Anda di halaman 1dari 13

SALURAN TRANSMISI

Muhammad Hibrian Wiwi

D032181002

DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO - TEKNIK TELEKOMUNIKASI


DAN INFORMASI
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2018

1
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Saluran transmisi adalah suatu perangkat yang dirancang untuk
memandu energi listrik dari suatu titik ke titik yang lain. Sebagai contoh untuk
mentransfer output sinyal RF dari sebuah pemancar ke antena. Energi ini tidak
disalurkan menggunakan kabel listrik biasa yang tentu saja akan menimbulkan
rugi yang besar. Walaupun antena dapat dihubungkan langsung ke pemancar,
antena umumnya berada pada lokasi dengan jarak tertentu dari pemancar. Pada
suatu kapal, pemancar ditempatkan pada ruang radio dan antenanya dipasang
pada tiang. Saluran transmisi digunakan untuk menghubungkan pemancar dan
antena tersebut.
Penyampaian informasi dari suatu sumber informasi kepada penerima
informasi dapat terlaksana bila ada suatu sistem atau media penyampaian di
antara keduanya. Jika jarak antara sumber informasi dengan penerima informasi
dekat, maka sistem transmisi yang dipakai cukup melalui udara. Namun bila jarak
keduanya jauh dan sangat jauh, maka dibutuhkan suatu sistem transmisi yang
lebih kompleks. Sistem transmisi itu dapat terdiri atas satu atau lebih media
transmisi. Media yang digunakan dalam sistem ini dapat berupa media fisik (kabel)
maupun non fisik (nirkabel).
Media transmisi fisik merupakan media transmisi yang mempunyai bentuk
fisik. Media fisik ini umumnya menggunakan kabel, bumbung gelombang atau
serat optik, sedangkan media non fisik berupa udara atau ruang bebas (free
space). Saluran transmisi merupakan suatu komponen yang sangat penting
dalam sistem transmisi baik sistem kabel maupun nirkabel. Pada sistem transmisi
nirkabel, saluran transmisi digunakan untuk menghubungkan pemancar dengan
antena pemancar dan penerima dengan antena penerima.

2
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1. Pengertian
Sistem transmisi itu dapat terdiri atas satu atau lebih media transmisi.
Media yang digunakan dalam sistem ini dapat berupa media fisik (kabel) maupun
non fisik (nirkabel). Media transmisi fisik merupakan media transmisi yang
mempunyai bentuk fisik. Media fisik ini umumnya menggunakan kabel, bumbung
gelombang atau serat optik, sedangkan media non fisik berupa udara atau ruang
bebas (free space). Saluran transmisi merupakan suatu komponen yang sangat
penting dalam sistem transmisi baik sistem kabel maupun nirkabel. Pada sistem
transmisi nirkabel, saluran transmisi digunakan untuk menghubungkan pemancar
dengan antena pemancar dan penerima dengan antena penerima.

1.2. Jenis Media Saluran Transmisi


Dalam bidang telekomunikasi, media penghubung atau disebut saluran
transmisi, dapat dikategorikan dalam dua kelompok, yaitu :
a) saluran fisik, yaitu saluran yang mempunyai bentuk serta ukuran fisik (solid),
misalnya kawat atau kabel, bumbung gelombang (waveguide), serat optik.
b) saluran non fisik, yaitu saluran yang tidak berbentuk, dan hanya ada satu di
alam, yaitu udara. Kecepatan rambat sinyal pada media udara sama dengan
kecepatan cahaya (c = 2,99792458 x 108 m/detik).

1. Media Transmisi Fisik


Media ini biasa disebut juga sebagai media transmisi terbimbing (guided
trans-mission media). Terdapat beberapa macam saluran fisik transmisi yang
telah digu-nakan, baik berdasarkan bentuknya maupun ukuran fisiknya.
Tetapi pada dasarnya semua jenis saluran tersebut adalah salah satu macam
saluran berikut ini,
a). Sepasang kawat telanjang (open two wire line/OWL)
b). Sepasang saluran terbungkus (shielded pair)
c). Saluran satu sumbu (coaxial line)
d). Bumbung gelombang (waveguide)

3
e). Saluran serat optik (fiber optic).

