Anda di halaman 1dari 8

MODUL 3

(dr. Ennesta Asri, SpKK)

Skenario 3: KENAPA KULITKU?

Migra seorang anak perempuan 10 tahun datang berobat ke puskesmas dibawa ibunya
dengan keluhan gatal pada tungkai bawah kanan sejak dua minggu yang lalu. Berdasarkan
anamnesis diketahui bahwa sebelumnya terdapat bintik merah yang makin lama makin
memanjang dan berkelok-kelok dan menyembuh pada daerah yang ditinggalkan berupa
bercak kehitaman. Dia juga mengeluhkan bintik-bintik sewarna kulit di badan yang tidak
terasa gatal sejak tiga bulan yang lalu. Ibunya pernah mencongkel bintik tersebut dan
mendapatkan massa berwarna putih.
Pada pemeriksaan fisik, keadaan umum baik, status dermatologikus pada tungkai
bawah kanan tampak lesi dengan distribusi terlokalisir, bentuk tidak khas, susunan linear
batas tegas. Ukuran lesi numular dengan effloresensi plak eritem yang berkelok dan terdapat
makula hiperpigmentasi. Kelainan pada badan terlokalisir, bentuk bulat dan susunan diskret
dengan batas tegas dan ukuran lentikular. Effloresensi ditemukan papul-papul sewarna kulit.
Dokter merencanakan pemeriksaan eksfoliasi pada bintik sewarna kulit untuk
menegakkan diagnosis dan pengobatan. Ibu pasien menanyakan apakah kelainan kulit yang di
tungkai bawah karena penyebaran dari lesi kulit di badan dan apakah harus dirujuk ke RS ?
Bagaimana anda menjelaskan apa yang terjadi pada Migra ?

Step 1 : Terminologi

1. Gatal / pruritus adalah rasa tidak nyaman pada kulit yang memicu penderitanya
untuk melakukan garukan.
2. Linear:seperti garis lurus
3. Status Dermatologikus

1. Lokasi: tempat dimana ada lesi

2. Distribusi: penyebaran
o Bilateral : mengenai kedua belah badan
o Unilateral : mengenai sebelah badan
o Simetrik : mengenai kedua belah badan yang sama
o Soliter : hanya satu lesi
o Herptiformis : vesikel berkelompok
o Konfluens : dua atau lebih lesi yang menjadi satu
o Diskret : terpisah satu dengan yang lain
o Regional : mengenai daerah tertentu badan
o Generalisata : tersebar pada sebagian besar tubuh
o Universal : seluruh atau hampir seluruh tubuh (90%-100%)

3. Bentuk/susunan:
o Betuk : khas ( bentuk yang dapat dimisalkan, seperti : bulat, lonjong, seperti ginjal,
dll), dan tidak khas ( tidak dapat dimisalkan)
o Susunan :
♣ Liniar : seperti garis lurus
♣ Sirsinar/anular : seperti lingkaran
♣ Polisiklik : bentuk pinggir yang sambung menyambung membentuk lingkaran.
♣ Korimbiformis : susunan seperti induk ayam yang dikelilingi anak-anaknya

4. Batas : tegas dan tidak tegas

5. Ukuran:
o Milier : sebesar kepala jarum pentul
o Lentikular : sebesar biji jagung
o Numular : sebesar uang logam dengan Ø 3 cm – 5 cm
o Plakat : lebih besar dari numular

6. Efloresensi:
o Primer:
♣ Makula : bercak pada kulit berbatas tegas berupa perubahan warna semata, tanpa
penonjolan atau cekungan.
♣ Papul : penonjolan di atas permukaan kulit, sikumskrip, Ø kecil dari 0,5 cm,
bersisikan zat padat. (<0.5 cm)
♣ Plak: papul datar, Ø lebih dari 1 cm (<1 cm)
♣ Urtika : penonjolan yang disebabkan edema setempat yang timbul mendadak dan
hilang perlahan-lahan. (Contoh: di kasus Urtikaria/biduran)
♣ Nodulus: nodus yang kecil dari 1 cm. (<1 cm)
♣ Nodus: tonjolan berupa massa padat yang sirkumskrip, terletak dikutan atau
subkutan, dapat menonjol. (> 1 cm)
♣ Vesikel: gelembung berisi cairan serum, memiliki atap dan dasar, Ø kurang dari 0,5
cm. (<0.5 cm)
♣ Bula: vesikel yang berukuran lebih besar. (>0.5 cm)
♣ Pustul: vesikel yang berisi nanah (<0.5 cm), bila nanah mengendap dibagian bawah
vesikel disebut hipopion.
♣ Kista: ruangan berdinding dan berisi cairan, sel, maupun sisa sel.

