Analisis Balanced Scorecard PDF
Analisis Balanced Scorecard PDF
SKRIPSI
Disusun oleh :
SORAYA HANUMA
NIM. C2C606118
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2010
PERSETUJUAN SKRIPSI
Fakultas/Jurusan : Ekonomi/Akuntansi
Dosen Pembimbing,
NIP. 196902141994122001
Fakultas/Jurusan : Ekonomi/Akuntansi
Tim Penguji :
(Soraya Hanuma)
NIM: C2C606118
(QS. Al Insyiroh : 6 – 8)
ABSTRACT
In the face of an increasingly complex business environment such as currently
requirred method of performance measurement that can assess the company’s
performance accurately and comprehensively. In this case the method can be used is
the Balance Scorecard. Balance Scorecard is a performance measurement tool that
combines measures of financial and non financial performance. Balance Scorecard
measures the performance from four perspective, namely learnig and growth
perspective, internal business process perspective, customer perspective, and financial
perspective.
From the results of the analysis conducted, it is known that the performance of
PT Astra Honda Motor is pretty good overall. In the financial perspective indicators
ROI, profit margin, and operating ratio has shown considerable performance. For the
customer perspective showed a good performance in the presence of customer
satisfaction that is quite satisfactory. On the internal business perspective, companies
can already do agood innovation. And for learning and growth perspective shows the
level of employee satisfaction that is quite satisfactory. From the study’s data can be
concludeed that by using the Balance Scorecard to provide a more structured and
comprehensive.
ABSTRAK
Dalam menghadapi lingkungan bisnis yang semakin kompleks seperti saat ini
dibutuhkan metode pengukuran kinerja yang dapat menilai kinerja perusahaan secara
akurat dan menyeluruh. Dalam hal ini metode yang dapat digunakan adalah Balance
Scorecard. Balance Scorecard adalah alat pengukur kinerja yang menggabungkan
ukuran kinerja keuangan dan non keuangan. Balance Scorecard mengukur kinerja
dari empat perspektif, yaitu perspektif pertumbuhan dan pembelajaran, perspektif
proses bisnis internal, perspektif pelanggan, dan perspektif keuangan.
Dari hasil analisis yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa kinerja PT
Astra Honda Motor secara keseluruhan sudah cukup baik. Pada perspektif keuangan
dengan indicator ROI, profit margin, dan operating ratio sudah menunjukkan kinerja
yang cukup. Untuk perspektif pelanggan menunjukkan kinerja yang baik dengan
adanya kepuasan pelanggan yang cukup memuaskan. Pada perspektif bisnis internal,
perusahaan sudah dapat melakukan inovasi yang baik. Dan untuk perspektif
pertumbuhan dan pembelajaran menunjukkan tingkat kepuasan karyawan yang cukup
memuaskan. Dari data penelitian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa dengan
menggunakan Balance Scorecard dapat memberikan gambaran yang lebih terstruktur
dan menyeluruh.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat dan hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
Kasus Pada PT Astra Honda Motor)”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu
persyaratan agar dapat mengikuti Sidang Sarjana Strata-1 Fakultas Ekonomi Jurusan
kesempatan ini, perkenankan penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada :
1. Dr. H. M.Chabachib, MSi., Akt. selaku Dekan Fakultas Ekonomi yang telah
3. Prof. Drs. H. Mohammad Nasir, MSi., Akt., Ph.D Sebagai dosen wali yang
studi.
5. Kedua orang tuaku tercinta, Bapak H. Salman Alfarisi dan Ibu RR Asri
Pangastoeti, terima kasih banyak atas nasehat, pencerahan, kasih sayang, doa,
6. Adikku tercinta, Reza Fahlevi Sam, yang telah memberikan semangat dan
7. Mama Ita dan semua keluarga yang ada di Jakarta, terima kasih atas doa dan
8. Sobat-sobatku, Dinar, Dellia, Filia, Tifani, Fika, Tunjung, terima kasih atas
kerjasama kita selama ini dari awal kuliah hingga penulis menyelesaikan
skripsi ini. Terima kasih atas kebersamaan kita selama ini baik dalam suka
maupun duka perkuliahan. Terima kasih juga atas semangat, dukungan dan
10. Teman-teman Tim I KKN 2010 Desa Asinan Kecamatan Bawen yang telah
11. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu atas bantuan dan
Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat
kepada para pembaca dan akan memberikan suatu sumbangsih bagi Universitas
Diponegoro.
