Anda di halaman 1dari 5

PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA

PENGURUS BESAR
Jalan Tanah Abang III No. 24 Jakarta 10160 Indonesia,
Telp. (021) 384 1121, 384 985 Fax. (021) 344 6504
Email: pbpgri@pgri.or.id dan pb.pgri@yahoo.comWebsite: www.pgri.or.id

SAMBUTAN KETUA UMUM PENGURUS BESAR PGRI


PADA UPACARA HARI ULANG TAHUN KE-73 PGRI
DAN HARI GURU NASIONAL TAHUN 2018
Tema: Guru sebagai Penggerak Perubahan Dalam Era Revolusi
Industri 4.0

Assalamu’alaikum warrahmatullahi wabarakatuh.

Selamat Pagi (siang), Salam Sejahtera, Shalom, Om Swastiastu, Namo


Budhaya, Salam Kebajikan.

Yang saya hormati,


Bapak/Ibu Gubernur, Bupati,Walikota, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi,
Kabupaten dan Kota, Anggota Forkompimda, Dewan Pendidikan, para
undangan, Segenap Pengurus PGRI, serta anggota PGRI di seluruh tanah air
yang berbahagia,

Marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Allah Swt., Tuhan Yang Maha
Esa, atas rahmat dan karuniaNya, kita bersama-sama dapat melaksanakan
upacara peringatan Hari Guru Nasional (HGN) tahun 2018 dan Hari Ulang
Tahun (HUT) ke-73 PGRI.
Bapak/Ibu, para guru anggota PGRI dan hadirin yang saya hormati,
Kami menyampaikan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya
kepada Pemerintah Republik Indonesia yang telah menetapkan tanggal 25
November sebagai Hari Guru Nasional yang juga merupakan Hari Ulang
Tahun PGRI sesuai Keputusan Presiden Nomor 78 Tahun 1994. Penetapan ini
diperkuat dalam UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Pada
setiap tahun, di seluruh pelosok negeri, di sekolah-sekolah dan kantor
pemerintahan, kita semua bersama-sama memperingati HGN dan HUT PGRI
dengan hidmat.
Dengan dijiwai semangat proklamasi 17 Agustus 1945, PGRI lahir di bawah
panji perjuangan kemerdekaan Bangsa Indonesia. PGRI hadir bukan hanya
1
ikut serta memperjuangkan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI) tetapi juga berperang melawan kebodohan dan keterbelakangan,
sekaligus berjuang untuk mengangkat harkat dan martabat guru.
Bapak Ibu, para guru, dan hadirin yang saya hormati,
Dalam era revolusi industri 4.0, sistem pendidikan nasional dihadapkan pada
tantangan yang amat kompleks tetapi menarik. Oleh karena itu, PGRI
sebagai organisasi profesi juga ditantang agar mampu menggerakan guru,
pendidik, dan tenaga kependidikan memberikan andil tidak hanya dalam
penyelenggaraan pendidikan di sekolah, tetapi lebih dari itu harus merasa
terpanggil untuk ikut melahirkan pemikiran transformatif dalam
pengembangan kebijakan pemerintah, pengelolaan program pembangunan di
pusat dan di daerah, serta dalam melahirkan berbagai gagasan dan tindakan
inovatif sesuai dengan tantangan Abad ke 21
Dunia hari ini menghadapi fenomena disrupsi seperti lahirnya digitalisasi
sistem Pendidikan melalui inovasi aplikasi teknologi seperti Massive Open
Online Course (MOOC) dan Artificial intelligence. Yang pertama adalah
inovasi pembelajaran daring yang dirancang terbuka, saling berbagi,
terhubung atau berjejaring satu sama lain. Prinsip ini menandai dimulainya
demokratisasi pengetahuan yang menciptakan peluang bagi setiap orang
untuk memanfaatkan teknologi secara produktif. Sedangkan yang kedua
adalah mesin kecerdasan buatan yang dirancang untuk melakukan pekerjaan
spesifik untuk membantu tugas-tugas keseharian manusia. Di bidang
pendidikan, artificial intelligence membantu pembelajaran secara individual,
yang mampu melakukan pencarian informasi dan menyajikannya dengan
cepat, akurat, dan interaktif. Inilah yang menandai revolusi industri 4.0
khususnya di bidang pendidikan.
Kedua contoh perkembangan di atas mengubah secara fundamental
kegiatan belajar-mengajar. Ruang kelas mengalami evolusi kearah pola
pembelajaran digital yang menciptakan pembelajaran lebih kreatif,
partisipatif, beragam, dan menyeluruh. Guru memiliki peran penting dalam
kontekstualisasi informasi serta bimbingan terhadap peserta didik dalam
praktis diskusi daring.
Bapak Ibu, para guru, dan hadirin yang berbahagia,
Guru sulit bersaing dengan mesin, yang jauh lebih cerdas, lebih cepat dan
lebih efektif dalam pencarian informasi dan pengetahuan. Karena itu para
guru perlu mengubah cara mengajar dari yang bersifat tradisional menjadi

