Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA II

PENENTUAN TEGANGAN PERMUKAAN CAIRAN


CARA CINCIN DU NOUY

Oleh:
Kelompok 3 Offering I
Moch. Soleh Mudzakir (150332601999)
Nurmalia Dinita Sari (150332604271)**
Siti Hartinah (150332600471)

LABORATORIUM KIMIA FISIKA


JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
SEPTEMBER 2017
A. Tujuan Percobaan
Menentukan tegangan permukaan cairan tunggal dan atau larutan

B. Dasar Teori
Molekul pada permukaan mengalami tarikan ke dalam rongga cairan, karena
gaya tarik menarik di dalam rongga cairan lebih besar daripada gaya tarik menarik
oleh molekul yang ada di atas permukaan. Akibat tarikan ini maka permukaan
cenderung mengkerut untuk mencapai luas sekecil mungkin sehingga mempunyai
tegangan permukaan (Sumari,dkk)
Tegangan permukaan adalah gaya per satuan panjang yang harus diberikan
sejajar pada permukaan untuk mengimbangi tarikan ke dalam. Tegangan permukaan
mempunyai satuan dyne/cm dalam sistem cgs (Martin et al., 1990).
Metode - metode yang dapat digunakan dalam mengukur besarnya tegangan
permukaan dan tegangan antarmuka suatu sampel antara lain metode pipa kapiler,
metode cincin DuNuoy, dan metode wilhelmy.
Pada dasarnya tegangan permukaan suatu zat cair dipengaruhi oleh beberapa
faktor diantaranya suhu dan zat terlarut. Dimana keberadaan zat terlarut dalam suatu
cairan akan mempengaruhi besarnya tegangan permukaan terutama molekul zat yang
berada pada permukaan zat yang berada pada permukaan cairan yang berbentuk
lapisan monomolecular yang disebut dengan molekul surfaktan.
Pada pengaruh suhu, tegangan permukaan akan turun dengan meningkatnya
suhu dan keberadaan zat terlarut akan menyebabkan meningkatnya viskositas larutan
sehingga bertambah besarnya tegangan permukaan.
Tensiometer Du Nouy merupakan salah satu jenis tensiometer yang digunakan
untuk mengukur tegangan permukaan dan antar muka. Prinsip dari tensiometer ini
bergantung pada kenyataan bahwa gaya yang diperlukan untuk melepaskan suatu
cincin platina iridium yang dicelupkan pada permukaan atau antar muka adalah
sebanding dengan tegangan permukaan atau tegangan antar muka. Gaya yang
diperlukan untuk melepaskan cincin dengan cara ini diberikan oleh suatu kawat spiral
dan dicatat dalam satuan dyne pada suatu petunjuk yang dikalibrasi. Tegangan
permukaan dinyatakan dengan rumus :
𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑏𝑎𝑐𝑎 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑝𝑒𝑡𝑢𝑛𝑗𝑢𝑘 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑑𝑦𝑛𝑒
𝛾= 𝑥 𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑘𝑜𝑟𝑒𝑘𝑠𝑖
2 𝑥 𝑘𝑒𝑙𝑖𝑙𝑖𝑛𝑔 𝑐𝑖𝑛𝑐𝑖𝑛
Faktor koreksi diperlukan dalam perhitungan karena tidak memperhitungkan
variabel-variabel tertentu seperti jari-jari cincin, jari-jari kawat, dan volume cairan yang
diangkat keluar dari permukaan (Martin et al., 1983).

C. Alat dan Bahan


Alat:
 Tensiometer Du Nouy (1 buah)
 Cincin Platina (1 buah)
 Termometer 100◦C (1 buah)
 Gelas Kimia 50 mL (5 buah)
 Gelas Ukur 50 mL (1 buah)
 Cawan Petri (1 buah)
Bahan:
 Aquadest, larutan alkohol 75 mL
 Larutan NaCl 1M
 Larutan MgCl2 1M

D. Langkah Kerja
No Langkah Kerja Foto

1 Digunakan pinset untuk memegang


cincin, dibersihkan dengan
mencelupkan ke dalam alkohol
2 Dipanaskan sebentar dengan Bunsen

3 Digantungkan cincin pada lengan


torsi, diletakkan cairan pada cawan
petri, diletakkan di atas penyangga
cuplikan

4 Dinaikkan penyangga cuplikan


sampai tercelup sedalam 0,5cm
diatas pemukaan.
6 Diatur lengan torsi sehingga
menunjukkan angka nol pada
piringan skala.

