penambahan khitosan 1 gr, 2
1 gram gr, dan 3 gr, yaitu berada pada persentase 73.59
1300 2 gram
%, 65%, dan 63.59%., dan akan meningkat pada
kadar TDS(mg/L)
waktu kontak
DAFTAR PUSTAKA
Gambar 3.9. Grafik hubungan antara kadar Fe
terhadap waktu kontak khitosan pada air rawa Angka,S.L.,Suhartono, M.T.,2000, Pemanfaatan
Limbah Hasil Laut. Bioteknologi Hasil
Laut, Pusat Kajian Sumber daya Pesisir
dan Lautan, IPB, Bogor.
1 gram
0,18
0,16
0,14 Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi
0,12 (BPPT), 2007, Air Bersih Bebas Bakteri
0,1
0,08 dan Zat Kimia . www.walhi.or.id/air .
0,06 Diakses pada tanggal 22 Februari 2012.
0 15 30 45 60
menit menit menit menit Bastaman, S.,1989, Studies of Degradation and
Extraction of Chitin and Chitosan from
waktu kontak Prawn Shells. The Departement of
Mechanical, Manufacturing,
Gambar 3.10. Grafik hubungan antara kadar Fe Aeronautical and Chemical
terhadap waktu kontak khitosan pada air sungai Engineering, The Queen’s Univ.Belfast