Anda di halaman 1dari 9

TALENT POOL JABATAN PIMPINAN TINGGI  Dasar bagi Pengembangan Kepemimpinan untuk Perubahan Birokrasi

Akselerasi Penilaian Kompetensi melalui pengembangan kepemimpinan yang visioner, berkomitmen


Untuk Pengisian JPT tinggi dan transformative

DEFINISI TALENT POOL JPT


LATAR BELAKANG
 “A community of qualified internal and external candidates who are
 Kaderisasi ASN untuk mengisi posisi JPT belum optimal; actively interested in your organization, your industry and your success
 Sejumlah posisi JPT di berbagai K/L/Pemda belum terisi. Bila tidak and are engaged over time to fill vacancies and refer people they
segera diatasi dapat mengakibatkan terganggunya fungsi pelaksanaan know”- Allegis
pemerintahan dan negara;  Sesuai definisi di atas, maka:
Kelompok kandidat yang memenuhi persyaratan jabatan, yang memiliki
TUJUAN minat mengisi posisi JPT, terlibat secara berkelanjutan untuk meniti
 Mendapatkan kelompok kandidat yang memenuhi persyaratan jabatan karir sebagai ASN, dimana sukses penyelenggaraan fungsi
dan memiliki minat mengisi posisi JPT dalam rangka menjamin Pemerintahan dan Negara bergantung dari ketersediaan kandidat
ketersediaan dan keberlangsungan penyelenggaraan fungsi kelompok JPT secara berkelanjutan.
Pemerintahan dan Negara.
STAKEHOLDER UTAMA TALENT POOL JPT
PRINSIP  Presiden untuk JPT utama, Madya, dan Jabatan Fungsional Utama;
 Objektif - Presiden selaku pemegang kekuasaan tertinggi pembinaan ASN
 Akuntabel berwenang menetapkan pengangkatan, pemindahan dan
 Independen pemberhentian ASN.
- Presiden dapat mendelegasikan kewenangan pengangkatan,
SASARAN pemindahan dan pemberhentian ASN selain pejabat pimpinan tinggi
 Tersedianya Talent Pool ASN Nasional (2015-2019) utama dan madya, dan pejabat fungsional keahlian utama.
 Tersedianya Database ASN JPT  KEMENPAN & RB untuk kebijakan dalam menentukan kebutuhan
formasi, pengadaan JPT dan pengisiannya;
MANFAAT  LAN untuk pengembangan JPT;
 Dasar Penerapan Sistem Kaderisasi JPT ASN  KASN sebagaI bahan pengawasan untuk memastikan pelaksanaan
 Awal penyediaan Database Profil Kompetensi Calon dan Pejabat Tinggi sistem merit;
ASN  BKN sebagai pusat informasi potensi dan kompetensi JPT;
 Dasar bagi pengelolaan Pola Karir Nasional  K/L/Pemda untuk peta tentang kekuatan organisasi;
 Dasar bagi Penerapan Manajemen ASN yang transparan, kompetitif,  Masyarakat/publik, ketersediaan JPT dalam memastikan
dan berbasis merit untuk mewujudkan ASN yang profesional, bersih, terselenggaranya kelancaran fungsi pemerintahan dan negara,
berintegritas dan melayani.
termasuk kelancaran pelayanan publik.
RELEVANSI KEBERADAAN TALENT POOL 5. Pengembangan kandidat yang telah masuk dalam kelompok ‘Talent
 Kondisi saat ini informasi pejabat JPT yang berbasis pada aspek potensi Pool JPT’ untuk memenuhi kebutuhan di masa depan
dan kompetensi serta ukuran objektif lainnya belum tertara dengan 6. Monitoring melekat dan berkelanjutan dalam pengelolaan talent dan
baik di tingkat pusat maupun daerah. keterkaitan dengan pengisian JPT
1. Ketidaktersediaan data dapat menyulitkan pemerlntah dalam
pendayagunaan JPT dalam skala kepentingan mobilitas JPT secara
nasional. PROFIL SUKSES JPT
2. Ketersediaan profil potensi dan kompetensi JPT secara obyektif  Memiliki visi
memudahkan pendayagunaan dan penempatan JPT secara Nasional  Kepercayaan diri
dan lintas sektor sesuai dengan dinamika program pembangunan  Locus of control
Pemerintah.  Fleksibilitas / adaptasi terhadap perubahan
 Untuk memastikan kesinambungan dan ketersediaan Pemimpin Tingkat  Militansi / determinasi / tangguh
Nasional (JPT) dalam rangka mewujudkan Pemerintahan yang efisien  Kemampuan dan kemauan untuk mengembangkan bawahan
dan produktif. ( Sumber: Hasil diskusi dengan berbagai narasumber dan Kepala BKN, Mei
 Sejalan dengan Butir RPJMN - Bidang Hukum dan Aparatur (bab 7), 2015 )
dalam rangka:
1. Penerapan manajemen ASN yang transparan, kompetitif, dan HASIL PENILAIAN POTENSI DAN KOMPETENSI
berbasis merit untuk mewujudkan ASN yang profesional dan Hasil penilaian potensi dan kompetensi merupakan tingkat kesiapan
bermartabat. (readiness) ASN untuk ditempatkan pada tanggung jawab yang Iebih
2. Mewujudkan Sistem Pengkaderan pejabat tinggi ASN – termasuk tinggi. Tingkat kesiapan dapat dibagi kedalam tiga kategori:
pengembangan database profil kompetensi calon dan pejabat tinggi 1. Siap saat ini, dapat diberi tanggung jawab yang Iebih luas atau
ASN. ditempatkan di posisi yang Iebih tinggi dalam waktu kurang dari 1
3. Pengembangan kepemimpinan visioner, berkomitmen tinggi, dan tahun.
transformatif. Upaya ini ditempuh melalui strategi antara lain: 2. Siap dalam jangka waktu dekat, dapat ditempatkan ke posisi yang
- pembentukan dan pengembangan jabatan pimpinan tinggi; Iebih tinggi dalam waktu kurang dan 3 tahun.
- penerapan sistem promosi terbuka, transparan, kompetitif, dan 3. Siap di masa depan
berbasis kompetensi untuk jabatan pimpinan tinggi.

