Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa (YME) atas rahmat dan serta
hidayah-Nya, Saya beserta kelompok dapat menyelesaikan Tugas Makalah Mata
Kuliah Manajemen Keuangan Internasional dengan topik “Penentuan Nilai Tukar”.

Tugas Makalah Mata Kuliah Manajemen Keuangan Internasional dengan


topik “Penentuan Nilai Tukar”.Bertujuan untuk memahami terhadap penentuan nilai
tukar yang yang dihadapi oleh kondisi saat ini.

Laporan ini disusun sesuai dengan proses analisis mengenai segala yang telah
kami lakukan tentang merangkum berbagai macam sumber dari buku, jurnal, makalah
dan situs yang terkait

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam


proses penyusunan. Oleh karena itu saya menerima segala kritik dan saran, agar kami
dapat memperbaiki laporan penyusunan Tugas Makalah Mata Kuliah Manajemen
Keuangan Internasional dengan topik “Penentuan Nilai Tukar”.

Akhir kata Kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
dan juga inspirasi terhadap pembaca.

Sidoarjo, 20 September 2018

Penyusun

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................. 1


DAFTAR ISI ................................................................................................................. 2
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 3
1.1 Latar Belakang .................................................................................................... 3
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................... 3
1.3 Tujuan .................................................................................................................. 3
1.4 Manfaat ................................................................................................................ 4
BAB II PEMBAHASAN .............................................................................................. 5
2.1 Pengertian Nilai Tukar ........................................................................................ 5
2.2 Pengertian Nilai Tukar Menurut Para Ahli ......................................................... 5
2.3 Nilai Tukar Mata Uang........................................................................................ 6
2.4 Faktor – Faktor Penentu Nilai Tukar ................................................................... 6
2.5 Sejarah Perkembangan Kebijakan Nilai Tukar Di Indonesia .............................. 7
2.6 Sistem Kurs Mata Uang ...................................................................................... 8
2.7 Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Nilai Tukar ............................................. 9
2.8 Lalu Lintas Devisa ............................................................................................. 11
BAB III PENUTUP .................................................................................................... 12
3.1 Kesimpulan ........................................................................................................ 12
3.2 Saran .................................................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 13

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Nilai tukar (atau dikenal sebagai kurs) adalah sebuah perjanjian yang
dikenal sebagai nilai tukar mata uang terhadap pembayaran saat kini atau di
kemudian hari, antara dua mata uang masing-masing negara atau wilayah.Dalam
sistem pertukaran dinyatakan oleh yang pernyataan besaran jumlah unit yaitu
"mata uang" (atau "harga mata uang" atau "sarian mata uang") yang dapat dibeli
dari 1 penggalan "unit mata uang" (disebut pula sebagai "dasar mata uang").

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan nilai tukar?

3. Apa saja aktor – Faktor Penentu Nilai Tukar?

4. Bagaimana sejarah Perkembangan Kebijakan Nilai Tukar Di Indonesia?

5. Apa ssaja Sistem Kurs Mata Uang?

6. Apa Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Nilai Tukar?

7. Bagaimana Lalu Lintas Devisa?

1.3 Tujuan

1. Apa yang dimaksud dengan nilai tukar?

3. Apa saja aktor – Faktor Penentu Nilai Tukar?

4. Bagaimana sejarah Perkembangan Kebijakan Nilai Tukar Di Indonesia?

5. Apa ssaja Sistem Kurs Mata Uang?

6. Apa Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Nilai Tukar?

7. Bagaimana Lalu Lintas Devisa?

3
1.4 Manfaat

Makalah ini disusun dengan harapan memberikan kegunaan baik secara


teoritis maupun secara praktis. Secara teoritis makalah ini berguna sebagai bahan
pertimbangandan acuan untuk menambah ilmu dalam Ekonomi Manajerial.
Secara praktis makalah ini diharapkan bermanfaat bagi :

1. Bagi Penulis

- Memberikan penambahan wawasan serta pengalaman dalam penulisan


tentang materi “Penentuan Nilai Tukar”.