2. Media Transmisi Non-fisik


Media ini biasa disebut juga sebagai media transmisi tidak terbimbing (non-
guided transmission media), hanya satu di alam, yaitu, udara. Karena tidak
terbimbing, maka sinyal yang dikirim yang merupakan gelombang
elektromagnetik, akan me-nyebar ke semua arah sesuai pola radiasi antena
yang digunakan. Sinyal gelombang elektromagnetik yang digunakan
umumnya sudah termasuk sinyal dengan frekuensi RF (radio frequency), yaitu
antara 3 kHz ~ 3000 GHz. Sebagai media transmisi, udara juga mempunyai
impedansi karakteristik yang disebut intrinsic impedance. Nilainya sebesar
120π Ω atau 377 Ω.

2.3. Karakteristik Saluran Transmisi


Ketika hubungan antara sumber sinyal dengan beban sedang
berlangsung, maka sinyal akan merambat pada pasangan kawat penghantar
saluran transmisi menuju ke ujung yang lain dengan kecepatan tertentu. Semakin
panjang saluran transmisi, maka waktu tempuh dari rambatan sinyal itu akan
semakin lama. Arus yang mengalir di sepanjang saluran akan membangkitkan
suatu medan magnet yang menyelimuti kawat penghantar dan ada kalanya saling
berimpit dengan medan magnet lain yang berasal dari kawat penghantar lain
disekitarnya. Medan magnet yang dibangkitkan oleh kawat penghantar berarus
listrik, merupakan suatu timbunan energi yang tersimpan dalam kawat penghantar
tersebut sehingga dapat dianggap bahwa kawat penghantar bersifat induktif atau
memiliki induktansi.
Tegangan yang ada diantara dua kawat penghantar akan membangkitkan
medan listrik. Medan listrik ini juga merupakan timbunan energi yang mungkin
juga saling berimpit dengan medan listrik lain disekitarnya, sehingga akan timbul
kapasitansi diantara dua kawat penghantar. Untuk saluran yang panjang,
induktansi dan kapasitansi itu akan menyebar secara merata pada sepanjang
saluran dan besarnya tergantung pada frekuensi sinyal atau gelombang yang
merambat didalamnya.
Setiap jenis saluran transmisi dua kawat juga mempunyai suatu nilai
konduktansi yakni nilai yang merepresentasikan kemungkinan banyaknya

4
elektron yang mengalir (arus) melewati atau menembus bahan dielektrik saluran.
Jika saluran dianggap seragam (uniform), dimana semua nilai besaran-besaran
tersebut sama disepanjang saluran, maka potongan kecil saluran dapat dianggap
merepresentasikan panjang keseluruhan.

5
BAB III
APLIKASI DAN PEMBAHASAN

3.1. Media Transmisi Fisik


a. Open Two Wire Line (OWL)
Mempunyai penampang depan, dan arah medan magnet serta medan listrik
seperti ditunjukkan pada Gbr-1.

Gambar 1. Saluran Open Wire Line (OWL).


Bentuk Fisik (a) Medan Magnet dan Listrik (b)

Jenis saluran ini mempunyai kerugian radiasi yang tinggi apabila digunakan
untuk penyaluran sinyal frekuensi sangat tinggi, sehingga jarang digunakan
untuk fre-kuensi diatas 100 MHz. Saluran transmisi jenis ini pernah
digunakan pada jaringan transmisi telex atau telepon yang sekarang sudah
banyak digantikan dengan saluran berisolasi. Jenis saluran sepasang kawat
sejajar yang lain adalah kabel antena televisi yang berisolasi bahan vinyl.
Jenis saluran yang terakhir ini dikenal mem-punyai impedansi karakteristik
sebesar 300 Ω.

b. Shielded Pair
Untuk mengatasi terjadinya hamburan medan magnet dan listrik seperti pada
susun-an dua kawat OWL tersebut diatas, dapat digunakan saluran yang
mempunyai peng-hantar ketiga yang membungkus (shield) kedua
penghantar yang lain seperti ditun- jukkan diagramnya pada Gbr-2.

