Anda di halaman 1dari 18

Laporan Perawatan Kendaraan

Oleh :
Jefrizal.
16074070

Dosen :
Rifdarmon S.Pd., M.Pd.T,

Seksi : Sabtu Pagi (Pindah Seksi dari jumat pagi)

Jurusan Teknik Otomotif


Program Studi D3 Teknik Otomotif

Fakultas Teknik
Universitas Negeri Padang
2018
TOPIK PEMERIKSAAN KERENGANGAN
BUSI

MOBIL PRATIKUM AVANZA K3 VE

A. Tujuan
1. Mahasiswa bisa mengetahui bagaimana cara kerja busi.
2. Mahasiswa bisa mengetahui bagaimana cara pembongkaran busi dengan benar.
3. Mahasiswa bisa mengetahui fungsi busi pada mobil.
4. Mahasiswa bisa melakukan pengujian beberapa percikan api yang dihasilkan pada busi.

B. Alat dan bahan


1. 1 unit mobil avanza
2. Tool shet
3. Majun
4. Spark plug cleaner
5. Megaohmmeter

C. Keselamatan kerja
1. Berdoa sebelum melakukan praktikum
2. Memakai baju praktikum
3. Bekerja sesuai buku panduan
4. Membersihkan ruangan setelah melakukan praktikum

D. Teori singkat
adalah suatu suku cadang yang dipasang pada mesin pembakaran dalam dengan ujung
elektrode pada ruang bakar. Busi dipasang untuk membakar bensin yang telah dikompres
oleh piston. Percikan busi berupa percikan elektrik. Pada bagian tengah busi terdapat elektrode
yang dihubungkan dengan kabel ke koil pengapian (ignition coil) di luar busi, dan dengan ground
pada bagian bawah busi, membentuk suatu celah percikan di dalam silinder. Busi tersambung ke
tegangan yang besarnya ribuan Volt yang dihasilkan oleh koil pengapian (ignition coil). Tegangan
listrik dari koil pengapian menghasilkan beda tegangan antara elektrode di bagian tengah busi
dengan yang di bagian samping. Arus tidak dapat mengalir karena bensin dan udara yang ada di
celah merupakan isolator, namun semakin besar beda tegangan, struktur gas di antara kedua
elektrode tersebut berubah. Pada saat tegangan melebihi kekuatan dielektrik daripada gas yang ada,
gas-gas tersebut mengalami proses ionisasi dan yang tadinya bersifat insulator, berubah menjadi
konduktor.

Setelah ini terjadi, arus elektron dapat mengalir, dan dengan mengalirnya elektron, suhu di celah
percikan busi naik drastis, sampai 60.000 K. Suhu yang sangat tinggi ini membuat gas yang
terionisasi untuk memuai dengan cepat, seperti ledakan kecil. Inilah percikan busi, yang pada
prinsipnya mirip dengan halilintar atau petir mini.

E. Langkah kerja

1. Buka kap mesin mobil telebih dahulu.

2. Lepasakan filter udara dari book nya.

3. Lepaskan baut book filter udara dan lepaskan book.

4. Buka coneknotor pada koil.

5. Lepaskan baut koil.

6. Angkat koil dari head mesin.

7. Lepaskab busi dengan menggunakan kunci busi.

8. Periksa kondisi pada elektroda busi secara visuak

9. Ukur kerengangan busi denga menggunakan filler gauge.

10. berikan ukuran yang sama pada setip busi agar mesin menjadi stabil.

I. Kesimpulan

Dari pratikum yang telah saya lakukan dapat di simpulkan bahwa keremgangan busi sangan
perpengaruh terhadap mesin dengan bukti setelah pengetelan di lakukan hidup mesin kembali stabi
dan rata di putaran idel.
TOPIK CARA MENDONGKRAK MOBIL.