o Sekunder:
• Skuama: sisik berupa lapisan stratum korneum yang terlepas dari kulit. (Contoh: di
kasus Psoriasis)
♣ Krusta: kerak, keropeng, yang menunjukan cairan badan yang mengering.
♣ Erosi: lecet kulit yang disebabkan kehilangan jaringan yang tidak melampaui
stratum basal, ditandai dengan keluarnya serum.
♣ Ekskoriasi: lecet kulit yang disebabkan kehilangan jaringan melewati stratum basal
(sampai ke stratum papilare), ditandai dengan keluarnya darah selain serum.
♣ Ulkus: tukak, borok disebabkan hilangnya jaringan lebih dalam dari ekskoriasi,
memiliki tepi, dinding, dasar, dan isi.
♣ Likenifikasi: penebalan kulit disertai relief kulit yang makin jelas.

4. Lesi adalah istilah kedokteran untuk merujuk pada keadaan jaringan yang abnormal
pada tubuh
5. Efloresensi ialah perubahan kulit normal yg dapat dilihat dengan mata telanjang akibat
biasa dalam prosespatologik
6. Plak: beberapa papul yg menyatu, permukaan menjadi gembung & berukuran lebih
dari 0,5 cm.
7. Eritema adalah sebuah kondisi kulit yang ditandai dengan kemerahan atau ruam.
8. Makula: daerah datar dikulit, yg ditandai oleh perubahan warna yg berbatas dg kulit N
Perhatikan: warna, bentuk,ukuran, jumlah, permukaan, tepi, distribusi
9. Hiperpigmentasi adalah kondisi kulit dimana area tertentu menjadi lebih gelap akibat
produksi melanin berlebih, dan lebih dikenal dengan sebutan flek / noda hitam
10. Diskret itu artinya putus-putus, tidak kontinu
11. Lentikular: sebesar biji jagung
12. Eksfoliasi adalah proses pengangkatan sel kulit mati pada permukaan wajah, hal ini
memiliki fungsi untuk menjaga kebersihan kulit wajah agar wajah tidak terlihat kusam
13. Papula:masa padat meninggi yang berukuran sampai 0,5 cm dari sebesar kepala jarum
sampai sebesar kacang

Step 2 : identifikasi masalah


1. Mengapa Migra mengeluh gatal pada tungkai bawah kanan sejak dua minggu yang lalu?
2. Mengapa sebelumnya terdapat bintik merah yang makin lama makin memanjang dan
berkelok-kelok dan menyembuh pada daerah yang ditinggalkan berupa bercak
kehitaman ?
3. Mengapa Migra juga mengeluhkan bintik-bintik sewarna kulit di badan yang tidak
terasa gatal sejak tiga bulan yang lalu? Dan Mengapa saat Ibunya mencongkel bintik
tersebut dan mendapatkan massa berwarna putih?
4. Apa interpretasi hasil pemeriksaan fisik, keadaan umum baik, status dermatologikus
pada tungkai bawah kanan?
5. Mengapa Dokter merencanakan pemeriksaan eksfoliasi pada bintik sewarna kulit
untuk menegakkan diagnosis dan pengobatan?
6. Apakah kelainan kulit yang di tungkai bawah karena penyebaran dari lesi kulit di
badan dan apakah harus dirujuk ke RS ?
7. Bagaimana anda menjelaskan apa yang terjadi pada Migra ?

Step 3 : Analisis Masalah

1. Mengapa Migra mengeluh gatal pada tungkai bawah kanan sejak dua minggu yang lalu?

• Faktor eksternal: gigitan serangga, kontak dengan pemicu alergi (alergen), faktor fisik
seperti panas, dingin, cahaya.
• Faktor internal: stres emosional dan faktor psikologis lain
• Faktor hormon / endokrin
• Alergi makanan dan obat
• Infeksi: tonsilitis dan sinusitis kronik
• Anemia kekurangan zat besi, dan
• Hingga 80% penderita prurigo memiliki riwayat keluarga dengan dermatitis atopik, asma
ataupun alergi.

