Makalah Desa Siaga Benteng
Makalah Desa Siaga Benteng
OLEH :
TAHUN 2018
1
LEMBAR PENGESAHAN
SULASTI , SKM
NIP.198406262006042007
MENGETAHUI,
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdullilah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat
rahmat dan hidayah- Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “
PENGEMBANGAN DESA SIAGA AKTIF UPTD PUSKESMAS BENTENG KABUPATEN BANGKA
TENGAH. “
Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna karena
keterbatasan pengetahuan yang penulis miliki. Meskipun demikian, sebagai penyusun
makalah penulis telah berusaha semaksimal mungkin untuk menyelesaikan makalah ini
dengan baik dan benar.
Akhir kata penulis sampaikan terima kasih pada semua pihak yang ikut dalam
membantu menyelesaikan tugas ini. Kritik dan saran selalu penulis harapkan dalam
kesempurnaan makalah ini.
Penulis
3
DAFTAR ISI
Hal
HALAMAN PENGESAHAN................................................................................2
KATA PENGANTAR..........................................................................................3
DAFTAR ISI......................................................................................................4
BAB 1 PENDAHULUAN
BAB IV PENUTUP
A. KESIMPULAN................................................................................15
B. SARAN..........................................................................................15
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
5
Telah memulai upaya mewujudkan Desa Siaga dan kelurahan
siaga.Namun demikian , banyak dari antaranya yang belum berhasil
menciptakan Desa Siaga atau Kelurahan Siaga yang sesungguhnya , yang
disebut sebagai Desa Siaga Aktif atau Kelurahan Siaga Aktif.Hal ini dapat
dipahami, karena pengembangan dan pembinaan Desa Siaga dan Kelurahan
Siaga yang menganut konsep pemberdayaan masyarakat memang memerlukan
suatu Proses.
Undang-undang Republik Indonesia nomor 32 rahun2004 tentang
Pemerintahan daerah mengamanatkan adanya urusan pemerintahan yang
menjadi urusan wajib pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten fdan
pemerintah kota. Salah satu dari antara sejumlah urusan wajib tersebut adalah
penanganan bidang kesehatan.Dengan demikaian , jelas bahwa pengembang
Desa dan kelurahan siaga Aktif merupakan salah satu urusan wajib yang harus
diselenggarakan oleh pemrintah Kabupaten dan pemerintah Kota.
B. Rumusan Masalah
6
C. TUJUAN
1. Mengetahui Desa dan Kelurahan Siaga Aktif di setiap tingkat Pemerintahan.
2. Mengetahui pelayanan kesehatan dasar.
3. Mengetahui pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan UKBM
4. Mengetahui PHBS yang harus dpraktikan oleh masyarakat di Desa dan
kelurahan Siaga Aktif .
7
BAB II
LANDASAN TEORI
9
PHBS yang harus dipraktikkan oleh masyarakat di Desa Siaga Aktif
ada 13 tetapi untuk mengukur keberhasilan pembinaan PHBS di rumah
tangga digunakan 10 indikator , ditatanan rumah tangga kepala Rumah
tangga harus menjadi panutan dan mendorong anggota rumah tangganya
untuk memprakttikan PHBS,Ia juga bertanggung jawab untuk mengupayakan
sarana dan kemudahan bagi diprakttikan PHBS di Rumah Tangga.
D. KRITERIA
Untuk menjamin kemantapan dan kelestarian , pengembangan Desa
dan Siaga Aktif dilaksankan secara bertahap, dengan memperhatikan kriteria
atau unsur-unsur yang harus di penuhi yaitu :
a. Kepedulian pemerintah desa dan pemuka masyarakat terhadap desa
siaga aktif yang tercermin dari keberadaan dan keaktifan forum
desa dan kelurahan..
b. Keberadaan kader pemberdayaan masyarakat/ kader teknis desa
siaga aktif
c. Kemudahan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan dasar
yang buka atau memberikan pelayanan setiap hari.
d. Keberadaan UKBM yang dapat melaksanakan ( a) surveilans
berbasis masyarakat, ( b) penanggulangan bencana dan kedaruratan
kesehatan ( c ) penyehatan lingkungan.
e. Tercakupnya pendanaan untuk pengembangan desa dan kelurahan
siaga aktif dalam anggaran pembangunan desa serta dari
masyarakat dan dunia usaha.
f. Peran serta aktif masyarakat dan organisasi kemasyarakat dalam
kegiatan kesehatan di desa siaga aktif.