Penulis
DAFTAR TABEL
Halaman
DAFTAR GAMBAR
Halaman
DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL...................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI........................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN KELULUSAN UJIAN................................... iii
PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI ................................................ iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN.................................................................. iv
ABSTRACT...................................................................................................... v
ABSTRAK...................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR.................................................................................... vii
DAFTAR TABEL........................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR...................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN........................................................................... 1
1.1
Latar Belakang Masalah......................................................... 1
1.2
Rumusan Masalah................................................................... 5
1.3
Tujuan dan Kegunaan Penelitian............................................ 6
1.3.1 Tujuan Penelitian........................................................ 6
1.3.2 Kegunaan Penelitian................................................... 6
1.4 Sistematika Penulisan............................................................. 6
BAB II TELAAH PUSTAKA...................................................................... 8
2.1 Landasan Teori........................................................................ 8
2.1.1 Pengertian Kinerja...................................................... 8
2.1.2 Tujuan dan Manfaat Pengukuran Kinerja................... 9
2.1.3 Karakteristik Sistem Pengukuran Kinerja................... 10
2.1.4 Balance Scorecard...................................................... 10
2.1.5 Keunggulan Balance Scorecard................................. 13
2.1.6 Perspektif Balance Scorecard .................................... 16
2.1.6.1 Perspektif Keuangan...................................... 16
BAB I
PENDAHULUAN
besar dalam hal persaingan, produksi, pemasaran, pengelolaan sumber daya manusia,
dengan perusahaan lain. Persaingan yang bersifat global dan tajam menyebabkan
diri agar bisa diterima di lingkungan global. Kunci persaingan dalam pasar global
kualitas biaya atau harga, kualitas pelayanan, kualitas penyerahan tepat waktu, dan
landasan dan kerangka kerja untuk mewujudkan sasaran – sasaran kerja yang telah
ditentukan oleh manajemen. Oleh karena itu dibutuhkan suatu alat untuk mengukur
kinerja sehingga dapat diketahui sejauh mana strategi dan sasaran yang telah
ditentukan dapat tercapai. Penilaian kinerja memegang peranan penting dalam dunia
dari penetapan suatu strategi dan penerapannya dalam kurun waktu tertentu. Penilaian
kinerja dapat mendeteksi kelemahan atau kekurangan yang masih terdapat dalam
Penilaian atau pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor penting dalam
kinerja juga dapat digunakan sebagai dasar untuk menentukan sistem imbalan dalam
perusahaan, misalnya untuk menentukan tingkat gaji karyawan maupun reward yang
Pengukuran kinerja dengan sistem ini menyebabkan orientasi perusahaan hanya pada
sektor keuangan saja kurang mampu mengukur kinerja harta-harta tak tampak
Selain itu pengukuran kinerja dengan cara ini juga kurang mampu bercerita banyak
mengenai masa lalu perusahaan, kurang memperhatikan sektor eksternal, serta tidak
mampu sepenuhnya menuntun perusahaan ke arah yang lebih baik (Kaplan dan
Norton, 1996).
Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Kaplan dan Norton pada tahun 1990
berkaitan dengan kinerja perusahaan secara keseluruhan. Penelitian ini didorong oleh
kesadaran pada saat itu dimana ukuran kinerja keuangan yang digunakan oleh semua
perusahaan untuk mengukur kinerja eksekutif tidak lagi memadai. Hasil penelitian
dan nonkeuangan, serta kinerja jangka pendek dan kinerja jangka panjang.
produktivitas dan cost effectiveness proses bisnis internal, dan pembelajaran dan
(Mulyadi, 2001)
jangka pendek dan tujuan jangka panjang, antara ukuran keuangan dan nonkeuangan,
berkesinambungan.