1.Kulit kering

Jika Anda tidak melihat adanya ruam kemerahan atau perubahan dramatis lain pada area yang
gatal, kulit kering(xerosis) mungkin penyebabnya. Kondisi kulit kering bukan sesuatu yang
serius, tetapi bisa membuat Anda merasa tidak nyaman. Ketika kulit menjadi kering, sel akan
mengerut, sehingga timbul keriput dan garis-garis halus. Kulit mungkin terasa tegang tertarik
atau tampak menyusut. Anda mungkin juga akan melihat pada kulit Anda timbul sisik,
serpihan, atau kulit yang mengelupas pada kulit gatal ringan hingga sedang.
Kulit kering biasanya merupakan hasil dari usia tua atau faktor lingkungan, seperti berada di
tempat dingin lama, mandi/berendam air hangat terlalu lama, sabun berbahan keras, bahan
pakaian gatal, iritasi akibat produk-produk tertentu (misalnya logam atau parfum
tertentu), hingga salah pakai produk pelembab kulit.

2. Reaksi obat

Antibiotik, obat anti jamur, atau penghilang nyeri narkotik dapat menyebabkan gatal tiba-tiba
yang meluas di seluruh area. Namun, sebagian besar reaksi obat akan menimbulkan ruam
bersamaan dengan gatal.

3. Kurap

Kurap adalah infeksi di daerah pangkal paha (selangkangan) yang disebabkan oleh
pertumbuhan jamur. Kondisi kulit ini terutama ditemukan pada remaja dan dewasa pria,
tetapi perempuan segala usia mungkin bisa memilikinya juga.

Tinea cruris, nama medis dari kurap, terjadi di daerah yang hangat dan lembap, dan sering
muncul bersamaan dengan kaki jamuran. Kurap biasanya akan ditemukan di dekat lipatan
paha atas, dan dapat diidentifikasi dengan gatal tiba-tiba di daerah selangkangan dan kulit
yang bersisik. Kurap umumnya diperparah oleh kelembapan dan gesekan konstan di area
pangkal paha yang datang dari keringat dan pakaian. Bedak jamur non-resep dapat
menyembuhkan kasus kurap ringan hingga sedang, sementara kasus infeksi berat
memerlukan resep dokter.

4. Kudis

Kudis adalah suatu kondisi kulit yang disebabkan oleh tungau (Sarcoptes scabiei) yang
menggali lubang-lubang kecil di kulit kita. Kondisi kulit ini juga menyebabkan bintik-bintik
merah yang tampak di area gigitan tungau.Rasa gatal tiba-tiba yang terkait dengan kondisi ini
sering timbul paling parah di malam hari. Kudis sangat menular dan menyebar akibat kontak
kulit dalam jangka waktu panjang dengan orang dengan orang yang terkena penyakit ini,
seperti ketika berbagi pemakaian handuk, seprai, atau baju.

5. Penyakit internal

Kulit gatal tiba-tiba dapat menjadi gejala dari suatu penyakit yang mendasarinya. Ini
termasuk berbagai kemungkinan, seperti diabetes, penyakit hati, gagal ginjal, anemia
defisiensi besi, masalah tiroid, penyakit celiac, HIV/AIDS, sindrom Sjögren, kelainan darah
(misalnya, polisitemia rubra vera), dan kanker (termasuk leukemiadan limfoma).

Stres dan penyakit kejiwaan lainnya, seperti gangguan kecemasan, depresi, dan gangguan
obsesif-kompulsif juga dapat menyebabkan kulit gatal tiba-tiba tanpa gejala yang jelas.

Gatal biasanya mempengaruhi seluruh tubuh. Dalam situasi ini, mungkin akan tidak tampak
perubahan pada penampilan kulit (kecuali hanya beberapa tanda goresan bekas ga

2. Mengapa sebelumnya terdapat bintik merah yang makin lama makin memanjang dan
berkelok-kelok dan menyembuh pada daerah yang ditinggalkan berupa bercak
kehitaman ?
Cutaneus larva migran disebut juga dengan creeping eruption, dermatosis linearis migrans
dan sandworm disease. Istilah ini digunakan untuk kelainan kulit yang merupakan
peradangan berbentuk linear atau berkelok-kelok, menimbul dan progresif, yang disebabkan
oleh invasi cacing tambang yang berasal dari anjing atau kucing.