10
g. Peraturan di tingkat desa yang melandasi dan mengatur tentang
pengembangan desa siaga aktif.
h. Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ( PHBS ) di Rumah
Tangga di desa.
E. Pendekatan
a. Urusan wajib pemerintah kabupaten dan pemerintah kota
b. Dukungan kebijakan di tingkat desa dan kelurahan
c. Integrasi dengan program pemberdayaan masyarakat
F. Persiapan
Dalam rangka persiapan untuk pengembangan desa siaga aktif perlu
dilakukan sejumlah kegiatan yang meliputi : Pelatihan fasilitator, pelatihan
petugas kesehatan , analisis situasi perkembangan desa dan kelurahan
siaga aktif, penetapan kader pemberdayaan masyarakat, serta pelatihan
kader pemberdayaan masyarakat dan lembaga kemasyarakatan.
G. Penyelenggaraan
Kepala desa dan perangkat desabersama badan permusyawaratan desa (
BPD ) adalah penyelenggara pemerintah desa. Oleh karena itu, kegiatan
memfasilitasi masyarakat menyelenggarakan pengembangan desa atau
kelurahan siaga aktif, yang merupakan tugas dari kader pemberdayaan
masyarakat / KPM dan kader kesehatan , harus mendapat dukungan dari
kepala desa / lurah dan BPD ,perangkat desa serta lembaga
kemasyarakatan yang ada.
BAB III
PEMBAHASAN
Desa atau kelurahan siaga aktif UPTD Puskesams Benteng memiliki lima ( 5 ) desa
siaga aktif yang masing –masing desa / kelurahan yang sudah memiliki forum masyarakat
atau melakukan rapat berkala ( minimal 4 kali setahun ) untuk pemantauan perkembangan
desa atau kelurahan siaga aktif ,adapun tugas dari Forum desa dan kelurahan Siaga Aktif
tingkat desa atau kelurahan adalah :
1. Mengelola berbagai data dan informasi yang berkaitan dengan kegiatan desa.
2. Menyusun rencana kegiatan tahunan dan mengupayakan adanya sumber-sumber
pendanaan untuk mendukung kegiatan pembinaan desa atau kelurahan siaga aktif.
3. Melakukan analisi masalah sesuai dengan potensi dan kebutuhan desa/kelurahan.
4. Melakukan bimbingan pembinaan rapat secara berkala minimal 4 kali setahun,
fasilitasi, pemantauan, dan evaluasi terhadap pengelolaan kegiatan dan kinerja
kader-kader pemberdayaan desa / kelurahan secara berkesinambungan.
5. Menggerakan dan mengembangan partipasi, gotong royong, dan swadaya
masyarakat dalam mengembangkan desa atau kelurahan siaga aktif.
6. Mengembangkan kegiatan lain sesuai dengan kebutuhan desa
7. Melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan kepada kepala desa/ lurah dan ketua
Forum desa atau kelurahan siaga aktif tingkat kecamatan.
Forum Desa Siaga Aktif masing –masing desa mempunyai susunan sebagai
berikut :
12
Setiap Desa Sudah memiliki kader pemberdayaan masyarakat/ kader kesehatan desa
minimal 2 orang. . Begitu juga dengan ada akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan
dasar yang memberikan pelayanan setiap hari, masing –masing desa sudah memiliki
posyandu balita, posyandu Usila, Posbindu PTM dan UKBM lainya.
