Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Abstract : Stroke can cause several issues such as physical impairment and disability in doing
Activity Daily Living (ADL). Stroke can also cause strees and depression. Therefore there needs
to be a family support system, that will train and motivate family member that suffered from
stroke to be able to do they're Activity Daily Living without the dependence of other people and
help the rehabilitation process of the patient to be independent. purpose of this research is to
analyze the conecction between family support and the independent level of Activity Daily
Living to former stroke patients. design of this research uses analytical observation using cross
sectional approach. Samples on this research uses purposive sampling with a total
correspondent of 65 people. Data is analyzed using Chi Square with α=0,05. The statistical
results using Chi Square has found that Pvalue=0,021, which is less than α=0,05. conclusion
is that there is correlation between family support and the independent level of Activity Daily
Livingto former stroke patients.
Keywords : Family support, Activity Daily Living, post troke
Abstrak : Stroke menimbulkan beberapa dampak yaitu keterbatasan fisik dan kecacatan dalam
melakukan Activity Daily Living (ADL), strok juga menimbulkan stress dan depresi. Oleh
karena itu dibutuhkan dukungan keluarga sebagai support system, dukungan keluarga tersebut
secara mandiri dapat melatih dan memotivasi anggota keluarga yang menderita pasca stroke
untuk melakukan Activity Daily Living tanpa tergantung orang lain dan membantu dalam proses
rehabilitasi untuk pemulihan agar pasien dapat melakukan aktivitas mandiri.Tujuan penelitian
ini adalah menganalisis hubungan dukungan keluarga dengan tingkat kemandirian Activity
Daily Living (ADL) pada pasien pasca stroke. Desain penelitian menggunakan penelitian
observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel pada penelitian ini
menggunakan purposive sampling dengan jumlah responden 65 orang. Analisis data
menggunakan Chi Square dengan α=0,05. Hasil uji statistik Chi Square diperoleh Pvalue=0,021
yakni lebih kecil dibanding α=0,05. Simpulan terdapat hubungan dukungan keluarga dengan
tingkat kemandirian Activity Daily Living pada pasien pasca stroke.
Kata kunci : Dukungan keluarga, Activity Daily Living (ADL), pasca troke
1
e-journal Keperawatan (e-Kep) Volume 6 Nomor 1, Mei 2018
2
e-journal Keperawatan (e-Kep) Volume 6 Nomor 1, Mei 2018
3
e-journal Keperawatan (e-Kep) Volume 6 Nomor 1, Mei 2018
sedangkan yang paling sedikit adalah Neurologi Rumah Sakit RSU GMIM
wiraswasta 1 responden Pancaran Kasih Manado
Tabel 4 Hubungan Dukungan Keluarga
2. Analisa Univariat dengan Tingkat kemadirian Activity Daily
Living Pada Pasien Pasca Stroke Di
a. Dukungan Keluarga pada Pasien Poliklinik Neurologi RSU GMIM
Pasca Stroke Pancaran Kasih Manado
Tabel 2 Distribusi Responden Tingkat Kemandirian Activity Daily Living (ADL)
berdasarkan Dukungan Keluarga pada Dukungan
Ket Total
Ket
Mandiri Total
P
Keluarga Sebagian Value
Pasien Pasca Stroke
n % n % n % n %
Dukungan Frekuensi Presentase
Keluarga (n) (%) Rendah 6 30 3 15 11 55 20 100
Rendah 20 30,8 Tinggi 5 11,1 22 48,9 18 40 45 100 0,021
Tinggi 45 69,2 Total 11 16,9 25 38,5 29 44,6 65 100
Total 65 100
Sumber : Data primer, 2017 Sumber : Data primer, 2017
4
e-journal Keperawatan (e-Kep) Volume 6 Nomor 1, Mei 2018
kemandirian aktivitas pada pasien pasca Kondisi ini seiring dengan peningkatan
stroke karena dukungan keluarga merupakan umur yang berhubungan dengan proses
dukungan interpersonal yang meliputi sikap, penuaan dimana semua organ tubuh
tindakan dan penerimaan anggota keluarga mengalami kemunduran fungsi termasuk