6
Ketiga penghantar yang menyusunnya dipisahkan oleh adanya bahan
dielektrik diantaranya. Sifat saluran ini balance terhadap ground seperti juga
saluran jenis OWL. Contoh jenis saluran ini adalah kabel audio 600 Ω.

Gambar 2. Shield Pair


Bentuk fisik (a) Medan Magnet dan Listrik (b)

c. Coaxial Line
Mempunyai penampang depan, serta arah medan magnet dan listrik seperti
ditunjuk- kan pada Gbr-4. Konduktor dalam (inner) ditahan di tengah oleh
bahan dielektrik dengan konstanta dielektrik tertentu. Saluran transmisi jenis
ini tidak mudah di- pengaruhi medan elektromagnetik luar disamping medan
elektromagnetiknya sendiri tidak menyebar. Karena keuntungan inilah, jenis
saluran ini banyak digunakan pada frekuensi tinggi atau frekuensi radio
sampai 3000 MHz. Diatas frekuensi tersebut, nampak bahwa redaman
saluran makin tinggi seperti ditunjukkan pada grafik Gbr-3.

Gambar 3. Saluran Coaxial


(a) (a) bentuk fisik, (b) medan magnet dan listrik.
(b)

7
Saluran ini bersifat unbalance terhadap ground. Contoh jenis saluran coaxial
adalah,
- kabel video 75 Ω : 3C-2V,
5C-2V,
RG-59

- kabel RF 50 Ω : 5D-2V,
RG-58,
RG-213

d. Waveguide
Untuk penyaluran sinyal dengan frekuensi yang sangat tinggi ( > 3 GHz)
digunakan saluran bumbung gelombang atau waveguide, sebab
penggunaan saluran coax pada daerah frekuensi tersebut akan mengalami
kerugian daya (losses) yang makin besar seperti diuraikan di atas. Terdapat
dua macam bentuk waveguide, yaitu rectangular yang mempunyai
penampang segiempat, dan circular yang mempunyai penampang melintang
berbentuk lingkaran. Kedua jenis waveguide tersebut ditunjukkan pada Gbr-
4.

Gambar 4. Saluran Waveguide Rectangular (a) Silinder (b)

Dengan susunan fisik seperti ditunjukkan pada Gbr-6, maka seolah-olah


daya yang disalurkan tidak sampai ke ujung terima karena tidak terdapat
konduktor yang menghubungkannya, melainkan hanya bumbung udara.
Tetapi kenyataannya energi tersebut dapat mencapai ujung terima. Jadi
kesimpulannya, bahwa energi yang disalurkan oleh waveguide adalah dalam
bentuk energi gelombang elektromagnetik dengan satu pola medan tertentu
yang disebut dengan mode, misalnya TE10 (trans- verse electric mode 10),
TM11 (transverse magnetic mode 11), dsb. Sebagai saluran transmisi,

8
waveguide berlaku sebagai satu high pass filter (HPF) dengan satu nilai
cutoff frequency yang tertentu dari ukuran fisiknya.

