Anda di halaman 1dari 7

PSIKOLOGI LINTAS BUDAYA

REVIEW JURNAL
Tema : Persepsi Dalam Lintas Budaya
Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah psikologi lintas budaya semester V
Dosen Pengampu: Selly Astriana, S.Psi., M.A.

Disusun Oleh:

Adina Hafidhah A G0116002


Ayu Larasati G0116034
Chrisma Orasa Kurniasih G0116036

Kelas A / 2016

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
2018

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI....................................................................................................................1

0
REVIEW JURNAL ........................................................................................................2

Identitas Jurnal.............................................................................................2

Latar Belakang Penelitian...........................................................................2

Variabel Penelitian.......................................................................................3

Metodologi Penelitian...................................................................................4

Hasil Penelitian.............................................................................................4

Pembahasan..................................................................................................5

DISKUSI ........................................................................................................................7

1
REVIEW JURNAL

Identitas Jurnal
Judul Persepsi dan Sikap Masyarakat Terhadap Penanggalan Jawa dalam
Penentuan Waktu Pernikahan (Studi Kasus Desa Jonggrang
Kecamatan Barat Kabupaten Magetan Tahun 2013)
Jurnal Jurnal Agastya
Volume & Halaman Vol 5 No 1
Tahun 2015
Penulis Rohmatul Listyana dan Yudi Hartono
Reviewer Adina Hafidhah Amalia, Ayu Larasati, dan Chrisma Orasa K.

Tujuan Penelitian 1. Mengetahui persepsi dan sikap masyarakat terhadap


penanggalan Jawa dalam penentuan waktu pernikahan tahun
2013
2. Mengetahui bagaimana sebuah tradisi bisa bertahan hingga
sampai waktu yang lama
Latar Belakang Penelitian
Dalam kehidupan masyarakat masih memegang nilai-nilai dari kebudayaan untuk
melangsungkan hidupnya. E.B Taylor (dalam Abraham Nurcahyo,dkk 2011) mengatakan
bahwa kebudayaan adalah keseluruhan dari pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum,
adat serta kemampuan dan kebiaaan lainnya yang diperoleh manusia sebagai anggota
masyarakat. Kebudayaan menggambarkan tanggapan dan kebutuhan manusia sebagai
makhluk hidup yang harus memenuhi kebutuhannya.
Kebudayaan juga erat kaitannya dengan tradisi atau adat-istiadat di suatu kalangan
masyarakat, nilai-nilai yang ada dalam tradisi atau adat istiadat menjadi sebuah pedoman
dalam masyarakat yang diabstrakan dalam kehidupannya.
Salah satu bentuk tradisi yang masih ada di Indonesia adalah mengenai penanggalan
tradisional. Sistem penanggalan ini masih sering digunakan dalam menentukan hari baik.
Di kehidupann keluarga jawa, pernikahan merupakan hal yang sakral, jadi dalam
pelaksanaannya harus menggunakan waktu yang dianggap baik.
Pada masyarakat desa Jonggrang masih dapat dijumpai tradisi penentuan waktu

2
pernikahan dengan menggunakan penanggalan Jawa.

Namun, sifat manusia yang dinamis akhirnya akan mempengaruhi perilaku dan tradisi
yang mereka percayai. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
semakin maju, secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi bentuk-bentuk
kehidupan masyarakat dan pada akhirnya akan mengalami perubahan-perubahan terutama
nampak pada tradisi dan pola pikir tradisional menjadi rasional.

Variabel Penelitian 1. Persepsi


& Definisinya Persepsi menurut Sarlito W. Sarwono (2009) adalah proses
perolehan, penafsiran, pemilihan dan pengaturan informasi
indrawi. Adapaun beberapa teori persepsi masyarakat, yaitu :

a. Teori atribusi
Menurut Slamet Santoso (2010) dasar teori atribusi
adalah suatu proses mempersepsikan sifat-sifat dalam
menghadapi situasi-situasi di lingkungan sekitar.
b. Teori Inferensi Koresponden
Dalam teori ini menjelaskan bagaimana kita
menyimpulkan apakah perilaku seseorang itu berasa dari
karakteristik personal ataukah dari pengaruh situasional
(Taylor, Shelly, dan David, terjemahan Tri Wibowo
(2009)).
c. Teori Kovariasi
Dalam Taylor (2009) dijelaskan bahwa orang yang
berusaha melihat efek partikular dan peyebab partikular
beriringan dalam situasi yang berbeda-beda.
2. Sikap
Taylor,Shelly, David (2010) menyatakan bahwa sikap adalah
evaluasi terhadap objek, isu, atau orang. Sikap didasarkan
pada informasi afektif, behavioral dan kognitif.
3. Penanggalan jawa
Menurut Iskandar dkk (2009) penanggalan jawa adalah
penanggalan tradisional yang sudah ada sejak zaman
kerajaan islam. Dalam penanggalan jawa juga terdapat
petangan jawi yaitu perhitungan baik buruk yang dilukiskan
dalam lambangan watak suatu hari, tanggal, bulan, tahun,
Pranta Mangsa, wuku dan lain-lainnya.
4. Pernikahan

3
Definisi perkawinan atau pernikahan menurut kamus istilah
sosiologi (1984) adalah ikatan antara seorang pria dan wanita
menurut hukum adat yang bertujuan untuk hidup
berkeluarga.

