Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Untuk memahami hubungan antara resiko dan return kita dapat memandangnya dari
dua konteks, yaitu konteks portofolio efesien dan konteks sekuritas individual.
Hubungan antara risiko dan return portofolio efesien akan menghasilkan garis pasar
modal yang akan dijelaskan dibawah ini.
Garis pasar modal menggambarkan hubungan antara return harapan dengan resiko
total dari portofolio efisien pada pasar yang seimbang. Berdasarkan Gambar 6.1 di
atas, terlihat bahwa titik M merupakan titik persinggungan antara garis RF-L dengan
kurva efficient frontier. Asumsinya, pada pasar yang seimbang semua investor akan
berinvestasi pada portofolio M, karena porotofolio M merupakan portofolio aseet
berisiko yang optimal. Selanjutnya jika kita tarik garis dari titik RF ke titik L dan
menyinggung titik M, maka pilihan investor akan berada pada titik tertentu di
sepanjang garis RF-M. Pilihan masing-masing investor bisa berbeda-beda tergantung
dari kombinasi porsi dana yang akan diinvestasikan pada asset berisiko dan asset
yang bebas resiko. Jika pilihan investor berada pada titik RF, berarti 100% dana
investor akan diinvestasikan pada asset bebas risiko. Sebaliknya, jika pilihan investor
berada pada titik M, berarti 100% dana investor diinvestasikan pada asset berisiko.
Sedangkan jika pilihan investor berada pada titik-titik setelah titik M (antara titik M
dan L), bearti investor menginvestasikan lrbih dananya pada asset berisiko dengan
porsi yang melebihi 100%. Tindakan ini sering disebut sebagai short selling, yaitu
meminjamkan sejumlah dana sebagai tambahan dana untuk diinvestasikan pada asset
berisiko (sehingga total dana yang diinvestasikan adalah 100% plus porsi pinjaman).
Jika kurva efficient frontier dalam gambar 6.1. di atas kita hilangkan, dan hanya kita
ambil titik M saja sebagai portofolio asset berisiko yang optimal, maka akan kita
dapatkan garis RF-L, yang selanjutnya akan disebut sebagai garis CML. Dengan
demikian, garis pasar modal (CML) bisa digambarkan seperti dalam Gambar berikut
ini :
Gambar di atas merupakan gambar garis padar modal dengan tidak menampilkan
efficient frontier. Garis CML tersebut memotong sumbu vertical pada titik RF. Selisi
antara tingkat return harapan dari portofolio pasar (E(RM)) denagn tingkat return
bebas risiko merupakan tingkat return tambahan yang bisa diperoleh investor, sebagai
kompensasi atas risiko portofolio pasar (σM) yang harus ditanggungnya. Selisi return
pasar dan return bebas risiko ini disebut juga dengan premi risiko portofolio pasar
(E(RM)-Rf). Besarnya risiko portofolio pasar ditunjukan oleh garis putus-putus
horizontal dari RF sampai σM.
Kemiringan (slope) CML pada gambar di atas, menunjukkan harga pasar risiko
(market price of risk) untuk portofolio yang efisien atau harga keseimbangan return
yang disyaratkan pasar untuk setiap 1% kenaikan risiko portofolio. Slope CML dapat
dihitung dengan menggunakan rumus :
Contoh, dalam kondisi pasar yang seimbang, return harapan pada portofolio pasar
adalah 15% dengan deviasi standar sebesar 20%. Tingkat return bebas risiko sebesar
8%. Slope CML akan sebesar : (0,15-0,08)/0,20 = 0,35
Dengan demikian slope CML sebesar 0,35 ini dapat diartikan bahwa setiap terjadi
kenaikan 1% risiko portofolio, maka tambahan return yang diisyratkan oleh pasar
sebesar 35%.
Dari persamaan tersebut, terlihat bahwa tingkat return harapan dari setiap portofolio
yang efisien pada CML adalah penjumlahan tingkat retun bebas risiko (RF) dengan
hasil perkalian antara harga pasar resiko (slope CML) dan risiko portofolio (σP)
tersebut.
Dari uraian di atas, beberapa hal penting yang dapat disimpulkan dari penjelasan
mengenai garis pasar modal (CML) adalah sebagai berikut :
1. Garis pasar modal terdiri dari portofolio efisien yang merupakan kombinasi dari
asset berisiko dan asset bebas risiko. Portofolio M, merupakan portofolio yang terdiri
dari asset berisiko, atau disebut dengan portofolio pasar. Sedangkan titik RF,
merupakan pilihan asset bebas risiko. Kombinasi atau titik-titik portofolio di
sepanjang garis RF-M ini, selanjutnya merupakan portofolio yang efisien bagi
investor.
2. Slope CML akan cenderung positif karena adanya asumsi bahwa investor
bersifat risk averse. Artinya investor hanya akan mau berinvestasi pada asset yang
berisiko, jika mendapatkan kompensasi berupa retun harapan yang lebih tinggi.
Dengan demikian, semakin besar risiko suatu investasi, semakin besar pula return
harapan.
3. Berdasarkan data historis, adanya risiko akibat perbedaan return actual dan
return harapan akan bisa menyebabkan slope CML yang negative. Slope negative ini
terjadi bila tingkat return actual portofolio pasar lebih kecil dari tingkat keuntungan
bebas risiko.
4. Garis pasar modal dapat digunakan untuk menentukan tingkat return harapan
untuk setip risiko portofolio yang berbeda.