2
pembelajaran multi-stimulan agar lebih menyenangkan dan menarik.
Demikian juga peran guru berubah dari semula menjadi pemberi
pengetahuan menjadi mentor, fasilitator, motivator, inspirator, pengembang
imajinasi, kreativitas, nilai-nilai karakter, serta team work, dan empati sosial
karena nilai-nilai itulah yang tidak dapat diajarkan oleh mesin. Merespon
tantangan di era industri 4.0 ini, PGRI menginisiasi lahirnya PGRI Smart
Learning and Character Center yang merupakan pusat pengembangan dan
peningkatan kompetensi pofesional dan pengembangan karakter guru sesuai
kebutuhan zamannya. Ini sekaligus sebagai penanda datangnya era baru,
guru-guru muda milenial yang menjadi anggota baru PGRI. Selamat datang
era baru PGRI yang terus berjuang untuk menjadikan profesi guru
bermartabat, berdaulat, profesional, sejahtera, dan terlindungi dengan
menjunjung tinggi nilai-nilai soliditas, solidaritas, independensi, integritas,
dan profesionalitas.
Hadirin yang berbahagia
Kami sampaikan terima kasih kepada Bapak Presiden RI, Wakil Presiden RI,
Mendikbud, dan jajarannya yang responsif terhadap permasalahan guru yang
selalu diperjuangkan PGRI. Harapan PGRI agar ada pembenahan terhadap
persoalan utama guru dalam melaksanakan tugas seperti administrasi guru
yang berbelit-belit, rumitnya persoalan penyaluran TPG, dan penyelesaian
guru honorer mulai memperoleh hasilnya seperti terbitnya: Permendikbud
No, 10 tahun 2018 mengenai Juknis penyaluran TPG yang mengakomodasi
ibadah Haji, cuti baik karena sakit maupun alasan lain dalam waktu yang
relatif cukup lama, dan hal-hal lainnya. Selain itu, kembalinya mata pelajaran
informatika sebagai pengganti mata pelajaran TIK yang sempat terhapus,
diakuinya mata pelajaran Bahasa Asing, desentralisasi urusan kenaikan
pangkat ke daerah, dan penyelesaian beragam persoalan yang dirasakan
guru akan terus PGRI perjuangkan agar guru-guru dapat berdaulat dan
bermartabat dan fokus dalam pendidikan dan pembelajaran yang berkualitas.
Mengingat tidak semua GTK honorer tidak berkesempatan mengikuti tes
CPNS karena terkendala persyaratan usia, selanjutnya kami sangat
menantikan PP PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja)
diterbitkan dan semoga menjadi kado HGN dan HUT PGRI Tahun 2018.
Selain itu, kami menyadari masih banyak agenda perjuangan guru baik
negeri swasta, tetap, tidak tetap yang harus secara konsisten diperjuangkan
PGRI.