Metodologi 1. Tempat dan waktu penelitian


Tempat : Desa Jonggrang Kecamatan Barat
Penelitian
Kabupaten Magetan
Waktu : Februari – Juli 2014 (6 bulan)
2. Pendekatan dan jenis penelitian
Metode : Penalaran induktif
Jenis : Penelitian deskriptif
Fokus : a. Fenomena sosial
b. Perasaan
c. Persepsi
3. Sumber data
Primer : a. Masyarakat umum
b. Perangkat desa
Sekunder : Foto-foto proil desa yang diperolej dari
pemerintah Desa Jonggrang.
4. Teknik analisis data
Menggunakan model analisis data interaktif.

Hasil Penelitian  Untuk menentukan hari pernikahan, masyarakat di Desa


Jonggrang menggunakan perhitungan yang njlimet dan
setiap hasil dari hitungan tersebut memiliki makna sendiri
dalam kehidupan berumah tangga. Yang perlu dipersiapkan
dalam menentukan perhitungan, yaitu nama kedua pasangan,
weton, dan juga hari geblake ( hari meninggalnya kedua
orang tua dan kakek nenek, jika masih hidup tidak perlu).
 Dalam menentukan hari masyarakat menggunakan
perhitugan yang dilakukan dengan menggunakan nama atau
menggunakan perhitungan dari weton. Disertai pula
peraturan-peraturan tertentu dalam mendapatkan pasangan.
 Kepercayaan dan persepsi masyarakat pada petungan jawa
tergantung pada diri masyarakat sendiri, dengan dilatar
belakangi oleh pendidikan , agama dan pekerjaannya,
masyarakat menganngap petungan jawa sebagai tradisi yang
harus dilestarikan karena memiliki makna yang dapat
menjadi pedoman kehidupan sehari-hari.

4
 Sikap masyarakat kebanyakan masih melakukanya untuk
menentukkan hari baik untuk pernikahan, sebagai sebuah
perwujudan dari bentuk menghormati leluhur dan
melestarikan sebuah tradisi yang sudah ada, dan warisan
petungan Jawa dianggap memiliki makna untuk kehidupan
sehari-hari, meskipu terdapat beberapa masyarakat yang
tidak berpedoman pada petungan Jawa karena menggunakan
agama sebagai pedoman.

Pembahasan  Persepsi masyarakat Desa Jonggrang terhadap tradisi


penanggalan Jawa untuk pernikahan adalah masih
menganggap hal tersebut merupakan hal yang penting,
ditunjukkan dengan masih dilaksanakannya hal tersebut di
Desa Jonggrang. Di Desa Jonggrang, seorang ahli yang
dimintai pertolongan saat warga desa bertanya tentang
penanggalan hari-hari yang penting disebut sebagai
pujangga.
 Persepsi masyarakat tersebut dilandasi oleh keyakinan
bahwa hal tersebut merupakan warisan budaya yang harus
dipegang teguh dan bermakna serta akan membawa kesulitan
bila hal tersebut tidak dilaksanakan.
 Persepsi masyarakat Desa Jonggrang juga menganggap
bahwa hal tersebut bukan merupakan hal musyrik, namun
warga Desa Jonggrang juga merupakan warga yang masih
mempercayai kekuasaan Tuhan.
 Sikap masyarakat Desa Jonggrang terhadap tradisi
penanggalan Jawa untuk pernikahan ada yang menunjukkan
sikap positif dan sikap negatif. Hal tersebut kurang lebih
karena dilandasi oleh pedoman agama.

5
DISKUSI

Jurnal mengenai persepsi dan sikap masyarakat terhadap penanggalan jawa dalam
penentuan waktu pernikahan ini cukup menarik. Jurnal ini jelas dalam menguraikan
mengenai definisi-definisi variabel dalam penelitian, Dari awal pendahuluan telah dijelaskan
mengenai kebudayaan, makna perkawinan dalam tradisi Jawa, makna tradisi jawa, dan
bagaimana pengaruh luar terhadap tradisi. Hal yang menarik adalah dijelaskan juga mengenai
penelitian terdahulu yang membahas mengenai pergesaran adat istiadat pada daerah lain
karena teknologi.
Dalam teori, juga dijelaskan secara rinci mengenai variabel persepsi dan sikap
masyarakat. Kelebihan lain dari jurnal ini adalah sumber data yang lengkap, yang terdiri dari
sumber data primer dan data sekunder. Juga dijelaskan secara jelas mengenai cara
penanggalan Jawa yang digunakan dalam penghitungan tanggal pernikahan.
Namun, dalam jurnal ini, terlalu banyak pengulangan mengenai definisi variabel
penelitian. Dari pendahuluan, tinjauan pustaka, hasil penelitian, hingga pembahasan,
kesemuanya turut membahas mengenai uraian penjelasan variabel penelitian.
Mungkin penelitian ini dapat dikembangkan di desa lain atau daerah lain yang pernah
menggunakan penanggalan jawa sebagai penentuan dalam mengadakan sebuah acara agar
data yang didapatkan semakin kaya dan variasi model dalam cara penghitungan penanggalan
jawa serta pola pikir dan sikap dari masyarakat antar desa dapat terlihat.

Anda mungkin juga menyukai