Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN RESMI

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA 1

Disusun Oleh :

Nama : Sela Andriani

NIM : 011500424

Prodi : Teknokimia Nuklir

Kelompok :D

Teman Kerja : 1. Claudia Yosephin

2. Dhimas Albhiemantara Sakti

3. Rahmi Khairina

Acara Praktikum : Pressure Drop


Tanggal Praktikum : 21 November 2016
Tanggal Pengumpulan : 30 Desember 2016
Asisten Dosen : Salman Yasir, S.ST

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NUKLIR


BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
YOGYAKARTA
2016
PENURUNAN TEKANAN DALAM PIPA
PRESSURE DROP

I. TUJUAN
Menentukan bilangan pangkat kelompok tak berdimensi pada persamaan
D’Archy secara percobaan
− ∆P 𝜌.𝑣.𝐷 𝑐1 𝐿 𝑐2 𝜀 𝑐3
[ ] = K[ ] [ ] [ ]
𝜌.v2 𝜇 𝐷 𝐷

II. DASAR TEORI


Suatu hal yang penting dalam transportasi fluida dalam pipa adalah
adanya perbedaan tekanan tetapi mengingat adanya gesekan (friksi) baik antara
molekul cairan dengan dinding pipa maupun antar molekul cairan sendiri, hal ini
mengakibatkan kehilangan tekanan sehingga diperlukan tenaga minimum untuk
dapat mengalirkan suatu cairan dalam pipa.
Pada pipa horizontal, tekanan minimum ini digunakan untuk melawan
gaya gesek antara molekul cairan dan molekul cairan dengan dinding pipa yang
disebut dengan Pressure Drop.
Hubungan matematis antara beda tekanan dengan besaran-besaran yang
berpengaruh pada system tersebut dapat dicari secara analisis dimensi. Besaran-
besaran yang berpengaruh adalah:
1. Sifat cairan yang mengalir, meliputi: kecepatan, kekentalan, dan kerapatan.
2. Sifat dari pipa yang digunakan, meliputi: panjang, diameter, dan kekasaran.
Kalau ditulis hubungan energi yang hilang sebagai fungsi besaran yang
berpengaruh adalah sebagai berikut:
(-∆P) = f(D,𝜇,𝜌,L,v,𝜀)……………………………………………(1)
Dengan cara analisis dimensi persamaan 1 dapat diselesaikan dan diperoleh
hubungan:
𝜌.𝑣.𝐷 𝑐1 𝐿 𝑐2 𝜀 𝑐3
(-∆P) = K[ ] [ ] [ ] 𝜌.v2……………………………..(2)
𝜇 𝐷 𝐷

Atau
− ∆P 𝜌.𝑣.𝐷 𝑐1 𝐿 𝑐2 𝜀 𝑐3
[ ]=K[ ] [ ] [ ] …………………………..……. (3)
𝜌.v2 𝜇 𝐷 𝐷
Harga K, C1, C2, C3 dapat dicari secara percobaan. Harga 𝜀/𝐷 untuk
bermacam-macam jenis pipa dapat dihitung atau dibaca dalam grafik hubungan
antara 𝜀/𝐷 dengan diameter. Pipa yang digunakan untuk transportasi fluida dapat
dibuat dengan menggunakan berbagai bahan. Dalam pabrik-pabrik pengolahan,
bahan yang paling umum digunakan ialah baja karbon rendah yang dibuat
menjadi pipa yang dikenal dengan nama pipa besi hitam. Pipa besi tempa dan besi
cor juga banyak digunakan untuk tujuan khusus. Oleh karena itu harga dari
kekasaran pipa dipengaruhi oleh jenis pipa. Dibawah ini merupakan daftar harga 𝜀
(kekasaran) untuk beberapa jenis pipa:

Jenis pipa Harga kekasaran


DRANN tubing 5 x 10 -6
Steel and wrought iron 0,00015
Aspalted cast iron 0,0004
Rivated steel 0,003 – 0,03