Sementara untuk dukungan dana untuk kegiatan kesehatan di desa disiapkan dari dana
pemerintah desa( Anggaran Pendapatan dan belanja daerah Desa ) / APBDes , masyarakat
dan dunia usaha, serta ada peran aktif masyarakat dan sumber –sumber pendanaan lain yang
tidak mengikat dan sesuai denagn perundang-undangan yang berlaku.
Masing –masing desa siaga aktif mempunyai SK Desa Siaga atau peraturan kepala
desa , dan juga pembinaan PHBS di rumah tangga.Standar Pelayanan Minimal ( SPM )
UPTD Puskesmas Benteng tahun 2018 sebagai berikut :
1. Persentase ibu hamil mendapat pelayanan ibu hamil target 425 pencapaian
( 100 % )
2. Persentase ibu bersalin mendapatkan pelayanan persalinan target 406,pencapaian
385 ( 94,83 % ).
3. Persentase bayi baru lahir mendapatkan pelayanan kesehatan bayi baru lahir ,
target 361, pencapaian 367 ( 101,66 % ).
4. Persentase anak usia 0-59 bulan yang mendapatkan pelayanan kesehatan balita
sesuai standar, target 1027, pencapaian 895 ( 87,15 % ).
5. Persentase anak usia pendidikan dasar yang mendapatkan skrining kesehatan
sesuai standar , target 345, pencapaian ( 100 % ).
6. Persentase warga negara usia 15-59 tahun mendapatkan skrining kesehatan sesuai
standar target 10914, pencapaian 3979 9 (36,36 % ).
7. Persentase warga negara 60 tahun ke atas mendapatkan skrining kesehatan sesuai
standar , target 1447 , pencapaian 979 ( 67,66 % ).
8. Persentase penderita hipertensi mendapat pelayanan kesehatan sesuai standar,
target 3142, pencapaian 776 ( 24,70 % )
9. Persentase penyandang Diabetes Melitus yang mendapatkan pelayanan kesehatan
sesuai standar target 383, pencapaian 155 ( 40,47 % ).
10. Persentase ODGJ berat yang mendapat pelayanan kesehatan jiea sesuai standar
nan TB sesuai target 33, pencapaian ( 100 % ).
13
11. Persentase orang dengan TB yang mendapat pelayanan TB sesuai standar target
23, pencapaian 100 %
12. Persentase orang berisiko terinfeksi HIV mendapatkan pemeriksaan HIV sesuai
standar target 440, pencapaian 252 ( 57,27 % ).
Sedangkan untuk hasil survei PHBS wilayah UPTD Puskesmas benteng tahun 2018 masing
–masing desa diambil 210 kk ( Kepala Keluarga ) dengan jumlah seluruhnya 1050 KK
dengan total keseluruhannya 342 kk yang berPHBS di rumah tangga ( 32,57 % ) dan setiap
desa sebagai berikut :
14
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pengembangan desa dan kelurahan siaga aktif merupakan bagian dari
pelaksanaan standar pelayanan minimal bidang kesehatan untuk kabupaten dan
kota. Walaupun hanya merupakan salah satu dari indikator dalam standar
pelayanan minimal ( SPM ) tersebut, tetapi di dalamnya tercakup semua kegiatan
yang akan menjamin tercapainya indikator-indikator lainnya dalam SPM tersebut.
Tercapainya Indonesia sehat atau target indikator-indikator kesehatn dalam
Millenium development Goals ( MDGs ) sebagai besar ditentukan oleh
tercapainya indikato-indikator tersebut pada tingkat desa dan kelurahan. Oleh
sebab itu dapat dikatakan bahwa pencapaian Indonesia Sehat dan target Indikator-
indikator MDGs sangat ditentukan oleh keberhasilan pengembangan dan
pembinaan desa dan kelurahan siaga aktif.
15
DAFTAR PUSTAKA
16