Kode Etik Keperawatan
Kode Etik Keperawatan
A. PENDAHULUAN
Keperawatan sebagai suatu profesi bertanggung jawab dan bertanggung
gugat atas pelayanan/asuhan keperawatan yang diberikan. Oleh sebab itu
pemberian pelayanan/asuhan keperawatan harus berdasarkan pada landasan
hukum dan etika keperawatan. Standar asuhan perawatan di Indonesia sangat
diperlukan untuk melaksanakan praktek keperawatan, sedangkan etika
keperawatan telah diatur oleh organisasi profesi, hanya saja kode etik yang dibuat
masih sulit dilaksanakan dilapangan karena bentuk kode etik yang ada masih
belum dijabarkan secara terinci dan lengkap dalam bentuk petunjuk tehnisnya.
Etika berbagai profesi digariskan dalam kode etik yang bersumber dari
martabat dan hak manusia (yang memiliki sikap menerima) dan kepercayaan dari
profesi. Profesi menyusun kode etik berdasarkan penghormatan atas nilai dan
situasi individu yang dilayani. Kode etik disusun dan disahkan oleh organisasi
yang membina profesi tertentu baik secara nasional maupun internasional. Kode
etik menerapkan konsep etis karena profesi bertanggung jawab pada manusia dan
menghargai kepercayaan serta nilai individu. Kata seperti etika, hak asasi,
tanggung jawab, mudah didefinisikan, tetapi kadang-kadang tidak jelas letak
istilah tersebut diterapkan dalam suatu situasi.
B. PENYAJIAN MATERI
1. Kode Etik Keperawatan
Kode etik profesi merupakan pernyataan yang komprehensif dari
bentuk tugas dan pelayanan dari profesi yang memberi tuntunan bagi
anggota dalam melaksanakan praktek dibidang profesinya, baik yang
berhubungan dengan pasien, keluarga, masyarakat dan teman sejawat,
profesi dan diri sendiri. Sedangkan Kode etik keperawatan merupakan
daftar prilaku atau bentuk pedoman/panduan etik prilaku profesi
keperawatan secara professional (Aiken, 2003). dengan tujuan utama adanya
kode etik keperawatan adalah memberikan perlindungan bagi pelaku dan
penerima praktek keperawatan.
Kode etik profesi disusun dan disyahkan oleh organisasi profesinya
sendiri yang akan membina anggota profesinya baik secara nasional maupun
internasional. (Rejeki, 2005). Konsep etik yang merupakan panduan profesi
merupakan tanggung jawab dari anggota untuk melaksanakannya. Profesi
keperawatan sebagai salah satu profesi yang professional dan mempunyai
nilai-nilai/prinsip moral dalam melakukan prakteknya maka kode etik
sangatlah diperlukan. Perawat sebagai anggota profesi keperawatan
hendaknya dapat menjalankan kode etik keperawatan yang telah dibuat
dengan sebaik-baiknya dengan tetap memegang teguh dan selalu dilandasi
oleh nilai-nilai moral profesionalnya.(Misparsih, 2005).
Kode etik keperawatan merupakan bagian dari etika kesehatan
yang menerapkan nilai etika terhadap bidang peemliharaan atau pe;layanan
kesehatan masayarakat. Kode etik keperawatan di Indonesia telah disusun
oleh dean pimpinan Pusat PPNI melalui musyawarah nasional PPNI di
Jakarta pada tanggal 29 November 1989. Kode etik keperawatan Indonesia
tersebut terdiri dari 5 BAB dan 17 Pasal.
a. Tanggung jawab perawat terhadap individu, keluarga dan masyarakat
1) Perawat dalam melaksanakan pengabdiannya senantiasa berpedoman
kepada tanggungjawab yang bersumber dari adanya kebutuhan akan
keperawatan individu, keluarga dan masyarakat.
2) Perawat dalam melaksanakan pengabdiannya di bidang keperawatan
senantiasa memelihara suasana lingkungan yang menghormati nilai-
nilai budaya, adat-istiadat dan kelangsungan hidup beragama dari
individu, keluarga dan masyarakat.
3) Perawat dalam melaksanakan kewajibannya bagi individu, keluarga
dan masyarakat senantiasa dilandasi dengan rasa tulus ikhlas sesuai
dengan martabat dan tradisi luhur keperawatan.Tanggungjawab
terhadap tugas.
4) Perawat senantiasa menjalin hubungan kerja sama dengan individu,
keluarga dan masyarakat dalam mengambil prakarsa dan mengadakan
upaya kesehatan khususnya serta upaya kesejahteraan umum sebagai
bagian dari tugas kewajiban bagi kepentingan masyarakat.
b. Tanggungjawab terhadap tugas
1) Perawat senantiasa memelihara mutu pelayanan keperawatan yang
tinggi disertai kejujuran profesional dalam menerapkan pengetahuan
serta ketrampilan keperawatan sesuai dengan kebutuhan individu,
keluarga dan masyarakat.
2) Perawat wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahui
sehubungan dengan tugas yang dipercayakan kepadanya kecuali jika
diperlukan oleh yang berwenang sesuai dengan ketentuan hukum yang
berlaku.
3) Perawat tidak akan menggunakan pengetahuan dan keterampilan
keperawatan untuk tujuan yang bertentangan dengan norma-norma
kemanusiaan.
4) Perawat dalam menunaikan tugas dan kewajibannya senantiasa
berusaha dengan penuh kesadaran agar tidak terpengaruh oleh
pertimbangan kebangsaan, kesukuan, warna kulit, umur, jenis
kelamin, aliran politik dan agama yang dianut serta kedudukan sosial.
5) Perawat senantiasa mengutamakan perlindungan dan keselamatan
klien dalam melaksanakan tugas keperawatan serta matang dalam
mempertimbangkan kemampuan jika menerima atau
mengalihtugaskan tanggungjawab yang ada hubungannya dengan
keperawatan.
C. DAFTAR PUSTAKA
Aprilins. 2010. Teori Etika. Diakses 8 november 2013 pukul 21.00 WIB.
Diposkan 23 Februari 2010 pukul 10.02 WIB. URL
:http://aprillins.com/2010/1554/2-teori-etika-utilitarisme-deontologi.
( Online http://apriyanipujihastuti.wordpress.com/2012/06/11/bahan-ajar-etika-
keperawatan/ diakses tanggal 10 November 2013 pukul 12.00 WIB).
(Online http://aswediners.blogspot.com/2012/12/ilmu-keperawatan-
komunitas-pendahuluan-a.html diakses tanggal 10 November 2013
pukul 12.10 WIB.