MOBIL PRATIKUM AVANZA K3VE

\ A. Tujuan

1. Mahasiswa dapat memahami bentuk dongkrak pada kendaraan roda 4

2. Mahasiswa dapat mengetahui cara melakukan dongkrak pada mobil dengan benar

3. Mahasiswa dapat mengetahui letak jack stand dengan benar saat melakukan
pendongkrakkan

B. Alat dan bahan

1. 1 Unit Mobil

2. 1 Unit Dongkrak

3. 4 Buah Stand

4. Tool sheet

C. Keselamatan kerja

1. Berdoa sebelum melakukan praktikum

2. Memakai baju praktikum

3. Bekerja sesuai buku panduan

4. Membersihkan ruangan setelah melakukan praktikum


D. Teori singkat

Dongkrak (car jack) merupakan suatu alat pengangkat untuk mengangkat barang berat yang
digerakkan tangan. Fungsi dongkrak adalah untuk mempermudah kerja manusia, biasanya alat ini
digunakan untuk mobil. Fungsi dongkrak pada mobil adalah untuk mengangkat mobil pada waktu
pemasangan jek stand supaya memudahkan pada saat pemasangan catalytic converter dan juga
biasanya digunakan untuk mengganti ban mobil, namun tujuan lain seperti melakukan inspeksi atau
perbaikan sistem pengereman itu juga membutuhkan dongkrak sebagai sarana pendukung dalam
melakukan aktivitas perbaikan mobil tersebut. Dalam perkembangannya, dongkrak saat ini tidak hanya
digunakan pada mobil saja, saat ini banyak digunakan pada berbagai macam jenis kendaraan, seperti
kereta, sepeda motor atau yang lainnya.

E. Langkah kerja.
1. Posisika mobil di tempat yang datar dengan tumpuan yang padat atau di atas lantai beton.
2. Posisikan dongkrang pada tempat yang telah di sediakan di sasis mobil.

3. setelah di posisikan pada bagian yang di inginkan sesuai dengan kebutuhan .

4. pompa dongkrak secara perlahan sambil meperhatiakan naik mobil.

5. setelah roda tergantung atau kertingguan sesuai dengan yang di inginkan ,pasang jck
stand pada posisi yang telah di sediakan .

6. turunkan donkrang dengan perlahan sampai sasis mobil menyentih jackstand.


F.Kesimpulan.

Dari hasil pratikum yang telah di lakukan ,dapat diambil kesimpulan bahwa mobi telah
menyediakan tempat untuk dongkrak jika terjadi kerusakan pada bagian bawah mobil.posis
donkrak mobil tidak boleh sembarangan kareana dapat mengakibatkan kerusakan pada kpmponen
lain yang berada di bagian bawah mobil.
TOPIK
Pemeriksaan Canister

MOBIL PRATIKUM
Avanza K3 ve

A. Tujuan

1. Mahasiswa dapat mengetahui bentuk dari canister

2. Mahasiswa dapat mengetahui nama alat uji canister

3. Mahasiswa dapat mengetahui dimana letak canister

4. Mahasiswa dapat mengetahui fungsi dari canister

5. Mahasiswa dapat mengetahui gejala kerusakan pada canister

B. Alat dan bahan

1. 1 unit mobil avanza

2. Tool sheet

3. Majun

4. Vakum canister

5. Kompresor
C. Keselamatan kerja

1. Berdoa sebelum melakukan praktikum

2. Memakai baju praktikum

3. Bekerja sesuai buku panduan

4. Memebersihkan ruangan setelah melakukan praktikum

D. Teori singkat

Canister Filter berfungsi untuk Menjaga agar udara yang keluar dari tangki bahan bakar
bersih dari kandungan bahan bakar yang bisa mencemari lingkungan.cara kerja canister cukup mudah
ketika suhu sekitar tangki meningkat menyebabkan penguapan bahan bakar di dalam tangki, uap
tersebut disalurkan ke tabung Evap Canister melalui selang ventilasi. Uap bahan bakar tersebut
disaring dan disimpan di tabung Evap sampai dapat ditransfer kembali ke intake manifold untuk
digabungkan dengan campuran udara dan bensin untuk proses pembakaran.

Ketika mesin hidup gerakan piston dari TDC ke BDC saat langkah hisap menciptakan kondisi
vakum pada intake manifold sehingga menyedot udara bersih masuk dan uap bensin tersebut juga
masuk melalui canister purge valve. katup canister tsb berfungsi seperti pintu satu arah yang
membuka, saat terdapat sedotan/kevakuman pada intake manifold. dan akan tertutup saat tekanan
konstan. Hal itu dapat menghindari kebocoran uap bensin saat mesin mati.

Pada mesin modern, yang mengusung sistem EFI, pembukaan katup canister tidak lagi dipengaruhi
oleh kevakuman/sedotan dari intake. melainkan katup itu digerakan oleh solenoid yang terhubung
dengan rangkaian EFI. Sistem ini biasa disebut dengan sistem VSV (Vacuum Switching Valve), uap
bahan bakar akan di hisap ke intake manifold melewati VSV setelah temperatur kerja mesin
terpenuhi. Atau VSV valve bekerja setelah suhu kerja mesin tercapai.

