Pendahuluan
Salah satu permasalahan diseputar zakat yang sering dipertanyakan adalah bagaimana tata
cara perhitungan zakat.Oleh karena itu, disini sangat penting dikemukakan tata cara
perhitungan zakat yang dilengkapi dengan berbagai contoh sebagai panduan pada kasus-
kasus serupa misalnya cara menghitung zakat,perak, uang perdagangan, perusahaan,
perindustrian,perusahaan jasa,pertanian, peternakan,investasi dan profesi,yang dibuat dalam
bentuk Tanya jawab.
Pertanyaan:
2. Bagaimana cara menghitung emas yang dipakai?
Jawaban:
Yang dimaksud adalah emas yang dipakai dalam kondisi wajar dan tidak berlebihan.
Jika seorang wanita mempunyai emas 120 garam dipakai dalam aktivitas sehari-hari
sebanyak 15 gram, zakat yang wajib dikeluarkan oleh wanita tersebut adalah 120
gram - 15 gram =105 gram. Jika harga emas = Rp.210.000,00 / gram, zakat yang
harus dikeluarkan sebesar 105 x 210.000 x 2,5% = 551.250,00.
Pertanyaan:
3. Bagaiman cara menghitung perhiasan yang dipakai wanita secara berlebihan?
Jawaban:
Diantara pendapat para ulama, yang berada ditengah-tengah adalah pendapat yang
diriwayatkan oleh Anas bin Malik r.a. bahwa beliau berfatwa tentang wajibnya zakat
perhiasan sekali dalam seumur hidup bukan setiap putaran haul (tahun).
Contoh kasus:
Seorang wanita memiliki perhiasan emas seberat 100 gram yang dipakai untuk
perhiasan. Jadi, ia wajib mengeluarkan zakat perhiasan tersebut sekali dalam seumur
hidup, yaitu 100 x 210.000 x2,5% = Rp.525.000,00. Jika ia membeli perhiasan lain
seberat 85 gram atau lebih ia harus mengeluarkan zakat perhiasan yang baru dibeli itu
dengan syarat barang tersebut hanya untuk perhiasan.
Pertanyaan:
4. Bagaiman cara menghitung zakat uang?
Jawaban:
Jika harta seseorang senilai 85 gram emas dengan hitungan nilai pada saat dia
mengeluarkan zakat sesuai dengan nilai mata uang Negara orang yang membayar
zakat, ia harus mengeluarkan zakat sebanyak 2,5%, setelah setiap putaran tahun
hjiriah dan harta sampai satu nishab.
Diasumsikan jika per gram emas Rp.210.000,00 x 85 = Rp.17.850.000,00, ia wajib
mengeluarkan zakat sebanyak 2,5% yaitu Rp.446.250,00
Contoh kasus:
Seseorang mempunyai harta sebanyak Rp.20.000.000,00 setelah satu tahun putaran ia
harus mengeluarkan zakat sebesar Rp.20.000.000 x 2,5% = Rp.500.000,00.
Pertanyaan;
Bagaimana menghitung zakat profesi?
Jawaban;
Zakat profesi memang tidak dikenal dalam khasanah keilmuan Islam. Oleh karena itu,
hasil profesi yang berupa harta dapat dikategorikan kedalam zakat harta
(simpanan/kekayaan). Dengan demikian, hasil profesi seseorang apabila telah
memenuhi ketentuan wajib zakat, ia wajib menunaikan zakat.
Ada perbedaan dalam penentuan nishab zakat profesi.ada yang menyebutkan sama
dengan nishab pertanian, ada pula yang menghitungnya dengan nishab emas 85 gram
dan besar zakatnya ialah 2,5%. Akan tetapi, untuk mempermudah perhitungan, dipilih
standar emas senilai Rp.210.000 x 85 gram = Rp.17.850.000,00. Meskipun demikian,
ada dua pendapat yang berbeda dalam menentukan nishab ini, yaitu apakah dari
jumlah penghasilan kotor selama setahun atau dari penghasilan bersih dipotong
dengan biaya kebutuhan pokok.
Contoh penghitungan:
Jika dihitung perbulan, yang harus dikeluarkan zakatnya adalah Rp.3.000.000 x 2,5%
= Rp.75.000,00 atau sama dengan Rp.900.000 : 12 = 75.000,00.