Penyakit ini sering terjadi pada anak-anak terutama yang sering berjalan tanpa alas
kaki, atau yang sering berhubungan dengan tanah dan pasir. Penyakit ini banyak terjadi
didaerah tropis dan subtropis yang hangat dan lembab. Di Indonesia ini masih banyak
ditemukan kelainan kulit ini.

Penyebab utama adalah larva yang berasal dari cacing tambang binatang anjing atau
kucing yaitu Ancylostoma braziliense dan Ancylostoma canicum. Nematoda (cacing dewasa)
hidup dalam hospes, kemudian ovum akan keluar bersama dengan feses. Dalam keadaan
hangat dan lembab maka ovum akan menetas menjadi larva. Larva ini mampu melakukan
penetrasi kedalam kulit manusia. Larva akan berjalan dilapisan kulit dermoepidermal, yang
kemudian akan menimbulkan manifestasi klinis.

Masuknya larva kedalam kulit akan menimbulkan rasa panas dan gatal. Awalnya akan
tampak papula, kemudian diikuti bentuk khas yaitu lesi berbentuk linear yang berkelok-
kelok, serpiginosa (seperti ular) berwarna kemerahan. Lesi kulit berupa papula menunjukkan
bahwa larva telah ada dalam kulit selama beberapa jam-hari.

Papula merah ini kemudian akan berkembang menjalar seperti benang berkelok-kelok,
serpiginosa, menimbul, dan membentuk kanalikuli mencapai panjang beberapa cm. Rasa
gatal akan lebih dirasakan saat malam hari. Tempat predileksi adalah ditungkai, plantar,
tangan, anus, bokong dan paha.

3. Mengapa Migra juga mengeluhkan bintik-bintik sewarna kulit di badan yang tidak
terasa gatal sejak tiga bulan yang lalu? Dan Mengapa saat Ibunya mencongkel bintik
tersebut dan mendapatkan massa berwarna putih?

Lichen nitidus adalah suatu kondisi kulit yang langka yang biasanya muncul sebagai
benjolan berkilau kecil, sewarna dengan kulit, dan muncul pada permukaan kulit. Lichen
nitidus merupakan hasil dari aktivitas inflamasi abnormal pada sel-sel kulit, namun penyebab
peradangan tidak diketahui.Meskipun lichen nitidus dapat terjadi pada siapa saja, namun
biasanya berkembang pada anak-anak dan remaja. Lichen nitidus jarang menyebabkan
ketidaknyamanan dan biasanya akan hilang sendiri tanpa pengobatan.
Lichen nitidus bukanlah suatu bentuk kanker, tidak meningkatkan risiko kanker kulit, dan
bukan merupakan penyakit menular yang dapat menyebar ke orang lain.

Penyebab
Penyebab dari lichen nitidus tidak diketahui. Papula yang muncul adalah hasil dari
peradangan yang dikendalikan oleh sel darah putih yang disebut limfosit T. Biasanya, sel-sel
tersebut aktif di lokasi penyakit atau cedera.

Dokter dan peneliti tidak tahu apa yang mendorong limfosit T harus diaktifkan dalam kasus
lichen nitidus. Karena lichen nitidus jarang, sebagian besar informasi tentang gangguan ini
diketahui dari kasus individu atau penelitian kecil, bukan dari penelitian besar, yang
umumnya terdapat bukti yang lebih kuat. Oleh karena itu, hubungan mungkin diamati antara
lichen nitidus dan penyakit lainnya kurang dipahami dengan baik.

Gejala

Lichen nitidus muncul sebagai benjolan berkilau (papula) dalam kelompok kecil.
Karakteristik papula tersebut meliputi:

1. Ukuran
Pinpoint hingga pinhead

2. Bentuk
a. Rata
b. Bulat

3. Warna
a. Biasanya sama dengan warna kulit normal
b. Kadang-kadang sedikit merah muda pada orang dengan kulit lebih terang
c. Kadang-kadang lebih terang dari warna kulit normal pada orang dengan kulit lebih gelap

4. Lokasi
a. Dada dan perut
b. Lengan
c. Batang penis
d. Kulit sekitar alat kelamin
e. Jarang di telapak tangan, telapak kaki, membran mukosa, dan kuku

4. Apa interpretasi hasil pemeriksaan fisik, keadaan umum baik, status dermatologikus
pada tungkai bawah kanan?

status dermatologikus pada tungkai bawah kanan


• tampak lesi dengan distribusi terlokalisir : lesi terlokalisir pada satu lokasi tubuh.
• bentuk tidak khas,
• susunan linear: berentuk garis lurus
• batas tegas.
• Ukuran lesi numular : sebesar uang logam
• dengan effloresensi plak eritem yang berkelok
• terdapat makula hiperpigmentasi.