E. Langkah kerja.

1. Canisater terletak pada bagian bawah mesin atau di bawah intek manifol.
2. Letakan mobil pada tempat yang telah di sediakan atau juga bisa dengan mendongkrang
mobil.

3. Lepaskan selang pada canister.

4. Lepaskan canister dengan cara mendorong canister ke atas denga sedikit keras

5. Lalu tarik canister ke bawah lalu besihan dengan kompresor.

pemeriksaan

1. Memeriksa canister

2. Memeriksa penampilannya

Secara visual apakah bagian-bagian yang ditunjukan dengan panah retak atau rusak bila perlu
menganti canister

3. Memeriksa aliran udaranya

a) Meniupkan udara (5,9 kPa (0,06 kg/cm2, 0,86 psi)) kedalam lubang A, kemudian
periksa bahwa udara mengalir dari lubang B sambil memegang lubang C ditutup. Jika aliran
udaranya tidak seperti yang ditentukan harus menganti canister.

b) Meniupkan udara (5,9 kPa (0,06 kgf/cm2,0,86 psi)) pada lubang A, kemudian periksa
bahwa udara mengalir dari lubang B dan C. Jika aliran udaranya tidak seperti yang ditentukan
harus menganti canister.

c) Memberikan vakum (2,9 kPa (21,8 mmHg, 0,86 in.Hg)) pada lubang A, kemudian
memperiksa bahwa vakumnya tidak berkurang ketika lubang-lubang B dan C ditutup, dan
periksa bahwa vakumnya berkurang ketika lubang B dilepaskan. Jika aliran udaranya tidak
seperti yang ditentukan maka harus menganti canister.

4. Membersihkan filter dalam canister dengan meniupkan (19,6 kPa (0,2 kgf/cm2, 2,8 psi)) udara
bertekanan kedalam lubang B sambil memegang lubang A ditiup.

Jangan mencoba untuk mencuci canister, karbon yang tidak diaktifkan akan keluar.

CANISTER.
F. Kesimpulan.

Dari paratikum yang telah di lakukan dapat di simpulkan bahwa canister ada alat yang di
gunakan utuk menyimpan gas Hc sementara untuk di ri ruang bakar.agar gas Hc tidak mencemari
lingkungan.

A. Tujuan

1. Mahasiswa dapat mengetahui apa fungsi katup pada mesin mobil

2. Mahasiswa dapat melakukan cara penyetelan katup mobil avanza

3. Mahasiswa dapat mengetahui berapa ukuran celah katup mesin avanza


4. Mahasiswa dapat melakukan peneyetelan katup tersebut dengan benar atau sesuai
buku panduan

B. Alat dan bahan

1. 1 unit mobil

2. Tool shet

3. Majun

4. Fileer gauge

5. Kunci momen
C. Keselamatan kerja

1. Berdoa sebelum melakukan praktikum

2. Memakai baju praktikum

3. Bekerja sesuai buku panduan

4. Membersihkan ruangan setelah melakukan praktikum

D. Teori singkat

Penyetelan celah katup adalah aktifitas melakukan resetting terhadap celah katup,
yakni celah antara poros nok sebagai penekan dan katup sebagai komponen yang ditekan pada
mekanisme katup. Celah katup ini diperlukan bagi mesin karena beberapa kondisi, seperti:

Untuk memberikan toleransi terhadap pemuaian logam pembentuk komponen


mekanisme klep

Sifat logam pasti akan memuai apabila terkena panas, sementara pada mesin itu gudangnya
panas karena mesin melakukan pembakaran yang menimbulkan panas. Apabila tidak ada celah
klep, maka pemuaian ini akan menyebabkan beberapa masalah mesin seperti bocor kompresi.

Membuat katup dapat tertutup dengan sempurna saat RPM tinggi


Kalau RPM mesin tinggi otomatis gerakan poros nok dan rocker arm akan semakin tinggi,
namun tidak dengan gaya balik pegas katup. Gaya balik pegas katup pergerakannya sama saja
meski RPM mesin rendah atau tinggi karena ini tidak dipengaruhi oleh putaran mesin
melainkan hanya dipengaruhi gaya balik pegas klep.

