D032181002
1
BAB I
PENDAHULUAN
2
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Pengertian
Sistem transmisi itu dapat terdiri atas satu atau lebih media transmisi.
Media yang digunakan dalam sistem ini dapat berupa media fisik (kabel) maupun
non fisik (nirkabel). Media transmisi fisik merupakan media transmisi yang
mempunyai bentuk fisik. Media fisik ini umumnya menggunakan kabel, bumbung
gelombang atau serat optik, sedangkan media non fisik berupa udara atau ruang
bebas (free space). Saluran transmisi merupakan suatu komponen yang sangat
penting dalam sistem transmisi baik sistem kabel maupun nirkabel. Pada sistem
transmisi nirkabel, saluran transmisi digunakan untuk menghubungkan pemancar
dengan antena pemancar dan penerima dengan antena penerima.
3
e). Saluran serat optik (fiber optic).
4
elektron yang mengalir (arus) melewati atau menembus bahan dielektrik saluran.
Jika saluran dianggap seragam (uniform), dimana semua nilai besaran-besaran
tersebut sama disepanjang saluran, maka potongan kecil saluran dapat dianggap
merepresentasikan panjang keseluruhan.
5
BAB III
APLIKASI DAN PEMBAHASAN
Jenis saluran ini mempunyai kerugian radiasi yang tinggi apabila digunakan
untuk penyaluran sinyal frekuensi sangat tinggi, sehingga jarang digunakan
untuk fre-kuensi diatas 100 MHz. Saluran transmisi jenis ini pernah
digunakan pada jaringan transmisi telex atau telepon yang sekarang sudah
banyak digantikan dengan saluran berisolasi. Jenis saluran sepasang kawat
sejajar yang lain adalah kabel antena televisi yang berisolasi bahan vinyl.
Jenis saluran yang terakhir ini dikenal mem-punyai impedansi karakteristik
sebesar 300 Ω.
b. Shielded Pair
Untuk mengatasi terjadinya hamburan medan magnet dan listrik seperti pada
susun-an dua kawat OWL tersebut diatas, dapat digunakan saluran yang
mempunyai peng-hantar ketiga yang membungkus (shield) kedua
penghantar yang lain seperti ditun- jukkan diagramnya pada Gbr-2.
6
Ketiga penghantar yang menyusunnya dipisahkan oleh adanya bahan
dielektrik diantaranya. Sifat saluran ini balance terhadap ground seperti juga
saluran jenis OWL. Contoh jenis saluran ini adalah kabel audio 600 Ω.
c. Coaxial Line
Mempunyai penampang depan, serta arah medan magnet dan listrik seperti
ditunjuk- kan pada Gbr-4. Konduktor dalam (inner) ditahan di tengah oleh
bahan dielektrik dengan konstanta dielektrik tertentu. Saluran transmisi jenis
ini tidak mudah di- pengaruhi medan elektromagnetik luar disamping medan
elektromagnetiknya sendiri tidak menyebar. Karena keuntungan inilah, jenis
saluran ini banyak digunakan pada frekuensi tinggi atau frekuensi radio
sampai 3000 MHz. Diatas frekuensi tersebut, nampak bahwa redaman
saluran makin tinggi seperti ditunjukkan pada grafik Gbr-3.
7
Saluran ini bersifat unbalance terhadap ground. Contoh jenis saluran coaxial
adalah,
- kabel video 75 Ω : 3C-2V,
5C-2V,
RG-59
- kabel RF 50 Ω : 5D-2V,
RG-58,
RG-213
d. Waveguide
Untuk penyaluran sinyal dengan frekuensi yang sangat tinggi ( > 3 GHz)
digunakan saluran bumbung gelombang atau waveguide, sebab
penggunaan saluran coax pada daerah frekuensi tersebut akan mengalami
kerugian daya (losses) yang makin besar seperti diuraikan di atas. Terdapat
dua macam bentuk waveguide, yaitu rectangular yang mempunyai
penampang segiempat, dan circular yang mempunyai penampang melintang
berbentuk lingkaran. Kedua jenis waveguide tersebut ditunjukkan pada Gbr-
4.
8
waveguide berlaku sebagai satu high pass filter (HPF) dengan satu nilai
cutoff frequency yang tertentu dari ukuran fisiknya.
e. Fiber Optic
Serat optik atau yang biasa dikenal dengan nama fiber optic, adalah satu
jenis media fisik yang mulai dikembangkan tahun 1970-an. Pertama kali
diperkenalkan tahun 1956 oleh A.C.S. van Heel dari Belanda, serta H.H.
Hopkins dan N.S. Kapany dari Inggris. Media ini mempunyai beberapa
kelebihan dibandingkan dengan media fisik yang lain, diantaranya
mempunyai sifat redaman (attenuation) yang kecil (0,3 ~ 0,6 db/km) dan lebar
bidang frekuensi (bandwidth) yang luas (sampai 15 GHz). Serat optik adalah
media transmisi yang dibuat dari bahan silika (SiO2) atau dikenal sebagai
bahan gelas, merupakan bahan yang bukan penghantar listrik, sehingga
media serat optik ini mempunyai perbedaan yang mendasar dengan media
fisik yang lain. Perbedaan tersebut adalah, penggunaan sinar laser (daya
optik) untuk mem- bawa sinyal informasinya. Dengan demikian bagi media
serat optik berlaku kaidah- kaidah optis, seperti pembiasan (adanya index-
bias media), pemantulan maupun penyerapan energi sinar. Disamping itu,
karena sinyalnya merupakan sinar, maka sistem serat optik ini kebal
terhadap noise temperature, dan pengaruh medan magnet listrik. Secara
garis besar, satu penyaluran informasi dengan menggunakan sistem serat
optik ditunjukkan pada Gbr-5.
Media transmisi serat optik ini telah dirancang dalam tiga macam
berdasarkan indeks-bias, dan jumlah berkas sinar yang dikirimkan, yaitu :
- Single-mode step index
9
- Multi-mode step index
- Multi-mode graded index
Ketiga jenis saluran serat optik tersebut ditunjukkan diagramnya dalam Gbr-
6, yang dilengkapi data profil indeks-bias disamping kirinya.
Sebagai saluran transmisi, serat optik juga mempunyai karakteristik lebar-
bidang frekuensi (3 dB bandwidth) seperti saluran jenis yang lain. Faktor
yang mempenga-ruhi nilai bandwidth tersebut, diantaranya adalah koefisien
dispersi bahan serat optik ini, panjang gelombang sinar laser yang
digunakan, serta panjang total saluran.
10
sudah termasuk sinyal dengan frekuensi RF (radio frequency), yaitu antara 3
kHz ~ 3000 GHz.
Sebagai media transmisi, udara juga mempunyai impedansi karakteristik yang
disebut intrinsic impedance. Nilainya sebesar 120π Ω atau 377 Ω. Nilai ini
tertentu dari rumus (1-1) sebagai berikut,
η = -------------------------------------- (1-1)
1
Untuk ruang bebas atau udara, = 4π x 10-7 henry/m, dan = farad/m,
36x109
sehingga nilai η0 = 120 = 377
11
Adapun konstanta rambat gelombang electromagenetik pada bahan isolator adalah
sebagai berikut :
12
DAFTAR PUSTAKA
13