Perbedaan individu pada proses metabolisme sejumlah obat kadang-kadang terjadi dalam
sistem kehidupan. hal ini menunjukan bahwa faktor genetik atau keturunan ikut berperan
Contoh :
a. Metabolisme isoniazid. Suatu obat anti tuberculosis, terutama proses N-asetilasi. Pada
orang Jepang dan Eskimo lebih cepat dibandingkan metabolisme pada orang Eropa Timur
dan Mesir
b. Hidralazin, Prokainamid, dan Depson juga menunjukkan kecepatan asetilasi yang berbeda
secara genetic
Pengamatan pengaruh perbedaan spesies dan galur terhadap metabolisme obat sudah
banyak dilakukan yaitu pada tipe reaksi metabolit atau perbedaan kualitatif dan pada kecepatan
Contoh :
a. Fenilasetat, pada manusia terkonjugasi dengan glisin dan glutamin, sedangkan pada kelinci
b. Asam benzoate, pada bebek disekresikan sebagai asam orniturat, sedangkan pada anjing
c. Amfetamin, pada manusia kelinci dan marmot mengalami deaminasi oksidatif, sedangkan
dengan asam glukoronat, karena kucing mengandung lebih sedikit enzim glukorail
transferase.
Studi efek hormone androgen, seperti testosterone, pada system mikrosom hati
menunjukkan bahwa rangsangan enzim oksidasi pada tikus jantan ternyata berhubungan
Pada beberapa spesies binatang menunjukan ada pengaruh jenis kelamin terhadap
kecepatan metablisme obat. banyak obat dimetabolisis dengan kecepatan yang sama baik pada
tikus betina maupun tikus jantan. tikus betina dewasa ternyata memetabolisis beberapa obat
dengan kecepatan yang lebih rendah. Pada manusia baru sedikit yang diketahui tentang adanya
Contoh :
Nikotin dan asetosal dimetabolisme secara berbeda pada pria dan wanita.
4. Perbedaan Umur
Bayi dalam kandungan dan bayi yang baru lahir jumlah enzim-enzim mikrosom hati yang
diperlukan untuk memetabolisis obat relatif masih sedikit sehingga sangat peka terhadap obat.
Contoh :
a. Heksobarbital, bila diberikan pada tikus yang baru lahir dengan dosis 10 mg/kg BB,
menyebabkan tikus tertidur selama 6 jam. Sedang pemberian dengan dosis dewasa
Kadang-kadang pemberian terlebih dahulu atau secara bersama-sama suatu senyawa yang
memperpanjang masa kerja obat dan kemungkinan juga meningkatkan k efek samping dan
toksisitas.
Contoh :
glikemi.
fenitoin, sulfonamida, sikloresin dan para amino dan meningkatkan pula toksisitasnya.
Kadang-kadang pemberian terlebih dahulu atau secara bersama-sama suatu senyawa dapat
meningkatkan kecepatan metabolisme obat dan memperpendek masa kerja obat. Hal ini
disebabkan senyawa tersebut dapat meningkatkan aktivitas atau jumlah enzim metabolisme
dan bukan karena perubahan permeabilitas mikrosom atau oleh adanya reaksi penghambatan.
peningkatan aktivitas enzim metabolisme obat-obat tertentu atau proses induksi enzim
mempercepat proses metabolisme dan menurunkan kadar obat bebas dalam plasma sehingga
efek farmakologis obat menurun dan masa kerjanya menjadi lebih singkat. Induksi enzim juga
Contoh :
kontrasepsi oral.
7. Faktor Lain
Faktor lain yang dapat mempengaruhi metabolisme obat adalah diet makanan, keadaan
kurang gizi, gangguan keseimbangan hormon, kehamilan, pengikatan obat oleh protein
Proses metabolisme dapat mempengaruhi aktovitas biologis, masa kerja dan toksisitas obat
sehingga pengetahuan tentang metabolisme obat dan senyawa organik asing lain (xenobiotika).
Suatu obat dapat menimbulkan respons biologis dengan melalui dua jalur, yaitu:
a. Obat aktif setelah masuk ke peredaran darah, langsung berinteraksi dengan reseptor dan
b. Pra-obat setelah masuk ke peredaran darah mengalami proses metabolisme menjadi obat aktif,
Metabolisme obat adalah mengubah senyawa yang relatif non polar, menjadi senyawa yang lebih
Perubahan kimia obat dalam tubuh terutama terjadi pada jaringan dan organ-organ seperti hati,