Kalau tidak ada celah klep, bisa saja terjadi katup belum kembali sempurna ke posisi
menutup namun poros nok sudah menekan klep kembali. Sehingga, ada kebocoran kompresi.
Namun kalau ada celah klep maka pergerakan klep akan lebih pendek sehingga
memungkinkan untuk balik dengan sempurna meski RPM mesin tinggi.
Memperkecil gaya gesek
Poros nok itu berputar sementara rocker arm dan katup itu diam. Kalau dua komponen ini
posisinya menempel (tanpa celah) maka akan timbul gesekan yang menghambar output
mesin, tapi kalau ada celah (posisinya mengambang) maka poros nok hanya akan bergesekan
kalau tonjolan menyentuh klep. Sehingga akan lebih efisien.

Tujuan penyetelan katup


Tujuan penyetelan celah klep antara lain adalah mencegah terjadinya kebocoran kompresi
akibat celah klep yang terlalu rapat, mencegah mesin bergetar akibat celah terlalu rapat,
mencegah suara mesin yang berisik karena ketukan klep yang terlalu besar dan menjaga
performa mesin agar tetap prima.

E. Langkah pembongkaran

1. Melepaskan kabel dari terminal negatif batrai

2. Melepaskan saringan udara assembly

3. Melepaskan katup kontrol camshaft timing oil assembly

4. Melepaskan cylinder head cover sub-assembly

5. Melepaskan belt power steering (dengan/power steering)

6. Melepaskan v belt no 1(dengan sistem air conditioning)

7. Melepaskan v belt fan dan generator

8. Mencabut oil level gauge guide sub-assembly

9. Melepakan puli water pump

10. Melepaskan puli crankshaft

11. Melepaskan tutup timing belt sub assembly


12. Melepaskan flange puli timing belt pada crankshaft

13. Atur silinder no 1

a) Untuk sementara memasang baut puli crankshaft pada crankshaft

b) Memutar crankshaft searah jarum jam kemudian luruskan tanda timing pada
sproket camshaft dan bearing cap no 1 camshaft.

c) Memeriksa bahwa tanda timing pada puli timing crankshaft dan pompa oli telah lurus.

14. Jika mengunakan kembali timing belt

a) Memeriksa bahwa tanda penyesuai masih terdapat pada bagian belakang timing
belt. Jika tanda penyesuai pada timing belt telang hilang, tandai dengan tanda penyesuai baru
yyang lurus dengan tanda timing pada puli timing camshaft dan puli timing crankshaft
menggunakan penanda.

b) Tanda dengan anak panah yang menunjukkan arah jarum jam pada bagian belakang
timing belt.

15. Melepaskan timing belt idler sub-assembly no 1, melepaskan baut, kemudian


melepaskan timing belt idler no 1

16. Melepaskan timing belt.


17. Melepaskan pipa outlet filter oil.

a) Melepaskan baut union pipa outlet filter oil

b) Melepaskan baut union pupa inlet filter oil


c) Melepaskan baut, kemudian melepaskan pipa outlet filter oil dan 2 buah gasket

d) Melepaskan filter oil control valve

18. Melepaskan camshaft sprocket

a) Menggunakan SST, menahan camshaft sprocket dan melepaskan bautnya

b) Melepaskan camshaft sprocket dari camshaft no 2

19. Melepaskan camshaft

a) Mengunakan kunci inggris tahan hexagonal lobe dari dari camshaft no 2 dan putar dan
putar camshaft tersebut untuk meluruskan tanda timing pada driver gear pada camshaft dan
drive gear pada camshaft no 2

b) Melepaskan baut, kemudian melepaskan camshaft bearing cap no 1

c) Melepaskan tingh plug no 2 dari cyilinder head

d) Melepaskan seal oil dari cyilinder head

e) Mengunakan baut ukuran M5, pitch: 0,8 mm, menahan camshaft driven gear
dan camshaft sub gear

f) Melepaskan 12 baut, kemudian 3 tutup bearing camhaft no 2.

g) Melepaskan camshaft no 2 dari cyilnder head

h) Melepaskan cmahaft dari cyilinder head.

20. Melepaskan valve lifter

21. Menggunakan mikrometer, mengukur ketebalan valve lifter yang telah di lepaskan.
Kesimpulan.

Dari praktikum yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa Penyetelan


celah katup adalah aktifitas melakukan resetting terhadap celah katup, yakni celah antara poros
nok sebagai penekan dan katup sebagai komponen yang ditekan pada mekanisme katup.

Anda mungkin juga menyukai