Balance Scorecard tidak hanya menggunakan aspek keuangan saja, melainkan juga
Sebagai perusahaan otomotif yang terus berkembang, PT Astra Honda Motor harus
berkembang pesat. Persaingan yang semakin ketat juga harus diimbangi dengan
instrumen yang terdapat di dalam Balanced Scorecard ke dalam skripsi yang berjudul
Untuk mengetahui apakah tujuan dan target perusahaan telah tercapai, maka
menggunakan model akuntansi tradisional yang hanya meliputi aspek keuangan saja.
Saat ini terdapat alat ukur kinerja perusahaan yang menggunakan aspek keuangan dan
nonkeuangan yang dikenalkan oleh Kaplan dan Norton, yaitu Balance Scorecard.
Manfaat dari penelitian ini yang diharapkan peneliti untuk kedepannya adalah
sebagai berikut:
BAB I Pendahuluan
Bab ini menguraikan secara singkat mengenai isi skripsi, yang meliputi latar
sistematika penulisan.
Bab ini berisi teori-teori yang diperoleh melalui tinjauan pustaka dari berbagai
literatur yang berkaitan dengan penelitian yang telah ditetapkan dan diperoleh melalui
penelitian terdahulu.
secara operasional, yang meliputi populasi dan teknik pengambilan sample, jenis
Bab ini menguraikan deskripsi objek penelitian yang relevan dengan masalah
sebagai alat ukur kinerja perusahaan. Pembahasan masalah dilakukan atas analisis
analisis yang ditetapkan berlandaskan pada teori-teori yang ada dan penelitian
BAB V Penutup
Bab ini merupakan bab terakhir sekaligus menjadi penutup dari skripsi ini.
Bab ini berisi kesimpulan dari hasil penelitian dan saran-saran yang bersifat
BAB II
TELAAH PUSTAKA
Kinerja adalah suatu tampilan keadaan secara utuh atas perusahaan selama
periode waktu tertentu, merupakan hasil atau prestasi yang dipengaruhi oleh kegiatan
(Helfert, 1996 dalam Srimindarti, 2004). Menurut Mulyadi (2001), kinerja adalah
istilah umum yang digunakan untuk menunjukkan sebagian atau seluruh tindakan
adalah tindakan pengukuran yang dapat dilakukan terhadap berbagai aktifitas dalam
rantai nilai yang ada pada perusahaan. Hasil pengukuran tersebut kemudian
digunakan sebagai umpan balik yang akan memberikan informasi tentang prestasi
karyawan dalam mencapai sasaran organisasi dan dalam mematuhi standar perilaku
yang telah ditetapkan sebelumnya, agar membuahkan tindakan dan hasil yang
diinginkan.
berikut:
oleh konsumen-focused, suatu sistem pengukuran kinerja yang efektif paling tidak
konsumen-validated;
measurement and management system that views a business unit’s performance from
four perspectives: financial, customer, internal business process, and learning and
growth.”
keuangan)
pelanggan)
4. Apa perusahaan harus terus menerus melakukan perbaikan dan menciptakan nilai
strategis
dalam ukuran keuangan saja, melainkan dinyatakan dalam ukuran dimana perusahaan
tersebut menciptakan nilai terhadap pelanggan yang ada pada saat ini dan akan
internalnya termasuk investasi pada manusia, sistem, dan prosedur yang dibutuhkan
dan nonkeuangan dapat menjadi bagian dari sistem informasi bagi seluruh pegawai
dan tingkatan dalam organisasi. Saat ini Balance Scorecard tidak lagi dianggap
sebagai pengukur kinerja, namun telah menjadi sebuah rerangka berpikir dalam
pengembangan strategi.