- Memberikan pengetahuan tambahan dan dapat dimanfaatkan atau di


implementasikan dimasa yang akan datang dalam mengambil suatu
keputusan didalam perusahaan ataupun organisasi.

2. Bagi Lembaga

- Serta dapat dijadikan sebagai bahan untuk meningkatkan kualitas


mahasiswa dimasa depan.

3. Bagi Pembaca

- Dapat sebagai bahan informasi dan pertimbangan dalam penerapan


pemahaman tentang “Penentuan Nilai Tukar”.

- Dapat bermanfaat dan memahami dengan mudah mengenal pemahaman


tentang “Penentuan Nilai Tukar”.

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Nilai Tukar

Nilai tukar atau kurs (foreign exchange rate) adalah harga mata uang
suatu negara relatif terhadap mata uang negara lain. Karena nilai tukar ini
mencakup dua mata uang, maka titik keseimbangannya ditentukan oleh sisi
penawaran dan permintaan dari kedua mata uang tersebut.

Kurs mata uang menunjukkan harga mata uang apabila ditukarkan dengan
mata uang lain. Penentuan nilai kurs mata uang suatu negara dengan mata uang
negara lain ditentukan sebagai mana halnya barang yaitu oleh permintaan dan
penawaran mata uang yang bersangkutan. Hukum ini juga berlaku untuk kurs
rupiah, jika permintaan rupiah lebih banyak daripada penawarannya maka kurs
rupiah ini akan terapresiasi, demikian pula sebaliknya.

2.2 Pengertian Nilai Tukar Menurut Para Ahli

Menurut, Adiningsih, dkk menyatakan bahwa, nilai tukar rupiah adalah


harga rupiah terhadap mata uang negara lain. Jadi, nilai tukar rupiah merupakan
nilai mata uang rupiah yang ditranslasikan ke dalam mata uang negara lain.
Misalnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika, nilai tukar rupiah terhadap
Euro, dan lain sebagainya. Kurs merupakan salah satu indikator yang
mempengaruhi aktivitas di pasar saham maupun di pasar uang karena investor
cenderung akan berhati-hati untuk melakukan investasi portofolio.

Menurut, Nazir menyatakan bahwa, Dalam konsep perdagangan internasional


setiap negara yang tergabung di dalamnya harus menyamakan dulu sistem
moneternya yaitu alat pembayarannya, dalam melakukan transaksi perdagangan
digunakanlah kurs valuta asing. Nilai tukar atau kurs menunjukkan seberapa besar
rupiah yang dibutuhkan untuk memperoleh uang asing.

5
2.3 Nilai Tukar Mata Uang

Nilai tukar mata uang dibagi menjadi dua yaitu :

· Nilai tukar nominal, adalah nilai tukar yang ditulis dengan angka nominal.
Misalnya US$ 1,00=Rp10.000. kurs antara dua Negara adalah yang dinamakan
kurs nominal.

· Nilai tukar Riil atau kurs riil (riil exchange rate) adalah harga relative dari
barang-barang kedua Negara yang menyatakan tingkat dimanakita dapat
memperdagangkan barang-barang dari suatu Negara untuk barang-barang dari
suatu Negara untuk barang-barang Negara lain. Oleh karena itu nilai tukar riil juga
disebut terms of trade.

Secara umum dapat dituliskan =

Nilai Tukar Nominal X Harga Barang Domestic

Harga Barang Luar Negeri

Nilai tukar riil diantara kedua Negara dihitung dari nilai tukar nominal dan
tingkat harga di kedua Negara.Jika nilai tukar riil adalah tinggi, berarti harga
barang-barang luar negeri relative murah, dan harga barang-barang domestic
relatif mahal. Dan sebaliknya, jika nilai tukar riil rendah, berarti harga barang-
barang luar negeri relative mahal, dan harga-harga barang domestic relative murah.