3
Saya menyampaikan terima kasih kepada seluruh guru, pendidik, dan tenaga
kependidikan utamanya guru honorer yang selama ini tiada kenal lelah
mengisi kekosongan guru. Tanpa dedikasi mereka, dapat dibayangkan
bagaimana proses pembelajaran berlangsung karena kekurangan guru.
Terima kasih kepada: pemerintah Pusat utamanya Kemdikbud dan
Pemerintah Daerah yang menempatkan PGRI sebagai mitra strategis dalam
perumuskan dan pelaksanakan kebijakan, serta dalam merespon perjuangan
PGRI. Terima kasih kepada pengurus PGRI di semua tingkatan yang gigih
memperjuangakan aspirasi guru terutama memperjuangkan tambahan
kesejahteraan guru honorer pada Pemda masing-masing, dalam pembelaan
guru yang menghadapi permasalahan profesi dan hukum, dan dalam
meningkatkan profesionalisme guru melalui beragam kegiatan seperti
penguatan literasi guru menulis, literasi digital yang masif, kompetisi inovasi
pembelajaran, festival guru menulis, kegembiaran dalam PORSENI, kemah
guru, kepedulian terhadap saudara kita yang tertimpa benacana alam di
Lombok – NTB, Palu, Sigi, dan Donggala di Sulawesi Tengah, dan beragam
aktivitas lainnya.

Semoga dengan semua usaha ini mendorong guru dan tenaga kependidikan
bersemangat bekerja lebih efektif, disiplin, tidak mudah mengeluh, menjaga
kode etik guru, merawat persatuan dan kesatauan, menjauhkan dari sikap
intoleran, membangun komunikasi efektif dengan orang tua, dan terus
menjadi pembelajar demi kepentingan terbaik bagi peserta didik dan bangsa
Indonesia.

Bapak/Ibu, para guru anggota PGRI yang saya banggakan,


Kami mohon agar para pengurus PGRI di semua tingkatan mengawal
perjuangan dan aspirasi para guru, pendidik, dan tenaga kependidikan dalam
mewujudkan profesionalisme, kesejahteraan, dan perlindungan dengan
mengedepankan dialog, berbasis data, santun, dan bermartabat tanpa
membedakan status guru apapun termasuk guru PAUD. Jadikan PGRI
sebagai rumah besar guru, pendidik, dan tenaga kependidikan dalam
memperjuangkan aspirasi, tempat saling bertumbuh dan berbagi, tempat
silaturahmi membangun dan menyebarkan kebaikan bagi negeri.

Bapak/Ibu, para guru anggota PGRI yang saya banggakan,


4
Puncak perayaan HGN tahun 2018 dan HUT PGRI ke 73 akan dilaksanakan
bersama Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan di Stadion Pakansari
Kabupaten Bogor pada tanggal 1 Desember 2018 dan direncanakan Bapak
Presiden Republik Indonesia, Bapak Ir. H. Joko Widodo menyampaikan
amanatnya kepada para guru. PGRI bertekad menjadikan guru sebagai agen
perubahan sejalan dengan tema HUT ke 73 PGRI dan HGN Tahun 2018
yakni “Guru sebagai Penggerak Perubahan di era Revolusi Industri
4.0

Hadirin yang berbahagia,


Hadirin yang berbahagia,
Akhirnya, saya mengucapkan selamat Hari Guru Nasional dan HUT ke-73
PGRI dan Hari Guru Nasional tahun 2018 kepada para guru di seluruh tanah
air, semoga pengabdian kita memberikan makna bagi bangsa dan negara
serta kemanusiaan, serta sebagai ibadah kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Aamiin. Mari kita tutup dengan salam perjuangan!
Hidup Guru !, Hidup PGRI !, Solidaritas ! Yes!.
Dan Salam Pancasila!
Billahi Taufik Walhidayah,Wassalmu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Om santi-santi Om.

Jakarta, 25 November 2018

Ketua Umum
Pengurus Besar PGRI,

.
Dr. Unifah Rosyidi, M.Pd
NPA. 09030700004

Anda mungkin juga menyukai