Analisis dimensi adalah alat konseptual yang sering diterapkan dalam


fisika, kimia, dan teknik untuk memahami keadaan fisis yang melibatkan besaran
fisis yang berbeda-beda. Analisis dimensi rutin digunakan dalam fisika dan teknik
untuk memeriksa ketepatan penurunan persamaan. Dalam hal ini penentuan harga
K, C1, C2, C3 juga dilakukan analisis dimensi sebagai berikut:

1. Penentuan C1
Pressure Drop diamati dengan melihat beda tinggi cairan seperti terlihat
pada gambar alat yaitu pada pipa penera. Dari persamaan 3 yang diperoleh dari
analisa dimensi didapatkan:
− ∆P 𝜌.𝑣.𝐷 𝑐1 𝐿 𝑐2 𝜀 𝑐3
[ ] = K[ ] [ ] [ ] ……………………………………(4)
𝜌.v2 𝜇 𝐷 𝐷

Untuk menentukan C1, maka harga v harus divariasi untuk suatu ukuran pipa
horizontal sedangkan panjang L dan D dibuat tetap. Oleh karenanya harga (L/D)C2
dan (𝜀/D)C3 adalah konstan. Maka persamaan tersebut dapat dituliskan sebagai
berikut:
− ∆P 𝜌.𝑣.𝐷 𝑐1
[ ]=K[ ] …………………….…………………………. (5)
𝜌.v2 𝜇
Dalam hal ini:
𝐿 𝑐2 𝜀 𝑐3
K’ = K [ ] [ ] ..…………………………………………….… (6)
𝐷 𝐷
Jika persamaan 5 dituliskan dalam bentuk log, maka diperoleh persamaan garis
lurus dengan persamaan:
− ∆P 𝜌.𝑣.𝐷
Log [ ] = log K’+ log [ ] ……………………………… (7)
𝜌.v2 𝜇

Harga C1 merupakan slope garis lurus pada koordinat:


− ∆P 𝜌.𝑣.𝐷
Log [ ] versus log [ ]
𝜌.v2 𝜇

2. Penentuan C2
Untuk menentukan C2, maka panjang (L) harus divariasi sedangkan D
𝜌.𝑣.𝐷 𝑐1 𝜀 𝑐3
dan v dibuat tetap. Oleh karena itu, harga [ ] dan [ ] adalah konstan.
𝜇 𝐷

Maka persamaan 3 dapat dituliskan sebagai berikut:


− ∆P 𝐿 𝑐2
[ ] = K” [ ] ………………………….………………………. (8)
𝜌.v2 𝐷

Jika persamaan 8 dituliskan dalam bentuk log, maka diperoleh persamaan garis
lurus dengan persamaan:
− ∆P 𝐿
Log [ ] = log K” + C2 log [ ] ………………………………. (9)
𝜌.v2 𝐷

Harga C2 merupakan slope garis lurus pada koordinat:


− ∆P 𝐿
Log [ ] versus log [ ]
𝜌.v2 𝐷

3. Penentuan C3 dan K
Untuk menentukan C3, maka diameter pipa harus divariasi sedangkan v
dan L tetap. Oleh Karena itu persamaan 3 diubah dalam bentuk:
− ∆P 𝜌.𝑣.𝐷 −𝑐1 𝐿 −𝑐2 𝜀 𝑐3
[ ][ ] [ ] =K[ ] …………………………… (10)
𝜌.v2 𝜇 𝐷 𝐷

Maka:
− ∆P 𝜌.𝑣.𝐷 −𝑐1 𝐿 −𝑐2 𝜀 𝑐3
Log [ ][ ] [ ] = log K + log [ ] ………….. (11)
𝜌.v2 𝜇 𝐷 𝐷
Harga C1, C2 telah dicari sebelumnya, maka ruas kiri dapat dihitung. Persamaan
11 dapat digambarkan sebagai garis lurus dengan slope C3 dan log k adalah titik
− ∆P 𝜌.𝑣.𝐷 −𝑐1 𝐿 −𝑐2
potong pada sumbu ordinat log [ ][ ] [ ] .
𝜌.v2 𝜇 𝐷

