Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keperawatan gawat darurat (emergency nursing) merupakan pelayanan
keperawatan yang komprehensif diberikan kepada pasien dengan injuri akut atau sakit
yang mengancam kehidupan. Kegiatan pelayanan keperawatan menunjukkan keahlian
dalam pengkajian pasien, setting prioritas, intervensi krisis dan pendidikan kesehatan
masyarakat.
Fraktur merupakan salah satu contoh dari kegawatdaruratan. Fraktur adalah
diskontinuitas dari jaringan tulang yang biasanya disebabkan adanya kekerasan yang
timbul secara mendadak. Fraktur dapat terjadi dengan patahan tulang dimana tulang
tetap berada di dalam atau disebut fraktur tertutup atau di luar dari kulit tulang atau
disebut fraktur terbuka. Fraktur tertutup dan terbuka dapat dilakukan pembidaian dan
pembalutan dimana tujuannya untuk tetap mempertahankan posisi tulang. Pada
kegawatdaruratan fraktur terbuka dan tertutup dapat ditangani dengan
pertolongan pertolongan pertama pertama yaitu pembidaian dan pembalutan.
Pembalutan luka merupakan tindakan keperawatan untuk melindungi luka
dengan drainase tertutup, kontaminasi mikroorganisme yang dapat dilakukan dengan
menggunakan kasa steril yang tidak melekat pada jaringan luka.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk memahami teknik pembalutan pada kegawatdaruratan.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk menjelaskan pengertian pembalutan
b. Untuk menjelaskan tujuan pembalutan
c. Untuk menjelaskan manfaat pembalutan
d. Untuk menjelaskan prinsip-prinsip pembalutan
e. Untuk menjelaskan macam-macam pembalutan
f. Untuk menjelaskan kegunaan pembalutan.
g. Untuk menjelaskan Teknik pembalutan.

1
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Pengertian Pembalutan
Pembalutan/bebat adalah penutupan suatu bagian tubuh yang cedera dengan
bahan tertentu dan dengan tujuan tertentu. Pembebatan mempunyai peran penting
dalam membantu mengurangi bengkak, kontaminasi oleh mikroorganisme dan
membantu mengurangi ketegangan jaringan luka.

B. Tujuan Pembalutan
Tujuan pembalutan meliputi satu atau lebih hal-hal berikut:
1. Menahan sesuatu seperti:
a. menahan penutup luka
b. menahan pita traksi kulit
c. menahan bidai
d. menahan bagian tubuh yang cedera dari gerakan dan geseran (sebagai "splint")
e. menahan rambut kepala di tempat
2. Memberikan tekanan, seperti terhadap :
a. kecenderungan timbulnya perdarahan atau hematom
b. adanya ruang mati (dead space)
3. Melindungi bagian tubuh yang cedera.
4. Memberikan "support" terhadap bagian tubuh yang cedera.

C. Manfaat Pembalutan
1. Menopang suatu luka, misal tulang yang patah.
2. Mengimobilisasi luka, misal bahu yang keseleo.
3. Memberikan tekanan, misal pada ekstremitas inferior dapat meningkatkan laju
darah vena.
4. Menutup luka, misal pada operasi abdomen yang luas.
5. Menopang bidai (dibungkuskan pada bidai)
6. Memberi kehangatan, misal bandage flanel pada sendi rematik.

D. Prinsip-prinsip Pembalutan
2
1. Balutan harus rapat rapi jangan terialu erat karena dapat mengganggu sirkulasi.
2. Jangan terialu kendor sehingga mudah bergeser atau lepas.
3. Ujung-ujung jari dibiarkan terbuka untuk merigetahui adanya gangguan sirkulasi.
4. Bila ada keluhan balutan terialu erat hendaknya sedikit dilonggarkan tapi tetap
rapat, kemudian evaluasi keadaan sirkulasi.

E. Macam-macam Pembalut
Macam-macam pembalut diantaranya adalah :
1. Kain Segitiga (Mitella)

2. Pembalut pita biasa (zwachtel )

3. Elastis verban

3
F. Kegunaan Pembalut
1. Agar terhindar dari cahaya.
2. Agar tidak terkena debu atau kotoran supaya.
3. Untuk penekanan, penarikan, penahanan atau penunjang, pengunci dan
imobilisasi ( anggota itu tidak dapat bergerak )

G. Teknik Pembalutan Pergelangan Kaki


1. Penggunaan Mitela pada Pergelangan Kaki
Kain segitiga di lipat-lipat dari sisi alas sampai 2/3 tinggi kain, lalu letakan alas
(yang telah di lipat tadi) di pangkal tumit. Kedua ujungnya di lilitkan di
pergelangan tadi membentuk angka 8. Setelah diulang secukupnya, lalu
disimpulkan ke sisi dorsal pergelangan kaki.
2. Penggunaan Pembalut Elastis pada Pergelangan Kaki (Balutan Angka 8 / figure of
eight)

Dapat dilakukan hampir pada semua bagian tubu, terutama daerah persendian.
Caranya, balutan mula-mula di lilitkan di pergelangan beberapa kali, kemudian di
teruskan ke punggung kaki (bila membalut pergelangan kaki), melingkari telapak
kaki, naik lagi ke punggung dan pergelangan kaki, demikian seterusnya berbentuk
angka 8.
Pada kasus terkilir, ligamen yang sering robek ialah yang teletak di lateral,
karena itu kaki di letakkan pada posisi rotasi eksternal untuk mengistirahatkan da
mendekatkan kedua ujung ligamen tersebut kemudian baru di balut. Untuk
menghindari teregangnya balutan ini, gunakan plester selebar 2-3 cm dengan cara
: dari sisi medial melingkari tumit ke sisi lateral, lalu dari sisi medial punggung
kaki melingkari tumit ke sisi lateral, demikian selang-seling. Plester harus cukup

4
panjang hingga mencapai kulit yang tidak terbalut. Balutan ini harus diganti setiap
4-6 hari.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pergelangan kaki adalah struktur mekanis yang padat dan kompleks yang disatukan
oleh sebuah jaringan luas yang terdiri dari ligamen, otot dan tendon yang bekerja bersama-
sama untuk memberikan sokongan yang kuat dan mobilitas bagi tubuh. Tiga buah tulang
menyusun sendi pergelangan kaki, yang memfasilitasi gerakan naik dan turun. Cedera
pergelangan kaki adalah keseleo pergelangan kaki ketika ligamen yang mendukung
tulang-tulang pergelangan kaki teregang atau robek, untuk penanganan cedera pergelangan
kaki di lakukan pembebatan/ pembalutan. Pembalutan/bebat adalah penutupan suatu
bagian tubuh yang cedera dengan bahan tertentu dan dengan tujuan tertentu. Pembebatan
mempunyai peran penting dalam membantu mengurangi bengkak, kontaminasi oleh
mikroorganisme dan membantu mengurangi ketegangan jaringan luka.

B. Saran
Diharapkan makalah ini dapat memberikan tambahan informasi bagi mahasiswa
tentang konsep pembidaian pada pergelangan kaki.

5
DAFTAR PUSTAKA

Ratna Hidayati, dkk. 2014. Praktik Laboratorium Keperawatan Jilid 2. Jakarta: Erlangga

Anda mungkin juga menyukai