Anda di halaman 1dari 6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS

2.1 Balita

2.1.1 Pengertian Balita

Balita adalah istilah umum bagi anak usia 1−3 tahun (batita) dan anak prasekolah (3−5

tahun). Saat usia batita, anak masih tergantung penuh kepada orang tua untuk melakukan kegiatan

penting, seperti mandi, buang air dan makan. Perkembangan berbicara dan berjalan sudah

bertambah baik. Namun kemampuan lain masih terbatas (Sutomo. B. dan Anggraeni. DY, 2010).

Balita merupakan masa pertumbuhan tubuh dan otak yang sangat pesat dalam pencapaian

keoptimalan fungsinya,pertumbuhan dasar yang akan mempengaruhi serta menentukan

perkembangan kemampuan berbahasa, kreatifitas, kesadaran sosial, emosional dan intelegensia

(Supartini, 2004).

2.1.2 Karakteristik Balita

Septiari (2012) menyatakan karakteristik balita dibagi menjadi dua yaitu:

1) Anak usia 1-3 tahun

Usia 1-3 tahun merupakan konsumen pasif artinya anak menerima makanan yang

disediakan orang tuanya. Laju pertumbuhan usia balita lebih besar dari usia prasekolah,

sehingga diperlukan jumlah makanan yang relatif besar. Perut yang lebih kecil

menyebabkan jumlah makanan yang mampu diterimanya dalam sekali makan lebih kecil

bila dibandingkan dengan anak yang usianya lebih besar oleh sebab itu, pola makan

yang diberikan adalah porsi kecil dengan frekuensi sering.


2) Anak usia prasekolah (3-5 tahun)

Usia 3-5 tahun anak menjadi konsumen aktif. Anak sudah mulai memilih makanan

yang disukainya. Pada usia ini berat badan anak cenderung mengalami penurunan,

disebabkan karena anak beraktivitas lebih banyak dan mulai memilih maupun menolak

makanan yang disediakan orang tuanya.

2.2 Kebutuhan Nutrisi Pada Balita

2.2.1 Definisi Nutrisi

Nutrisi yang diperlukan tubuh adalah nutrien yang terdapat dalam makanan karena

mengandung nutrien esensial bagi kelangsungan metabolisme sel tubuh. Nutrien esensial yang

diperlukan antara lain karbohidrat, protein, lemak, dan vitamin. Proses pencernaan dan penyerapan

nutrien esensial tersebut sangat dipengaruhi oleh kemampuan kerja organ system pencernaan

(Astuti, 2010). Oleh karena tubuh memerlukan gizi yang seimbang, Karena menurut Brown

(2011), Gizi merupakan substansi kimia didalam makanan yang digunakan oleh tubuh untuk

pertumbuhan dan perkembangan. (Hardiansyah, 2004) Setiap orang dapat memenuhi kebutuhan

gizi bila mengkonsumsi pangan dalam jumlah yang beragam dan cukup. Zat gizi yang dibutuhkan

oleh tubuh, meliputi :

1. Karbohidrat

2. Lemak

3. Protein

4. Vitamin

5. Mineral

6. Air
Setiap anak memiliki karakteristik yang berbeda dalam mengkonsumsi makanan

ataupun kebutuhan akan zat gizi sesuai dengan perbedaan usia. Anak usia 12 bulan

membutuhkan kalori sebesar 1.100 kkal. Anak usia lebih dari 13 bulan membutuhkan nutrisi

sebesar 1.300 kkal. Sedangkan usia 3-5 tahun membutuhkan nutrisi sebesar 1.400 kkal. Air yang

dibutuhkan anak berumur 1-6 tahun sebanyak 1.1-1.4 liter air/hari atau 5-7 gelas/hari (Kurniasih,

2010).

Pemenuhan nutrisi pada balita sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan

balita.Pada masa balita kebutuhan nutrisi sangat meningkat baik energi maupun protein.Balita

memerlukan nutrisi yang adekuat dari makanan yang dimakan untuk menunjang pertumbuhan

dan perkembangannya.Kekurangan nutrisi diakibatkan oleh asupan baik secara kualitas

maupun kuantitas yang kurang, penurunan kesehatan, aktivtas fisik yang berlebihan, dan

gangguan emosi yang menyebabkan penurunan nafsu makan(Wong, 2008).

2.2.2 Kebutuhan Gizi untuk Balita

Umur Bentuk Makanan Frekuensi

Makanan

1-3 tahun Makanan keluarga: 3 kali sehari

 ½ piring makanan pokok (nasi

atau pengganti nasi)

 2-3 potong lauk hewani

 ½ mangkuk sayur

 2-3 potong buah-buahan

 1 gelas susu
4-6 tahun Makanan keluarga: 3 kali sehari

 1-2 piring makanan pokok (nasi

atau pengganti nasi)

 2-3 potong lauk hewani

 1-2 potong lauk nabati

 1-1 ½ mangkuk sayur

 2-3 potong buah-buahan

 1-2 gelas susu

Sumber : Adiningsih, 2010.

Anak dibawah lima tahun (balita) merupakan kelompok yang menunjukkan

pertumbuhan badan yang pesat, sehingga memerlukan zat-zat gizi. Anak balita ini justru

merupakan kelompok umur yang paling sering menderita akibat kekurangan gizi (Santoso,

2004).

2.3 Pengetahuan

2.3.1 Pengertian Pengetahuan

Pengetahuan adalah kumpulan informasi yang dimiliki seseorang, kelompok atau budaya

tertentu (Reber, 2010). Pengetahuan sangat erat hubungannya dengan pendidikan, tingkat

pendidikan yang tinggi diharapkan seorang individu semakin luas pengetahuannya, pendidikan

rendah bukan berarti pengetahuannya juga rendah. Peningkatan pengetahuan tidak mutlak

diperoleh dari pendidikan formal akan tetapi, dapat diperoleh melalui pendidikan non formal.

Pengetahuan mengenai suatu obyek mengandung dua aspek yaitu aspek positif dan aspek negatif

(WHO dalam Notoatmodjo, 2007).


2.3.2 Tingkat Pengetahuan

Notoatmodjo (2003) menyatakan pengetahuan atau kognitif merupakan domain

terbentuknya tindakan seseorang (ovent behavior). Perilaku yang didasari dengan pengetahuan

akan lebih langgeng dibandingkan dengan perilaku yang tidak didasari dengan pengetahuan.

Pengetahuan yang tercakup dalam domain kognitif mempunyai 6 tingkatan yaitu :

1) Tahu (know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya (recall)

sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari.

2) Memahami (comprehension)

Memahami adalah kemampuan untuk menjelaskan obyek yang telah diketahui dan dapat

menginterprestasikan secara benar. Orang yang paham terhadap suatu obyek dapat

menyebutkan contoh, menyimpulkan dan meramalkan suatu obyek yang telah dipelajari.

3) Aplikasi (application)

Aplikasi merupakan kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada

situasi atau kondisi riil (sebenarnya).

4) Analisis (analysis)

Analisis adalah kemampuan untuk menjabarkan materi suatu obyek ke dalam komponen-

komponen yang masih ada kaitannya satu sama lain.

5) Sintesis (synthesis)

Sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi yang ada.

6) Evaluasi (evaluation)
Evaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian

terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian itu berdasarkan kriteria yang telah

ditentukan.

Anda mungkin juga menyukai