Kelainan pada badan


• terlokalisir,
• bentuk bulat
• susunan diskret : putus2
• batas tegas
• ukuran lentikular : sebesar biji jagung
• Effloresensi ditemukan papul-papul sewarna kulit.

5. Mengapa Dokter merencanakan pemeriksaan eksfoliasi pada bintik sewarna kulit


untuk menegakkan diagnosis dan pengobatan?

Eksfoliasi adalah suatu cara mengangkat atau mengikis sel-sel kulit mati yang berada pada
lapisan terluar kulit. Perawatan ini bisa dilakukan di rumah atau di klinik kecantikan.

Eksfoliasi kulit dilakukan untuk membantu memperbaiki warna dan tekstur kulit sehingga
akan membuat kulit beregenerasi alias merangsang sel-sel baru tumbuh. Perawatan ini juga
dapat mengoptimalkan kerja bahan aktif pada produk skin care yang Anda gunakan sehari-
hari karena dapat meresap dengan baik ke dalam lapisan kulit.

Selain itu, eksfoliasi kulit juga dapat mencerahkan kulit karena ketika tumpukan sel kulit mati
sudah terangkat, maka aliran darah pada kulit wajah lebih lancar dan kulit akan terlihat lebih
sehat.

Semua orang dengan semua jenis kulit perlu melakukan eksfoliasi. Bahkan dari usia remaja
juga sudah boleh melakukan perawatan ini. Namun, tentu saja harus disesuaikan dengan
kondisi, kebutuhan, dan jenis kulitmasing-masing.

Eksfoliasi kulit bisa dilakukan dengan dua cara yaitu secara mekanik dan kimiawi. Keduanya
sama-sama aman dilakukan jika digunakan sesuai dengan kebutuhan dan jenis kulit masing-
masing.

Eksfoliasi secara mekanik adalah tindakan yang biasanya dilakukan dengan menggunakan
scrub, serat microfiber, sikat halus, kristal gula atau garam, dan sponge. Eksfoliasi mekanik
juga bisa dilakukan oleh dokter dengan tindakan dermalplaning atau mikrodermabrasi.

Sedangkan eksfoliasi kimiawi mengandalkan bahan-bahan yang bersifat asam seperti alpha
hidroxy acid (AHA), beta hidroxy acid (BHA), lactic acid, citrus acid, dan lain-lain.
Eksfoliasi kimia dapat menimbulkan pengelupasan ringan hingga sedang, tergantung dengan
konsentrasi zat yang digunakan.

Selain itu, cara ini juga mampu mempercepat siklus pergantian sel-sel kulit dan melepas
sumbatan pada pori-pori. Eksfoliasi kimiawi juga bisa dilakukan di rumah, tentu saja dengan
menggunakan bahan kimia dengan konsentrasi yang aman dan ringan. Namun, jika Anda
ragu melakukannya di rumah, Anda dapat mengeksfoliasi kulit dengan cara ini di klinik
kecantikan.

6. Apakah kelainan kulit yang di tungkai bawah karena penyebaran dari lesi kulit di
badan dan apakah harus dirujuk ke RS ?
Kemungkinan Tidak, karna kelainan kulit di tungkai disebabkan oleh Penyebab utama
adalah larva yang berasal dari cacing tambang binatang anjing atau kucing yaitu
Ancylostoma braziliense dan Ancylostoma canicum.
Sedangkan lesi kulit di badan penyebabnya tidak diketahui, Papula yang muncul
adalah hasil dari peradangan yang dikendalikan oleh sel darah putih yang disebut
limfosit T.

7. Bagaimana anda menjelaskan apa yang terjadi pada Migra ?

Anda mungkin juga menyukai