7 Diturunkan penyangga cuplikan


perlahan-lahan sehingga cincin
berada tepat pada permukaan cairan.
8 Dicatat besar sudut torsi, kemudian
diukur besar sudut torsi masing-
masing minimal x

E. Hasil Pengamatan
Sampel yang diuji Besar sudut torsi
Alkohol 25% 47
Alkohol 50% 39
Alkohol 75% 25
Aseton 25% 49
Aseton 50% 47
Aseton 75% 46
Larutan MgCl2 0,1M 48
Larutan MgCl2 0,25M 57
Larutan MgCl2 0,5M 58
Larutan MgCl2 1 M 60
Aquades 77,6

F. Pembahasan
Untuk menentukan tegangan permukaan cairan menggunakan cara cincin Du
Nouy didasarkan pada penentuan gaya yang diperlukan untuk menarik cincin Pt dari
permukaan cairan. Cincin Pt digantungkan pada neraca torsi, lalu ditarik dari cairan
dengan memutar kawat torsi.
Pada percobaan kali ini dilakukan percobaan dan menghasilkan data yang
dapat menentukan tegangan permukaan cairan tunggal dan atau larutan. Untuk
menghitung tegangan permukaan masing-masing cairan dan larutan digunakan rumus
sebagai berikut :

𝛾 𝜃
=
𝛾0 𝜃0

Keterangan :
𝛾 = tegangan permukaan cairan
𝛾0 = tegangan permukaan air
𝜃 = besar sudut putar cairan
θ0 = besar sudut putar air murni

Diketahui :
1. Diameter cincin yang digunakan adalah 1 cm maka R =0,5 cm , dan
22
2. π= 7

3. Tegangan permukaan air adalah 72,86 dyne/cm


4. Besar sudut torsi air murni 77,6˚

Dari data yang telah diperoleh, tegangan permukaan cairan dapat dihitung sebagai
berikut :
1. Larutan alkohol 25% sudut torsi 47°:

𝛾 𝜃
=
𝛾0 𝜃0
𝛾 47˚
=
dyne 77,6˚
72,86 cm
dyne
77,6 𝛾 = 3424,42
cm

dyne
𝛾 = 44,13
cm

2. Larutan alkohol 50% sudut torsi 39°:


𝛾 𝜃
=
𝛾0 𝜃0
𝛾 39˚
=
dyne 77,6˚
72,86 cm
dyne
77,6 𝛾 = 2841,54
cm

dyne
𝛾 = 36,62
cm

3. Larutan alkohol 75% sudut torsi 25°:

𝛾 𝜃
=
𝛾0 𝜃0
𝛾 25˚
=
dyne 77,6˚
72,86 cm
dyne
77,6 𝛾 = 1821,5
cm

dyne
𝛾 = 23,47
cm

4. Larutan aseton 25% sudut torsi 49°:

𝛾 𝜃
=
𝛾0 𝜃0
𝛾 49˚
=
dyne 77,6˚
72,86 cm
dyne
77,6 𝛾 = 3570,14
cm

dyne
𝛾 = 46
cm
5. Larutan aseton 50% sudut torsi 47°:

𝛾 𝜃
=
𝛾0 𝜃0
𝛾 47˚
=
dyne 77,6˚
72,86 cm
dyne
77,6 𝛾 = 3424,42
cm

dyne
𝛾 = 44,13
cm

6. Larutan aseton 75% sudut torsi 46°:

𝛾 𝜃
=
𝛾0 𝜃0
𝛾 46˚
=
dyne 77,6˚
72,86 cm
dyne
77,6 𝛾 = 3351,56
cm

dyne
𝛾 = 43,19
cm

7. Larutan MgCl2 0,1 M sudut torsi 48°:

𝛾 𝜃
=
𝛾0 𝜃0
𝛾 48˚
=
dyne 77,6˚
72,86 cm
dyne
77,6 𝛾 = 3497,28
cm

dyne
𝛾 = 45,07
cm
8. Larutan MgCl2 0,25 M sudut torsi 57°:

𝛾 𝜃
=
𝛾0 𝜃0
𝛾 57˚
=
dyne 77,6˚
72,86 cm
dyne
77,6 𝛾 = 4153,02
cm

dyne
𝛾 = 53,52
cm

9. Larutan MgCl2 0,5 M sudut torsi 58°:

𝛾 𝜃
=
𝛾0 𝜃0
𝛾 58˚
=
dyne 77,6˚
72,86 cm
dyne
77,6 𝛾 = 4225,88
cm

dyne
𝛾 = 54,46
cm

10. Larutan MgCl2 1 M sudut torsi 60°:

𝛾 𝜃
=
𝛾0 𝜃0
𝛾 60˚
=
dyne 77,6˚
72,86 cm
dyne
77,6 𝛾 = 4371,6
cm

dyne
𝛾 = 56,33
cm
11. Perhitungan tegangan aquades secara praktikum dibanding teoritis, sudut
torsi 77,6°:
𝛾 𝜃
=
𝛾0 𝜃0
𝛾 77,6˚
=
dyne 77,6˚
72,86 cm
dyne
77,6 𝛾 = 5653,94
cm

dyne
𝛾 = 72,86
cm

Hasil perhitungan 𝛾 dari masing-masing larutan :

Sampel yang diuji 𝛾


Alkohol 25% 44,13
Alkohol 50% 36,62
Alkohol 75% 23,47
Aseton 25% 46
Aseton 50% 44,13
Aseton 75% 43,19
Larutan MgCl2 0,1M 45,07
Larutan MgCl2 0,25M 53,52
Larutan MgCl2 0,5M 54,46
Larutan MgCl2 1M 56,33
aquades 72,86

Pada data yang telah diperoleh, dapat dilihat bahwa tegangan permukaan
alkohol dan aseton 25%>50%>75%. Hal ini sesuai dengan teori yang mengatakan
bahwa semakin sedikit kandungan alcohol/ aseton, maka gaya tarik keatas dari air
semakin besar karena alcohol dan aseton merupakan zat yang mudah menguap.
Sehinga tegangan permukaan semakin besar.
Selanjutnya, semakin tinggi konsentrasi larutan, maka semakin banyak zat
terlarut maka air akan lebih tertarik ke garam sehingga tegangan permukaan suatu
cairan akan semakin tinggi. Hal ini terbukti pada percobaan yang telah dilakukan oleh
praktikan yaitu tegangan permukaan menunjukkan peningkatan seiring bertambahnya
konsentrasi.

G. Kesimpulan

1. Semakin sedikit komposisi alkohol dan aseton, maka tegangan permukaan akan
semakin besar
2. Dalam sistem padat cair semakin tinggi konsentrasi larutan maka tegangan
permukaannya akan semakin besar.
3. Tegangan permukaan cairan murni lebih besar daripada tegangan permukaan pada
larutan karena adanya zat terlarut.
DAFTAR PUSTAKA

Atkins, P. 2011. Physical Chemistry. 3rd edition. Great Britain: Oxford University Press.
Castelan, G.M. 1983. Physical Chemistry. 3rd edition. Amsterdam: Addison Wesley
Publishing Company.
Daniels et all. 1970. Experimental Physical Chemistry. 7th Ed,. New York: McGraw Hill.
Martin, A., J. Swarbrick, dan A. Cammarata. 1983. Farmasi Fisik Edisi III Jilid 2. Jakarta :
UI Press.
Sumari,dkk. 2016. Petunjuk Praktikum Kimia Fisika II. Malang: Universitas Negeri Malang.
Lampiran

Jawaban Pertanyaan :
1. Karena harga 𝛾𝑖 merupakan niai rata-rata antara nilai C cairan-cairan murninya yang
menyusun larutan C yang dihitung dan mempunyai zat zat terlarut yang dapat
mempengaruhi tegangan permukaan, sedangkan pada cairan murninya tidak.
2. Cara lain untuk menentukan tegangan permukaan cairan dengan prinsip yang sama
seperti cara cincin Du Nouy yaitu dengan cara kenaikan kapiler. Tegangan permukaan
diukur dengan melihat ketinggian air atau cairan yang naik melalui suatu kapiler.
Metode kenaikan kapiler hanya dapat digunakan untuk mengukur tegangan
permukaan, tidak bisa untuk mengukur tegangan antar muka. Bila cairan yang
membasahi gelas diberi pipa kapiler dari gelas maka permukaan cairan akan naik.
Kenaikan cairan ini disebabkan oleh adanya tegangan permukaan cairan.
3. Pengaruh suhu pada tegangan permukaan menyebabkan tegangan permukaan
menurun dengan meningkatnya suhu, karena meningkatnya energi kinetik molekul.

Anda mungkin juga menyukai