manajemen strategik saat ini berbeda secara signifikan dengan sistem manajemen
Selain itu berbagai sasaran strategik yang dirumuskan dalam sistem manajemen
strategik tradisional tidak koheren satu dengan lainnya, sedangkan berbagai sasaran
1. Komprehensif
strategic, dari yang sebelumnya hanya pada perspektif keuangan, meluas ke tiga
perspektif yang lain, yaitu : pelanggan, proses bisnis internal, serta pembelajaran dan
2. Koheren
sebab akibat di antara berbagai sasaran strategik yang dihasilkan dalam perencanaan
harus mempunyai hubungan kausal dengan sasaran keuangan, baik secara langsung
Sistem perencanaan strategic yang menghasilkan sasaran strategik yang koheren akan
3. Seimbang
strategik penting untuk menghasilkan kinerja keuangan berjangka panjang. Jadi perlu
4. Terukur
sistem tersebut. Semua sasaran strategik ditentukan oleh ukurannya, baik untuk
nonkeuangan.
khusus berhubungan dengan keuntungan yang terukur, pertumbuhan usaha, dan nilai
pemegang saham.
kehidupan bisnis, yaitu: growth, sustain, dan harvest (Kaplan dan Norton, 2001).
perusahaan memiliki produk atau jasa yang secara signifikan memiliki potensi
dengan pelanggan.
Dalam tahap ini, perusahaan mencoba mempertahankan pangsa pasar yang ada,
tahap ini diarahkan pada besarnya tingkat pengembalian atas investasi yang
dilakukan. Tolak ukur yang kerap digunakan pada tahap ini, misalnya ROI, profit
hal yang utama dalam tahap ini, sehingga diambil sebagai tolak ukur, yaitu
leading indicator. Jadi, jika pelanggan tidak puas maka mereka akan mencari
produsen lain yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Kinerja yang buruk dari
perspektif ini akan menurunkan jumlah pelanggan di masa depan meskipun saat ini
Oleh Kaplan dan Norton (2001) perspektif pelanggan dibagi menjadi dua
pengukuran, yaitu:
dikuasai perusahaan atas keseluruhan pasar yang ada, yang meliputi: jumlah
unit bisnis mampu menarik pelanggan baru atau memenangkan bisnis baru.
terdapat pada core value proposition yang didasarkan pada atribut sebagai berikut:
1. Product/service attributes
Meliputi fungsi dari produk atau jasa, harga, dan kualitas. Pelanggan
yang mengutamakan fungsi dari produk, kualitas, atau harga yang murah.
2. Konsumen relationship
order yang cepat dan tepat waktu sebagai faktor yang penting bagi kepuasan
mereka.
reputasi dapat dilakukan melalui iklan dan menjaga kualitas seperti yang
dijanjikan.
memungkinkan manajer untuk mengetahui seberapa baik bisnis mereka berjalan dan
apakah produk dan atau jasa mereka sesuai dengan spesifikasi pelanggan. Perspektif
ini harus didesain dengan hati-hati oleh mereka yang paling mengetahui misi
Kaplan dan Norton (1996) membagi proses bisnis internal ke dalam tiga
tahapan, yaitu:
1. Proses inovasi
merupakan salah satu kritikal proses, dimana efisiensi dan efektifitas serta
ketepatan waktu dari proses inovasi ini akan mendorong terjadinya efisiensi biaya
pada proses penciptaan nilat tambah bagi pelanggan. Dalam proses ini, unit bisnis
dan jasa yang mereka butuhkan. Proses inovasi dalam perusahaan biasanya
2. Proses Operasi
misalnya penanganan garansi dan perbaikan penanganan atas barang rusak dan
mengukur apakah upayanya dalam pelayanan purna jual ini telah memenuhi
harapan pelanggan, dengan menggunakan tolak ukur yang bersifat kualitas, biaya,
dan waktu seperti yang dilakukan dalam proses operasi. Untuk siklus waktu,
dan pertumbuhan ini bersumber dari faktor sumber daya manusia, sistem, dan
prosedur organisasi. Yang termasuk dalam perspektif ini adalah pelatihan pegawai
dan budaya perusahaan yang berhubungan dengan perbaikan individu dan organisasi.
prosedur yang ada saat ini dengan yang dibutuhkan untuk mencapai kinerja yang
(learning organization).
