Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
HOME
PENYAKIT
Ada dua masalah perdarahan antenatal atau sebelum persalinan, yaitu solusio
plasenta danplasenta previa, keduanya sama-sama disebabkan oleh masalah perlekatan
plasenta pada rahim. Untuk lebih jelasnya, kali ini akan kita pelajari perbedaaan plasenta
previa dan solusio plasenta, mulai dari tanda dan gejalanya hingga penanganan.
Plasenta atau biasa dikenal masyarakat awam dengan sebutan ari – ari adalah organ yang
berfungsi sebagai media pemberi nutrisi dan oksigen bagi janin selama terdapat di dalam
rahim. Plasenta pada umumnya terbentuk lengkap pada trimester pertama kehamilan. Organ
ini dapat melekat pada dinding bagian depan, dinding bagian bawah, agak ke atas, atau di
bagian bawah rahim.
Plasenta previa adalah plasenta yang melekat pada bagian bawah rahim, karena letaknya ini
plasenta dapat menutupi sebagian atau keseluruhan jalan lahir. Sedangkan solusio plasenta
atau ablasia placenta adalah pemisahan prematur plasenta dari tempat tertanam normalnya di
dalam rahim dalam masa kehamilan lebih dari 20 minggu hingga sebelum janin lahir. Berikut
beberapa perbedaan antara plasenta previa dan solusio plasenta.
Bisa terjadi anemia dan syok hipovolemiksesuai dengan keluarnya jumlah darah yang bisa
kita amati
# Solusio Plasenta :
Bisa terjadi anemia dan syok hipovolemik meskipun keluarnya jumlah darah hanya terlihat
sedikit (pendarahan internal yang tak terlihat)
Karena keduanya merupakan kondisi yang berbeda dan dengan gejala yang berbeda, maka
penanganan atau penatalaksanaannya pun akan berbeda. Berikut perbedaan plasenta previa
dan solusi plasenta di lihat dari penatalaksanaannya.
# Plasenta Previa
Penatalaksanaan plasenta previa tergantung pada sejumlah hal yaitu jumlah perdarahan, umur
kehamilan dan jenis plasenta previa. Ibu yang dicurigai mengalami plasenta previa harus
segera dibawa ke rumah sakit besar dengan fasilitas transfusi darah dan operasi.
Hati-hati! Pada plasenta previa tidak boleh dilakukan pemeriksaan dalam atau pemasangan
tampon vagina, karena hal ini justru dapat memperbanyak perdarahan dan berisiko
menyebabkan infeksi. Untuk mencegah syok dapat dilakukan pemasangan infus
NaCl/RL sebanyak 2 -3 kali jumlah perdarahan.
Terdapat 3 jenis penatalaksanaan pada plasenta previa
1 | Perawatan Konservatif
Pada tahap ini, pasien dianjurkan untuk beristirahat, diawasi, dan diberikan beberapa obat-
obatan untuk mengatasi anemia, tokolitik, dan antibiotik apabila ada tanda-tanda infeksi.
Perlu juga dilakukan pemeriksaan USG dan tes darah untuk mempertegas diagnosis dan
perkembangan kondisi pasien
Tidak terlihat adanya perdarahan yang banyak (tidak ada atau sedikit) terbukti dengan kadar
Hmeoglobin (Hb) yang normal.
Tempat tinggal pasien dekat dengan rumah sakit (perjalanan tidak lebih dari 15 mnt),
sehingga apabila terjadi sesuai yang darurat bisa ditangani segera.
Apabila selama 3 hari setelah dilakukan perawatan konservatif dan ternyata tidak tampak
adanya perdarahan maka lakukan mobilisasi bertahap dan pasien dibolehkan untuk pulang.
Maksudnya adalah melahirkan bayi secara normal melalui jalan lahir. Prosedur ini dilakukan
pada jenis plasenta previa marginalis, letak rendah, atau lateralis dengan pembukaan 4 cm
atau lebih.
Persalinan pervaginam ditujukan pada ibu hamil dengan kondisi sebagai berikut:
3 | Operasi Sesar
Pada kasus-kasus tertentu diperlukan tindakan operasi sesar pada plasenta previa, apabila:
Plasenta previa totalis
Gawat janin
# Solutio Plasenta
Setiap pasien yang dicurigai solusio plasenta tidak boleh dilakukan penatalaksanaan pada
fasilitas kesehatan dasar, ini kondisi darurat yang harus ditangani rumah sakit dengan fasilitas
lengkap. Tranfusi darah atau resusitasi cairan harus dilakukan terlebih dahulu sebelum
melakukan tindakan lainnya. Ketuban dapat segera dipecah tanpa memperdulikan apakah
persalinan pervaginam atau perabdominal untuk mengurangi regangan uterus.
Seperti pada palsenta previa, pada solusio plasenta juga memiliki 3 jenis penatalaksanaan,
namun dengan syarat yang berbeda sebagai berikut:
Konservatif bila umur kehamilan kurang dari 37 minggu dan solusio plasenta ringan.
Persalinan per vaginam bila umur kehamilan kurang dari 37 minggu, solusio plasenta sedang
dan berat atau solusio plasenta ringan yang memburuk, dan persalinan diperkirakan harus
dapat diselesaikan kurang dari 6 jam.
Operasi sesar dilakukan bila umur kehamilan kurang dari 37 minggu dan persalinan
pervaginam diperkirakan akan berlangsung lebih dari 6 jam baik pada solusio plasenta
ringan, sedang maupun berat.
Perdarahan akibat solusio plasenta ternyata lebih berbahaya dibandingkan perdarahan akibat
plasenta previa. Perdarahan yang tampak keluar melalui vagina sering kali tidak sebanding
dengan perdarahan yang berlangsung di dalam rahim. Kesulitan memperhitungkan darah
yang keluar inilah yang menyebabkan solusio plasenta lebih berisiko menimbulkan
komplikasi kematian bagi janin dan ibu.
Baca juga:
ARTIKEL TERKAIT
About
Privacy
Contact
Beriklan
All Rights Reserved | View Non-AMP Version