III. TATA KERJA


3.1 Alat
1. Rangkaian alat percobaan

2. Stopwatch
3. Piknometer
4. Viskosimeter Ostwald
5. Thermometer
6. Jangka sorong
7. Gelas ukur
8. Neraca analitik

3.2 Bahan
1. Air kran
3.3 Langkah Kerja
 Penentuan harga C1
1. Sifat fisis cairan yang digunakan seperti kerapatan, kekentalan, dan suhu dari
cairan yang digunakan ditentukan terlebih dahulu.
2. Alat dirangkai seperti pada gambar dan air diumpankan sehingga terjadi
overflow pada tangki umpan.
3. Harga C1 ditentukan dengan memvariasi kecepatan fluida (v) dengan cara
mengatur sudut pembukaan kran 60˚, 90˚ dan 120˚.
4. Debit aliran diukur setiap selang waktu tertentu dengan menampung sejumlah
volume fluida pada gelas ukur.
5. Perbedaan tinggi cairan pada pipa penera dicatat pada setiap kondisi debit
yang berbeda dan pada sudut pembukaan kran yang berbeda.
6. Data yang diperoleh kemudian dicatat, percobaan dilakukan sebanyak tiga
kali untuk masing-masing variasi sudut

 Penentuan Harga C2
1. Harga C2 ditentukan dengan cara memvariasi panjang pipa sedangkan D dan
v dibuat tetap.
2. Tinggi cairan pada pipa penera diamati untuk setiap kondisi panjang pipa
yang digunakan.
3. Percoban diulangi sebanyak tiga kali untuk masing-masing variasi panjang
pipa yang digunakan.
4. Dicatat data yang diperoleh.

 Penentuan harga C3
1. Harga C3 ditentukan dengan cara memvariasi diameter pipa (D) sedangkan v
dan L dibuat tetap.
2. Tinggi cairan pada pipa penera diamati untuk setiap kondisi.
3. Data yang diperoleh dicatat.

 Penentuan harga K
Harga K ditentukan dengan perhitungan setelah harga C1, C2, dan C3 diketahui.
IV. DATA PENGAMATAN
4.1.Densitas
Berat pikno kosong : 16, 2967 g
Berat pikno + air kran : 41, 5265 g
Berat air kran : 25, 2298 g
4.2.Viskositas
Suhu air kran : 29˚
WAKTU
t1 t2 t3
0, 74 s 0,73 s 0, 69 s

Diameter pipa 2, 59 cm (Variasi Kecepatan)


Kecepatan Waktu Volume Ketinggian (m)
putaran sudut (s) (mL)
(˚)
h1 h2 h3 h4
60 84, 4 1000 ml 25 25, 5 25 25
90 26, 2 1000 ml 27 27, 5 27,3 27, 5
120 14 1000 ml 31, 5 32 31, 5 31, 5

Diameter Pipa 2, 03 cm (Variasi Panjang Pipa)

No L ( cm )
1 206,2
2 207,8
3 202,5
Kecepatan Waktu Volume Ketinggian (m)
putaran sudut (s) (mL)
(˚)
h1 h2 h3 h4
60 104 1000 ml 24, 7 25 24, 8 24, 5
90 45, 4 1000 ml 25, 7 26 25, 8 25, 8
120 13, 2 1000 ml 32, 5 32, 6 32 31, 9

Panjang Pipa = 282,5cm (Variasi Diameter )

No Diameter ( cm )
1 1,48
2 2,28
3 2,66

Kecepatan Waktu Volume Ketinggian (m)


putaran sudut (s) (mL)
(˚)
h1 h2 h3 h4
60 102, 8 1000 ml 24, 8 25, 2 24, 8 24, 8
90 33, 4 1000 ml 26, 5 26, 5 25, 8 25, 6
120 13, 4 1000 ml 34 32 30, 5 29
V. PERHITUNGAN

a. Penentuan Harga C1 (Variasi Kecepatan)