Dalam perspektif ini, ada factor-faktor penting yang harus diperhatikan, yaitu:
1. Kapabilitas pekerja
tingkatan manajemen dan pegawai atas informasi yang akurat dan tepat waktu
sangat penting bagi pegawai untuk melakukan trial and error sehingga turbulensi
masing-masing. Upaya tersebut perlu didukung dengan motivasi yang besar dan
mengambil keputusan. Selain itu, upaya tersebut juga harus dibarengi dengan
upaya penyesuaian yang terus menerus yang sejalan dengan tujuan organisasi.
Kepuasan pekerja
Berikut ini adalah gambar yang menjelaskan tentang hubungan sebab akibat keempat
Keuangan ROI
Scorecard lebih memberikan informasi yang akurat, karena tidak hanya mengukur
kinerja keuangan saja, tetapi juga mengukur kinerja nonkeuangan yang berkaitan
dengan unit-unit kerja perusahaan juga dapat terukur. Beberapa penelitian tersebut
antara lain:
Balance Scorecard (Studi Kasus Pada Bank Jateng)” dengan hasil sebagai
berikut:
• Perspektif Keuangan
Pada UUS Bank Jateng, rasio NPF lebih kecil dibandingkan dengan NPL
Bank Jateng. Karena NPL pada Bank Jateng memiliki nilai lebih besar dari
UUS Bank Jateng. Sedangkan rasio BOPO pada Bank Jateng lebih kecil
dibandingkan dengan UUS Bank Jateng. Hal ini berarti bahwa BOPO pada
Bank Jateng lebih baik daripada BOPO UUS Bank Jateng. Selanjutnya, rasio
LDR pada Bank Jateng lebih rendah dibandingkan dengan FDR pada UUS
Bank Jateng.
• Perspektif pelanggan
Hasil survey kepuasan nasabah pada Bank Jateng lebih tinggi dibandingkan
Rasio AETR pada Bank Jateng menunjukkan angka lebih kecil dibandingkan
dengan UUS Bank Jateng. Hal ini menunjukkan bahwa semakin sedikit waktu
proses yang diperlukan, maka semakin kecil biaya yang harus dikeluarkan
meningkat.
Hasil survey kepuasan karyawan pada UUS Bank Jateng lebih tinggi dari
• Perspektif Keuangan
ROA pada tahun 2007 sebesar 2,83% kemudian mengalami kenaikan pada
tahun 2008 sebesar 3,05% dan mengalami penurunan pada tahun 2009
menjadi 2,94%. Demikian pula dengan BOPO, pada tahun 2008 mengalami
penurunan sehingga menjadi 70,14% dan pada tahun 2009 naik menjadi
71,36%. Sedangkan rasio LDR pada Bank Jateng menunjukkan angka ideal,
• Perspektif Pelanggan
Untuk pangsa pasar, Bank Jateng terus meningkatkan kualitas produk dan
angka rata-rata, yaitu cukup puas. Untuk rasio profitabilitas pelanggan tahun
2008 mengalami kenaikan menjadi 30,08% dan pada tahun 2009 turun
menjadi 27,69%.
• Perspektif Keuangan
• Perspektif pelanggan
Peningkatan pangsa pasar pada tahun 2002-2003 sebesar 3,14% dan 1,5%
Tingkat inovasi tiap tahunnya adalah 0%, karena perusahaan selama jangka
waktu tersebut tidak menawarkan jasa baru. Sedangkan layanan purna jual
selama jangka waktu tersebut rata-rata per tahunnya hampir mendekati 100%.
Tingkat retensi karyawan pada tahun 2002 sebesar 2,92%, pada tahun 2003
meningkat menjadi 3,31% dan pada tahun 2004 naik lagi menjadi 4,19%.