2.4 Faktor – Faktor Penentu Nilai Tukar

beberapa faktor penentu yang mempengaruhi pergerakan nilai tukar, yaitu :

1. Faktor Fundamental

Faktor fundamental berkaitan dengan indikator ekonomi seperti inflasi,


suku bunga,perbedaan relatif pendapatan antar negara, ekspektasi pasar dan
intervensi bank sentral.

6
2. Faktor Teknis

Faktor teknis berkaitan dengan kondisi permintaan dan penawaran devisa


pada saat tertentu. Apabila ada kelebihan permintaan, sementara penawaran
tetap, maka harga valuta asing akan terapresiasi, sebaliknya apabila ada
kekurangan permintaan, sementara penawaran tetap maka nilai tukar valuta
asing akan terdepresiasi.

3. Sentimen Pasar

Sentimen pasar lebih banyak disebabkan oleh rumor atau berita politik
yang bersifat insidentil, yang dapat mendorong harga valuta asing naik atau
atau turun secara tajam dalam jangka pendek. Apabila rumor atau berita sudah
berlalu, maka nilai tukar akan kembali normal..

2.5 Sejarah Perkembangan Kebijakan Nilai Tukar Di Indonesia

Berdasarkan sejarah, negara Indonesia telah menerapkan tiga sistem nilai tukar,
yaitu:

1. Sistem Kurs Tetap (1970 - 1978)

Sesuai dengan Undang-Undang No.32 Tahun 1964, Indonesia menganut


sistem nilai tukar kurs resmi Rp. 250/dolar Amerika sementara kurs uang
lainnya dihitung berdasarkan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika. Untuk
menjaga kestabilan nilai tukar pada tingkat yang ditetapkan, Bank Indonesia
melakukan intervensi aktif di pasar valuta asing.

2. Sistem Mengambang Terkendali (1978 - Juli 1997)

Pada masa ini, nilai tukar rupiah didasarkan pada system sekeranjang mata
uang (basket of currencies). Kebijakan ini diterapkan bersama dengan
dilakukannya devaluasi rupiah pada tahun 1978. Dengan sistem ini, bank
Indonesia menetapkan kurs indikasi (pembatas) dan membiarkan kurs
bergerak di pasar dengan spread tertentu. Bank Indonesia hanya melakukan
intervensi bila kurs bergejolak melebihi batas atas atau bawah dari spread.

7
3. Sistem Kurs Mengambang (14 Agustus 1997 - Sekarang)

Sejak pertengahan Juli 1997, nilai tukar rupiah terhadap US dolar semakin
melemah. Sehubungan dengan hal tersebut dan dalam rangka mengamankan
cadangan devisa yang terus berkurang maka bank Indonesia memutuskan
untuk menghapus rentang intervensi (sistem nilai tukar mengambang
terkendali) dan mulai menganut sistem nilai tukar mengambang bebas (free
floating exchange rate) pada tanggal 14 Agustus 1997. Penghapusan rentang
intervensi ini juga dimaksudkan untuk mengurangi kegiatan intervensi bank
Indonesia terhadap rupiah dan memantapkan pelaksanaan kebijakan moneter
dalam negeri..

2.6 Sistem Kurs Mata Uang

Terdapat lima jenis sistem kurs utama yang berlaku, yaitu:

1. Sistem Kurs Mengambang

Kurs ditentukan oleh mekanisme pasar dengan atau tanpa adanya campur
tangan pemerintah dalam upaya stabilisasi melalui kebijakan moneter apabila
terdapat campur tangan pemerintah maka sistem ini termasuk mengambang
terkendali (managed floating exchange rate).