L =206,2 cm
D = 2,59 cm
 Debit
1000 𝑚𝐿
Q1 = = 11,85 𝑚𝐿/𝑠
84,4 𝑠
1000 mL mL
Q2 = = 38,17
38,17 s s
1000 𝑚𝐿 𝑚𝐿
𝑄3 = = 71,43
14 𝑠 𝑠
ℎ1(𝑟𝑎𝑡𝑎2)+ℎ2(𝑟𝑎𝑡𝑎2)+ℎ3(𝑟𝑎𝑡𝑎2)+ℎ4(𝑟𝑎𝑡𝑎2)
∆ℎ = 4
27,83 𝑐𝑚+28,33 𝑐𝑚+27,93 𝑐𝑚+28 𝑐𝑚
= = 28,0225 𝑐𝑚
4
1 1
 Luas Penampang = 𝜋𝐷2 = × 3,14 × (2,59𝑐𝑚)2
4 4
= 5,27 𝑐𝑚2
𝑐𝑚3
𝑄 11,85
 Kecepatan Linier = 𝐴 = 𝑠
5,27𝑐𝑚2
= 2,25 𝑐𝑚/𝑠
 Penurunan Tekanan (-ΔP)
𝑔
𝜌 𝑎𝑖𝑟 𝑘𝑟𝑎𝑛 = 0,9956 3
𝑐𝑚
g =980 cm/s2
−∆𝑃 = 𝜌 × 𝑔 × ∆ℎ
𝑔 980𝑐𝑚
= 0,9956 𝑐𝑚3 × × 28,0225𝑐𝑚
𝑠2
𝑔
= 27431,22
𝑐𝑚𝑠 2

𝜌𝑣𝐷 0,9956 × 2,25 × 2,59


log [ ] = log [ ] = 3,86 (log 𝑥)
𝜇 8 × 10−4
∆𝑃 27341,22
log [− 2
] = 𝑙𝑜𝑔 [ ] = 3,37 (log 𝑦)
𝜌𝑣 0,9956 × 2,252
 Dengan cara yang sama diperoleh:
Q(mL/s) L(cm) D(cm) A Δh(cm) V(Q/A) µ 𝝆(g/cm3) g(cm/s2) ΔP

206,2 2,59 5,27 28,0225 2,25 8 x 10-4 0,9956 980 27431,


11,85
22

206,2 2,59 5,27 28,0225 7,24 8 x 10-4 0,9956 980 27431,


38,17
22

206,2 2,59 5,27 28,0225 13,55 8 x 10-4 0,9956 980 27431,


71,43
22

Log x 3,86 4,37 4,64

3,37 2,72 2,17


Log y

 Grafik Hubungan log (-ΔP/ρv2) Vs log(ρvD/μ)

log (-ΔP/ρv2) vs log(ρvD/μ)


4
3.5
3 y = -1.504x + 9.206
R² = 0.983
log (-ΔP/ρv2)

2.5
2
1.5
1
0.5
0
0 1 2 3 4 5
log(ρvD/μ)
Dari Grafik diperoleh persamaan y= -1,504x+9,206

C1 = slope

C1= -1,504

b. Penentuan Harga C2( Variasi Panjang Pipa)


D = 2,03 cm
 Debit
1000 𝑚𝐿
Q1 = = 9,62 𝑚𝐿/𝑠
104 𝑠
1000 mL mL
Q2 = = 22,03
45,5 s s
1000 𝑚𝐿 𝑚𝐿
𝑄3 = = 75,76
13,2 𝑠 𝑠
𝑚𝐿 mL 𝑚𝐿
9,62 +22,03 +75,76
𝑠 s 𝑠
Q rata-rata= 3
= 35,80 𝑚𝐿/𝑠

