Anda di halaman 1dari 3

Maya Auliya Agustin

155030101111001

POLICY BRIEF
(Periode 2016-2017)
Tax Amnesty (TA) merupakan penghapusan pajak yang seharusnya terutang, tidak dikenai
sanksi administrasi perpajakan dan sanksi pidana di bidang perpajakan, dengan cara
mengungkap Harta dan membayar Uang Tebusan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang
No 11 Tahun 2016 Tentang Pengampunan Pajak. Usaha meningkatkan penerimaan negara
diusulkan oleh pemerintah melalui kebijakan tax amnesty.

Latar Belakang
Kebijakan tax amnesty diadakan dengan Indonesia mengalami tren pertumbuhan ekonomi
melihat potensi penerimaan yang akan bertambah yang melambat. Ditunjukkan sebagai berikut.
dalam APBN dan akan membuat APBN
lebih sustainable. APBN lebih sustainable dan
kemampuan pemerintah untuk belanja juga
semakin besar sehingga otomatis ini akan banyak
membantu program-program pembangunan tidak
hanya infrastruktur tapi juga perbaikan
kesejahteraan masyarakat.

Jadi dari satu sisi adanya tax amnesty akan


sangat membantu upaya pemerintah memperbaiki
kondisi perekonomian, pembangunan dan
mengurangi pengangguran, mengurangi
kemikinan serta memperbaiki ketimpangan.
Kebijakan Tax Amnesty dipandang sangat
strategis karena dampaknya dampak yang sifatnya
makro, menyeluruh dan fundamental bagi
perekonomian Indonesia. Gambaran lebih jelas
mengenai tujuan dan manfaat program kebijakan
tax amnesty sebagai berikut.
Tujuan

1. Percepatan pembangunan ekonomi dan


restrukturisasi ekonomi melalui repatriasi
harta; Sumber Data: Perpajakan 2017 (djp.com)
2. Reformasi pajak yang berkelanjutan; dan • Pertumbuhan ekonomi pada QI-2016 sebesar 4,92%
3. Peningkatan penerimaan pajak dalam jangka perlu didorong untuk mencapai target APBN sebesar
pendek dan panjang.
5,3%
Manfaat
• Pada QI-2016 Konsumsi Rumah Tangga menjadi
pendorong utama pertumbuhan ekonomi. Diperlukan
1. Peningkatan tax ratio melalui pencapaian kebijakan yang mendorong keep buying strategy dari
target penerimaan pajak; sisi pemerintah maupun masyarakat
2. Perluasan basis data perpajakan yang lebih
valid, komprehensif, dan terintegrasi; dan Melalui pencarian sumber pertumbuhan ekonomi baru
3. Peningkatan investasi domestik, perbaikan dengan diberlakukannya tax amnesty demi mengurangi
nilai tukar rupiah, dan penurunan suku bunga. pengangguran, kemiskinan, serta kesenjangan masyarakat.
Pencapaian Tax Amnesty (Target vs Realisasi)

Dalam triliun Rupiah

Sumber: DJP, Kemenkeu

Capaian Belum Memuaskan Masalah dan Kelemahan


Harapan memperoleh basis pajak masih sangat rendah yang 1. Masalah kepercayaan publik yang rendah atau
ditunjukkan dengan perolehan tebusan dan data peserta tax
distrust society. Misalnya perilaku korupsi yang
amnesty hingga program tax amnesty berakhir. Padahal disisi
masih besar dan melibatkan banyak pejabat
lain diketahui bahwa sebesar 70% dari pendapatan negara
merupakan bersumber dari penerimaan pajak. (sumber: negara;
Kemenkeu). 2. Masalah kerahasiaan bank, Sangat sulit sekali
Berdasar diagram diatas (pencapaian tax amnesty: target vs mendapat akses data mereka yang membayar
realisasi) deklarasi harta dalam dan luar negeri masih pajak atau wajib pajak. Sehingga mengalami
mendominasi pada Rp 4719 triliun dan harta yang dibawa kesulitan saat mengakses kekayaan wajib pajak
pulang ke Indonesia (repatriasi) Rp 147 triliun. Adapun jumlah
yang sesungguhnya;
uang tebusan mencapai Rp 135 triliun dengan peserta amnesti
965.983 orang. Sebelumnya, pemerintah membuat sejumlah 3. Tax amnesty tidak serta merta menjamin
target meliputi dana deklarasi dalam dan luar negeri Rp 4.000 peningkatan kinerja setoran pajak ke kas negara.
triliun, dana repatriasi Rp 1.000 triliun, dan uang tebusan Rp Hal ini bisa sebaliknya berpotensi terjadinya
165 triliun. Total uang yang masuk ke kas negara mencapai Rp
4.885 triliun dengan peserta amnesti 2.000.000 orang. penyelewengan, manipulasi serta tindakan moral
hazard lainnya; dan
Rekomendasi Kebijakan 4. Kinerja perpajakan menunjukkan kebijakan tax
1. Pembentukan badan penerimaan negara, fokus amnesty belum mencapai efektivitas strategis
orientasi pada perbaikan sistem kelembagaan serta
roadmap penataan perpajakan di Indonesia; bagi perekonomian Indonesia.
2. Penguatan kelembagaan dan kerjasama luar negeri;
3. Perbaikan sistem administrasi perpajakan, serta
penataan regulasi (revisi UU Perbankan); dan
4. Pindakan tegas terhadap para pelaku kejahatan
perpajakan.

Anda mungkin juga menyukai