2. Sistem Kurs Tertambat

Suatu negara menambatkan nilai mata uangnya dengan sesuatu atau


sekelompok mata uang negara lainnya yang merupakan negara mitra dagang
utama dari negara yang bersangkutan, ini berarti mata uang negara tersebut
bergerak mengikuti mata uang dari negara yang menjadi tambatannya.

3. Sistem Kurs Tertambat Merangkak

Di mana negara melakukan sedikit perubahan terhadap mata uangnya


secara periodik dengan tujuan untuk bergerak ke arah suatu nilai tertentu
dalam rentang waktu tertentu. Keuntungan utama dari sistem ini adalah negara

8
dapat mengukur penyelesaian kursnya dalam periode yang lebih lama jika
dibanding dengan sistem kurs terambat.

4. Sistem Sekeranjang Mata Uang

Keuntungannya adalah sistem ini menawarkan stabilisasi mata uang suatu


negara karena pergerakan mata uangnya disebar dalam sekeranjang mata uang.
Mata uang yang dimasukan dalam keranjang biasanya ditentukan oleh
besarnya peranannya dalam membiayai perdagangan negara tertentu.

5. Sistem Kurs Tetap

Dimana negara menetapkan dan mengumumkan suatu kurs tertentu atas


mata uangnya dan menjaga kurs dengan cara membeli atau menjual valas
dalam jumlah yang tidak terbatas dalam kurs tersebut. Bagi negara yang
memiliki ketergantungan tinggi terhadap sektor luar negeri maupun gangguan
seperti sering mengalami gangguan alam, menetapkan kurs tetap merupakan
suatu kebijakan yang beresiko tinggi.

2.7 Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Nilai Tukar

Berikut merupakan faktor yang menyebabkan berubahnya kurva permintaan


dan penawaran :

1. Laju Inflasi Relatif

Perubahan dalam laju inflasi dapat mempengaruhi aktivitas perdagangan


internasional, karena mempengaruhi permintaan dan penawaran valuta, dan
demikian mempengaruhi nilai tukar. Dalam realita, kurva permintaan dan
penawaran actual, dan tentu saja nilai tukar ekuilibrium, akan mencerminkan
beberapa faktor secara simultan.

2. Suku Bunga Relatif

Perubahahn dalam suku bunga relative mempengaruhi investasi dalam


sekuritas – sekuritas asing, yang selanjutnya akan mempengaruhi permintaan
dan penawaran valuta asing, dan nilai tukar. Sebagai contoh suku bunga di AS

9
meningkat sedangkan suku bunga di Inggris tetap konstan. Dalam hal ini,
korporasi – korporasi AS besar kemungkinan akan mengurangi permintaan
mereka terhadap pound karena suku bunga di AS sekarang lebih menarik
ketimbang suku bunga di Inggris.

Suku bunga yang relatif tinggi di sisi lain mungkin mencerminkan


ekspektasi tingginya tingkat inflasi. Karena inflasi yang tinggi dapat menekan
nilai valuta, hal ini bisa membuat sejumlah investor luar negeri membatalkan
investasi dalam sekuritas – sekuritas yang didenominasi dalam valuta tersebut.

Oleh karena itu, perlu diperhatikan adanya suku bunga riil, yaitu suku bunga
nominal yang telah disesuaikan dengan inflasi.

3. Tingkat Pendapatan Relatif

Faktor ketiga yang mempengaruhi nilai tukar adalah tingkat pendapatan


nasional relative. Asumsikan bahwa tingkat pendapatan nasional AS
meningkat secara substansial sementara pendapatan nasional Inggris tetap
tidak berubah. Pertama, kurva permintaan pound akan bergerak ke kanan atas,
yang mencerminkan naiknya permintaan konsumen AS terhadap produk-
produk Inggris akibat kenaikan tingkat pendapatan di AS. Kedua, kurva
penawaran pound tidak berubah. Jadi nilai tukar ekuilibrium akan naik.

