Anda di halaman 1dari 26

PERENCANAAN STRUKTUR CHIMNEY

(CEROBONG ASAP)
DI PLTU KABUPATEN LAHAT
SUMATERA SELATAN

OLEH :
AINUL YAQIEN 3109030055
AYU OCTAVIA 3109030059

DIPLOMA III TEKNIK SIPIL FTSP – ITS


TAHUN AJARAN 2011-2012
 Latar Belakang
 Rumusan masalah
 Batasan masalah
 Tujuan
 Tinjauan pustaka
 Metodologi
 Hasil perhitungan
 Kesimpulan
 Pengertian Chimney adalah cerobong asap dari
suatu tempat pembakaran hasil-hasil
pembuangan bahan atau material yang berupa
butiran-butiran abu batubara (fly ash) yang
berbentuk silinder atau tabung.
 Pada masa sekarang ini banyak sekali
pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) yang
menggunakan Chimney (Cerobong Asap)
sebagai tempat penyimpanan hasil-hasil
pembuangan dari pembakaran batubara.
Pengertian dari Chimney sendiri adalah
suatu tempat penyimpanan hasil-hasil
pembuangan bahan atau material yang
berupa butiran-butiran abu batubara (fly
ash) yang berbentuk silinder atau tabung.
 Chimney terbuat dari beton dan ada juga
terbuat dari baja, namun yang akan kita
rencanakan menggunakan beton bertulang.
 Rumusan masalah yang diambil pada permasalahan
tersebut adalah :
 Apa saja beban-beban yang bekerja pada struktur
chimney.
 Bagaimana menganalisis gaya dalam yang terjadi pada
struktur chimney dengan struktur beton bertulang.
 Bagaimana merencanakan penulangan struktur pada
chimney.
 Bagaimana merencanakan pondasi tiang pancang.
 Perhitungan struktur Chimney ini tidak
meliputi perhitungan analisa biaya, utilitas,
manajemen konstruksi, analisa temperatur
karena beban temperatur ditahan oleh firebrick
(batu bata tahan api).
 Perencanaan chimney meliputi struktur desain
 bangunan atas : dinding beton bertulang ,
balok, kolom
 Bangunan bawah : poer dan bore pile
 Tujuan penulisan proyek ini adalah
 Menentukan beban-beban yang bekerja pada
struktur chimney.
 Menganalisis gaya dalam pada struktur
chimney yang digunakan untuk menghitung
kekuatan struktur bangunan dalam merespon
beban gempa dan beban angin yang dialami.
 Menentukan penulangan struktur chimney
yang menahan beban gempa.
 Peraturan yang dipergunakan dalam perencanaan ini ialah :
1. Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan
Gedung (SNI 03-2847-2002).
2. Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk
Bangunan Gedung (SNI 03-1726-2003).
3. Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk Gedung (PPIUG
1983).
4. Uniform Building Code (UBC) 1997 volume 2.
5. Design and Construction of Reinforced Concrete Chimneys (ACI
307-98).
6. Mekanika Tanah dan Teknik Pondasi (Ir.Suyono S dan
Kazuto Nakazawa).
START

Pengumpulan
Data

Studi Pustaka

Preliminary
Desain

Perhitungan
Pembebanan
1. Beban Mati
2. Beban Angin
3. Beban Gempaa

Perhitungan Gaya
dalam

Perhitungan
penulangan

Tidak Ya
Cek Gambar
persyaratan rencana

FINISH
 Data Bangunan
 Lokasi Proyek = keban Agung, Kab.Lahat Sumatra
Selatan
 Tinggi Bangunan = 80 m
 Diameter Bawah = 7,3 m
 Diameter Atas = 4,1 m
 Data Tanah
 Hasil tes SPT
 Data Bahan
 Beton : Dinding beton , balok, kolom dan Poer (fc’=30Mpa)
 Bore Pile (fc’=20Mpa)
 Baja : tulangan (fy) = 400 Mpa , (fys = 240 Mpa)
4,1 m

80 m

7,3 m
BALOK
Kolom
35 X 50 mm
70x70 mm

POER
SEGI 8 sama sisi
Tiang Bor Pile Panjang sisi = 4,6 m
Diameter 130 cm Tebal poer = 1,5 m
 Balok

 Kolom
 Menurut Design and Construction of Reinforced
Concrete Chimneys (ACI 307-98), pelat dinding
chimney harus didesain dengan beton bertulang.
Dinding chimney harus didesain agar tahan
terhadap beban gravitasi, angin, gempa, dan
temperatur. Tebal dinding chimney tidak kurang
dari 8 inchi (20,32 cm) apabila cor di tempat dan
tidak kurang dari 7 inchi (17,78 cm) apabila
sebagian pracetak.
 Apabila diameter luar dari dinding melebihi 28
feet (8,5 meter) maka ketebalan dinding minimum
harus ditebalkan sebesar 1/8 inchi setiap
ketinggian 1 feet (0.33 meter) dengan diameter
luar.
 Menggunakan kombinasi
1. 1,4D
2. 1D+1Wx
3. 1D+1EQx
4. 1D+1EQy
5. 0,9D+1,6Wx
6. 0,9D+1EQx
7. 0,9D+1EQy
P
(ANGIN)

Pemodelan beban angin


 Tinggi chimney = 80 m
 Diameter atas = 4,1 m
 Diameter Bawah = 7,3 m
 Tebal dinding
 Elv. 0 – 10 m = 400 mm
 Elv. 10 – 35 m = 350 mm
 Elv. 35 – 60 m = 300 mm
 Elv. 60 – 80 m = 250 mm
 Dimensi balok = 350x500 mm
 Dimensi kolom = 700x700 mm
 Poer berbentuk segi 8 sama sisi, ukuran sisinya 4,6 m
 Menggunakan 8 buah tiang Bor pile berdiameter 130 cm dengan
kedalaman tiang 6 m

Anda mungkin juga menyukai