H1=27,63cm
L1=206,2 cm
 Penurunan Tekanan (-ΔP)
𝑔
𝜌 𝑎𝑖𝑟 𝑘𝑟𝑎𝑛 = 0,9956 3
𝑐𝑚
g =980 cm/s2
Δh =27,63 cm
−∆𝑃 = 𝜌 × 𝑔 × ∆ℎ
𝑔 980𝑐𝑚
= 0,9956 𝑐𝑚3 × × 27,63𝑐𝑚
𝑠2
𝑔
= 26958,26
𝑐𝑚𝑠 2

𝑳 𝟐𝟎𝟔, 𝟐
𝐥𝐨𝐠 [ ] = 𝐥𝐨𝐠 [ ] = 𝟐, 𝟎𝟎𝟔 (𝐥𝐨𝐠 𝒙)
𝑫 𝟐, 𝟎𝟑
𝑄 38,09 𝑐𝑚3 /𝑠
 Kecepatan Linier = 𝐴 = = 22,15 𝑐𝑚/𝑠
1,72𝑐𝑚2
 Penurunan Tekanan (-ΔP)
𝑔
𝜌 𝑎𝑖𝑟 𝑘𝑟𝑎𝑛 = 0,9956 3
𝑐𝑚
g =980 cm/s2
−∆𝑃 = 𝜌 × 𝑔 × ∆ℎ
𝑔 980𝑐𝑚
= 0,9956 𝑐𝑚3 × × 28,43𝑐𝑚
𝑠2
𝑔
= 27738,81
𝑐𝑚𝑠 2
𝜌×𝑣×𝐷 2 0,9956 × 22,15 × 1,48 2
𝐶1 = [ ] =[ ]
𝜇 8 × 10−4
= 1664411446
1 1
 Luas Penampang = 4 𝜋𝐷2 = 4 × 3,14 × (2,03𝑐𝑚)2
= 3,23 𝑐𝑚2
𝑄 35,80𝑐𝑚3 /𝑠
 Kecepatan Linier = 𝐴 = = 11,08 𝑐𝑚/𝑠
3,32𝑐𝑚2

∆𝑷 𝟐𝟔𝟗𝟓𝟖, 𝟐𝟔
𝐥𝐨𝐠 [− 𝟐
] = 𝒍𝒐𝒈 [ ] = 𝟐, 𝟑𝟒 (𝐥𝐨𝐠 𝒚)
𝝆𝒗 𝟎, 𝟗𝟗𝟓𝟔 × 𝟏𝟏, 𝟎𝟖𝟐

 Dengan cara yang sama diperoleh:


D(cm) Q(mL/s) L(cm) h(cm) ρ(g/cm3) g V(cm/s) ΔP

38,09 206,2 28,43 0,9956 980 22,15 27738,81


1,48

38,09 206,2 27,9 0,9956 980 22,15 27221,69


2,28

38,09 206,2 27,1 0,9956 980 22,15 26441,15


2,66

C1 166411446 3950089692 537610970


 Dengan cara yang sama diperoleh:
Q(mL/s) L(cm) D(cm) A h(cm) µ 𝝆(g/cm3) g(cm/s2) ΔP

206,2 2,03 3,23 27,63 8 x 10-4 0,9956 980 2695


35,80
8,26

207,8 2,03 3,23 27,87 8 x 10-4 0,9956 980 2719


35,80
2,42

202,5 2,03 3,23 27,53 8 x 10-4 0,9956 980 2686


35,80
0,69

log x 2,006 2,010 1,999

2,343 2,347 2,342


Log y

 Grafik Hubungan log (-ΔP/ρv2) vs log(ρvD/μ)

log (-ΔP/ρv2) vs log(L/D)


2.348
2.347 y = 0.419x + 1.503
R² = 0.778
2.346
log (-ΔP/ρv2)

2.345
2.344
2.343
2.342
2.341
1.998 2 2.002 2.004 2.006 2.008 2.01 2.012
log(L/D)
Dari Grafik diperoleh persamaan :

y= 0,419x+1,503

C2= slope

C2= 0,419

c. Penentuan Harga C3 ( Variasi Diameter Pipa)