e. Fiber Optic
Serat optik atau yang biasa dikenal dengan nama fiber optic, adalah satu
jenis media fisik yang mulai dikembangkan tahun 1970-an. Pertama kali
diperkenalkan tahun 1956 oleh A.C.S. van Heel dari Belanda, serta H.H.
Hopkins dan N.S. Kapany dari Inggris. Media ini mempunyai beberapa
kelebihan dibandingkan dengan media fisik yang lain, diantaranya
mempunyai sifat redaman (attenuation) yang kecil (0,3 ~ 0,6 db/km) dan lebar
bidang frekuensi (bandwidth) yang luas (sampai 15 GHz). Serat optik adalah
media transmisi yang dibuat dari bahan silika (SiO2) atau dikenal sebagai
bahan gelas, merupakan bahan yang bukan penghantar listrik, sehingga
media serat optik ini mempunyai perbedaan yang mendasar dengan media
fisik yang lain. Perbedaan tersebut adalah, penggunaan sinar laser (daya
optik) untuk mem- bawa sinyal informasinya. Dengan demikian bagi media
serat optik berlaku kaidah- kaidah optis, seperti pembiasan (adanya index-
bias media), pemantulan maupun penyerapan energi sinar. Disamping itu,
karena sinyalnya merupakan sinar, maka sistem serat optik ini kebal
terhadap noise temperature, dan pengaruh medan magnet listrik. Secara
garis besar, satu penyaluran informasi dengan menggunakan sistem serat
optik ditunjukkan pada Gbr-5.

Gambar 5. Sistem Transmisi Serat Optik

Media transmisi serat optik ini telah dirancang dalam tiga macam
berdasarkan indeks-bias, dan jumlah berkas sinar yang dikirimkan, yaitu :
- Single-mode step index

9
- Multi-mode step index
- Multi-mode graded index
Ketiga jenis saluran serat optik tersebut ditunjukkan diagramnya dalam Gbr-
6, yang dilengkapi data profil indeks-bias disamping kirinya.
Sebagai saluran transmisi, serat optik juga mempunyai karakteristik lebar-
bidang frekuensi (3 dB bandwidth) seperti saluran jenis yang lain. Faktor
yang mempenga-ruhi nilai bandwidth tersebut, diantaranya adalah koefisien
dispersi bahan serat optik ini, panjang gelombang sinar laser yang
digunakan, serta panjang total saluran.

Gambar 6. Tiga Macam Saluran Serat Optik

3.2. Media Transmisi Non-fisik


Media ini biasa disebut juga sebagai media transmisi tidak terbimbing (non-
guided transmission media), hanya satu di alam, yaitu, udara. Karena tidak
terbimbing, maka sinyal yang dikirim yang merupakan gelombang
elektromagnetik, akan me-nyebar ke semua arah sesuai pola radiasi antena
yang digunakan. Sinyal gelombang elektromagnetik yang digunakan umumnya

10
sudah termasuk sinyal dengan frekuensi RF (radio frequency), yaitu antara 3
kHz ~ 3000 GHz.
Sebagai media transmisi, udara juga mempunyai impedansi karakteristik yang
disebut intrinsic impedance. Nilainya sebesar 120π Ω atau 377 Ω. Nilai ini
tertentu dari rumus (1-1) sebagai berikut,


η = -------------------------------------- (1-1)

dimana :  = permeabilitas medium


 = permitivity medium

1
Untuk ruang bebas atau udara,  = 4π x 10-7 henry/m, dan  = farad/m,
36x109
sehingga nilai η0 = 120 = 377 

Tabel Impedansi Karakteristik Saluran Transmisi

11
Adapun konstanta rambat gelombang electromagenetik pada bahan isolator adalah
sebagai berikut :

12
DAFTAR PUSTAKA

General Secretariat-ITU; Radio Regulations, Vol. 1, ITU, Geneva, 1990.


Kennedy, George; Electronic Communication Systems, McGraw-Hill Co.,
Singapore, 1988.
Roddy, Dennis & Coolen,John; Electronic Communications, Prentice-Hall of India
Ltd, New Delhi, 1981.

Stallings, William; Komunikasi Data & Komputer, Penerbit Salemba Teknika,


Jakarta, 2001.

Suhana, et all; Buku Pegangan Teknik Telekomunikasi, PT. Pradnya Paramita,


Jakarta, 1984.

13

Anda mungkin juga menyukai