Anda di halaman 1dari 2

Analisis Data Uji Akrolein

Pada percobaan ketiga dilakukan uji acrolein, dimasukkan kristal KHSO4 anhidros dalam
cawan porselin dan ditambahkan 2 tetes bahan-bahan seperti minyak (minyak jagung, minyak
zaitun, minyak ikan, minyak VCO, minyak kacang, minyak jelantah, minyak kelapa sawit),
lemak sapi, mentega, gliserol dan gliserol campuran (H2O2 + FeCl3), kemudian dipanaskan di
atas kasa asbes dan dicium bau yang dihasilkan.

Dari bahan di atas, dihasilkan bau menyengat pada bahan minyak jagung, minyak VCO,
minyak kelapa sawit, mentega, gliserol dan gliserol tambahan. Bau yang sedang dihasilkan pada
bahan minyak zaitun, minyak jelantah dan lemak sapi. Sedangkan bahan yang menghasilkan bau
sedikit seperti minyak ikan dan minyak kacang.

Pembahasan

Pada hasil uji akrolein, gliserol dalam bentuk bebas atau yang terdapat dalam
lemak/minyak akanmengalami dehidrasi membentuk aldehid akrilat atau akrolein. Senyawa
pendehidrasi dalam uji ini adalah KHSO4 yang menarik molekul air dari gliserol. Uji ini
dilakukan dengan cara menambahkan KHSO4 yang berfungsi sebagai katalisator pembentukan
gliserol pada sampel yang mengandung gliserol tersebut. Dari hasil pengamatan diperoleh bahwa
bahan minyak jagung, minyak VCO, minyak kelapa sawit, mentega, gliserol dan gliserol
tambahan menghasilkan bau yang menyengat. Hal ini terjadi karena gliserol dihidrolisis
menghasilkan gugus propanal yang menimbulkan bau yang khas. Pada minyak ikan dan minyak
kacang menghasilkan bau yang sedikit karena mungkin tidak mengandung flatogliserol dan tidak
terbentuk trigliserida, sedangkan

Ketika minyak/lemak dipanaskan setelah ditambahkan agen pendehidrasi (KHSO4) yang


akan menarik air, maka bagian gliserol akan terdehidrasi ke dalam bentuk aldehid tidak jenuh
atau dikenal sebagai akrolein (CH2=CHCHO) yang memiliki bau yang menyengat dan ditandai
dengan adanya asap putih. Reaksi yang terjadi:

Anda mungkin juga menyukai