20,85% (2004).
Perspektif Keuangan
• ROI
• Profit Margin
• Operating Ratio
Perspektif Pelanggan
Hasil analisis kinerja
• Tingkat kepuasan
perusahaan dengan
pelanggan
menggunakan konsep Balance
Perspektif Bisnis Scorecard
Internal
• Inovasi
Perspektif Pertumbuhan
dan Pembelajaran
• Tingkat kepuasan
karyawan
Gambar 2.4
Kerangka Pemikiran
BAB III
METODE PENELITIAN
Operating Ratio.
untuk menghasilkan laba bersih. ROI dapat dikatakan baik jika rata-rata
EAT
ROI = x 100% (1)
Total aktiva
• Profit Margin
Profit margin digunakan untuk melihat besar kecilnya laba usaha dalam
Profit margin dikatakan baik jika rata-rata nilainya adalah sebesar 8,3%
(Keown, 2008). Semakin tinggi nilai profit margin berarti semakin baik,
tinggi.
EAT
Profit margin = x 100% (2)
Penjualan
• Operating Ratio
dalam persen. Biaya operasi sendiri terdiri dari harga pokok penjualan
(HPP) ditambah dengan beban usaha. Semakin tinggi rasio operasi, berarti
dibandingkan dengan produk/jasa yang sudah ada. Semakin tinggi nilai yang
Kepuasan karyawan dapat dikatakan baik apabila skor rata-rata pada skala
dan karyawan PT Astra Honda Motor, sedangkan sample yang diambil masing-
masing adalah 100 responden untuk karyawan dan 100 responden untuk pelanggan.
kuesioner.
2. Data sekunder, merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung, yaitu
melalui studi kepustakaan, yaitu literature dari buku maupun artikel. Data juga
1. Kuesioner
kuesioner karyawan dan pelanggan menggunakan skala Likert. Skala Likert ini
2. Studi Pustaka
Balanced Scorecard.
untuk mengukur kepuasan karyawan dan kepuasan pelanggan. Berdasarkan dari hasil
penelitian ini diharapkan dapat diperoleh hasil yang benar-benar objektif (validitas).
Selain itu perlu diuji konsistensinya (reliabilitas). Validitas dan reliabilitas merupakan
dua syarat dalam menentukan kualitas alat ukur. Kualitas tersebut akan menentukan
pearson dengan tarif signifikan = 5% dan uji reliabilitas menggunakan Alpha dengan
nilai Croanbach’s Alpha > 60. Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel
adalah teknik pemilihan sampel probabilitas, yaitu dengan pemilihan sampel acak
sederhana (simple random sampling), yang memberikan kesempatan yang sama dan
bersifat tidak terbatas pada setiap elemen populasi untuk dipilih sebagai sampel.
sikap seseorang terhadap sesuatu. Skala likert berisi lima tingkat jawaban dengan
pilihan berupa angka skala 1-5, yang artinya adalah sebagai berikut (Ghozali, 2005):
2 Tidak puas
3 Cukup puas
4 Puas
5 Sangat puas
Sasaran strategik yang dirumuskan untuk mencapai visi dan tujuan organisasi
melalui strategi yang telah dipilih perlu ditetapkan ukuran pencapaiannya. Ada dua
strategik, yaitu: ukuran hasil dan ukuran pemacu kinerja. Ukuran hasil merupakan
sedangkan ukuran pemacu kinerja merupakan ukuran yang menyebabkan hasil yang
dicapai.
seimbang antara perspektif yang satu dengan perspektif yang lainnya dengan tolok
digunakan untuk mengukur sampai sejauh mana sasaran strategik kita capai seimbang
di semua perspektif.
Skor dalam tabel kriteria keseimbangan adalah skor standar, jika kinerja
semua aspek dalam perusahaan adalah “baik”. Skor diberikan berdasarkan rating
scale berikut:
Tabel 3.2
Rating Scale
Skor Nilai
-1 Kurang
0 Cukup
1 Baik