4. Kontrol Pemerintah

Faktor keempat yang mempengaruhi nilai tukar adalah kontrol pemerintah.


Pemerintah negara – negara asing dapat mempengaruhi nilai tukar ekuilibrium
dengan berbagai cara, diantaranya melalui (1) hambatan jual-beli valuta asing,
(2) hambatan perdagangan, (3) intervensi ( pembelian dan penjualan valuta)
dalam pasar valas, dan (4) pengubahan variable-variabel makro seperti inflasi,
suku bunga, dan tingkat pendapatan nasional.

10
5. Ekspektasi

Faktor kelima yang mempengaruhi nilai tukar valuta asing adalah


ekspektasi akan nilai tukar di masa depan. Sama seperti pasar keuangan yang
lain, pasar valas bereaksi cepat terhadap setiap berita yang memiliki dampak
ke depan. Banyak investor institusional (seperti bank-bank komersial dan
perusahaan-perusahaan asuransi) melakukan jual beli valuta berdasarkan
ekspektasi pergerakan suku bunga di berbagai negara.

6. Interaksi Antar Faktor

Faktor – faktor yang berhubungan dengan perdagangan dan faktor – faktor


keuangan kadang – kadang saling berinteraksi. Sebagai contoh, peningkatan
GNP kadang memuncukan ekspektasi akan meningkatnya suku bunga. Jadi,
walaupun kenaikan tingkat GNP bisa menaikkan impor, secara tidak langsung
juga akan menarik lebih banyak modal masuk. Karenanya, kenaikan tingkat
GNP seringkali diharapkan akan menguatkan valuuta local, karena besarnya
arus modal masuk mungkin dapat menutupi keluarnya valuta karena impor.

2.8 Lalu Lintas Devisa

Lalu Lintas Devisa adalah perpindahan asset dan kewajiban financial antar
penduduk dan bukan penduduk termasuk perpindahan asset dan kewajiban
financial luar negeri antar penduduk. Penduduk dalam kaitan ini diartikan sebagai
orang, badan hukum, atau badan lainnya yang berdomisili atau berencana
berdomisili di Indonesia sekurang-kurangnya satu tahun, termasuk perwakilan dan
staf diplomatic Indonesia di luar negeri. Dalam pembangunan ekonomi nasional
devisa merupakan salah satu alat dan sumber pembiayaan yang penting bagi
negara.

Oleh karena itu kepemilikan dan penggunaan devisa perlu dikelola dengan
baik untuk memperlancar lalulintas perdagangan, investasi, dan pembayaran
kewajiban kepada pihak lain di luar negeri.

11
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pergerakan nilai tukar biasanya diukur dalam persentase sepanjang periode


tertentu, seperti setahun atau sebulan. Perusahaan-perusahaan multinasional terus
memonitor pergerakan nilai tukar karena arus kas mereka didenominasi dalam
valuta asing.

Nilai tukar ekuilibrium antara dua valuta pada suatu waktu tertentu
didasarkan pada kondisi permintaan dan penawaran. Perubahan dalam permintaan
dan penawaran. Perubahan dalam permintaan dan penawaran akan mempengaruhi
nilai tukar ekuilibrium. Semua faktor yang relevan harus diperhitungkan secara
simultan untuk menilai pergerakan nilai valuta.

3.2 Saran

Bagi investor yang ingin mendapatkan keuntungan lebih maka harus


membuat ekspektasi pergerakan suku bunga di berbagai negara dan berspekulasi
dalam pergerakan nilai tukar.

12
DAFTAR PUSTAKA

Https://id.wikipedia.org/wiki/Nilai_tukar (diakses pada 18-09-2018)

Https://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/14367 (diakses pada 18-09-2018)

Madura, jeff.2013.International Finance Management 12th editions.Florida


Atlantic University

Nopirin. 2000. “Ekonomi Moneter Edisi 1”. BPFE. Yogyakarta.

13

Anda mungkin juga menyukai