D 1=1,48 cm
 Debit
1000 𝑚𝐿
Q1 = 102,8 𝑠 = 9,73 𝑚𝐿/𝑠
1000 mL mL
Q2 = = 29,94
33,4 s s
1000 𝑚𝐿 𝑚𝐿
𝑄3 = = 74,62
13,4 𝑠 𝑠
𝑚𝐿 mL 𝑚𝐿
9,73 +29,94 +74,62
𝑠 s 𝑠
Q rata-rata= = 38,09 𝑚𝐿/𝑠
3

Panjang Pipa=202,5 cm
H1=28,43cm
g=980 cm/s2
1 1
 Luas Penampang = 4 𝜋𝐷2 = 4 × 3,14 × (1,48𝑐𝑚)2
= 1,72 𝑐𝑚2
𝐿 2 206,2 2
 C2=(𝐷) = ( 1,48 ) = 19411,27

C1 166411446 3950089692 537610970

19411,27 8179,4 6009,16


C2

∆𝑃 27738,81
 𝑌= = = 56,79
𝜌/𝑣 2 0,9956/22,152
 e=0,00015
𝑒 0,00015
 𝐶3 = 𝐷 = = 0,000101
1,48
 log 𝑥 = log 𝐶3 = log 0,000101 = −3,99417
 log 𝑦 = log(𝐶1 × 𝐶2 × 𝑦) = 15,37
Dengan cara yang sama diperoleh:

y e C3 Log x Log y

56,79 0,00015 0,000101 -3,99417 15,37

13,41 0,00015 6,58E-05 -4,18184 15,26

54,13 0,00015 5,64E-05 -4,24879 15,25

GRAFIK

log x vs log y
15.38
y = 0.496x + 17.34 15.36
R² = 0.967 15.34
15.32
log y

15.3
15.28
15.26
15.24
15.22
-4.3 -4.25 -4.2 -4.15 -4.1 -4.05 -4 -3.95
log x

Dari Grafik diperoleh persamaan :

y=0,496x+17,34

C3=slope

C3=0,496
Dari persamaan garis diatas, diketahui bahwa log K merupakan interceptnya,
maka:

Log K = 17,34
K = 1017,34

Hasil perhitungan keseluruhan diperoleh


C1 = -1,504 C3 = 0,496
C2 = 0,419 K = 1017,34

Jadi persamaan D`Archy dapat disusun:


−∆𝑷 𝝆.𝒗.𝑫 -1,504 𝑳 0,419 𝜺 0,496
[ ]= 1017,34 [ ] [ ] [ ]
𝝆𝒗𝟐 𝝁 𝑫 𝑫
VI. PEMBAHASAN
Pada percobaan kali ini bertujuan untuk menentukan bilangan pangkat tak
berdimensi pada persamaan D’ Arcy secara percobaan. Persamaan D’Arcy adalah
persamaan yang menggambarkan hubungan energi yang hilang karena adanya
perbedaan tekanan dengan besaran-besaran yang mempengaruhinya. Adapun
− ∆𝐏 𝝆.𝒗.𝑫 𝒄𝟏 𝑳 𝒄𝟐 𝜺 𝒄𝟑
persamaannya yaitu [ 𝝆.𝐯𝟐 ] = K[ ] [𝑫] [𝑫] . Bilangan pangkat tak
𝝁

berdimensi pada persamaan tersebut adalah C1, C2, C3 dan k.