lainnya, sehingga anggota keluarga tersebut pembuluh darah otak. Pembuluh darah
merasa ada yang mempehatikan dan menjadi tidak elastis mengakibatkan lumen
mendukungnya dalam kehidupannya, pembuluh darah menjadi semakin sempit
sehingga perubahan fisik, mental maupun dan berdampak pada penurunan aliran darah
emosional pada pasien stroke sangat otak (Kristiyawati,Irawati & Hariyati, 2009)
memerlukan dukungan keluarga karena Hasil penelitian ini juga menunjukan
dukungan keluarga dapat membantu pasien terdapat dukungan keluarga yang rendah
tersebut untuk rehabilitasi dalam proses tetapi mempunyai aktivitas mandiri. Hal ini
pemulihan sehingga pasien dapat secepatnya dikarenakan responden tersebut sudah tidak
mandiri dalam aktivitasnya (Friedman dkk, memiliki pasangan hidup baik istri maupun
2010). suami dalam mendukung atau memotivasi
Penelitian ini juga terdapat dukungan pasien tersebut untuk bisa melakukan
keluarga tinggi dengan tingkat aktivitas aktivitas secara mandiri. dukungan keluarga
ketergantungan sebagian. Hal ini disebabkan yang diterimanya tidak sepenuhnya
oleh karena orang dengan pasca stroke mendukung sehingga responden tetap
tersebut mengalami ketakutan untuk berusaha semaksimal mungkin sampai
bergerak ataupun beraktivitas secara mencapai tahap pemulihan walaupun
mandiri, alasan lain yang menyebabkan dengan dukungan keluarga yang rendah. Hal
responden tidak mandiri yaitu responden ini tidak memutuskan semangan bagi dirinya
perna terjatuh ketika berlatih atau untuk tetap berobat dan melakukan
beraktivitas terutama berjalan dan kejadian rehabilitasi secara terus menerus sampai
terpeleset dikamar madi sering terjadi, pasien tersebut dapat beraktivitas secara
sehingga hal tersebut menjadi trauma mandiri.
tersendiri bagi orang dengan pasca stroke Terdapat juga hasil penelitian dukungan
untuk bergerak ataupun beraktivitas. Hal ini keluarga rendah dengan tingkat kemandirian
menyebabkan pasien tersebut yang aktivitas ketergantungan sebagian dan
seharusnya bisa mandiri sudah bisa ketergantungan total. Hal ini dikarenakan
melakukan aktivitas sendiri menjadi keluarga tidak mempunyai waktu atau
terhambat sehingga memerlukan sebagian kurang meluangkan waktu mereka untuk
bantuan dari orang lain atau keluarga dalam bersama-sama dengan orang pasca stroke
beraktivitas. dalam menemani atau membatu orang
Pada penelitian ini juga terdapat tersebut dengan alasan keluarga sibuk
dukungan keluarga tinggi dengan tingkat dengan pekerjaan. Sehingga tugas keluarga
aktivitas dengan ketergantungan total. Hal sebagai support system terabaikan. Hal ini
ini menunjukan bahwa responden yang membuat orang dengan pasca stroke tersebut
memiliki ketergantungan total tesebut, menjadi malas atau tidak bersemangat dalam
kondisinya disebabkan karena usia menjalani pengobatan dan rehabilitasi,
responden tersebut yang cenderung sudah sehingga dukungan yang kurang tersebut
memasuki masa lansia sehingga proses mengakibatkan kemandirian orang tersebut
pemulihannya menjadi sangat lambat. terhambat.
Kondisi ini berdampak pada regenerasi sel Bentuk dukungan keluarga lainnya yang
otak yang mengalami kerusakan sehingga dapat meningkatkan kemandirian adalah
berdampak pada terjadinya kelemahan dan dengan menyediakan benda-benda yang
kelumpuhan pada bagian anggota gerak. dibutuhkan individu dengan pasca stroke.
Dampak dari kondisi ini adalah terjadinya Benda ini dibutuhkan untuk memenuhi
ketergantungan total pada responden. kebutuhan dasarnya dan dapat dimodifikasi
5
e-journal Keperawatan (e-Kep) Volume 6 Nomor 1, Mei 2018
6
e-journal Keperawatan (e-Kep) Volume 6 Nomor 1, Mei 2018
7
e-journal Keperawatan (e-Kep) Volume 6 Nomor 1, Mei 2018