TAHAPAN TALENT POOL


Talent Pool & Succession Planning
1. Identifikasi Talent Pool JPT
2. Identifikasi pengetahuan dan kompetensi critical yang diperlukan
3. Identifikasi Potensi Talent untuk menjalankan JPT di masa depan
4. Evaluasi ‘Kesenjangan’ antara apa yang diukur hari ini dengan apa yang
perlu diukur untuk masa depan
KOMPONEN TALENT POOL ASN dapat dikelompokkan dalam tiga kategori Potensi yaitu:
POTENSI 1. Potensi Tinggi (High Potential), bagi pegawai yang mampu
menunjukkan kemampuan dan aspirasi untuk menjalankan peran
yang lebih luas atau mampu menduduki posisi yang lebih tinggi.
2. Potensi Sedang (Medium Potential), bagi pegawai yang mampu
menunjukkan kemampuan dan aspirasi menjalankan peran baru
masih pada struktur yang sama. Perhatian perlu diberikan untuk
meningkatkan kinerja, karakter dan kapabilitas.
3. Berpotensi (At Potential), bagi pegawai yang mampu menunjukkan
kemampuan dan aspirasi menjalankan peran baru masih pada
struktur yang sama. Perhatian perlu diberikan untuk meningkatkan
kinerja, karakter dan kapabilitas.

4 faktor yang digunakan dalam menentukan potensi:


1. Kinerja (Performance)
2. Karakter (Character)
3. Kapabilitas (capability)
4. Motivasi (motivation)
KOMPETENSI Standar Kompetensi JPT
1. Visioning (Penetapan Visi)
Mengidentifikasi sasaran jangka panjang dan memprakarsai implementasi
dari berbagai gagasan atau alternatif yang terbaik.
Orang-orang yang kompeten, menghasilkan solusi yang kreatif dan
strategis yang dapat berhasil diimplementasikan. Mereka berpikir dengan
cara-cara yang inovatif dan mendukung pemikiran yang serupa dalam diri
orang lain. Mereka “menantang” dan mendorong organisasi untuk terus
meningkatkan diri dan bertumbuh.
2. Innovation (Inovasi) 3. In-Depth Problem Solving And Analysis and Decision Making (Analisa
Mencetuskan solusi-solusi baru dan kreatif, yang akan menghasilkan dan Pemecahan Masalah serta Pengambilan Keputusan)
peningkatan kinerja, hasil-hasil yang lebih baik, produktivitas yang lebih Memecahkan masalah yang sulit melalui evaluasi yang seksama dan
tinggi bagi unit kerjanya. sistematis terhadap informasi, alternatif yang mungkin dan
Orang-orang yang kompeten, mencetuskan gagasan dan solusi yang kreatif konsekuensinya untuk membuat keputusan yang baik secara tepat waktu
dan baru. Mereka mempertanyakan cara kerja yang berlaku di masa lalu dan dengan keyakinan diri.
dan mencoba mengembangkan cara-cara baru untuk menangani persoalan Orang-orang yang kompeten dalam analisa pemecahan masalah dan
dan masalah organisasi. Mereka adalah orang-orang yang berpikiran ke pengambilan keputusan, secara mendalam mampu menghasilkan solusi
depan. yang baik untuk masalah-masalah yang sulit. Mereka mempertimbangkan
banyak sumber informasi, secara sistematis, mengolah dan mengevaluasi
informasi dengan membandingkan berbagai arah tindakan dan secara hati-
hati mendiskusikannya sebelum membuat keputusan yang baik secara
tepat waktu dan dengan keyakinan diri.
4. Championing Change (Memimpin Perubahan) 5. Integrity (Integritas) dan Courage of Conviction (Keberanian
Mengambil tindakan untuk mendukung dan melaksanakan inisiatif berdasarkan Keyakinan)
perubahan secara efektif. Mempertahankan tingkat kejujuran dan etika yang tinggi dalam perkataan
Orang-orang yang kompeten, secara aktif memimpin upaya perubahan dan tindakan sehari-hari. Memiliki keberanian untuk secara pribadi
lewat katakata dan tindakan mereka. Mereka mendapatkan dukungan dari menyampaikan pokok-pokok persoalan yang dapat menimbulkan
orang-orang yang terpengaruh oleh perubahan tersebut dan mengambil pertentangan.
tangung jawab pribadi untuk memastikan bahwa perubahan tersebut Orang-orang yang kompeten pada kompetensi ini, secara teliti dan handal
berhasil diimplementasikan. berperilaku dengan cara yang etis dan dapat dipercaya dalam hubungan
mereka dengan manajemen, rekan kerja, bawahan langsung dan pihak
luar. Mereka memberlakukan orang lain secara adil (fair). Mereka bersedia
untuk mengatakan dan melakukan tindakan yang mereka anggap benar,
bahkan saat orang lain di sekitar mereka memiliki pandangan yang
berbeda.
6. Planning And Organizing (Perencanaan dan Pengroganisasian) 7. Driving For Results (Mendorong Hasil)
Secara efektif merencanakan dan mengorganisir pekerjaan sesuai Menantang, mendorong organisasi dan diri mereka sendiri untuk menjadi
kebutuhan organisasi dengan menetapkan tujuan dan mengantisipasi unggul dan berprestasi tinggi.
kebutuhan dan prioritas. Orang-orang yang kompeten, dapat menetapkan atau membantu
Orang-orang yang kompeten, secara efisien mengelola waktu mereka dan menetapkan tujuan dan berkontribusi terhadap pencapaian tujuan itu.
waktu orang lain, serta secara efektif menangani berbagai tuntutan dalam Mereka menunjukkan tanggung jawab pribadi utnuk keberhasilan
batas waktu yang ketat. Mereka mengidentifikasi sasaran, organisasi dan tetap tekun untuk mencapai hasil sekalipun dihadapkan
mengembangkan rencana, memperkirakan waktu dan memantau dengan tantangan.
kemajuan.
8. Stakeholder Focus (Fokus Kepada Pemangku Kepentingan) 9. Team Leadership (Kepemimpinan Tim)
Mengantisipasi kebutuhan pemangku kepentingan (stakeholders) dengan Memimpin orang lain untuk mencapai sasaran dan tujuan tim.
merancang, mendoorng dan mendukung penyampaian hasil (produk dan Orang-orang yang kompeten, secara efektif mempengaruhi kegiatan-
jasa) yang melabihi harapan. kegiatan para anggota tim untuk mencapai hasil. Mereka memperkuat
Orang yang kompeten, memiliki keinginan untuk memperhatikan kerja sama dan mendorong proses yang baik dengan memanfaatkan
kebutuhan pemangku kepentingan (stakeholders) dan berusaha talenta tim untuk mencapai tujuan.
mengantisipasi kebutuhan pemangku kepentingan (stakeholders). Mereka
mendorong organisasi untuk melakukan lebih banyak dari yang diperlukan
untuk memastikan pemangku kepentingan (stakeholders) merasa puas.
10. Conflict Management (Pengelolaan Konflik) 11. Managing Diversity (Mengelola Keberagaman)
Menangani konflik diantara orang-orang dan menyelesaikan persoalan- Memahami, menerima dan peka terhadap perbedaan individu.
persoalan yang sensitif secara efektif. Memperlakukan orang secara setara, tanpa memandang jenis kelamin,
Orang-orang yang kompeten, menunjukkan sikap terbuka dan menerima suku bangsa, agama, asal kelahiran, status atau posisi. Menghormati
perbedaan di atanra orang-prang. Mereka memperlakukan orang lain toleransi kehidupan beragama, menjunjung tinggi perlindungan Hak dan
secara adil dan dengan penuh sikap hormat. Kewajiban Asasi Manusia, menjaga persatuan dan kesatuan nasional atas
dasar prinsip pluralisme yang konstruktif.
Orang-orang yang kompeten, dapat bersikap obyektif, adil dan diplomatis.
Mereka mengangkat persoalan, berusaha memahami perspektif berbagai
pihak, mencari persamaan dan berusaha menemukan solusi yang
memuaskan semua pihak.

Anda mungkin juga menyukai