Pada percobaan ini fluida dialirkan melalui sebuah pipa yang di beri
lubang dan dihubungkan dengan manometer. Suatu fluida yang mengalir melalui
sebuah pipa akan mengalami gesekan, baik gesekan antara molekul fluida itu
sendiri maupun gesekan antara fluida dengan dinding pipa yang dilaluinya.
Akibatnya fluida akan mengalami kehilangan sebagian energinya atau
ditunjukkan dengan adanya penurunan tekanan. Adanya penurunan tekanan fluida
dalam pipa dipengaruhi oleh sifat dari pipa yang digunakan berupa panjang,
diameter dan kekasaran serta sifat dari fluida yang mengalir berupa kekentalan,
kecepatan dan densitas.
Untuk mengetahui besarnya pengaruh besaran-besaran tersebut terhadap
oenurunan tekanan, maka terlebih dahulu harus diketahui nilai dari C1,C2,C3, dan
k yang ada dalam persamaan D’Arcy
Pada penentuan C1 dilakukan variasi kecepatan aliran. Berdasarkan grafik
𝝆𝒗𝑫 −∆𝑷
log [ ] vs log [ 𝝆𝒗𝟐 ] untuk masing-masing derajat pembukaan kran diperoleh
𝝁

persamaan garis yaitu y= -1,504x+9,206. C1 merupakan gradient (slope) dari


persamaan tersebut, jadi nilai C1 yaitu -1,504. Oleh karena kecepatan aliran
divariasi, maka diameter dan panjang pipa dibuat tetap. Dari grafik dapat dilihat
bahwa semakin besar sudut bukaan kran maka semakin besar penurunan tekanan.

Selanjutnya penentuan C2. Dilakukan variasi panjang pipa,. Berdasarkan grafik


−∆𝑃 𝐿
log [ 𝜌𝑣2 ] vs log [𝐷] diperoleh persamaan garis y= 0,419x+1,503 sehingga nilai C2

adalah 0,419. Dari grafik dapat dilihat bahwa semakin panjang pipa maka
semakin besar penurunan tekanan. Hal ini dikarenakan semakin panjang pipa
maka semakin besar gaya gesek fluida dengan pipa, sehingga penurunan tekanan
semakin besar.
Penentuan nilai C3 dilakukan dengan memvariasi diameter pipa. C3 adalah slope
− ∆P 𝜌.𝑣.𝐷 -c1 𝐿 -c2 𝜀
dari persamaan yang diperoleh dari grafik log [ 𝜌.v2 ] [ ] [𝐷] vs log [𝐷]. Oleh
𝜇

karena C1 , C2 dan C3 telah ditentukan pada perhitungan, maka diperoleh dari


persamaan y=0,496x+17,34.Setelah diketahui nilai C1, C2 dan C3, maka dapat
ditentukan nilai k, dimana log k merupakan intersep dari persamaan pada
penentuan C3. Berdasarkan nilai perhitungan diperoleh nilai K =1017,34 yaitu
Sehingga berdasarkan percobaan pressure drop ini, persamaan D’ Arcy diperoleh:

−∆𝑷 𝝆.𝒗.𝑫 -1,504 𝑳 0,419 𝜺 0,496


[ ]= 1017,34 [ ] [ ] [ ]
𝝆𝒗𝟐 𝝁 𝑫 𝑫

VII. KESIMPULAN
Nilai bilangan tak berdimensi dari persamaan D’ Arcy berdasarkan praktikum ini
adalah:
C1 = -1,504 C3 = 0,496
C2 = 0,419 K = 1017,34

Sehingga persamaan D’ Arcy dapat disusun:


−∆𝑷 𝝆.𝒗.𝑫 -1,504 𝑳 0,419 𝜺 0,496
[ ]= 1017,34 [ ] [ ] [ ]
𝝆𝒗𝟐 𝝁 𝑫 𝑫
VIII. DAFTAR PUSTAKA

1. Sutopo, Agus, dkk. 2006. Petunjuk Praktikum Operasi Teknik Kimia I.


Yogyakarta:STTN-BATAN.

2. http://Yefricen.wordpress.com/2010/08/16/aliran-fluida-kompresibel-dalam-
pipa/.

Yogyakarta, 30 Desember 2016


Asisten Dosen, Praktikan,

Salman Yasir, S.ST Sela Andriani

Anda mungkin juga menyukai